Anda di halaman 1dari 14

Nomor Peserta: Kunci Jawaban

Olimpiade Sains Nasional 2012


Tingkat Propinsi

Bidang Fisika

Ketentuan Umum:

1- Periksa lebih dulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 7 (tujuh) buah soal.
2- Waktu total untuk mengerjakan tes ini adalah 3½ jam.
3- Peserta dilarang menggunakan kalkulator.
4- Peserta dilarang meminjam dan saling meminjamkan alat-alat tulis.
5- Tulislah jawaban Saudara di kertas yang telah disediakan dengan menggunakan ballpoint
dan tidak boleh menggunakan pinsil.
6- Kerjakanlah lebih dahulu soal-soal dari yang Anda anggap mudah/bisa dan tidak harus
berurutan.
7- Setiap nomor soal yang berbeda harap dikerjakan pada lembar jawaban yang terpisah.
8- Jangan lupa menuliskan nama Saudara atau identitas lainnya pada setiap lembar jawaban
yang Saudara gunakan.
9- Meskipun sudah selesai mengerjakan semua jawaban, Anda tidak diperbolehkan
meninggalkan ruangan tes hingga waktu tes berakhir.

No. 1 2 3 4 5 6 7 

Nilai

halaman 1 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

Waktu : 3 ½ Jam
Seleksi Propinsi OSN 2012

1. (18 poin) Sebuah peluru


ditembakan ke atap/langit-langit
Langit-langit
sebuah rumah dengan kecepatan Rumah
awal vo dan membentuk sudut 
terhadap bidang datar (lihat
gambar). Jika bentuk langit-
langit rumahnya seperti
ditunjukkan gambar, tentukan:

a. sudut  agar peluru bisa mencapai atap dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,
b. waktu tempuh minimum dari peluru untuk mencapai atap rumah
c. syarat vo agar peluru bisa mencapai atap untuk berapapun nilai sudut  nya.
(Petunjuk: gunakan turunan/diferensiasi untuk mencari nilai minimum, dimana
d (sin ax) d (cos ax)
 a cos ax dan  a sin ax dengan a adalah konstanta)
dx dx

Jawab:
a. Saat peluru ditembakan dengan kecepatan vo, bisa diuraikan menjadi 2 komponen:
vx = vo cos  = konstan, sehingga x = vx t = vo cos  t (1)
vy = vo sin 
(1 poin)
Ketinggian atap/langit-langit di setiap tempat memenuhi persamaan:
y = h – x tan  (2) (1 poin)
Sementara dari persamaan glbb, ketinggian peluru di atap memenuhi persamaan:
y = vy t – ½ gt2 = vo sin  t – ½ gt2 (3) (1 poin)

halaman 2 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

Substitusikan persamaan (2) ke (3) untuk y kemudian substitusikan nilai x dari persamaan
(1) sehingga diperoleh:
vo sin  t – ½ gt2 = h – vo cos  tan  t atau
½ gt2 – vo (cos  tan  + sin  ) t + h = 0 atau
1 2  vo 
gt   sin(    ) t  h  0 (4) (2 poin)
2  cos  
Agar waktu tempuh peluru, t minimum, maka dt/d = 0. (2 poin)
Dengan menurunkan persamaan diatas terhadap  dan nyatakan dalam bentuk dt/d =
0, diperoleh:
 v 
  o cos(   )  t min  0 (5)
 cos  
Karena tmin  0, maka cos ( + ) = 0, Jadi:  = 90o –  (3 poin)

b. Untuk mendapatkan waktu tempuh minimum, tmin maka kita substitusikan nilai  diatas
ke dalam persamaan (4), sehingga diperoleh persamaan:
1 2  vo 
gt    t  h  0 . Selesaikan ini dengan rumus abc, diperoleh:
2  cos  

vo  vo2  2 gh cos 2 
t min 
g cos  (4 poin)

c. Syarat vo agar peluru bisa mencapai atap rumah adalah dengan melihat hasil akar dari

jawaban b diatas yang harus real  vo2  2 gh cos 2   Re al (2 poin)

Jadi: vo  2gh cos (2 poin)

halaman 3 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

2. (10 poin) Komet Encke telah ditemukan oleh Pierre Mechain pada tahun 1786. Periode
perputaran komet ini baru dapat ditentukan oleh Johan Encke pada tahun 1822, yaitu selama
3,3 tahun. Namun pada tahun 1913, berdasarkan hasil foto yang dilakukan melalui teleskop,
jarak terjauh dari Matahari (aphelium) adalah ra = 6,1x1011 m dan jarak terdekatnya
(perihelium) rp = 5,1x1010 m. Diketahui tetapan gravitasi universal G = 6,7x10-11 N m2 kg-2,
massa Matahari ms = 2,0x1030 kg, tentukan kelajuan komet itu pada saat di titik terjauh dan
pada saat di titik terdekat.

Jawab:

Jika yang bekerja hanya gaya-gaya akibat gravitasi yang selalu mengarah ke titik fokus,
maka berlaku:
 fokus  rkomet-fokus  Fgrav  0 (1 poin)
Momentum angular, dengan  : massa reduksi
- Pada titik terdekat : L p   rp v p

- Pada titik terjauh : La   ra va (1 poin)

Berdasarkan hukum kekekalan momentum angular, La  L p


maka :  ra va   rp v p
diperoleh: ra va  rp v p (2 poin) (1)

Gaya gravitasi bersifat gaya yang konservatif, sehingga berlaku kekekalan energi.
1 mm
- Pada titik terjauh : E p  v 2p  G 1 2
2 rp

1 2 mm
- Pada titik terdekat : Ea   va  G 1 2
2 ra

Dan E p  Ea
1 2 mm 1 mm
atau v p  G 1 2  va2  G 1 2 (2 poin) (2)
2 rp 2 ra

Jika massa komet m1 jauh lebih kecil dari pada massa matahari m2 , maka
mm mm
  1 2  1 2  m1
m1  m2 m2

halaman 4 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

Persamaan (2) dapat diubah menjadi:


1 mm 1 mm
m1v 2p  G 1 2  m1va2  G 1 2
2 rp 2 ra
1 2 m 1 m
v p  G 2  va2  G 2 (2 poin) (3)
2 rp 2 ra

Dari persamaan (1) dan persamaan (3) dengan mengeliminasi vp, diperoleh:
1
 2Gm2 rp  2
va   
 ra  ra  rp  
 
Sehingga: va  5,8 103 m s -1
ra va
dan vp   6,9 104 ms-1 (2 poin)
rp

halaman 5 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

3. (15 poin) Dalam percobaan fisika, dua


m
bola yang kerapatannya sama, masing-
r
masing berjari-jari r dan 2r disusun
2r φ
sedemikian sehingga pusat massa bola
yang lebih besar terletak pada titik tengah F
M
kereta yang massanya M dan panjangnya
L
L. Massa bola yang kecil m. Kedua bola
dapat menggelinding tanpa slip sedemikian rupa sehingga garis hubung pusat massa antara
bola besar dengan bola kecil selalu membentuk sudut φ yang konstan terhadap arah
horisontal. Untuk mempertahankan posisi kedua bola yang seperti itu, kereta ditarik dengan
sebuah gaya horisontal F (lihat gambar). Tentukan :
a. besar gaya F tersebut (nyatakan dalam m, M dan φ),
b. waktu yang diperlukan kedua bola sebelum jatuh dari kereta (nyatakan dalam l, g dan φ).

Jawab:

a. Misalkan : Gambar α1
- Percepatan angular bola kecil α1 (2 poin)
N1 a1
- Percepatan angular bola besar α2
- Percepatan linear (mendatar) α2 N2 N2
mg
kedua bola a1 φ N1
- Percepatan linear (mendatar) N a1
kereta a2 fr fr a2
F

 Bola menggelinding tanpa slip : 8mg


N
2r2 = a2 – a1 dan
2r2 = r1
a 2  a1
Sehingga: 1 = 22 atau 1  …………….. (1) (2 poin)
r

 Momen inersia :
2 2 2 64
Bola kecil : I1  Bola besar : I 2  8m  2r   mr 2
2
- mr dan
5 5 5

halaman 6 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

 Hukum Newton tentang gerak : F  ma (3 poin)


- Tinjau kereta : F  f r  Ma2 ..................................  2

- Tinjau bola besar :


Arah mendatar/horizontal: fr – N2 = 8 ma1
Arah vertikal: 8mg + N1 – N = 0 ……………. (3)

- Tinjau bola kecil :


Arah mendatar/horizontal: N2 = ma1
Arah vertikal: mg + N1 = 0 …………….. (4)

 Momen gaya :   I (2 poin)


64 2
- Tinjau bola besar : 2rf r  2rN 2 r sin   2rN 1 r cos   mr  2 ……….. (5)
5
2 2
- Tinjau bola kecil : N1 r cos   N 2 r sin   mr  1 ………… (6)
5

 Dari persamaan-persamaan di atas, maka didapatkan :


 7  cos 
F   9m  M  g .........................................  7  (2 poin)
 2  1  sin 

b. Percepatan relatif kedua bola terhadap kereta arel = a2 – a1


5 cos 
arel  a2  a1  g ......................................  8 (2 poin)
2 1  sin 

 Sebelum jatuh, kedua bola menempuh jarak relatif sepanjang setengah panjang kereta
(L/2). Waktu yang diperlukan bola sebelum jatuh (kecepatan awal bola = 0) :
L 1
 arel t 2
2 2
(2 poin)
L 2 1  sin   L
t  .............................................  9 
arel 5cos  g

halaman 7 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

4. (17 poin) Sebuah pendulum (bandul) terdiri dari bola bermassa M yang menempel di ujung
batang tegar bermassa m dan panjannya 2d. Bagian tengah batang dijadikan sebagai poros
rotasi. Pada ujung batang yang lain ditempelkan keranjang yang massanya diabaikan.
Sebuah bola kedua yang bermassa M/2 dilemparkan ke dalam keranjang dan berkecepatan v
ketika tepat menumbuk keranjang (lihat gambar). Hitung:
v
M/2
(a) laju rotasi sudut awal pendulum setelah Bola kedua
m
datang dan terperangkap dalam keranjang?
(b) tenaga mekanik total yang hilang ketika Bola kedua 2d
datang dan terperangkap dalam keranjang?
(c) kecepatan minimum datangnya bola kedua agar
pendulum dapat terbalik? (artinya pendulum dapat M
o
berotasi 180 )

Jawab:
(a) Momentum sudut bola (M/2) terhadap poros:
M
L vd
2
Momentum sudut total dari sistem:
 M 1  3 1 
L  I   Md 2  d 2  m(2d ) 2    M  m d 2
 2 12  2 3 

M 
 vd 
L
   2  
v d  (5 poin)
I 3 1  2  2m 
 M  m d 3  
2 3   3M 

(b) Energi Mekanik akhir dari sistem


M  1
Ei  12  v 2   Mv 2
 2  4
 
 
 3 1   v 2
d 2
 Mv 2
E f  2 I  2  M  m d 
1 2 1 2
2 

2 12  
 3  m   8m 
   12  3M 
 6M    

halaman 8 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

mv 2 1  M  13 m M / 4 2
 E  E f  Ei   Mv 2  v

12 
8m  4

 2 M  3 m
3 1

 3M  (6 poin)
 3M  m 
  12 Mv 2  
 9 M  2m 

Tanda minus (-) menunjukkan adanya kerugian/kehilangan energi.

(c) Energi Mekanik awal sistem:

2
E1 
M
2d g  mgd  Mv
2  m
12  83 
 M
Energi Mekanik akhir sistem:

E f  M 2d g  mgd

E  0  E f  Ei

 m
 v  12  83 dg (6 poin)
 M

halaman 9 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

5. (11 poin) Sebuah piringan pejal/padat bermassa M dan berjari-jari R berosilasi sekitar
sumbu P. Sumbu osilasi tersebut tegak lurus terhadap bidang piringan. Gesekan pada P
diabaikan. Jarak dari P ke pusat piringan (C) adalah b (lihat gambar). Percepatan gravitasi
adalah g . Hitung:

(a) besar torka relatif terhadap titik P,


ketika piringan disimpangkan sebesar  !
(b) momen inersia rotasi terhadap sumbu rotasi P!
(c) Torka menyebabkan percepatan sudut sekitar M
sumbu P. Turunkan persamaan gerak dalam sudut
 dan percepatan sudut  !
(d) Ketika piringan disimpangkan dengan sudut 
sangat kecil, sehingga piringan bergerak mendekati
gerak osilasi harmonik sederhana, berapakah periode osilasinya?

Jawab:

(a) Momen gaya terhadap titik P:


 
 P  rP  F  bMg sin 
(2 poin)

(b) Momen Inersia sistem terhadap titik P:


I P  I C  Mb 2  12 MR 2  Mb 2  12 M ( R 2  2b 2 )
(2 poin)

(c) Torka total terhadap titik P:


 P  I P

 bMg sin   12 MR 2  Mb 2  
   1 2
bg  sin   0

2 R b
2
 (3 poin)

(d) Ketika sistem disimpangkan dengan sudut  yang kecil, maka:

sin   
bg
  1 2
2 R  b 2   0 (2 poin)
bg

 1
2 R2  b2 
T 
2
 2
 1
2 R2  b2 
 bg (2 poin)

halaman 10 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

6. (17 poin) Dua buah batang homogen A dan B yang panjangnya 1 m dan bermassa masing-
masing 1 kg dan 2 kg terletak paralel satu sama lain pada bidang horizontal yang licin
seperti gambar di bawah ini (dilihat dari atas). Batang B pada awalnya diam di y  0 , x  0
hingga x = 1 meter. Batang A bergerak dengan kecepatan konstan 1 m s dalam arah y
positif. Ujung kanan batang A sampai di  0, 0  saat t  0 detik dan bertumbukan secara
elastik dengan ujung kiri batang B. Tentukan kelajuan pusat massa dan besar kecepatan
sudut masing-masing batang setelah tumbukan.

y y

A B
B x x

Jawab:

Misalkan I adalah impuls yang diberikan batang A terhadap benda B ketika proses
tumbukan. Misalkan v A , vB ,  A , B adalah kecepatan pusat massa dan kecepatan sudut dari
benda A dan benda B.
Hubungan impuls dan momentum untuk partikel A dan B (pada arah y) adalah:

 I  mA  v Ay ' v Ay 
(3 poin)
I  mB  vBy ' vBy 

I BA
vA ' vB '
A B

I AB

halaman 11 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

Dan hubungan impuls sudut dengan momentum sudut batang relatif terhadap pusat massa
(asumsikan gerak searah jarum jam positif),

L 1
I  mA L2  A '  A 
2 12 (3 poin)
L 1
I  mB L2 B ' B 
2 12

Karena vAy = v = 1 m/s, A  B  0 , maka keempat persamaan diatas dapat kita tulis
I
vA '  v 
mA
I
vB ' 
mB
(2 poin)
6I
A ' 
mA L
6I
B ' 
mB L

Karena tumbukan yang terjadi elastik sempurna, maka energi kinetik sistem sebelum dan
setelah tumbukan sama,
1 1 1 1 1 1 1
mAvAy 2  mAvAy '2  mB vBy '2  mA L2 A '2  mB L2B '2 (3 poin)
2 2 2 2 12 2 12

Substitusi nilai kecepatan setelah tumbukan, kita dapatkan nilai untuk impuls
m A mB v 1
I  Ns (2 poin)
m A  mB 2 3

Sehingga kecepatan batang A dan B setelah tumbukan


I 2
v A'  v   m/s
mA 3
I 1
v B'   m/s
mB 6
(4 poin)
6I
 
'
A  2 rad / s
mA L
6I
 B'   1 rad / s
mB L

halaman 12 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

7. (12 poin) Sebatang kayu homogen massa m dan panjang l


salah satu ujungnya (titik A) dibuat sebagai poros sehingga
batang bisa berotasi pada bidang vertikal. Gesekan pada
poros diabaikan. Ujung batang lainnya yang bebas (titik B)
mula-mula dipertahankan pada posisi vertikal diatas poros
kemudian batang dilepaskan. Tentukan:
a. percepatan sudut batang ketika ia membentuk sudut 
terhadap vertikal.
b. pada sudut  tersebut, tentukan besarnya percepatan
translasi dari ujung bebas batang.

Jawab:

a. Hukum Newton II:  = I 


mgl
I A  sin  dimana IA = ml2/3
2
3g
Maka,  sin 
2l (@ 1 poin, total 4 poin)

b. Percepatan tangensial at bisa kita dapatkan dari nilai . Sedangkan


Percepatan sentripetal ac diperoleh dari nilai . Maka harus kita cari dulu nilai  dari
konsep energi.
Dari kekekalan energi, diperoleh:
1 mgl
I A 2  (1  cos )
2 2
3g
Jadi, 2  (1  cos ) (2 poin)
l

Gunakan sistim sumbu polar (dengan sumbu ˆ dan r̂ )


seperti terlihat pada gambar.

halaman 13 dari 14
Nomor Peserta: Kunci Jawaban

Kita pilih sebuah titik pada batang yang berjarak r dari poros. Maka percepatan titik
tersebut bisa dinyatakan dalam bentuk:

a = at ˆ + ac r̂
dimana percepatan tangensial at =  r dan percepatan sentripetal ac = -2 r.
(2 poin)

Gunakan persamaan-persamaan  dan  yang telah diperoleh diatas dan masukan nilai
  3g sin   ˆ
r = l, maka: a      3 g (1  cos ) rˆ (2 poin)
 2 

Jadi besarnya percepatan translasi dari sebuah titik di ujung batang adalah:

5 3
a  3g  2 cos  cos 2  (2 poin)
4 4

halaman 14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai