STEP 1
Water borne disease :penyakit yang disebabkanolehmikroorganisme yang
ditularkansecaratidaklangsungoleh air yang tercemar.
STEP 2
1. Apa yang menyebabkanbanjir di DKI Jakarta?
2. Bagaimanapencegahandanpenanggulanganbanjir?
3. Apadampak yang ditimbulkanolehbanjir?
4. Apasaja vector dari water borne disease?
5. Apsajapenyakitdangejalanya yang ditimbulkanoleh water borne disease?
6. Apatindakanjangkapendekdanjangkapanjang yang dilakukanuntukmengatasi water borne
disease?
7. Apakendaladalammelakukanpencegahandanpenanggulanganbanjir?
8. Bagaimanamenjagasanitasi air dalamkeadaan normal (tidakbanjir)?
9. Bagaimanamendapatkansumber air bersihdalamkeadaanbanjir?
10. Apadefinisibanjir?
11. Bagaimanasyarat air yang bersihdan air tercemar?
12. Apahubunganbanjirdengan water borne disease?
STEP 3
1. Apa yang menyebabkanbanjir di DKI Jakarta?
- Curahhujan yang tinggi, banyaknyasampah di sungaidanselokan, pendangkalansungai.
- Dataran yang terlalurendah.
- Sistemtatakota : berkurangnyalahanuntukresapan air, lubangbiopori
- Posisibogor yang lebihtinggidari Jakarta, dimanamemilikicurahhujan yang
tingginamuntidakmemilikitampungan air di bogor. Jadi air daribogormengalirke Jakarta
2. Bagaimanamekanismeterjadibanjir?
- Disesuaikankarenapenyebabbanjir
a. Banjir rob. Terjadikarenapasangnya air lauthinggamencapaidaratan.
b. Banjirbandang.
Terjadikarenabencanaalammisalpergeserandaripermukaantanah. Contoh :
bendungan / wadukrusak
3. Bagaimanapencegahandanpenanggulanganbanjir?
- Pencegahan : pembangunansarpras yang menanggulangibanjirseperti kali
kanaldanpendalamansungai
- Tidakmembuangsampahkesungai, membuatlahan / daerahresapan air
- Reboisasi
- Sistem polder
- Sistemkerjabaktimembersihkansaluran
- Tidakmembangunrumahdekatbantaransungai
- Pemberianperaturandansanksiuntukpembuangansampah
4. Apadampak yang ditimbulkanolehbanjir?
- Rusaknyasaranamisalrumahpenduduk, aliranlistrikjadipadam,
- Terganggunyakegiatanmasyarakat, pekerjaanterganggu, pencemaran air,
kemudiantimbulnyapenyakitakibatbanjir
- Primer :kerusakansarpras. Sekunder :persediaanarbersihmeurundantimbulnyapenyakit.
Tersier : terganggunyaaktifitas
- Melumpuhkanperekonomian, kerusakandaribahanbaku.
- Meningkatkanangkakesakitandankematian.
5. Apakendaladalammelakukanpencegahandanpenanggulanganbanjir?
- Kurangnyakesadaranmasyarakat
- Kurangnyaketegasandaripemerintahdanantarpemerintahuntukmemberikebijakandanmem
inimalisasipembangunan.
- Kondisigeografis yang tidakmemungkinkan
- Keterbatasan SDM
6. Bagaimanamenjagasanitasi air dalamkeadaan normal (tidakbanjir)?
- Rajinmembersihkanselokan
- Manajemenperairanmisalnyamenjagasaluran air yang berasaldarisumbermata air yang
dialirkankerumahwarga
- Manajemenpengolahan air
- Pemerintahlebihmemperhatikan system tatakotadanketegasan AMDAL
7. Bagaimanamendapatkansumber air bersihdalamkeadaanbanjir?
- Menggunakanalatuntukmenyuling air baikdarilautmaupunsungai
8. Apadefinisibanjir?
- Meluapnya air
- Genangan air dalamjumlah yang banyak
9. Bagaimanasyarat air yang bersih?
- Fisik : Tidakberbau, tidakberasa, tidakberwarna
- Kimia : tidakmengandungzat-zatberacun
- Mikrobiologis : tidakmengandungbibitE. coliataumikroorganismelainnya
- Sesuaisyaratkesadahan air yang ditetapkanoleh WHO maksimal 500 mg/l
dengankadarbesi 1 mg/l
10. Apasajavektordari water borne disease?
- Tikus (penyakit leptospirosis)
- Parasit (Ascarislumbicoidis, Entamoebahistolica), bakteri (Vibrio cholera), virus
(rotavirus, poliovirus), toksin.
11. Apasajapenyakitdangejalanya yang ditimbulkanoleh water borne disease?
- Diare, gejalanyadengankonsistensicairdanintensitasnya 3x sehari.
DisebabkanolehEntamoebahistolica
- Penyakitkulitgejalanyagatal-gatal
- Koleragejalanyamuntahdandiare
- Ascariasis
12. Apatindakanjangkapendekdanjangkapanjang yang dilakukanuntukmengatasi water borne
disease?
13. Apahubunganbanjirdengan water borne disease?
- Banjiradalahnaiknya air kepermukaandimana air
tersebutbekasdarisegalaaktifitasdanhalinisangatdisukaioleh vector. Dan vector inilah
yang menularkanpenyakit water borne disease
- Bangkai yang terlarutolehbanjirdisukaiolehmikroorganisme yang
bisajadimenimbulkanpenyakit
- Banjir, airnyakotordanmengandungmikroorganisme yang
nantinyaakanmenularkanpenyakitdengan water borne mechanism, water washed
mechanism, water bashed mechanism, water related insect vector mechanism.
STEP 4
PenyebabB
anjir Pencegaha
n
Banjir
Akibat Akibat
Akibat
STEP 7
Menurut sejumlah ahli, terdapat beberapa faktor yg menyebabkan sering terjadinya banjir
di DKI Jakarta :
1. Letak geografis DKI Jakarta yg dilalui aliran 13 sungai
2. Hampir separuh wilayah DKI Jakarta berada dibawah permukaan laut pasang
3. Terhambatnya aliran sungai akibat penyempitan sungai karena bantaran sungai
dijadikan tempat hunian liar, pendangkalan sungai, penutupan / pembetonan/
pengecoran saluran air serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga
kebersihan lingkungan
4. Pembangunan yang sangat pesat di Jakarta mengakibatkan air hujan yang
seharusnya merembes kedalam lapisan tanah melimpah ke sungai sehingga
meningkatkan debit air sungai
5. Diperparah oleh penggunaan air tanah secara berlebihan yang mengakibatkan
terjadinya penurunan
6. Curah hujan yang terus menerus di daerah Bogor dan Jakarta ( berkisar antara
47mm – 250mm ) serta terjadinya pasang laut yang mencapai 190 cm
mengakibatkan seluruh kali meluap, hal ini diperparah oleh adanya kerusakan
pada beberapa tanggul sungai / kanal.
www.depkes.go.id
2. Bagaimanamekanismeterjadibanjir?
3. Bagaimanapencegahandanpenanggulanganbanjir?
PENCEGAHAN
o Buat sumur resapan bila memungkinkan tanam lebih banyak pohon
besar
o Membentuk Kelompok Masyarakat Pengendali Banjir
o Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi
banjir
o Membangun sistem peringatan dini banjir
o Menjaga kebersihan saluran air dan limbah
o Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau
tinggikanbangunan rumah hingga batas ketinggian banjir jika
memungkinkan
o Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan
bangunanpengendali banjir dan lokasi evakuasi
o Bekerjasama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga
daerah resapan air
PENANGGULANGAN
SESUDAH BANJIR
(www. PPK-Depkes.com)
1. Aspek penduduk, antara lain berupa korban jiwa/meninggal, hanyut, tenggelam, luka-luka,
korban hilang, pengungsian, berjangkitnya penyakit seperti penyakit kulit, demam
berdarah, malaria, influenza, gangguan pencernaan dan penduduk terisolasi.
2. Aspek pemerintahan, antara lain berupa kerusakan atau hilangnya dokumen, arsip,
peralatan, perlengkapan kantor dan terganggunya jalannya pemerintahan.
3. Aspek ekonomi, antara lain berupa hilangnya mata pencaharian, tidak berfungsinya pasar
tradisional, kerusakan atau hilangnya harta benda, ternak dan terganggunya
perekonomian masyarakat.
4. Aspek sarana/prasarana, antara lain berupa kerusakan rumah penduduk, jembatan, jalan,
bangunan gedung perkantoran, fasilitas sosial dan fasilitas umum, instalasi listrik, air
minum dan jaringan komunikasi.
5. Aspek lingkungan, antara lain berupa kerusakan ekosistem, objek wisata,
persawahan/lahan pertanian, sumber air bersih dan kerusakan tanggul/jaringan irigasi .
5. Apakendaladalammelakukanpencegahandanpenanggulanganbanjir?
8. Apadefinisibanjir?
Banjir merupakan bencana alam yang terjadi secara mendadak, yang mengakibatkan
kerusakan lingkungan pemukiman, perubahan kualitas lingkungan oleh karena cemaran
yang ditimbulkan dan kerawanan masalah kesehatan pada masyarakat yang terkena.
http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/Rina.pdf
K Koerdi Ghufan M, and Baso Andi, 2007. Pengelolaan Kualitas Air . Rineka cipta
Jakarta.
Air Bersih :
10. Apasajavektordari water borne disease?
Cara Penularan
Manusia dapat terinfeksi melalui kontak terhadap air, tanah, lumpur yang telah
terkontaminasi oleh urine (air kencing) binatang yang telah terinfeksi leptospira.
Masuknya kuman tersebut apabila terdapat luka/erosi pada kulit maupun selaput
lendir (mata). Seringkali air yang lebih menginfeksi adalah air yang mengalir
lambat/ statis/ tergenang, seperti pada lumpur sawah, sungai, banjir, dan kolam
renang. Kulit yang utuh juga dapat terinfeksi bila terpapar dalam waktu yang lebih
lama.
Gejala Klinis
Masa Inkubasi biasabya 2-26 hari, rata-rata 10 hari. Penyakit ini mempunyai 2
fase:
Fase Leptospiremia
Mikroorganisme leptospira terdapat di darah, dan cairan otak.
Gejalanya
25% kasus disertai penurunan kesadaran, 50% kasus terdapat ikterus (warna kulit dan
selaput lendir kekuningan, seperti Hepatitis). Dapat disertai mata silau (fotofobia),
pembesaran hati dan limpa. Fase ini berlangsung 4-7 hari, bila cepat ditangani maka
pasien akan membaik.
Fase Imun
Setelah fase leptospiremia, akan ada periode bebas demam 3 hari, dilanjutkan demam
kembali mencapai 40 derajat celcius. Rasa sakit menyeluruh, perdarahan seperti
mimisan, gusi berdarah, dan gejala yang menyerupai radang selapu otak (meningitis).
Pada fase ini, leptospira akan dapat ditemukan di urine penderita.
Diagnosis
Seringkali gejala tidak khas. Sedangkan laboratorium dengan menggunakan kultur
darah dan urine penderita. Hal ini sulit dan tidak praktis karena memakan waktu
lama. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah tes Serologi dan PCR (Polymerase Chain
Reaction), dimana kedua pemeriksaan ini sangat mahal. Bayangkan bila seluruh
korban banjir di DKI diduga terinfeksi Leptospirosis....!
Prognosis
Bila tidak ada Ikterik (Kuning), penyakit ini jarang fatal, namun bila didapatkan
Ikterik, angka kematian 5% untuk penderita <30>.
Pencegahan
Cegah kontak dengan medium infeksi (air banjir, lumpur, dll) dengan menggunakan
pakaian pelindung.
Sepatu Boot misalnya....
Umar Zein, 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI, hal. 1845-1847
ii. Kolera
a. adalah penyakit usus halus yang akut dan berat, sering mewabah yang
menyebabkan kematian.
b. Masa tunasnya berkisar antara beberapa jam sampai beberapa hari.
c. Gejala utama: muntaber, dehidrasi, dan kolaps dapat terjadi dengan cepat, tinja
menyerupai air cucian beras.
d. Reservoir bakteri: manusia yang menderita sakit, dan penularannya terjadi secara
langsung dari orang ke orang, ataupun tidak langsung lewat lalat, air, serta
makanan dan minuman.
iii. Hepatitis A
a. Gejala utama: tinja yang tercampur darah dan lender. Penyakit ini sering pula
ditemukan tanpa gejala yang nyata, sehingga seringkali menjadi kronis. Tetapi,
apabila tidak diobati dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti abses hati,
radang otak dan perforasi usus.
b. Amoeba ini seringkali menyebar lewat air dan makanan yang terkontaminasi tinja
dengan kista amoeba serta dapat pula dibawa oleh lalat.
V. Demam Tifoid
d. Manifestasi klinis
Masa tunas demam thypoid berlangsung 10 – 14 hari. Gejala – gejala yang timbul
amat bervariasi. Dalam minggu pertama penyakit, keluhan dan gejala serupa
dengan penyakit infeksi akut pada umumnya, yaitu demam, nyeri kepala, pusing,
nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak di
perut, batuk dan epistaksis. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu
meningkat. Dalam minggu kedua gejala- gejala menjadi lebih jelas berupa
demam, bakikardia relatif, lidah yang khas (kotor ditengah, tepi dan ujung merah
dan tremor), hepatomegali, splenomegali, meteroismus, ganguan mental berupa
somnolen, stupor, koma, delirium, atau psikosis.
e. Pengobatan:
Perawatan
Pasien demam tifoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi, observati
dan pengobatan.
Diet
Obat
Obat – obat antimikroba
a. kloramfenikol
b. tiamfenikol
c. Ko-trimoksazol
d. Ampisilin dan amoksisillin
e. Sefalosporin generasi ketiga
f. Fluorokinolon
(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi Ketiga. Balai Penerbit FK-UI. 1996.)
12. Apatindakanjangkapendekdanjangkapanjang yang dilakukanuntukmengatasi water borne
disease?