Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Elastisitas” dengan
lancar.

Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan
bimbingan dan nasehat, serta bantuan dari berbagai pihak. Berkaitan dengan hal tersebut
kami mengaturkan banyak terima kasih.

Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, kami terus menunggu saran dan kritik yang sifatnya
membangun dan positif. Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
pihak yang berkepentingan.

Mataram, 15 Oktober 2018

Kelompok 8

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 1

1.3 Tujuan.............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2

2.1 Elastisitas Permintaan...................................................................................... 2


2.2 Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand).............................................. 2
2.3 Jenis – Jenis Elastisitas Permintaan ................................................................ 3
2.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan......................... 5
2.5 Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand).............................................. 7
2.6 Elastisitas Pendapatan (Ey)............................................................................. 9
2.7 Elastisitas Penawaran...................................................................................... 10
2.8 Jenis – Jenis Elastisitas Penawaran................................................................. 11
2.9 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran.......................... 13
2.10 Pengaruh Harga Terhadap Elastisitas............................................................ 15

BAB III PENUTUP........................................................................................................ 19

3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 19
3.2 Saran................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................20

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi
adalah konsep elastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan
terjadi terhadap permintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang
terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva
berubah? Dan beberapa besar pengaruhnya?

Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi


terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan
perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan
permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian elastisitas permintaan ?
2. Apa saja Jenis-jenis elastisitas permintaan ?

3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan ?

4. Apa Pengertian elastisitas penawaraan ?

5. Apa saja Jenis – jenis elastisitas penawaraan ?


6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran ?

1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
2. Memahami Jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran
3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan
penawaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Elastisitas Permintaan

Besarnya reaksi konsumen terhadap perubahan harga sangat penting bagi


produsen. Tujuannya adalah agar produsen dapat menentukan tingkat harga yang
menguntungkan. Elastisitas permintaan adalah ukuran drajat kepekaan permintaan
terhadap perubahan harga.

Elastisitas permintaan suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur
perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang di beli sebagai akibat perubahan
salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus).

Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi,
maka dikenal tiga elastisitas permintaan, Elastisitas yang dikaitkan dengan harga
barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand).
Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas
silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas
pendapatan (income elasticity).

2.2 Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand)

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah


permintaan akibat berubahnya harga barang atau dengan kata lain merupakan
perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan
prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan,
dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.

Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai


elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah

2
diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas
permintaan.

Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan


permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Angka yang
mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang
yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan (Ed).

Adapun rumusnya :

Keterangan :

Ed : Elastisitas Harga Permintaan

∆Q : Perubahan jumlah barang yang di minta

Q : Jumlah barang yang di minta

∆P : Perubahan Harga

P : Harga

2.3 Jenis-jenis elastisitas permintaan

A. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)

Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian,


kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa
berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.
Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah
(meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas).

3
B. Permintaan tidak elastis/inelastis ( E < 1 ).

Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada


perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya perubahan harga hanya diikuti
perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.

C. Permintaan Elastis Uniter (E = 1)

Koefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya perubahan


harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama.

4
D. Permintaan Elastis ( E >1 )

Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan
harga.

E > 1, artinya perubahan harga sedikit saja, akan diikuti jumlah permintaan dalam

jumlah yang lebih besar

E. Permintaan tak terhingga elastis sempurna (E= ~ )

Bahwa Berapapun jumlah barang yang diminta, harganya tetap. Dengan


demikian, kurvanya berbentuk horisontal.

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

 Tingkat kebutuhan

5
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat
inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka
permintaan bersifat elastic.

 Banyaknya barang pengganti yang tersedia.

Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya


cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja
akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga
naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih
suka menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak
mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat
bahwa barang tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya dan
beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya
bertambah dengan cepat.

 Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.

Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang


dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut.

 Jangka waktu analisis.

Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis
sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktuyang singkat permintaan
besifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam
pasar belum diketahui oleh permbeli.

 Produk mewah versus kebutuhan.

Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen


sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya.

6
Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya,
permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah
bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya,
kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

 Tradisi

Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa pun
naiknya harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat
inelastic, tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic.

 Mode

Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila barang


tersebut sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya harga akan
tetap dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastic demikian sebaliknya.

 Perubahan harga dan barang yang diminta

Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut,
sehingga permintaan menjadi elastis.

2.5 Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)

Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang yang di minta


terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang
tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat
pelengkap.

7
Ket:

EXA : Elastisitas Silang

∆Qx : Perubahan Jumlah barang X yang di minta

Qx : Jumlah barang X yang di minta

∆PA : Perubahan Harga barang A

PA : Perubahan harga A

Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :

 Barang komplementer : jika Ec < 0 ( negatif)

Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan jumlah barang X yang


diminta. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak
dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil
akan cenderung turun.

 Barang Substitusi : jika Ec > 0 ( positif)

Kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan jumlah barang X yang


diminta. minyak tanah dan kayu bakar, beras berkualitas sama mereak A dan B.

Tabel. . Intrepetasi Elastisitas Silang

Ket :

8
Qx = Jumlah Permintaan terhadap barang X

PA = Harga Barang A

2.6 Elastisitas Pendapatan (Ey)

Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang


diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan.

Ket:

Ey : Elastisitas Pendapatan

∆Qx : Perubahan jumlah barang yang diminta

Qx : Jumlah barang yang diminta

∆Y : Perubahan Pendapatan

Y : Pendapatan

Nilai elastisitas pendapatan adalah :

a. Ey < 0 Artinya sifat barang X di mata konsumen adalah barang yang kurang
bernilai (inferior). Barang inferior adalah barang yang apabila pendapatan
konsumen semakin meningkat, maka proporsi pengeluaran terhadap barang
tersebut semakin menurun.

b. 0 < Ey < 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang normal atau
kebutuhan pokok. Barang normal ini mempunyai sifat apabila pendapatan

9
konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang normal juga meningkat
tetapi dengan presentase yang lebih rendah, atau sebaliknya.

c. Ey > 1 Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang superior(barang


mewah). Barang superior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen
meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut juga meningkat dengan
presentase yang lebih tinggi.

2.7 Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran (Es) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang


ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri. koefisien elastisitas
penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya
koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berkut ;

Ket ;

10
ΔQS : Perubahan jumlah penawaran

ΔP : Perubahan harga barang

P : Harga barang mula-mula

QS : Jumlah penawaran mula-mula

Es : Elastisitas penawaran

2.8 Jenis-jenis Elastisitas Penawaran

1. Penawaran elastis (Es > 1 )

Perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap


penawaran, atau Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan
jumlah penawaran yang lebih besar.

2. Penawaran Inelastis ( E < 1 )

11
Perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran, atau
persentase perubahan penawaran barang lebih kecil dari persentase perubahan

harga

3. Penawaran Uniter elastis ( E = 1 )

Elastisitas penawaran dimana persentase perubahan jumlah produk yang


ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga produk.

4. Penawaran Inelastis sempurna ( E = 0 )

Inelastis sempurna adalah elastis yang bernilai nol, artinya berapa pun
harganya, jumlah produk yang ditawarkan tetap.

12
5. Penawaran Elastis Sempurna (E = ~)

Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak


dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan
sejajar dengan sumbu Q atau X.

2.9 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas
penawaran,

yaitu :

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.

Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung
tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :

13
 Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika
produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal,
maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan
mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.

 Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas


akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi
besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah
sebaliknya.

2. Jangka waktu analisis.

Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah,


para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka
menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga
tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:

I. Immediate Run/ Momentary Period/ Market Period, suatu priode waktu yang
sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah,
yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja
semua input tetap. Oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera
menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar
harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya
persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran
menjadi tidak elastis sempurna.

II. The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para
produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel
(dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb).

14
Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal
pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan
demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang
dan proses produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka
pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas
yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya,
penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga
penawaran tidak elastis.

III. The long run, adalah Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut para
produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap
(pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan
produksi dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis
penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor
industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun,
sehingga barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi
barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio
transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah
dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.

Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran
yaitu Stok persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input,

 Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini


karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan
yang ada.

 Kemudahan substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas


mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran.
Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen
memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja
ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu
dibutuhkan.

15
2.10 Pengaruh Harga Terhadap Elastisitas

Terhadap Permintaan ;

 Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Primer.

Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila


harga naik maka permintaan turun)Hukum permintaan terhadap Barang Primer
adalah In Elastis dan In Elastis Sempurna karena semakin banyak produsen yang
meminta barang primer maka semakin naik harga, tetapi apabila semakin sedikit
yang meminta maka harga akan turun dan tidak dalam jumlah yang signifikan
turun sedikit daripada permintaan terhadap barang tersebut. Apabila In Elastis
Sempurna maka Konsumen tetap membeli barang itu berapapun harganya.

Ini adalah Kurva In Elastis Permintaan, Kurva landai karena barang yang
diminta adalah barang primer dan penurunan permintaan terhadap barang,
mempengaruhi elastisitas harga untuk turun tetapi sedikit. (Contoh: Beras)
Elastisitas < 1 Ini adalah Kurva In Elastis Sempurna Permintaan, Kurva tegak
lurus karena berapapun harganya, konsumen tetap membeli dengan harga segitu.
Elastsitas = 0

 Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Sekunder

Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila


harga naik maka permintaan turun) Hukum permintaan terhadap Barang Sekunder
adalah Elastisitas Uniter karena harga dan kuantitas produk yang diminta berubah
dalam permintaan yang sama, produk sekunder adalah kebutuhan yang dipenuhi
setelah kebutuhan primer terpenuhi.

Ini adalah Kurva Unitary Elastis Permintaan, Kurva melengkung dari kiri atas
menuju kanan bawah, menunjukkan korelasi yang sama antara perubahan harga
dengan perubahan jumlah barang yang diminta. Elastisitas = 1.

16
 Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Tersier

Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila


harga naik maka permintaan turun).

Hukum permintaan terhadap Barang Tersier adalah Elastis, pengertian produk


tersier sendiri adalah produk yang diinginkan oleh konsumen setelah produk
sekunder telah dipenuhi (barang mewah). Permintaan barang tersier disebut elastis
karena setiap kenaikan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menurunkan
permintaan konsumen terhadap produk tersebut, sebaliknya apabila terjadi
penurunan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menaikkan permintaan
konsumen terhadap produk tersebut.

Terhadap Penawaran ;

 Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Primer Elastisitas Harga


terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka
penawaran naik). Hukum Penawaran terhadap Barang Primer adalah Elastisitas
Sempurna berapapun kuantitasnya, konsumen tetap membeli berapa pun barang
yang ditawarkan. Kurva tersebut merupakan Kuva Elastis Sempurna Penawaran,
Kurva mendatar horizontal sejajar dengan kuantitas yang artinya Harganya Kaku
maka Produsen menawarkan barang dipengaruhi oleh pelaku ekonomi-ekonomi
lain. Berapapun kuantitasnya, harganya tetap. Elastisitas = Tak Terhingga.
Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Sekunder Elastisitas Harga
terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka
penawaran naik). Hukum penawaran terhadap Barang Sekunder adalah
Elastisitas Uniter karena harga dan kuantitas produk yang ditawarkan berubah
dalam permintaan yang sama.Kurva tersebut merupakan Kurva Unitary Elastis
Penawaran, Kurva mulai dari titik nol menunjukkan bahwa korelasi antara

17
perubahan harga dengan perubahan jumlah yang ditawarkan sama. Elastisitas
= 1.

 Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk TersierElastisitas Harga


terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila harga naik maka
penawaran naik). Hukum penawaran terhadap Barang Tersier adalah Elastis,
Penawaran barang tersier disebut elastis karena setiap kenaikan yang terjadi pada
harga barang tersebut akan menaikkan penawaran produsen terhadap produk
tersebut, sebaliknya apabila terjadi penurunan yang terjadi pada harga barang
tersebut akan menurunkan penawaran terhadap produk tersebut. Kurva tersebut
merupakan Kurva Elastisitas Penawaran, kurva sama seperti kurva elastis
permintaan tetapi ada yang berbeda yaitu korelasi(timbal baik) antara perubahan
harga dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan berhubungan positif.
Elastisitas > 1.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang
dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan
ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta
sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang
dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari
satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi
sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut,
berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan
perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya
sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang
menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan
mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

3.2 Saran – saran


Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan
keseimbangan harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang
di minta konsumen, sama persis dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara
grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran
berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/8913488/makalah_elastisitas_permintaan_dan_pen
awaran
https://forzanapoli777.blogspot.com/2015/10/makalah-elastisitas.html
http://reskazahera19.blogspot.com/2015/12/makalah-elastisitas-permintaan-
dan.html
https://www.slideshare.net/katadoni/makalah-elastisitas-permintaan-dan-
penawaran

20

Anda mungkin juga menyukai