Praktikum 1
Praktikum 1
C. Dasar Teori
Laju volume aliran air atau debit (Q) didefinisikan sebagai jumlah zat cair
yang mengalir melalui tampang lintang tiap satuan waktu. Debit biasanya
diukur dalam volume zat cair tiap satuan waktu, sehingga satuannya adalah
meter kubik per detik (m3/det) atau satuan yang lain (liter/detik, liter/menit,
dsb).
𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞
Debit (Q) = 𝐖𝐚𝐤𝐭𝐮
1
Vernier adalah skala bantu yang bergerak secara paralel terhadap skala
primer. Skala primer memeberikan pembacaan dasar, sedangkan vernier
menunjukan bacaan bagian skala yang lebih kecil dari bagian skala primer.
Jarak diantara tiap sub bagian vernier adalah 90% dari jarak dianatar tiap sub
bagian skala primer.
D. Spesifikasi Alat
- Dimensi alat Hydraulic Bench adalah : panjang 1,13 m; lebar 0,73 m; tinggi
1,00 m.
- Pompa tipe sentrifugal, maksimal head 21 m H2O, maksimal aliran 80
liter/menit, daya pompa 0,37 kW.
- Kapasitas bak air 250 liter, kapasitas tangki volumetrik aliran tinggi 40 liter,
kapasistas tangki volumetrik aliran rendah 6 liter.
- Dimensi alat point gauge adalah tinggi 265 mm, lebar 75 mm, kedalaman
50 mm.
- Jangkauan 150 mm, ketepatan ±0,1 mm dengan tingkat akurasi ± 0,2 mm.
Castors
2
Gambar 2. Point Gauge (Meteran Taraf)
E. Prosedur Percobaan
a. Pasang steker pada stop kontak sumber listrik
b. Pasang inlet nozzle dan stilling baffle pada hydraulics bench
c. Atur dump valve actuator untuk menutup lubang pembuang volumetrik tank
d. Tekan tombol “on” pada power switch
e. Buka dan atur aliran melalui katup pada flow control valve (putar ke kiri
untuk membuka dan membesarkan aliran, putar ke kanan untuk menutup
atau mengecilkan aliran) pada suatu aliran tertentu
f. Jika aliran sudah diatur pada flow control valve, biarkan dan jangan dirubah
dan tunggu sampai aliran air stabil dan tenang
g. Untuk mengukur posisi permukaan bebas (batas udara dan air) pada saluran
terbuka, pertama tentukan dahulu posisi datum (titi nol)
h. Putar pelan-pelan sekrup penjepit, tahan batang pengukur, dan geser ke atas
atau ke bawah sampai ujung point gauge nol yang diperlukan (yaitu dasar
saluran). Kecangkan sekrup penjepit untuk sementara.
i. Lepaskan sekrup pengunci pada belakang skala vernier dan geser skala
tersebut sampai angka “0” skala vernier berhimpitan satu garis lurus dengan
angka “0” skala primer. Kencangkan kembali sekrup pengunci
3
j. Lepas sekrup penjepit dan geser batang pengukur sampai ujung point gauge
terletak agak menyentuh permukaan air. Kencangkan sekrup pengunci, dan
atur batang pengukur dengan sekrup pengaturdengan sekrup pengatur tinggi
yang halus sampai ujung point gauge benar-benar tepat menyentuh
permukaan air
k. Baca tinggi permukaan air tersebut pada skala vernier
l. Untuk mengukur debit air, biarkan air mengalir di volumetric tank sampai
bacaan skala pada level gauge mencapai angka nol
m. Nyalakan stopwatch pada saat ketinggian air bergerak dari angka nol “0”
liter ke angka yang ditentukan pada level gauge
n. Hentikan stopwatch pada saat bacaan level gauge tepat di angka yang
ditentukan, dan baca waktu pada stopwatch, catat
o. Buka lubang pembuang dengan mengangkat dump valve actuator,
kosongkan air di volumetric tank
p. Setelah air di volumetrik tank kosong , atur dump valve actuator menutup
lubang pembuang volumetrik tank
q. Ulangi percobaan pada langkah e sampai p sebanyak lima kali
r. Jika percobaan telah selesai, tekan tombol “off” pada power switch
s. Lepaskan stalker dari stop kontak sumber listrik
t. Hitung debit aliran menggunakan persamaan debit.
4
F. Hasil Data
LABORATORIUM HIDROLIKA
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung G3 Lt 2 Kampus UM Jl. Semarang no 5 Malang
8 37,69 0,212
2 152,3 27,3 0,2115
12 56,75 0,211
20 99,50 0,201
3 151,6 26,6 0,2
25 125,03 0,199
2 13,12 0,152
4 149,7 24,7 0,1525
4 26,06 0,153
4 76,75 0,052
5 142,5 17,5 0,0515
6 115,40 0,051
5
Grafik Hubungan Head (H) - Debit (Q)
0.450
0.400
0.350
Debit (liter/detik)
0.300
0.250
0.200
0.150
0.100
0.050
0.000
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0
Head (mm)
G. Kesimpulan
Dari data didapat bahwa grafik nilai heads berpengaruh dengan debit,
semakin tinggi nilai head semakin besar pula nilai debit.
H. Sumber Rujukan
1. Armfield. 2006. Instruction Manual. Hydraulics Instrument H1-1/H1-2/H1-
3/H1-7/H1-8/H1-10/H1-11.England: Armfield
2. Armfield. 2007. Instruction Manual F1-10. Hydraulics Bench.
England:Armfield
3. Bambang Triadmodjo. 2012. Hidraulika1. Cetakan ke – 13. Yogyakarta:
Brta Offset
6
I. Lampiran