Heasy Pratiwi Skenario A Blok 29
Heasy Pratiwi Skenario A Blok 29
Alpha 2015/04011181520038
Skenario A blok 29
1. Rujukan Medis
Merupakan bentuk pelimpahan wewenang dan tanggung jawab untuk masalah
kedokteran. Tujuannya adalah untuk mengatasi problem kesehatan, khususnya
kedokteran serta memulihkan status kesehatan pasien.
Manajemen di Klinik
Unit Fungsional
Medis
a. Rawat Jalan
Unit fungsional yang bersifat kuratif.
Poli Umum.
Poli Gigi.
Poli Spesialis: Penyakit Dalam, Mata, Bedah, Obsgyn.
Pembinaan pasien dengan menggunakan pendekatan dokter keluarga termasuk melakukan
kunjungan ke rumah juga termasuk dalam tanggung jawab unit ini.
b. Medical Check Up
Unit fungsional yang bersifat preventif.
Bisa berdiri sendiri atau terintegrasi dengan layanan yang lain, misalnya Poli Umum.
Penunjang Medis
mampu melakukan penyatuan terbesar dari risiko kesehatan dalam suatu populasi ,
sehingga memfasilitasi redistribusi antara individu yang beresiko tinggi dan individu yang
berisiko rendah.
Prinsip equity juga mensyarakatkan agar dalam proses pooling tersebut ada
masyarakat yang berpenghasilan tinggiyang masuk namun mempunyai status kesehatan yang
cukup.
Purchasing
Purchasing didefinisikan sebagai kontribusi yang digunakan untuk membeli atau
menyediakan intervensi kesehatan yang tepat dan efektif (WHO, 2005). Pembelian di sini
terkadang disebut sisi suply pada pendanaan meliputi beberapa perjanjian yang digunakan
oleh pembeli layanan kesehatan untuk membayar kepada penyedia pelayanan kesehatan
(World Bank, 2006). Perjanjian ini bisa terdiri dari berbagai macam jenisnya.
Dalam konteks ini, UU SJSN telah merumuskan cara-cara pembayaran yang efisien
(prospektif seperti kapitasi, budget dan berbasis diagnosis) yang bervariasi di berbagai
wilayah untuk menggambarkan perbedaan biaya hidup atau harga barang-barang dan tenaga
kesehatan (Peta JKN, 2012). Peningkatan efisiensi (baik secara teknis dan alokatif) dari
pengaturan pembelian memberikan nilai yang lebih baik. Oleh karena itu penting
menyediakan cara untuk memperoleh tambahan "pembiayaan" dalam sistem kesehatan
(Hensher 2001).
Dalam konteks pembelian ini yang meliputi paket manfaat, daftar tarif, kontrak
provider, akreditasi, mekanisme pembayaran ke pengguna, mekanisme klaim, sistem
pencegahan fraud, dan lain sebagainya, terlihat ada potensi masalah. Ketidak merataan
pelayanan kesehatan dan adanya pembagian Regional 1 sampai Regional V dalam
pelaksanaan INA-CBG sudah menunjukkan bahwa walaupun ada dana dari pemerintah,
terdapat keterbatasan manfaat. Hal ini dapat mengancam tercapainya universal coverage.
Daftar Pustaka