Anda di halaman 1dari 3

Pada suatu hari di rumah sakit Al- huda terdapat seorang ibu yang baru saja melahirkan seorang

anak tetapi dia tidak bisa membayar biaya persalinan dan anaknyapun sudah berhari-hari ditahan
dirumah sakit, ibu itupun sedih dan tidak tau apa yang harus dilakukannya. Seorang perawat masuk
ke ruang perawatan ibu mawar untuk menanyakan soal biaya.

Perawat : “assalamualaikum”

Ibu Mawar : “waalaikumsalam sus”

Perawat : “maaf buk, saya kesini untuk menanyakan apakah biaya persalinannya sudah
bisa dilunasi?”

Ibu Mawar : “begini sus, maaf saya belum punya uang untuk membayar biayanya”

Perawat : “tapi ini sudah 1 minggu ibu belum melunasinya”

Ibu Mawar : “beri saya waktu lagi sus, saya akan mengusahakannya”

Perawat : “baiklah buk, tetapi saya harap ibu segera melunasinya. Kalau begitu saya
permisi dulu, assalamualaikum”

Ibu Mawar : “iyaa sus, insya allah. Waalaikumsalam”

Perawat itupun akhirnya meninggalkan ruang perawatan ibu mawar dan kembali ke ruang perawat.
Ibu mawarpun keluar ruangan dengan perasaan sedihnya dan duduk di ruang tunggu bersama
dengan seorang ibu.

Ibu Mawar : “boleh saya duduk bu?”

Ibu Mirna : “oiya buk, silahkan”

Ibu Mawar : “terima kasih”

Ibu Mirna : “iyaa sama-sama. (sambil memperhatikan) maaf buk, kalau boleh saya tau ibu
kenapa? Kok sepertinya sedih begitu”

Ibu Mawar : “ee.. saya..”

Ibu Mirna : “oiya sebelumnya perkenalkan nama saya mirna buk (sambil meengulurkan
tangan)

Ibu Mawar : “(menjabat tangan) nama saya mawar buk, jadi begini buk seminggu yang lalu
saya melahirkan tetapi anak saya masih ditahan di Rumah Sakit”

Ibu Mirna : “loh kenapa buk?”

Ibu Mawar : “karena saya tidak bisa membayar biaya persalinan dan sayapun juga tidak
punya pekerjaan”
Ibu Mirna : “emangnya suami ibu kemana? Atau keluarga ibu?”

Ibu Mawar : “(sambil menangis) suami saya pergi sama selingkuhannya, keluarga saya jauh
sangat dari sini”

Ibu Mirna : “yaampun buk tega sekali, sudah buk sudah jangan menangis”

Ibu Mawar : “saya bingung buk harus bagaimana, saya pengen kabur dari sini tapi
bagaimana dengan anak saya”

Ibu Mirna : “ibu tidak boleh seperti itu”

Ibu Mawar : “(sambil menangis) lalu saya harus bagaimana buk”

Ibu Mirna : “beginii buk, sebenarnya saya sudah menikah lama tetapi tidak punya anak.
Kalau boleh, saya ingin mengadopsi anak ibu”

Ibu Mawar : “(terkejut) ibu benar-benar ingin mengadpsi anak saya?!”

Ibu Mirna : “ee iyaa buk, apakah boleh?”

Ibu Mawar : “tapii buk, berat buat melepaskan anak saya. Saya takut nanti saya tidak bisa
ketemu anak saya lagi”

Ibu Mirna : “ibu tenang saja meskipun anak ibuk saya adopsi tapi ibu masih bisa bertemu
dengannya”

Ibu Mawar : “bener ya buk. Tapi anak saya masih di tahan”

Ibu Mirna : “saya yang akan membayar semua biayanya buk. Saya juga akanmengurus
anak ibu dengan baik”

Ibu Mawar : “Alhamdulillah, terima kasih buk terima kasih banget”

Ibu Mirna : “sama-sama buk”

Ibu Mawar : “kalau begitu ayo kita ke perawat buk”

Kemudian ibu mawar dan ibu mirnapun pergi bersama ke ruang perawat untuk membayar biaya
persalinanya. Dan memberitahu perawat bahwa anaknya akan diadopsi oleh ibu mirna.

Ibu Mawar : “assalamualaikum sus”

Perawat : “waalaikumsalam”

Ibu Mawar : “bagini sus ini bu mirna dia ingin melunasi biaya persalinan saya”

Perawat : “memangnya ibu mirna ini siapanya bu mawar?

Ibu Mawar : “dia orang yang akan mengadopsi anak saya”


Perawat : “adopsi?”

Ibu Mirna : “iya sus, saya ingin mengadopsi anak ibu mawar”

Perawat : “apakah ibu mawar sudah yakin?”

Ibu Mawar : “insya allah saya yakin sus, karna saya merasa nggak sanggup membiayai
kehidupan anak saya”

Perawat : “kalau begitu ibu mirna harus mengajukan permohonan ke dinas sosial untuk
mendapat persetujuan pengadopsian anak”

Ibu Mirna : “lalu kalau sudah di setujui saya harus bagaimana sus?”

Perawat : “biasanya ibu harus memenuhi syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai
orang tua asuh dan akan melalui beberapa tahap yaitu tahap penyiapan
dokumentasi, tahap uji kelayakan orang tua, tahap pengasuhan sementara ,
tahap rekomendasi dinas sosial, tahap pertimbangan kementrian sosial, dan
yang terakhir tahap penetapan pengadilan.

Ibu Mirna : “oiya sus, terima kasih atas informasinya”

Dan setelah menyelesaikan urusan dengan pihak rumah sakit ibu mirnapun mengurus proses adopsi
pada bayi ibu mawar.

Anda mungkin juga menyukai