Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nutrisi parenteral adalah pemberian nutrient dalam bentuk formula parenteral ke
dalam pembuluh balik ( vena ) yang biasa berupa vena perifer atau vena sentral. Dengan
demikian, pemberian nutrisi parenteral memintas saluran cerna. Pemberian nutrisi
parenteral total dilakukan untuk pertama kalinya oleh Roads dan Dudrick dalam
pertengahan tahun 1960-an, Nutrisi parenteral diperlukan bagi pasien-pasien yang
menghadapi resiko malnutrisi namun tidak mampu dan atau tidak boleh mendapatkan
kecukupan nutrient jika diberikan lewat mulut atau saluran cerna. Nutrisi parenteral perlu
dibedakan dengan pemberian cairan infuse yang hanya terdiri atas cairan, elektrolit dan
karbohidrat untuk mempertahankan hidrasi, keseimbangan elektrolit serta memberikan
sedikit kalori.
Biasanya pemberian nutrisi parenteral total ( TPN ) atau pemberian seluruh
nutrient lewat infuse diakukan jika pemberian nutrisi oral atau enteral merupakan
kontraindikasi. Pemberian nutrisi total parenteral umumnya dilaksanakan lewat vena
sentral karena pemberian nutrient dalam jumlah besar membawa konsekuensi
peningkatan osmolalitas yang dapat mengakibatkan radang vena jika larutan nutrient
tersebut diberikan lewat vena perifer. Bila hanya sebagian kebutuhan saja diberikan lewat
pembuluh darah, pemberian nutrisi ini dinamakan nutrisi parenteral parsial. Nutrisi
parenteral parsial dilakukan bila pemberian nutrisi oral atau enteral tidak mencukupi
selama lebih dari 5-7 hari.
Indikasi nutrisi parenteral sebagai terapi nutrisi primer, nutrisi parenteral
diberikan pada keadaan yaitu pertama adalah ketidakmampuan untuk mencerna atau
menyerap makanan secara memadai. Keadaan ini dapat terjadi pada kasus-kasus seperti
diare yang berat, sindrom malabsorpsi berat, beberapa keadaan trauma perut. Lalu
indikasi yang kedua adalah usus harus diistirahatkan. Kontraindikasi nutrisi parenteral
yaitu tidak boleh diberikan seperti keadaan syok atau dehidrasi yang belum terkoreksi (
kontraindikasi absolute ).

1
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian Total Parenteral Nutrisi (TPN) ?
2. Apa saja indikasi Nutrisi Parenteral?
3. Bagaimana factor-faktor yang harus diperhatikan?
4. Bagaimana metode pembuatan TPN?
5. Apa saja jenis-jenis cairan nutrisi parenteral?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Total Parenteral Nutrisi (TPN)
2. Mengetahui Apa saja indikasi Nutrisi Parenteral
3. Mengetahui factor-faktor yang harus diperhatikan
4. Mengetahui metode pembuatan TPN
5. Mengetahui jenis-jenis cairan nutrisi parenteral

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Total Parenteral Nutrisi
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung
melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan. Para peneliti sebelumnya
menggunakan istilah hiperalimentasi sebagai pengganti pemberian makanan melalui
intravena, dan akhirnya diganti dengan istilah yang lebih tepat yaitu Nutrisi parenteral
total, namun demikian secara umum dipakai istilah nutrisi parenteral untuk
menggambarkan suatu pemberian makanan melalui pembuluh darah.
TPN digunakan untuk memberikan dukungan nutrisi dalam jangka waktu lama
bagi pasien-pasien yang tidak mampu mengonsumsi makanan per oral dan tidak dapat
menjalani pemberian nutrisi enteral. Pemberian nutrisi parenteral hanya efektif untuk
pengobatan gangguan nutrisi bukan untuk penyebab penyakitnya. Status nutrisi basal dan
berat ringannya penyakit memegang peranan penting dalam menentukan kapan
dimulainya pemberian nutrisi parenteral. Sebagai contoh, pada orang-orang dengan
malnutrisi yang nyata lebih membutuhkan penanganan dini dibandingkan dengan orang-
orang yang menderita kelaparan tanpa komplikasi.
Pasien-pasien dengan kehilangan zat nutrisi yang jelas seperti pada luka dan
fistula juga sangat rentan terhadap deficit zat nutrisi sehingga memutuhkan nutrisi
parenteral lebih awal dibandingkan dengan pasien-pasien yang kebutuhan nutrisinya
normal. Secara umum, pasien-pasien dewasa yang stabil harus mendapatkan dukungan
nutrisi 7 sampai dengan 14 hari setelah tidak mendapatkan nutrisi yang adekuat
sedangkan pada pasien-pasien kritis, pemberian dukungan nutrisi harus dilakukan dalam
kurun waktu 5 sampai dengan 10 hari.
B. Indikasi Nutrisi Parenteral
1. Malnutrisi berat dengan penurunan berat badan sebesar 10% atau lebih
2. Kelainan saluran cerna: obstruksi, peritonitis, gangguan pencernaan dan absorbs,
muntah-muntah dan diare kronis
3. Kebutuhan suplementasi jika asupan oral tidak mencukupi pada pasien-pasien kanker
yang menjalani terapi ( radiasi maupun kemoterapi )

3
4. Sesudah pembedahan atau cedera , khususnya luka bakar yang luas, fraktur multiple
atau sepsis
5. Gagal jantung, hati, ginjal yang akut dengan perubahan kebutuhan akan asam amino
6. Pasien penyakit AIDS ( Acquired Immunodeficiency Syndrome )
C. Factor-faktor yang harus diperhatikan
- Dari sisi pasien
Dari sisi pasien yang perlu diperhatikan adalah penyakit dasar pasien, status hidrasi
dan hemodinamik, pasien dengan komplikasi penyakit tertentu, dan kekuatan jantung.
Semua factor ini merupakan hal yang harus diketahui
- Dari sisi cairan
1. Kandungan elektrolit cairan
a. Elektrolit yang umum dikandung dalam larutan infuse adalah Na+,K+, Cl-,
Ca2+, laktat atau asetat. Jadi, dalam pemberian infuse yang diperhitungkan
bukan hanya air melainkan juga kandungan elektrolit ini apakah kurang, pas
atau terlalu banyak.
b. Pengetahuan dokter dan paramedic tentang isi dan komposisi larutan infuse
sangatlah penting agar bias memilih produk sesuai dengan indikasi masing-
masing.
2. Osmolaritas cairan
a. Osmolaritas adalah jumlah total mmol elektrolit dalam kandungan infuse.
Untuk pemberian infuse ke dalam vena tepi maksimal osmolaritas yang
dianjurkan adalah kurang dari 900mOsmol/L untuk mencegah resiko flebitis (
peradangan vena )
b. Jika osmolaritas cairan melebihi 900 mOsmol/L maka infuse harus diberikan
melalui vena sentral.
3. Kandungan lain cairan
a. Seperti disebutkan sebelumnya, selain elektrolit beberapa produk infuse juga
mengandung zat-zat gizi yang mudah diserap ke dalam sel, antara lain :
glukosa, maltose, fruktosa, silitol, sorbitol, asam amino, trigliserida.
b. Pasien yang di rawat lebih lama juga membutuhkan unsure-unsur lain seperti
Mg2+, Zn2+ dan trace element lainnya.

4
D. Metode Pembuatan Total Parenteral Nutrisi
Cairan infuse yang dihasilkan mempergunakan pendekatan metode Bioburden melalui
proses dan teknologi sebagai berikut :
1. Proses produksi dengan semua komponen produk dan peralatan yang berhubungan
langsung dengan bahan dilakukan secara otomatis
2. Design dan kebersihan ruang produksi memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan di
pantau secara berkala
3. Pembersihan dan sanitasi peralatan serta fasilitas produksi yang tervalidasi dan
terkendali
4. Penggunaan filter khusus untuk menjamin larutan bebas pirogen dan filter berukuran
0,22 mikron untuk menghilangkan kontaminasi mikroba dan partikel pada tahap
pengolahan larutan infuse sebelum proses pengisian ke dalam botol ( catatan : pirogen
tidak akan hilang dengan hanya pemanasan 121oC, dengan demikian pemanasan
dengan suhu 121oC tidak menjamin bebas pirogen jika tidak difiltrasi.
5. Pembuatan botol dengan system blow moulding pada suhu 185 oC dan pengisian
larutan di bawah Laminar Air Flow.
6. Proses sterilisasi akhir dari kemasan dan isi di otoklaf pada suhu yang optimal
sehingga tidak merusak zat-zat yang rentan seperti dextrose, asam amino, albumin
dan lain-lain.
7. Pengendalian kualitas yang ketat melalui pengujian secara kimia, fisika, mikrobiologi
untuk memastikan kualitas larutan dan kemasan produk sesuai dengan persyaratan
yang di tetapkan.
E. Jenis-jenis Cairan Nutrisi Parenteral
- ASERING
Indikasi : Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi gastroenteritis
akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat,
trauma.
Komposisi : setiap liter asering mengandung: Na 130mEq, Cl 109 mEq, Ca 3 mEq,
asetat ( garam ) 28 mEq
Keunggulan :

5
1. Asestat dimetabolisme di otot dan masih dapat ditolerir pada pasien yang
mengalami gangguan hati
2. Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi
dengan isofluran
3. Mempunyai efek vasodilator

- KA-EN 1B
Indikasi :
1. Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui
2. <24 jam pasca operasi
3. Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian IV. Kecepatan sebaiknya 300-
500 ml/jam ( dewasa )dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
4. Bayi premature dan bayi baru lahir , sebaiknya tidak diberikan lebi dari
100ml/jam

Komposisi :

1. Tiap 1000ml isi mengandung : Natrium klorida 2,25g, anhidrosa dekstrosa 37,5g.
2. Elektrolit (mEq/L) Na+ 38,5, Cl- 38,5, glukosa 37,5 g/L,kcal/L:150.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung
melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan. Nutrisi parenteral tidak
bertujuan menggantikan kedudukan nutrisi enteral lewat usus yang normal. Segera
jika usus sudah berfungsi kembali, perlu segera dimulai nasogastric feeding dengan
sediaan nutrisi enteral yang mudah di cerna.
2. Nutrisi parenteral dapat diberikan dengan aman jika mengikuti pedoman yang tepat.
Karena tubuh penderita perlu waktu adaptasi terhadap perubahan mekanisme baru
maka selama penyesuaian tersebut jangan memberi beban yang berlebihan.
B. Saran
Pada pemberian nutrisi parenteral, lakukan pemantauan yang tepat untuk menghindari
komplikasi. Jika fungsi pencernaan pasien sudah normal lebih baik mencoba untuk
memberikan nutrisi secara oral.

7
DAFTAR PUSTAKA
1. ASPEN, 2009, Parenteral Nutrition Handbook
2. Wahyudin, 2009, Total Parenteral Nutrisi.

Anda mungkin juga menyukai