Drama Bawang Putih
Drama Bawang Putih
Ayah : ibu, nak ayah pergi keluar kota dulu ya. Jaga diri kalian baik-baik
(menyalami ibu dan putrinya)
Ibu : ayah juga jaga diri ayah baik baik.
Ayah : iya ibu ku sayang, (ibu mencium tangan ayah)
Ayah :putriku ayah pergi dulu ya ?
Bawang putih : putih sayang ayah,
cepat-cepat pulang ya yah,pasti kita sangat merindukan ayah
( putih mencium tangan ayah )
Ayah : pasti ayah juga merindukan kalian
….
Ibu : nak ibu kesungai dulu ya, mau nyuci baju
Bawang putih : gak usah bu, biar putih saja
Ibu : tapi nak.
Bawang putih : tak apa ibu, ibu istirahat dirumah saja ibu kan baru demam.
Ibu : baiklah. Kau memang anak yang sangat pengertian, ibu bangga punya anak
sepertimu. Hati-hati disungai ya nak
Bawang putih iya ibu.Assalamualaikum.
Ibu : waalaikumsalam.
Mbok randha : rasakan kau… hahahahaaa resepku ternyata manjur juga…tak lama lagi semua
Kebahagiaanmu selama ini pasti juga akan aku rasakan… selamat tinggal wanita bodoh…
Bawang putih sudah datang !
Bawang putih :ibuuu….ibuuu….ibuku kenapa? Ibu jangan tinggalkan putih…
(Mbok randha+bawang merahpun pura-pura menagis dan memeluk bawang
putih)
Mbok randha :sudahlah putih, relakan kepergian ibumu biarkan dia tenang Dialam sana
Bawang merah :iya putih.kau jangan sedih, kau boleh menjadikan ibuku sebagai ibumu juga
dan aku jadi saudaramu.
Mbok randha : nak jangan lah kau terus-terusan begini, kasihan ayahmu dia sedih
melihatmu seperti ini
Bawang putih : aku masih belum menyangka jika ibu akan secepat ini meninggalkanku
Bawang merah : semua kan sudah terjadi janganlah kau sesali putih kau masih punya
ayahmu dan kita
Bawang putih : tapi bik, kematian ibu sangat tak di sangka. Dan kenapa harus secepat ini
Mbok randha : sudahlah putih, kau tak perlu terus-terusan begini.
Bawang merah : iya putih kau jangan terus terusan seperti ini (memeluk bawang putih ).
(memegang tangan ayah bawang putih) om. Maukah om menikahi ibu
Merah agar putih tak kesepian dan terus besedih hati seperti ini
Ayah : menikah ? ( suara datar )
Putih anakku apa kamu mau ayah menikah dengan ibu bawang merah ?
Bawang putih : putih tidak tahu ayah,
Bawang merah : sudahlah putih. Jika ayahmu menikah dengan ibuku.kita bisa jadi saudara.
Bawang putih :iya merah
Ayah : jika itu maumu agar kau bisa tersenyum kembali. ayah akan menikah dengan ibu bawang
merah. Bagaimana bu ( menawarkan kepada mbok randha)
Mbok randha : tentu saya mau kalo menikah dengan lelaki seperti anda (nada tegas)
SETELAH AYAH BAWANG PUTIH MENIKAHI MBOK RANDHA. BAWANG PUTIH TAK
LAGI BERSEDIH DAN MENGURUNG DI KAMAR.AKAN TETAPI PADA SUATU HARI
MBOK RANDHA DAN ANAKNYA MEMILIKI RENCANA BUSUK LAGI.
KINI AYAH DAN IBU BAWANG PUTIH TELAH TIADA. BAWANG PUTIH PUN MERASA
SANGAT SEDIH DAN HIDUP SEBATANG KARA, DIA SELALU DIPERLAKUKAN
SEPERTI PEMBANTU OLEH IBU TIRINYA DAN BAWANG MERAH. BAWANG PUTIH
TIDAK PERNAH MELAWAN,DAN BAWANG PUTIH SELALU MENURUTI PERKATAAN
IBU DAN SAUDARA TIRINYA
HARI DEMI HARI BAWANG PUTIH SELALU DIPERLAKUKAN SADIS OLEH IBU TIRI
DAN BAWANG MERAH.
SUATU HARI BAWANG PUTIH SEDANG MENCUCI BAJU DI SUNGAI AKN TETAPI
SEBUAH BAJU BAWANG MERAH HANYUT DI SUNGAI.
Bawang putih : (sedang mencuci)…aduuuh bajunya hanyut,. Kalo bawang merah tahu
Hancur aku di sakiti oleh mereka. Aku harus bagaimana.pulang kerumah
atau…aduhhh aku harus bagaimana?
Mbok randha : (mendorong putih hingga tersungkur ke lantai)dari mana saja kau
ini. Sudah larut malam kau baru pulang dari sungai ?
Bawang putih :maaf bu.maaf(menangis) tadi putih mencari baju bawang merah yang
hanyut disungai.
Bawang merah : apa ? baju ku kau hanyutkan(sambil memilah baju cucian)…baju untuk ke
Pesta mana ?kau hilangkan ?.
Bawang putih :maaf merah.aku tak sengaja
Bawang merah :pokoknya kau harus cari sampai ketemu dan jangan kembali sebelum kau
menemukannya.(mendorong putih hingga jatuh ke tanah)
BAWANG PUTIHPUN KEMUDIAN DI USIR DARI RUMAH DAN TIDAK BOLEH PULANG
SEBELUM MENEMUKAN BAJU ITU.
Bawang putih : kemana aku harus mencari sudah sejauh ini aku belum juga menemukan
Baju itu.dari fajar hingga terik mentari diatas kepala aku belum juga
menemukan baju itu.
sepertinya aku melihat tuan pengembala kerbau…permisi tuan
Pengembala kerbau : iya nona ada apa?
Bawang putih : maaf tuan,numpang Tanya. Apa kemaren sore tuan melihat baju yang
Hanyut disungai ini?
Pengembala kerbau : mmm ? sepetinya Aku melihatnya dan sepertinya tersangkut di
pinggiran sungai sana nona
Bawang putih : terimakasih tuan(bergembira)
Bawang putih :Kek sudah seminggu saya tinggal disini bersama Kakek dan sekarang putih
Ingin pulang dan apakah kakek akan menepati janji kakek untuk
mengembalikan baju milik saudaraku
kakek tua : tentu kakek akan menepati janjiku.ini baju yang kau minta dan ini ada oleh
oleh untukmu. aku mempunyai labu .dan kau pilihlah
Bawang putih :terima kasih kek, saya pilih yang ini saja
Kakek tua : kenapa kau tak memilih labu yang besar anak cantik ?
Bawang putih : saya takut keberatan membawanya pulang kek.sekali lagi terimakasih.
Putih pamit.assalamualaikum.
Kakek tua :waalaikumsalam.hati hati dengan perjalanan mu anak cantik
Bawang merah : apa aku sudah boleh pulang.aku sudah bosan disini.
Kakek tua : kau boleh pulang nak. Ini baju yang kau cari
Bawang merah : apa kau akan membawakan aku oleh oleh
Kakek tua : baiklah nak (mengambil 2 labu) pilih salah satu dari labu ini?
Bawang merah : aku pilih yang ini
Kakek tua : kenapa kau pilih labu yang besar anak manis?
Bawang merah : perjalanan aku dari rumah kesini menghabiskan waktu lama dan perjalanan
panjang jadi aku memilih ini (menyerobot labu dari tangan kakek)
Kakek tua :baiklah nak .hati hati dengan perjalananmu
BAWANG MERAH PUN PULANG DENGAN MEMBAWA LABU YANG CUKUP BESAR.
Ibu bawang merah dan putrinya membuka labu tersebut, namun ternyata yang keluar dari buah
tersebut bukanlah emas dan permata melainkan seekor binatang ular yang besar dan amat berbisa.
Ular tersebut langsung menyerang Ibu bawang merah dan Bawang Merah hingga akhirnya mereka
meninggal dunia.
BAWANG PUTIH DAN PANGERAN PUN MENIKAH DAN HIDUP BAHAGIA DAN
SEJAHTERA DI ISTANA