1.1 UMUM
1
Struktur Beton I - LENTUR
Di dalam metode ini beban kerja diperbesar, dikalikan suatu faktor beban
dengan maksud untuk memperhitungkan terjadinya beban pada saat
keruntuhan sudah di ambang pintu. Kemudian dengan menggunakan
beban kerja yang telah diperbesar (beban berfaktor) tersebut, struktur
direncanakan sedemikian sehingga diperoleh nilai kuat guna pada saat
runtuh yang besarnya kira-kira sedikit lebih kecil dari kuat batas runtuh
yang sesungguhnya. Kekuatan pada saat runtuh inilah yang dinamakan
kuat ultimit dan beban yang bekerja pada atau dekat dengan saat runtuh
dinamakan beban ultimit. Kuat rencana penampang komponen struktur
didapatkan melalui perkalian kuat teoritis atau kuat nominal dengan faktor
kapasitas, yang dimaksudkan untuk memperhitungkan kemungkinan
2
Struktur Beton I - LENTUR
3
Struktur Beton I - LENTUR
Kuat Perlu
No. Kombinasi Beban
(U)
D 1,4 D
1.
D, L, A atau R 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)
D, L, W, A atau R 1,2 D + 1,0 L ± 1,6 W + 0,5 (A atau R)
2.
D, W 0,9 D ± 1,6 W
D, L, E 1,2 D + 1,0 L ± 1,6 E
3.
D, E 0,9 D ± 1,0 E
D, L, A atau R, H 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R) ± 1,6 H
4. D, W, H 0,9 D ± 1,6 H
D, E, H 0,9 D ± 1,6 H
D, F U = 1,4 (D + F)
5.
D, L, A atau R, F 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R) + 1,2 F
6. Kejut harus disertakan pada L
7. T 1,2 (D – T) + 1,6 L + 0,5 (A atau R)
8. P dikalikan 1,2
Keterangan :
D = beban mati
L = beban hidup
A = beban atap
R = beban hujan
W = beban angin
E = beban gempa
H = tekanan tanah
F = tekanan fluida
T = pengaruh struktural dari penurunan fondasi, rangkak, susut,
ekspansi beton atau perubahan suhu.