Anda di halaman 1dari 1

askapai penerbangan Lion Air berencana menemui Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional

(Basarnas) untuk meminta pencarian ulang 64 korban pesawat Lion Air JT-610 yang belum
ditemukan.

Sebelumnya, proses pencarian dan identifikasi sudah resmi dirampungkan hari ini, Jumat (23/11).
Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi 125 dari total 189 penumpang
pesawat nahas tersebut.

"Kami akan koordinasi dengan Kabasarnas terkait dengan kemungkinan diadakannya pencarian
karena ada indikasi-indikasi pencarian ulang. Kami akan rapat siang ini untuk pelaksanaannya," ujar
Managing Director of Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri
Kramat Jati, Jakarta, Jumat (23/11).

Lihat juga:
Proses Identifikasi Berakhir, 125 Korban Lion Air Dikenali
Daniel berjanji Lion Air akan mengusahakan seluruh korban teridentifikasi.

"Perasaan kami sama dengan keluarga korban. Karena itu akan kami usahakan yang terbaik," tutur
dia.

Di kesempatan yang sama, Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya akan
membantu segala upaya yang dilakukan terkait penanganan korban Lion Air JT-610.

Lihat juga:
Detik-detik Lion Air Bermasalah Sebelum Jatuh Versi KNKT
Bahkan RS Polri akan tetap menerima bila ada potongan tubuh yang kembali ditemukan.

"Kami tetap menerima body part yang mungkin diketemukan kemudian hari, akan kita publikasi juga
ke rekan-rekan," ujar Dedi.

DVI Mabes Polri hari ini resmi menghentikan identifikasi korban Lion Air. Total korban yang
teridentifikasi berjumlah 125 orang daru 189 penumpang yang tercatat dalam manifest penerbangan
pesawat nahas itu.

Lihat juga:
Tambah 3 Nama, Korban Lion Air Teridentifikasi Jadi 107 Orang
Jumlah korban teridentifikasi itu didapat setelah DVI melakukan proses identifikasi terhadap 666
bagian tubuh korban.

Proses identifikasi dilakukan sejak 29 Oktober atau pada hari yang sama ketika Lion Air JT-610
jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Dari 125 korban yang teridentifikasi, sebanyak 89 diketahui berjenis kelamin laki-laki dan 36
perempuan. Dari kewarganegaraan, sebanyak 123 korban teridentifikasi merupakan Warga Negara
Indonesia. Sisanya, dua orang warga negara asing dari Italia dan India. (dhf/wi

Anda mungkin juga menyukai