Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN PAPARAN SULFUR DIOKSIDA

(SO2) UDARA AMBIEN PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL BUS


PULOGADUNG, JAKARTA TIMUR

Ismi Maulani1, Meri Aulia Mardani2

Jalan Prof. Dokter Hamka, Air Tawar Barat, Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat

Abstrak ─ Sulfur dioksida (SO2) sebagai salah satu zat pencemar udara yang sebagian besar
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, dimana pembangkit listrik dengan bahan bakar
batubara memiliki peran terbesar penghasil SO2 yang ada di dunia. Sulfur Dioksida berasal
dari dua sumber yakni sumber alamiah dan buatan. Sumber-sumber SO2 alamiah adalah
gunung-gunung berapi, pembusukan bahan organik oleh mikroba dan reduksi sulfat secara
biologis. Sumber-sumber SO2 buatan adalah pembakaran bahan bakar minyak,gas dan
batubara yang mengandung sulfur tinggi. Kontribusi pencemaran udara di perkotaan sekitar
87% berasal dari kegiatan transportasi. Terminal Bus Pulogadung di Jakarta Timur adalah
salah satu tempat potensial dalam pencemaran emisi gas SO2. PKL adalah populasi yang
paling berisiko terkena pencemaran gas buang kendaraan. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis tingkat risiko kesehatan non-karsinogenik paparan SO2 terhadap pedagang kaki
lima di Terminal Pulogadung karena kegiatan transportasi. Penelitian ini menggunakan
penelitian observasional dengan pendekatan Environmental Health Risk Assessment.
Populasi dalam penelitian ini adalah 140 PKL di Terminal Pulogadung dengan sampel 60
PKL. Pengukuran SO2 dilakukan dengan metode pararosanilin menggunakan
spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsentrasi SO2 di Terminal Bus
Pulogadung adalah 133,78 ug / m3 yang berarti masih jauh di bawah standar yang ditetapkan
oleh Keputusan Gubernur No. 551 tahun 2001. Rata-rata berat responden 58 kg, rata-rata
harian waktu pemajanan 13 jam / hari, frekuensi paparan rata-rata 329 hari / tahun dan durasi
paparan rata-rata selama 15 tahun. Asupan rata-rata SO2 real time adalah 0,01461 mg / kg /
hari dan waktu hidup asupan adalah 0,02412 mg / kg / hari. RQ rata-rata dalam paparan real
time adalah 0,5619 mg / kg / hari dan waktu hidup paparan adalah 0,9278 mg / kg / hari.
Karakteristik risiko kesehatan non-karsinogenik paparan SO2 pada PKL di Terminal
Pulogadung di Jakarta Timur menunjukkan bahwa sebanyak 13 PKL (21,67%) terpapar
secara real time dan 19 PKL (31,67%) dalam risiko hidup paparan yang dihasilkan dari
eksposur ke SO2. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pedagang kaki lima di Terminal
Pulogadung memiliki kategori belum risiko kesehatan karsinogenik dengan paparan SO2.

Kata kunci: Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan, SO2, Stasiun Bus, PKL

Abstract ─ (SO2) as one of the air pollutants which is mostly produced from burning fossil
fuels, where coal-fired power plants have the biggest role of producing SO2 in the world.
Sulfur Dioxide comes from two sources, natural and artificial sources. Natural SO2 sources
are volcanoes, decomposition of organic matter by microbes and biological sulfate reduction.
Artificial SO2 sources are combustion of high-sulfur-containing oil, gas and coal. The
contribution of air pollution in urban areas around 87% comes from transportation
activities. Pulogadung Bus Station in East Jakarta is one of the potential sites in pollution
emissions of SO2 gas. Street vendors are the population most at risk for contamination of
vehicle exhaust gases. The purpose of this research was analyze the level of non-carcinogenic
health risks of exposure to SO2 against street vendors at Pulogadung Bus Station due to
transportation activities. This research used observational research with approach
Environmental Health Risk Assessment. The population in this research was 140 street
vendors at Pulogadung Bus Station with a sample of 60 street vendors. SO2 measurements
performed by pararosanilin method using a spectrophotometer. The results showed the
average concentration of SO2 at Pulogadung Bus Station was 133,78 ug/m3 which means it
is still well below the standards set by the Governor Decree No. 551 of 2001. The average
weight of respondents 58 kg, the average daily exposure time 13 hours/day, the average
frequency of exposure 329 days/year and the average duration of exposure for 15 years. The
average intake of SO2 real time is 0.01461 mg/kg/day and intake life time is 0.02412
mg/kg/day. The average RQ in real time exposure is 0.5619 mg/kg/day and the life time of
exposure is 0.9278 mg/kg/day. Characteristics of non-carcinogenic health risks of exposure
to SO2 on street vendors at Pulogadung Bus Station in East Jakarta indicate that as many as
13 street vendors (21.67%) exposure in real time and 19 street vendors (31.67%) in the life
time risk exposure resulting from exposure to SO2. The conclusion of this study is street
vendors in Pulogadung Bus Station have categories yet non carcinogenic health risk by
exposure to SO2.

Keywords : Environmental Health Risk Assessment, SO2, Bus Station, street vendors

Pendahuluan 2002). Sumber kedua berasal dari kegiatan


a. Latar Belakang alamiah di bumi seperti letusan gunung
Polusi udara saat ini menjadi salah satu berapi dan batuan yang mengandung
masalah bagi kehidupan makhluk hidup sulfur. Pencemaran udara oleh SO2
terutama kesehatan manusia di dunia. disebabkan oleh dua komponen gas yang
Seiring bertambahnya jumlah pengguna tidak berwarna, yaitu Sulfur dioksida
kendaraan bermotor, membuat lingkungan (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan
semakin dipenuhi dengan udara-udara keduanya disebut sebagai SOx. Sulfur
yang tidak sehat. Belum lagi berdirinya dioksida (SO2) mempunyai karakteristik
pabrik-pabrik besar yang ikut bau yang tajam dan tidak terbakar di udara,
berkontribusi mencemari udara yang ada sedangkan sulfur trioksida merupakan
di atmosfer dunia ini (Amelia, 2014). komponen yang tidak reaktif (Rusmayadi,
Sulfur dioksida (SO2) yang termasuk 2010).
kedalam gas rumah kaca juga berperan Sekitar 87 % kontribusi pencemaran
sebagai polutan pencemaran udara dapat udara berasal dari sektor transportasi.
berasal dari aktivitas antropogenik atau Pembakaran bensin yang tidak sempurna
hasil dari kegiatan manusia seperti dalam mesin kendaraan bermotor
aktivitas transportasi, kegiatan industri, merupakan salah satu penyumbang
maupun dari aktivitas pembangkit listrik terbesar polusi udara di kota. Polusi udara
yang menggunakan bahan bakar minyak, yang dikeluarkan bisa berupa karbon
gas, batubara, maupun kokas (Wiharja, monoksida, nitrogen oksida, sulfur oksida,
partikel padatan seperti timbal. Senyawa- sendiri. SO2 ini dapat menyebabkan
senyawa tersebut bisa dijumpai dalam penyakit bronchitis, emphisemia dan lain –
bahanbakar kendaraan bermotor dan lain, serta penderita penyakit saluran
minyak pelumas mesin. Meningkatnya pernafasan menjadi lebih parah
jumlah kendaraan bermotor yang keadaannya.8 Terminal merupakan salah
menggunakan bahan bakar fosil (minyak) satu tempat berkontribusi dalam
menyebabkan udara yang kita hirup di pencemaran udara. Terminal Bus Antar
sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas Kota Antar Provinsi Pulogadung
buangan hasil pembakaran. Rancangan merupakan salah satu terminal terbesar di
mesin pada kendaraan bermotor serta Jakarta yang terletak di Jalan Perintis
kualitas bensin ikut menentukan jumlah Kemerdekaan No. 1 Pulo Gadung Jakarta
pencemaran yang akan ditimbulkan.1,2 Timur. Luas lahan Terminal Pulogadung
Masalah kesehatan lingkungan utama yang 35.196 m2 (3,5 ha), trayek yang dilayani
terjadi di dunia adalah pencemaran udara, berjumlah 103 trayek, jumlah bus kota 814
terutama terjadi di negara – negara yang kendaraan (bus besar, sedang dan kecil)
sedang berkembang.3 Secara regional dan jumlah bus antar kota 470 kendaraan.
negara – negara berpenghasilan rendah dan Keberadaan industriindustri yang berjarak
menengah di wilayah Asia Tenggara dan ± 1 km dari terminal juga ikut berperan
Pasifik memiliki beban penyakit terkait mengeluarkan gas pencemar udara lainnya
polusi udara terbesar pada tahun 2012, yang mempunyai dampak negatif terhadap
dengan total 3,3 juta kematian akibat kesehatan manusia. Hasil pemantauan
polusi udara dalam ruangan dan 2,6 juta Dinas Lingkungan Hidup Kota Jakarta
kematian yang berhubungan dengan polusi memperlihatkan konsentrasi zat pencemar
udara di luar ruangan.4 Salah satu sumber SO2 di kawasan Pulogadung tahun 2011
pencemaran udara di luar ruangan yaitu konsentrasi SO2 sebesar 28,89 µg/m3,
berasal dari sektor transportasi. tahun 2012 sebesar 34,36 µg/m3, tahun
Penggunaan BBM pada transportasi akan 2013 sebesar 69,33 µg/m3 dan pada tahun
mengemisikan debu SPM (Suspended 2014 sebesar 83,54 µg/m3.9 Pengukuran
Particulate Metter) SO2, NO2, debu TSP, konsentrasi SO2 tersebut menunjukkan
debu PM10, dan Pb.5 Berdasarkan setiap tahunnya selalu mengalami
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia peningkatan, akan tetapi masih di bawah
No 41 tahun 1999, salah satu parameter mutu berdasarkan SK Gubernur Nomor
pencemaran udara adalah sulfur dioksida 551 tahun 2001 baku mutu untuk Sulfur
(SO2). SO2 mempunyai karakteristik bau dioksida adalah 900 µg/m3 / 1 jam
yang tajam dan tidak terbakar di udara. pengukuran. Tingginya aktivitas kendaraan
SO2 terbentuk saat terjadi pembakaran umum di Terminal Bus Pulogadung juga
bahan bakar fosil yang mengandung diikuti dengan berbagai aktivitas manusia.
sulfur.6 Berdasarkan SK Gubernur Nomor Selain penumpang dan awak kendaraan
551 tahun 2001 baku mutu untuk Sulfur bermotor tersebut, pedagang yang
dioksida adalah 900 µg/m3 / 1 jam berjualan di sekitar kawasan terminal
pengukuran.7 Sulfur dioksida (SO2) di merupakan populasi yang paling berisiko
udara mempunyai terhadap pencemaran gas buangan
pengaruh langsung terhadap manusia kendaraan di Terminal Bus Pulogadung.
terutama karena sifat iritasi dari gas itu Jumah pedagang kaki lima (PKL) di
sekitar kawasan Terminal Pulogadung Desain penelitian yang digunakan adalah
sebanyak 145 orang. Waktu di terminal penelitian observasional dengan
pajanan pedagang lebih lama dibandingkan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan
dengan penumpang dan awak kendaraan Lingkungan. Populasi subjek pada
bermotor. Studi pendahuluan yang telah penelitian ini adalah pedagang kaki lima
dilakukan ke dua pedagang kaki lima di (PKL) di Terminal Bus Pulogadung
Terminal Bus Pulogadung yaitu Jakarta Timur berjumlah sekitar 140 orang
didapatkan bahwa PKL masingmasing dan didapatkan jumlah sampel dengan
telah berjualan di terminal selama lima dan menggunakan rumus slovin yaitu 60
delapan tahun dengan lama kerja dalam orang. Terdapat 4 titik yang akan dijadikan
sehari berkisar 12-15 jam. Para pedagang sampel objek penelitian. Titik 1 berada di
kaki lima juga sering merasakan batuk- pos pemberangkatan bus/armada, titik 2
batuk, sesak nafas serta iritasi mata. Hal berada di pintu masuk terminal, titik 3
ini diduga bahwa para PKL terpajan oleh berada di pintu keluar terminal berdekatan
emisi gas polutan salah satunya gas SO2 dengan emplasment jalur busway
oleh kendaraan bermotor di lingkungan Pulogadung dan titik 4 berada di antara
Terminal Bus Pulogadung. Hasil studi jalur pool satu dan dua. Pengumpulan data
yang dilakukan oleh Ditjen PPM & PL, penelitian dilakukan dengan cara
tahun 1999 pada pusat keramaian di tiga pengukuran konsentrasi SO2 di 4 titik
kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Terminal Bus Pulogadung, wawancara,
Yogyakarta, dan Semarang menunjukkan penimbangan berat badan, observasi dan
gambaran sebagai berikut: kadar debu dokumentasi. Analisis data menggunakan
(SPM) 280 µg/m3, kadar SO2 sebesar 0,76 Analisis univariat yaitu analisis deskriptif
ppm (1.990 µg/m3), dan kadar NOx dengan pembuatan tabel dan distribusi
sebesar 0,50 ppm (940 µg/m3). Angka frekuensi serta analisis data dengan
tersebut telah melebihi nilai ambang menggunakan analisis risiko kesehatan
batas/standar kualitas udara.10,11 Salah lingkungan, yaitu terdiri dari identifikasi
satu metode untuk mengukur tingkat risiko bahaya, analisis dosis-respon, analisis
kesehatan akibat pajanan toksikan pada pemajanan dan karakteristik risiko.
manusia yang terpapar adalah metode
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan c. Tujuan Penelitian
(ARKL). ARKL yaitu studi yang 1. Untuk mengetahui sumber dari
memperkirakan tingkat risiko kesehatan Sulfur Dioksida
secara kuantitatif bagi mereka yang 2. Untuk mengetahui siklus dari
terpajan oleh zat pencemar yang berasal sulfur dioksisa
dari berbagai sumber baik fisik, kimia dan 3. Untuk mengetahui dampak dari
biologis.12 Tujuan penelitian ini yaitu sulfur dioksida
menganalisis tingkat risiko kesehatan non 4. Untuk mengetahui reaksi-reaksi
karsinogenik paparan SO2 terhadap yang terjadi
pedagang kaki lima (PKL) di Terminal
Bus Pulogadung akibat aktivitas 1. Tinjauan Pustaka
transportasi.
Sulfur Dioksida
b. Metode Penelitian
a. Pengertian terhadap sebaran SO2, jarak tempuh dari
Sulfur dioksida adalah gas yang SO2 pada sumber titik pencemar (point
tidak berwarna dengan bau yang source) dapat mencapai 3.000 meter
menyengat. Berbentuk cairan ketika horizontal (Suryani S.,et al, 2010 dalam
berada di bawah tekanan, dan dengan Purnama 2013). Emisi pencemar udara
mudah larut dalam air. SO2 di udara yang termasuk didalamnya SO2 itu sendiri
berasal dari kegiatan seperti pembakaran dapat menyebar sesuai dengan kondisi
batubara dan minyak di pembangkit listrik meteorologis setempat terutama arah
atau dari peleburan tembaga. Di alam angin rata-rata dan fluktuasi kecepatan
sendiri, SO2 dapat dilepaskan ke udara turbulen, serta stabilitas atmosfer yang
dari letusan gunung berapi (ATSDR, sangat dinamis antara temporal maupun
1998). spasial (Oke, 1986; Nasstrom dkk., 2000;
Stroh dkk., 2005 dalam Turyanti dkk.,
b. Karakteristik SO2 2016
Berdasarkan sifat kimia, SO2 adalah gas
tidak berwarna dengan bau yang Sumber SO2
menyengat. SO2 sangat mudah larut dalam
air. Hal ini tidak bisa terbakar (ATSDR, Sulfur Dioksida berasal dari dua sumber
1998). yakni sumber alamiah dan buatan.
Sumber-sumber SO2 alamiah adalah
Reaksi : S(g) + O2(g) → SO2(g) gunung-gunung berapi, pembusukan bahan
organik oleh mikroba dan reduksi sulfat
Sulfur dioksida merupakan ikatan yang secara biologis. Proses pembusukan akan
tidak stabil dan sangat reaktif terhadap gas menghasilkan H2S yang akan
yang lain. Berdasarkan sifat fisika SO2 menghasilkan H2S yang cepat berubah
memiliki : titik didih -100 C, titik lebur - menjadi SO2 sebagai berikut :
75,50 C, berat jenis relatif (air =1) 1,4.
Kelarutannya dalam air adalah 8,5 dalam H2S(g) + 3/2 O2(g) → SO2(g) + H2O(l)
100 ml air pada suhu 250 C. Gas ini lebih
berat dari udara, berat jenis uap relatif di Sumber-sumber SO2 buatan adalah
udara 2,25 sedangkan berat jenis relatif pembakaran bahan bakar minyak,gas dan
udara adalah 1. Bau yang menyengat batubara yang mengandung sulfur tinggi.
biasanya cukup untuk mendeteksi Gas belerang dioksida terutama dilepaskan
kehadiran dari SO2. Kebanyakan orang dari pembakaran bahan bakar fosil (75%
dapat mendeteksi SO2 pada tingkat 1 sampai 85% dari sumber-sumber industri),
sampai 3 ppm (1 ppm setara dengan 2,62 peleburan bijih sulfida, emisi vulkanik,
mg/m3). SO2 bersama dengan pencemar dan beberapa sumber alam lainnya. Ini
lainnya (CO, CO2, NO2, N2O, TSP, adalah polutan udara utama, namun SO2
metana, senyawahalogen, partikel logam, memiliki banyak kegunaan industri
dll) merupakan pencemar udara primer danpertanian.
yang komposisi atau kadarnya tidak akan c. Dampak SO2 Terhadap Kesehatan
mengalami perubahan di atmosfer baik Manusia
secara kimia maupun fisis dalam jangka Pencemaran SO2 sendiri menimbulkan
waktu relatif lama yaitu harian sampai dampak terhadap manusia, hewan, dan
dengan tahunan. Berdasarkan penelitian
kerusakan pada tanaman. Emisi SO2 yang Penderita asma yang sensitif terhadap
berlimpah mungkin secara langsung sulfit dalam makanan dapat
menyebabkan kerusakan yang luas mengembangkan bronkospasme atau
terhadap pohon-pohon kayu yang jaraknya reaksi anafilaktoid. SO2 bersama dengan
dalam sel daun tanaman membentuk sufite komponen lain dari polusi udara bisa
yang beracun. Pajanan jangka panjang memperburuk penyakit cardiopulmonary
untuk tingkat persisten SO2 dapat kronis. Paparan konsentrasi tinggi SO2
mempengaruhi kesehatan manusia. dapat menyebabkan Reactive Airway
Perubahan fungsi paru-paru terlihat di Disfungsi Syndrome (RADS), jenis
beberapa pekerja yang terpapar SO2 kimiawi atau iritasi yang disebabkan asma.
tingkat rendah selama 20 tahun. Namun, Anak-anak mungkin lebih rentan terhadap
pekerja ini juga terkena bahan kimia agen korosif daripada orang dewasa karena
lainnya, sehingga efek kesehatan mereka diameter yang relatif lebih kecil dari
mungkin bukan hanya dari SO2 saja. saluran udara mereka. Anak-anak juga
Penderita asma juga telah terbukti sangat mungkin lebih rentan karena ventilasi
sensitif terhadap SO2 dalam konsentrasi menit yang relatif meningkat per kilogram
rendah (ATSDR, 1999) berat badan dan kegagalan untuk
mengevakuasi daerah segera bila terkena.
Selain itu SO2 ini juga menyebabkan Seperti halnya yang dipaparkan oleh
iritasi mata, selaput lendir, kulit, dan Nadakavukaren (1986) gas SO2 dapat
saluran pernapasan tentunya. larut dalam mukosa membran hidung,
Paparan Akut tenggorokan, dan mengiritasi saluran
pernapasan bagian atas. Gas SO2 dapat
a. Pernapasan pula bereaksi dengan uap air sehingga
terbentuk asam sulfat yang merupakan zat
Sulfur dioksida pada iritasi pernapasan
yang sangat iritatif terhadap mukosa
menginduksi gejala seperti bersin, sakit
saluran pernapasan dan jaringan paru. Hal
tenggorokan, mengi, sesak napas, sesak
ini dapat menyebabkan matinya sel silia,
dada, dan rasa sesak napas. Refleks laring
sehingga aktivitas respiratory clearance
kejang dan edema dapat menyebabkan
akan terganggu. Jika sampai pada jaringan
obstruksi jalan napas akut. Bronkospasme,
paru, maka fungsi sel makrofag juga
pneumonitis, dan edema paru dapat terjadi.
terganggu. Oleh karena itu, jika udara
Beberapa individu sangat rentan terhadap
pernapasan mengandung bahan pencemar
adanya SO2 dan bereaksi berlebihan
dapat meningkatkan kepekaan terhadap
terhadap konsentrasi yang pada
penyakit infeksi saluran pernapasan
kebanyakan orang mendapatkan respon
(bronkitis dan emfisema). Bahan polutan
yang jauh lebih ringan. Aklimatisasi
gas yang masuk ke dalam saluran
(penyesuaian fisiologis individu terhadap
pernapasan dapat pula menyebabkan
perubahan lingkungan) juga dapat terjadi
sembab membran mukosa sehingga
pada hingga 80% dari individu yang
mengakibatkan penyempitan saluran
terkena. Ini tidak selalu menguntungkan
pernapasan.
meskipun paparan mungkin menjadi
kurang subyektif pantas setelah terpapar b. Kulit
terus menerus atau berulang-ulang.
Sulfur dioksida adalah iritasi kulit parah 2. Kontak Kulit/Mata Paparan Dermal
yang menyebabkan rasa sakit menyengat, adalah kontak antara agen dan
kemerahan, dan lecet, terutama pada permukaan kulit
selaput lendir. Kontak kulit dengan
kompresi gas atau SO2 cair dapat Paparan dermal dapat terjadi melalui
menyebabkan radang dingin dan cedera kontak kulit dengan kimia dalam media
iritasi karena luas permukaan yang relatif yang berbeda. Permukaan paparan dipilih
lebih besar. Rasio berat badan, anak-anak di sini untuk tujuan ilustrasi sebagai
lebih rentan terhadap racun yang daerah persegi panjang pada permukaan
mempengaruhi kulit. stratum korneum, lapisan terluar dari kulit
seperti yang ditunjukkan.
c. Penglihatan
Untuk SO2 sendiri, pajanan dari 10 sampai
Konjungtivitis dan kornea luka bakar dapat 20 ppm menyebabkan iritasi pada selaput
dihasilkan dari efek iritasi dari uap lendir. Kontak langsung dengan kompresi
belerang dioksida atau gas terkompresi dan gas atau SO2 cair dapat menghasilkan
dari kontak langsung dengan cairan. kerusakan kornea yang parah dan luka
radang dingin (frostbite) pada kulit.
d. Gastrointestinal Namun, tidak ada data yang lengkap
Mual, muntah, dan sakit perut telah mengenai pajanan pada penyerapan kulit.
dilaporkan setelah paparan inhalasi sampai 3. Ingesti
pada dosis tinggi SO2.
Menelan SO2 sangat dimungkinkan karena
d. Jalur Pajanan SO2 SO2 merupakan gas yang terdapat pada
1. Inhalasi suhu kamar. SO2 digunakan dalam jumlah
Inhalasi adalah rute utama dari paparan kecil sebagai bahan tambahan makanan
belerang dioksida. Kebanyakan pajanan dan pengawet anggur. Penderita asma bisa
yang disebabkan oleh polusi udara, dan ini sangat sensitif mengembangkan
baik jangka pendek dan konsekuensi bronkospasmenya setelah mengonsumsi
kesehatan kronis bagi orang-orang dengan makanan atau minum anggur yang
penyakit paru-paru. Inhalasi SO2 mudah diawetkan dengan SO2 atau bahan
bereaksi dengan kelembaban membran pengawet sulfur lainnya.
mukosa untuk membentuk asam sulfur
(H2SO3), yang merupakan iritan yang
parah. Penderita asma dapat mengalami
peningkatan resistensi saluran napas
dengan konsentrasi SO2 yang kurang dari
0,1 ppm saat berolahraga. Orang dewasa
sehat mengalami peningkatan resistensi
saluran napas pada 5 ppm, bersin dan
batuk pada 10 ppm, dan bronkospasme
pada 20 ppm. Perlindungan pernapasan
diperlukan untuk pajanan pada atau di atas
2. Hasil dan Pembahasan
20 ppm.
A. Karakteristik Responden Tabel 1 mukosiliar, yang dapat mempermudah
Karakterisitik Pedagang Kaki Lima di sampainya debu ke saluran napas
Terminal Bus Pulogadung bawah sehingga dapat memperparah
No Karakteristik Jumlah Presentase keadaan.15 Seluruh responden tidak
Responden (orang) menggunakan APD yaitu mesker pada
Terbesar saat bekerja. Masker berguna untuk
1 Umur > 34 48 80,0 mereduksi jumlah partikel yang
tahun kemungkinan dapat terhirup dan
2 Pendidikan 20 33,0 melindungi masuknya polutan udara
SD atau partikel-partikel yang lebih besar
3 Penggunaan 60 100 ke dalam saluran pernafasan.16 A.
APD Identifikasi Bahaya SO2 mempunyai
(masker) karakteristik bau yang tajam, tidak
4 Merokok 18 30,0 berwarna dan tidak terbakar di udara,
Rata-rata umur responden yaitu sedangkan sulfur trioksida merupakan
berumur 43 tahun, dan berdasarkan komponen yang tidak reaktif. Gas SO2
Depkes tahun 2009 pada umur 43 masuk ke dalam tubuh manusia dapat
tahun termasuk dalam kategori umur melalui hidung dan mulut dengan cara
dewasa akhir. Umur dapat berpengaruh bernapas dalam. Berhubung dengan
terhadap toksisitas karena pada usia kelarutan gas SO2 cukup tinggi, maka
lanjut (>45 tahun) terjadi penurunan dapat dengan cepat menyebabkan
fungsi organ tubuh sehingga iritasi bronchus, bronchiole dan alveoli
mempengaruhi metabolisme dan sehingga produksi selaput dan lendir
penurunan kerja otot.13 Jenis kelamin (mucosa) meningkat. Hal ini akan
yang menjadi responden dalam menyebabkan resistensi saluran udara
penelitian ini yaitu hanya laki-laki. pernapasan meningkat dan akan
Kapasitas paru yang dimiliki laki-laki menyebabkan konstriksi bronchus.17
berbeda dengan perempuan. Kapasitas B. Analisis Dosis-Respon Nilai RfC
paru yang tidak normal lebih banyak yang digunakan untuk risk agent SO2
dialami oleh laki-laki karena aktivitas adalah 0,026 mg/kg/hr yang diperoleh
laki-laki lebih banyak melakukan di berdasarkan ketetapan dari
luar rumah dan sering terpapar oleh EPA/NAAQS 1990.18 C. Analisis
risk agent di lingkungan kerja Pemajanan 1) Konsentrasi Sulfur
dibandingkan dengan perempuan yang dioksida (SO2) Pengukuran
lebih banyak melakukan aktivitas di konsentrasi SO2 tertinggi terdapat pada
dalam ruangan.14 Perilaku merokok titik 3 yaitu di dekat jalur busway yaitu
dari 60 responden menunjukkan bahwa sebesar 164,41 µg/m3 dan terendah
sebagian besar PKL memiliki pada titik 2 yaitu bertempat di pintu
kebiasaan merokok yaitu tergolong masuk yaitu sebesar 101,72 µg/m3 dan
perokok sedang yang menghabiskan untuk rata-rata konsentrasi SO2 di
sekitar 10-20 batang per harinya. Asap Terminal Bus Pulogadung sebesar
rokok yang dihasilkan dapat 133,78 µg/m3 / 0,134 mg/m3 / 0,05
mempengaruhi sistem eskalator ppm. Konsentrasi tersebut masih di
bawah mutu yang ditetapkan yaitu
berdasarkan SK Gubernur Nomor 551 Pulogadung yaitu 33,25oC,
Tahun 2001 baku mutu untuk Sulfur kelembaban 51,5% dan tekanan 757,9
dioksida (SO2) adalah 900 µg/m3 / 1 mmHg. 2) Karakteristik Antropometri
jam pengukuran. Mobilitas kendaraan Hasil penimbangan menunjukkan rata-
di Terminal Bus Pulogadung seperti rata berat badan pedagang kaki lima di
bus, busway, dan angkutan umum Terminal Bus Pulogadung yaitu 58,32
lainnya cukup padat yang kg. Berat badan terbesar pada
mengakibatkan pada siang hari kadar responden yaitu 105 kg dan terendah
SO2 di Terminal Bus Pulogadung 35 kg serta standar deviasi 13,137.
meningkat. Penggunaan bahan bakar Semakin kecil berat badan individu
yang mengandung kadar sulfur yang maka akan semakin besar dosis
tinggi juga dapat mempengaruhi kadar internal yang diterima.21 Hal ini
SO2 di udara, seperti penggunaan disebabkan karena seseorang dengan
bahan bakar fosil kendaraan. berat badan yang lebih besar akan
Pengukuran konsentrasi SO2 di memiliki kandungan nutrisi yang lebih
Terminal Bus Pulogadung masih banyak dibandingkan dengan
dibawah baku mutu yang telah seseorang yang lebih kecil sehingga
ditetapkan, hal tersebut dapat akan memiliki risiko yang lebih
dikarenakan pada saat pengukuran di kecil.22 Nilai laju inhalasi untuk
beberapa titik lokasinya dekat dengan menghitung asupan digunakan
bangunan, sebab alat yang digunakan berdasarkan US-EPA dengan default
untuk pengukuran SO2 dibutuhkan untuk orang dewasa adalah 0,83
aliran listrik. Berdasarkan Kemenlh m3/jam.18 3) Pola Aktivitas Rata-rata
tahun 2007, adanya dorongan angin, lama bekerja dari responden yaitu 13
polutan akan terdispersi (tersebar) jam dalam sehari dengan lama bekerja
mengikuti arah angin tersebut. tertinggi adalah 24 jam dan terendah 5
Sebagian polutan dalam perjalanannya jam. Rata-rata frekuensi pajanan dalam
dapat terdeposisi (deposited) atau setahun yaitu 329 hari dengan
mengendap ke permukaan tanah, air, frekuensi tertinggi adalah 365 hari dan
bangunan, dan tanaman. Sebagian terendah 255 hari. Rata-rata durasi
lainnya akan tetap tersuspensi pajanan responden yang telah bekerja
(suspended) di udara. Seluruh kejadian sebagai pedagang kaki lima di terminal
tersebut akan mempengaruhi Pulogadung yaitu 15 tahun dengan
konsentrasi polutan-polutan di udara durasi tertinggi yaitu 38 tahun dan
ambien atau dengan kata lain, terendah 2 tahun. Waktu, frekuensi
mengubah kualitas udara ambien.19 dan durasi pajanan sangat berpengaruh
Konsentrasi polutan udara dipengaruhi terhadap nilai asupan. Semakin lama
oleh faktor meteorologi yaitu bekerja di lingkungan yang
diantaranya suhu, kelembaban, tekanan mengandung gas polutan semakin
udara serta arah dan kecepatan besar pula asupan gas yang terhirup
angin.20 Faktor meteorologi pada tiap- dan masuk ke dalam tubuh pekerja.21
tiap titik menghasilkan besar suhu, 4) Perhitungan Asupan
kelembaban dan tekanan yang berbeda- Hasil analisa univariat rata-rata asupan
beda. Rata-rata suhu di Terminal Bus real time sebesar 0,0146 mg/kg/hari
dan asupan life time sbesar 0,0241 di Terminal Bus Pulogadung. Hasil
mg/kg/hari. Nilai maksimum asupan survei pendahuluan yang telah
real time yang diperoleh yaitu 0,0595 dilakukan, sebagian besar pedagang
dan nilai minimum sebesar 0,0006 kaki lima sering merasakan batuk-
sedangkan nilai maksimum asupan life batuk, sesak nafas serta menimbulkan
time yang diperoleh yaitu 0,0595 dan iritasi mata. Pedagang kaki lima di
nilai minimum sebesar 0,0073. Nilai Terminal Bus Pulogadung yang
asupan menunjukkan dosis aktual SO2 berisiko kesehatan non karsinogenik
yang diterima oleh responden setiap paparan gas SO2 menunjukkan bahwa
hari per kilogram berat badannya. mereka bekerja 7 hari dalam seminggu
Hasil perhitungan asupan tanpa memperhatikan hari libur dan
menunjukkan bahwa nilai asupan berisiko tinggi terjadinya keracunan
semakin besar seiring dengan semakin gas SO2 yang dikarenakan akibat
besarnya konsentrasi SO2. Besarnya paparan gas SO2 yang secara terus-
nilai asupan berbanding lurus dengan menerus terjadi pada PKL. Dampak
nilai konsentrasi bahan kimia, laju yang ditimbulkan akibat paparan gas
asupan, waktu pajanan, frekuensi SO2 yaitu memberikan efek negatif
pajanan dan durasi pajanan, yang pada sistem pernapasan dan fungsi
artinya semakin besar nilai tersebut paru-paru. Pada perkiraan risiko
maka akan semakin besar pula nilai kesehatan non karsinogenik pada tahun
asupannya. Sedangkan nilai asupan selanjutnya, dibuat tingkat risiko pada
berbanding terbalik dengan berat badan 15 tahun, 20 tahun dan 25 tahun ke
dan periode waktu rata-rata, yang depan yang didapatkan hasil bahwa
artinya semakin besar nilai tersebut pada 25 tahun yang akan datang akan
maka akan semakin kecil nilai asupan berisiko kesehatan non karsinogenik
(risiko kesehatan). Faktor yang paparan gas SO2 pada pedagang kaki
mempengaruhi jumlah asupan yang lima di
masuk ke dalam tubuh yaitu Terminal Bus Pulogadung dengan RQ
diantaranya yaitu umur, jenis kelamin, sebesar 1,0470.
kebiasaan merokok dan penggunaan
masker. D. Karakteristik Risiko 3. Kesimpulan
Hasil perhitungan risiko paparan sulfur
dioksida pada pedagang kaki lima di 1. Sulfur dioksida adalah gas yang tidak
Terminal Bus Pulogadung Jakarta Berwarna dengan bau yang menyengat.
Timur menunjukkan bahwa responden Berbentuk cairan ketika berada di
pada pajanan real time sebanyak 13 bawah tekanan, dan dengan mudah larut
orang (21,67%) berisiko akibat dalam air.
paparan SO2 dan 47 orang (78,33%) 2. Sulfur Dioksida berasal dari dua sumber
tidak berisiko paparan SO2 di yakni sumber alamiah dan buatan.
Terminal Bus Pulogadung. Sedangkan Sumber-sumber SO2 alamiah adalah
pada pajanan lifel time sebanyak 19 gunung-gunung berapi, pembusukan
orang (31,67%) berisiko akibat bahan organik oleh mikroba dan reduksi
paparan SO2 dan sebanyak 41 orang sulfat secara biologis. Sumber-sumber
(68,33%) tidak berisiko paparan SO2 SO2 buatan adalah pembakaran bahan
bakar minyak,gas dan batubara yang 8. Karakteristik risiko pedagang kaki lima
mengandung sulfur tinggi. di Terminal Bus Pulogadung Jakarta
3. Proses pembusukan akan menghasilkan Timur menunjukkan bahwa sebanyak
H2S yang akan menghasilkan H2S yang 13 orang (21,67%) pajanan real time
cepat berubah menjadi SO2 sebagai dan 19 orang (31,67%) pada pajanan
berikut : life time berisiko akibat paparan SO2.
H2S(g) + 3/2 O2(g) → SO2(g) + H2O(l) 5) Pedagang kaki lima di Terminal Bus
Pulogadung memiliki kategori aman
4. Cara utama sulfur "mencemari" tanah atau belum berisiko kesehatan non
hanya dengan membuat tanah tersebut karsinogenik oleh paparan SO2
menjadi asam. Tanah menjadi asam
sulfur hanya ketika bentuk asam Daftar Pustaka
menghasilkan sulfur ditambahkan ke
tanah misalnya, unsur sulfur atau (NH4) Agency for Toxic Substances and Disease
H2SO4 digunakan sebagai pupuk, atau Registry (ATSDR). 1998.
sebagian dari emisi SO2 dari industri Toxicology Profile for Sulfur
mencapai tanah sebagai H2SO4, (NH4) Dioxide. US Department Of Health
H2SO4, atau sebagai SO2 sendiri. And Human Services, Public
5. Pajanan jangka panjang untuk tingkat Health Service: ATSDR
persisten SO2 dapat mempengaruhi Nriagu, Jerome O. 1978. Sulfur In The
kesehatan manusia. Perubahan fungsi Environment Part II: Ecological
paru-paru terlihat di beberapa pekerja Impacts. Canada: John Wiley &
yang terpapar SO2 tingkat rendah Sons,Inc.
selama 20 tahun. Kristianingrum, Susila. 2006. Pengawet
6. Konsentrasi sulfur dioksida (SO2) di Makanan yang Aman bagi
Terminal Bus Pulogadung Jakarta Kesehatan.Yogyakarta: Universitas
Timur rata-rata sebesar 133,78 µg/m3 Negeri Yogyakarta
dengan konsentrasi maksimum 164,41 Turyanti A, dkk. 2016. Analisis Pola
µg/m3 dan minimum 101,72 µg/m3. Dispersi Partikulat dan
Konsentrasi tersebut masih di bawah Sulfurdioksida Menggunakan
baku mutu yang telah ditetapkan. Model WFRCHEM Disekitar
7. Karakteristik antropometri dan pola Wilayah Industri Tangerang dan
aktivitas pedagang kaki lima di Jakarta. Jurnal Manusia dan
Terminal Bus Pulogadung Jakarta Lingkungan 23(2): 169-178
Timur yaitu dengan ratarata berat badan International Agency for Research on
58 kg, waktu pajanan 13 jam/hari, Cancer (IARC). 1997. Sulfur
frekuensi pajanan 329 hari/tahun dan Dioxide and Some Sulfites,
durasi pajanan 15 tahun. 8. Rata-rata Bisulfites and Metabisulfites.
asupan SO2 pada seluruh responden
yaitu asupan realtime 0,01461
mg/kg/hari dengan standar deviasi
0,6292 dan asupan lifetime 0,02412
mg/kg/hari dengan standar deviasi
0,4881.

Anda mungkin juga menyukai