Anda di halaman 1dari 6

Tugas Referat HPV dan Pemberian Vaksin HPV

Nama: Beatrix Flora E.Siregar

NIM: 11.2014.214

FK UKRIDA

Patofisiologi Penyakit Akibat Infeksi HPV

Virus HP adalah jenis virus DNA dari keluarga Papillomavirideae dan berbentuk
icosahedral. Lebih dari 100 jenis serotype virus HPV yang telah berhasil ditemukan.Berdasarkan
tempat terjadinya infeksi dan bentuk kelainan atau perubahan yang ditimbulkan, maka infeksi
HPV bisa dibagi dalam 4 kelompok besar :

 Infeksi kulit : lokasi ditelapak tangan atau telapak kaki, berbentuk kutil, bersifat jinak
 Infeksi jaringan epithel: kelainan kulit berbentuk rata, mungkin bersifat ganas
 Kutil area ano-genital: infeksi jaringan epithel dan selaput lendir area ano-genital,
berbentuk kutil yang khas seperti kembang kol (condylomata acuminata), bersifat jinak
 Kutil area ano-genital: infeksi jaringan epithel dan selaput lendir area ano-genital,
kelainan berbentuk rata, bersifat ganas

Infeksi HPV ini biasannya terjadi segera setelah hubungan seksual terjadi. Jika terinfeksi
dengan jenis virus HPV yang resiko rendah (serotype HPV 6 dan HPV 11), maka padmaka pada
orang tersebut akan berkembang kutil di area sekitar anus dan alat genital yang disebut
condylomata acuminata.Tetapi bila terinfeksi dengan jenis virus HPV yang resiko tinggi
(serotype HPV 16 atau HPV 18), infeksi ini bersifat sementara, yang disertai kelainan jaringan
yang sementara juga, akan sembuh spontan, sehingga hampir tidak disadari oleh penderitanya,
yang hanya akan tampak dan terdeteksi infeksi oleh virus HPV adalah pada waktu pemeriksaan
pap smear vagina. HPV Serotype 16 dan 18 ini mempunyai tendensi menjadi ganas.

Dalam persentase yang kecil, infeksi dengan HPV ini tidak selesai begitu saja, namun virus
HPV ini akan bertahan lama didalam jaringan epithel selapur lendir sehingga akan menimbulkan
perubahan dan kelainan yang menjurus kepada keganasan atau kanker.
Maka pada pemeriksaan penyaringan keganasan, penemuan DNA dari HPV ini menjadi patokan
untuk menentukaan resiko terjadinya kanker serviks.

Epidemiologi Penyakit HPV

HPV luas tersebar diantara binatang mamalia juga manusia, dan jenisnya khas
berdasarkan jenis binatangnya.

Pada manusia :

 Kutil kulit sering terjadi pada hampir 50% anak usia sekolah
 Infeksi HPV terjadi akibat kontak fisik langsung yang intim atau kontak fisik yang dekat
 Kutil jenis non genital terjadi biasanya karena trauma kecil pada kulit sebelumnya
 Kutil telapak kaki terjadi karena sering berenang di kolam renang umum
 Infeksi HPV daerah ano-genital terjadi pada 70% wanita yang mempunyai kehidupan
seksual yang aktif, baru manifest setelah 5 tahun kemudian. Hampir 50% terinfeksi
dengan virus HPV yang resiko tinggi akan menjadi kanker
 Resiko infeksi HPV ini sangat tergantung pada jumlah pasangan seksual, semakin banyak
pasangan seksualnya, semakin besar kemungkinan terinfeksi dengan virus HPV
 Oral Sex adalah salah satu cara penyebab infeksi HPV dan menyebabkan kanker mulut,
kanker tenggorokan.
 Sangat jarang bayi terinfeksi HPV sewaktu dilahirkan melalui vagina, namun bila
terinfeksi, akan terjadi kelainan jaringan epithel dan mukosa saluran pernafasan
dikemudian hari.
 Jika ditemukan kutil daerah ano-genital pada anak prepubertas, maka hati hati, karena ada
kemungkinan telah terjadi pelecehan seksual pada anak tersebut

Masa Inkubasi HPV

Tidak diketahui dengan pasti masa inkubasi HPV dari sejak terinfeksi hinggga terjadi
kelainan kulit atau kutil, tapi diduga berkisar antara beberapa bulan hingga beberapa tahun
kemudian. Dari sejak terinfeksi hingga menjadi keganaasan diduga memerlukan waktu hingga
10 tahun lebih.
Diagnosa Infeksi HPV

Untuk infeksi HPV pada jaringan kulit dan di-area ano-genital bisa mudah dilakukan
dengan pemeriksaan fisik saja.Sedangkan untuk infeksi HPV pada saluran pernafasan diperlukan
tindakan endoskopi dan juga biopsi jaringan bersangkutan.Sedangkan untuk perubahan jaringan
serviks dan vagina, diperlukan pemeriksaan sel cara pap smear, atau pemeriksaan biopsi
jaringan bersangkutan untuk mencari tanda tanda infeksi khronik jaringan tersebut dengan HPV.

Vaksinasi Mencegah Infeksi HPV

Seperti yang telah dibahas diatas, bahwa setiap kali dengan mulainya kehidupan seksual
yang aktif, maka sudah terjadi kemungkinan terinfeksi virus HPV, maka usia yang paling ideal
untuk memberikan vaksinasi dan imunisasi terhadap virus HPV ini adalah pada saat seorang
anak remaja yang belum memulai hubungan seksual.Berdasarkan fakta ini, maka US CDC
(Center For Disease Conttrol and Prevention) dan US ACIP (Advisory Committee on
Immunization Practices) menganjuran pemberian vaksin HPV ini pada saat remaja berusia 11 –
12 tahun, meskipun vaksinasi ini juga sudah bisa dimulai pada saat baru berusia 9 tahun.

Vaksin HPV ini tetap akan berguna bagi golongan wanita (juga pria) yang telah dewasa
dan telah berhubungan seksual, alasannya pertama, bahwa seringkali infeksi HPV ini telah
berhasil diatasi oleh sistim imunologi tubuh kita, sehingga tidak lagi ada virus HPV yang tetap
bercokol dalam tubuh kita, alasan kedua, meskipun bagi segolongan kecil yang kurang
beruntung, dimana virus HPV tetap bertahan dalam jaringa tubuhnya, dengan pemberian vaksin
HPV, maka orang tersebut akan di-lindungi dari terinfeksi virus HPV berikutnya, atau
menghindarkan dia dari infeksi virus HPV dari jenis serotype yang lain kedalam tubuhnya.

Pada awalnya vaksin HPV hanya di-indikasikan untuk gadis remaja dan wanita saja,
namun dari data epidemiologi tentang kutil genital, kanker serviks, kanker anus, kanker penis
dan kanker mulut dan tengggorokan baik pada wanita juga pria, maka baru baru ini, vaksin HPV
juga sangat dianjurkan oleh US CDC dan US ACIP untuk diberikan kepada anak dan remaja pria
mulai dari usia 11 – 12 tahun.
Vaksin HPV juga direkomendasikan untuk wanita sejak 26 tahun dan pria berusia 21 tahun,
dimana vaksinasi HPV mereka tidak lengkap 3 dosis atau mereka belum pernah diberikan vaksin
HPV ini.

Vaksin HPV Yang Beredar dan Perbedaannya :

Nama Vaksin

Gardasil Cervarix Keterangan

Pembuat Vaksin Merck GlaxoSmithKline

HPV 6 – 20 mg 90% kutil ano-


genital
Antigen Virus Untuk HPV 11 – 20 mg disebabkan
Vaksin oleh HPV6 dan
HPV11
(Virus Like Particle)

70% kanker
serviks oleh
HPV 16 – 20 mg HPV 16 – 20 mg HPV16 dan
HPV18
HPV 18 – 20 mg HPV 18 – 20 mg

Zat Adjuvant Aluminium ASO4

Dibuat dari Sel ragi Sel hewan serangga


Saccharomyces Spodoptera frugiperda
cervevisiae Sf9,
Trichopusia ni Hi 5

Jadwal 0, 2 , 6 bulan 0, 1, 6 bulan


Imunisasi/Vaksinasi

Jenis Vaksin HPV Yang Tersedia

Cervarix adalah jenis vaksin bivalent (HPV2) yang dimatikan, yang memproteksi kita
dari infeksi virus HPV serotype 16 dan 18. Kegunaannya untuk mencegah kanker serviks dan
kanker jenis non serviks lain.

Gardasil adalah jenis vaksin quadrivalent (HPV4) yang dimatikan, yang memproteksi
kita dari infeksi virus HPV serotype 16 dan 18, juga terhadap serotype 6 dan 11 yang
menyebabkan kutil diarea ano-genital. (lihat tabel diatas). Kegunaannya untuk mencegah kanker
serviks dan kanker jenis non serviks lain.Juga untuk mencegah kutil daerah ano-genital.

Jadwal Imunisasi dan Dosis Vaksin HPV

Menurut anjuran US ACIP vaksinasi HPV diberikan pada remaja wanita dan pria sejak
usia 11 – 12 tahun, dengan jadwal 3 dosis , untuk remaja wanita bisa mempergunakan vaksin
HPV2 (Cervarix) atau juga vaksin jenis HPV4 (Gardasil). Untuk remaja pria hanya diberikan
jenis vaksin HPV4 (Gardasil) saja.

Vaksinasi HPV juga sudah bisa dimulai semenjak remaja wanita dan pria telah berusia 9
tahun.Vaksinasi HPV juga direkomendasikan untuk wanita sejak usia 26 tahun dan lelaki sejak
usia 21 tahun, yang belum melengkapi vaksinasi HPV atau baru akan mulai vaksinasi dengan 3
dosis lengkap.

Vaksinasi juga dianjurkan bagi pria sejak usia 22 hingga 26 tahun, yang :
 Homo seksual (sex with men)
 Yang menderita keadaan kelainan sistim imunologi tubuh (immunocompromised)
termasuk penderita penyakit HIV, atau karena penyakit ataupun karena pengobatan
steroid

Jadwal Imunisasi Vaksin HPV :

 Kedua jenis vaksin HPV ini terdiri 3 dosis lengkap, dengan interval waktu pemberian
dosis ke2 diberikan dengan selang waktu 1 – 2 bulan setelah pemberian dosis ke1, dan
dosis ke3 diberikan dengan selang waktu atau jedah 6 bulan setelah pemberian dosis
ke1.
 Jadwal untuk jenis vaksin HPV4 (Gardasil) adalah 0, 2 dan 6 bulan (lihat tabel diatas)
 Jadwal untuk jenis vaksin HPV2 (Cervarix) adalah 0, 1 dan 6 bulan (lihat tabel diatas)

Seringkali karena sesuatu hal atau kondisi tertentu, sehingga kita ingin mempercepat pemberian
vaksinasi HPV ini, untuk tujuan tersebut, juga telah disepakati jadwal pemberian vaksinasi HPV
dengan waktu interval antara dosis yang dipersingkat, seperti dibawah ini :

Untuk jadwall pemberian yang dipercepat (immunization schedule with minimum interval) :

 Selang waktu minimal antara dosis ke1 dan pemberian dosis ke2 adalah 4 minggu.
Sedangkan waktu interval minimal antara dosis ke2 dan dosis ke3 adalah 12 minggu.

 Atau minimal interval antara dosis ke1 dan dosis ke3 adalah 24 minggu

Anda mungkin juga menyukai