Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t. Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat
signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Tingkat
signifikansi yang dipilih adalah 5% (α = 0,05) atau dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%
dari derajat (dk) = n-k-1. Angka ini dipilih tepat untuk mewakili dalam pengujian variabel
dan merupakan tingkat signifikansi yang sering digunakan dalam penelitian. Kaidah
pengujian signifikansi dengan menggunakan program SPSS adalah:
a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig
atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan
H0 : β1, β2, β3 = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel Kecerdasan Emosional
(X1), Kecerdasan Spiritual (X2) dan Kecerdasan Intelektual (X3)
terhadap Pemahaman Akuntansi Syariah (Y).
Ha : β1, β2 , β3≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan antara Kecerdasan Emosional (X1),
Kecerdasan Spiritual (X2) dan Kecerdasan Intelektual (X3) terhadap
Pemahaman Akuntansi Syariah (Y).
Tarif nyata (signifikan) yang digunakan yaitu α = 0,05 atau 5%. Selanjutnya hasil hipotesis
Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan ketentuan berikut :
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
b. Taraf nyata yang digunakan adalah α = 0,05 atau 5%. Nilai thitung dibandingkan
dengan ttabel dan ketentuannya sebagai berikut :
Jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika Thitung < Ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.