Anda di halaman 1dari 1

Ketahanan Pangan Ala Sambi Lombok

Nurmawati
nurmawati81@gmail.com

Abstrak

Nusa Tenggara Barat dikenal dengan sebutan Bumi Gora (Bumi Gogo Rancah). Bumi Gora
merupakan simbol kebanggaan warga Lombok dengan gambar lumbung padi. Lumbung padi
disebut sambi oleh warga Lombok dan sebagian warga Lombok Tengah bagian selatan
menyebutnya alang. Sambi Lombok memiliki nilai-nilai budaya dan nilai tradisi, juga memiliki
arsitektur yang secara struktur ramah terhadap gempa. Konstruksi sambi Lombok teruji mampu
menjaga kualitas padi yang ditampungnya. Bentuk sambi yang menjulang ke atas agar tikus dan
hama tidak masuk ke dalamnya. Atap sambi yang terbuat dari alang-alang juga membuat padi
bertahan lama. Makalah ini membahas konsep ketahanan pangan ala sambi Lombok dan kondisi
sambi Lombok pascagempa. Pendekatan yang digunakan dalam makalah ini adalah pendekatan
kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi, studi
pustaka, wawancara dengan teknik catat. Data-data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan
diuraikan secara efektif. Hasil pembahasan berupa konsep ketahanan pangan ala sambi Lombok
tergambar dalam istilah-istilah pengelompokan padi yang tersimpan dalam sambi. Ada istilah
impan kaken yang artinya bahan konsumsi jangka pendek, sangu aiq untuk tabungan jangka
menengah dan sangu idup untuk bekal hidup jangka panjang. Sangu idup ini meliputi investasi
berupa ternak kerbau, sapi,termasuk untuk biaya pendidikan. Kondisi sambi Lombok
pascagempa tetap berdiri tegak dan tidak mengalami kerusakan yang berarti.

Kata Kunci: Ketahanan pangan, Sambi, Lombok, pascagempa

Penjelasan
Tulisan warna hijau diambil dari sebagian latar belakang.
Tulisan warna merah merupakan masalah
Tulisan warna ungu merupakan metode
Tulisan warna biru diambil dari inti pembahasan

Anda mungkin juga menyukai