PENDAHULUAN
dengan penurunan jumlah trombosit. ITP ditemukan pertama kali pada orang dewasa
tahun 1735 oleh Werlhof, dia menemukan seorang pasien yang mengalami
membran mukosa. Pasien ini mengalami remisi spontan dan lengkap, sedangkan
penyakit purpura yang terjadi pada saat itu seperti typhoid fever dan plague tidak
mengalami remisi spontan. Pada kasus ITP terjadi trombositopeni yang diakibatkan
oleh meningkatnya destruksi trombosit karena reaksi imun. Antibodi yang berperan
adalah IgG. Tahun 1951 Harrington menemukan bahwa transfusi plasma maupun
whole blood dari pasien ITP dapat menginduksi trombositopeni pada orang normal.
ITP dapat menyerang anak-anak dan dewasa. ITP pada anak biasanya adalah bentuk
akut yang dapat sembuh spontan dalam beberapa bulan, bentuk kronis didapatkan
pada dewasa dan memiliki onset yang lebih lambat. Pada dewasa ITP didapatkan
lebih sering pada wanita daripada pria dan sering rekuren. Bentuk ITP yang sekunder
disebabkan oleh adanya penyakit hematologik primer seperti leukemia atau kelainan
1
Trombositopeni adalah penurunan jumlah trombosit yang disebabkan oleh :
trombosit karena reaksi autoimun. Sistem imun mengenali trombosit sebagai benda
pendarahan ringan misal petekiae pada kulit, mukosa mulut, kaki, epistaksis dan gusi
berdarah. Pasien yang sering mengalami pendarahan ringan dapat mengalami anemia
akibat pendarahan yang terjadi (Levine, 1998). Perjalanan klinis ITP akut bersifat
ringan, kurang dari 6 bulan dan dapat sembuh sendiri. ITP kronis terjadi lebih dari 6
pasien menderita ITP dan harus mengalami operasi atau kehamilan dengan pre-
eklamsi atau pencabutan gigi maka dapat terjadi pendarahan masif sampai kematian
akibat pendarahan.
2
penghancuran trombosit secara dini dalam sistem retikuloendotel akibat adanya
Adanya trombositopenia pada ITP ini akan megakibatkan gangguan pada sistem
hemostasis karena trombosit bersama dengan sistem vaskular faktor koagulasi darah
klinis ITP sangat bervariasi mulai dari manifestasi perdarahan ringan , sedang, sampai
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
ditandai dengan trombositopenia yang menetap (angka trombosit darah perifer kurang
dimana darah tidak keluar dengan semestinya. Terjadi karena jumlah platelet atau
darah berada dibawah normal. Purpura adalah memar kebiruan disebabkan oleh
Trombosit berbentuk bulat kecil atau cakram oval dengan diameter 2-4µm.
Trombosit dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit, sel yang sangat besar dalam
susunan hemopoietik dalam sumsum tulang yang memecah menjadi trombosit, baik
dalam sumsum tulang atau segera setelah memasuki kapiler darah, khususnya ketika
mencoba untuk memasuki kapiler paru. Tiap megakariosit menghasilkan kurang lebih
4
darah. Konsentrasi normal trombosit ialah antara 150.000 sampai 350.000 per
mikroliter. Volume rata-ratanya 5-8fl. Dalam keadaan normal, sepertiga dari jumlah
trombosit itu ada di limpa. Jumlah trombosit dalam keadaan normal di darah tepi
selalu kurang lebih konstan. Hal ini disebabkan mekanisme kontrol oleh bahan
humoral yang disebut trombopoietin. Bila jumlah trombosit menurun, tubuh akan
1. Molekul aktin dan miosin, sama seperti yang terdapat dalam sel-sel otot, juga
trombosit berkontraksi;
setempat yang menyebabkan berbagai jenis reaksi pembuluh darah dan reaksi
sel endotel pembuluh darah, sel otot polos pembuluh darah, dan fibroblas,
5
glikoprotein yang menyebabkan trombosit dapat menghindari pelekatan pada
endotel normal dan justru melekat pada dinding pembuluh yang terluka,
terutama pada sel-sel endotel yang rusak, dan bahkan melekat pada jaringan
proses pembekuan darah. Masa hidup trombosit 8 sampai 12 hari, setelah itu
terutama oleh sitem makrofag jaringan; lebih dari separuh trombosit diambil
trombosit yang ada tetap dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Pada sebagian
besar kasus, diduga bahwa ITP disebabkan oleh sistem imun tubuh. Secara
normal sistem imun membuat antibodi untuk melawan benda asing yang
masuk ke dalam tubuh. Pada ITP, sistem imun melawan platelet dalam tubuh
sendiri. Alasan sistem imun menyerang platelet dalam tubuh masih belum
diketahui.
6
2.2 ETIOLOGI
morbili, varisela dan sebagainya), intoksikasi makanan atau obat (asetosal, PAS,
fenilbutason, diamox, kina, sedormid) atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi,
kondisi normal, antibodi adalah respons tubuh yang sehat terhadap bakteri atau virus
2.3 KLASIFIKASI
awitan penyakit dibedakan tipe akut bila kejadiannya kurang atau sama dengan 6
bulan (umumnya terjadi pada anak-anak) dan kronik bila lebih dari 6 bulan (umunnya
tahun yang umumnya menderita penyakit ini. Sedangkan ITP untuk orang dewasa,
sebagian besar dialami oleh wanita muda, tapi dapat pula terjadi pada siapa saja. ITP
7
2.4 PATOFISIOLOGI
destruksi secara prematur sebagai hasil dari deposisi autoantibody atau kompleks
imun dalam membran system retikuloendotel limpa dan umumnya di hati. Kerusakan
diselimiuti antibody, hal tersebut dilakukan oleh makrofag yang terdapat pada limpa
dan organ retikulo endothelial lainnya. Megakariosit pada sumsum tulang bisa normal
atau meningkat pada ITP. Sedangkan kadar trombopoietin dalam plasma, yang
Adanya perbedaan secara klinis maupun epidemologis antara ITP akut dan
penghancuran trombosit meningkat karena adanya antibody yang dibentuk saat terjadi
respon imun terhadap infeksi bakteri atau virus atau pada imunisasi, yang bereaksi
silang dengan antigen dari trombosit. Mediator lainnya yang meningkat selama
terjadinya respon imun terhadap produksi trombosit. Sedangkan pada ITP kronis
mungkin telah terjadi gangguan dalam regulasi sistem imun seperti pada penyakit
8
2.5 MANIFESTASI KLINIS
ITP dapat timbul mendadak, terutama pada anak berupa kebiruan atau
epistaksis selama jangka waktu yang berbeda-beda. Bintik-bintik merah pada kulit
kulit .Memar atau daerah kebiruan pada kulit atau membran mukosa (seperti di bawah
mulut) disebabkan pendarahan di bawah kulit. Memar tersebut mungkin terjadi tanpa
alasan yang jelas Memar tipe ini disebut dengan purpura. Pendarahan yang lebih
Hidung mengeluarkan darah atau pendarahan pada gusi. Ada darah pada urin
dan feses. Beberapa macam pendarahan yang sukar dihentikan dapat menjadi tanda
ITP. Termasuk menstruasi yang berkepanjangan pada wanita. Pendarahan pada otak
jarang terjadi, dan gejala pendarahan pada otak dapat menunjukkan tingkat keparahan
penyakit. Jumlah platelet yang rendah akan menyebabkan nyeri, fatigue (kelelahan),
Terkadang ITP tidak menimbulkan gejala sama sekali, khususnya pada anak-
anak. Ketika anak-anak menderita ITP, sistem kekebalan tubuhnya secara keliru
menghasilkan antibodi terhadap trombosit setelah infeksi virus atau kuman lain.
Kondisi ini adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang bisa terjadi selama beberapa
9
minggu dan akhirnya menghilang. Namun dalam beberapa kasus, ITP bisa menjadi
Anemia biasanya normositik dan sesuai dengan jumlah darah yang hilang. Darah
yang hilang bila telah berlangsusng lama maka dapat berjenis mikrositik hipokromik.
Bila sebelumnya terdapat pendarahan yang cukup hebat, dapat terjadi anemia
mikrositik. Leukosit biasanya, tetapi bila terdapat perdarahan hebat dapat terjadi
leukositosis ringan dengan pergeseran ke kiri. Pada keadaan yang lama dapat
c. Leukosit biasanya : bila terjadi perdarahan hebat dapat terjadi leukositosis ringan
10
Sumsum tulang biasanya memberikan gambaran yang normal, tetapi jumlah dapat
satu, setoplasma lebar dan granulasi sedikit jarang ditemukan, sehingga terdapat
5. Pemeriksaan Imunologi
2.7 PENATALAKSANAAN
Terapi ITP lebih ditujukan untuk menjaga jumlah trombosit dalam kisaran
aman sehingga mencegah terjadinya pendarahan mayor. Selain itu, terapi ITP
didasarkan pada berapa banyak dan seberapa sering pasien mengalami pendarahan
dan jumlah platelet. Terapi untuk anak-anak dan dewasa hampir sama. Kortikosteroid
jumlah platelet dalam darah dengan cara menurunkan aktivitas sistem imun.
11
Imunoglobulin dan anti-Rh imunoglobulin D. Pasien yang mengalami pendarahan
Prednison.
minggu. respon terapi prednison terjadi dalam 2 minggu dan pada umumnya terjadi
dalam minngu pertama, bila respon baik dilanjutkan sampai 1 bulan, kemudian
dalam beberapa hari atau adanya purpura yang progresif. Pendekatan terapi
konvensional lini kedua, untuk pasien yang dengan terapi standar kortikosteroid tidak
membaik, ada beberapa pilihan terapi yang dapat digunakan . Luasnya variasi terapi
lini kedua menggambarkan relatif kurangnya efikasi dan terapi bersifat individual.
Terapi pasien ITP refrakter selain prednisolon dapat digunakan deksametason oral
dosis tinggi. Deksametason 40 mg/hr selama 4minggu, diulang setiap 28 hari untuk 6
siklus.
12
2. Metiprednisolon
Metilprednisolon dosis tinggi dapat diberikan pd ITP anak dan dewasa yang
samping, terutama sakit kepala, namun jika berhasil maka dapat diberikan secara
4. Anti-D iv
Dosis anti-D 50-75 mg/ka/hr IV. Mekanisme kerja anti-D yakni destruksi sel
darah merah rhesus D-positif yang secara khusus diberikan oleh RES terutama di lien,
blockade.
5. Alkaloid vinka
Misalnya vinkristin 1 mg atau 2 mg iv, vinblastin 5-10 mg, setiap minggu selama
4-6 minggu.
13
6. Danazol
Dosis 200 mg p.o 4x sehari selama sedikitnya 6 bulan karena respon sering
lambat. Bila respon terjadi, dosis diteruskan sampai dosis maksimal sekurang-
obat tunggal dapat dipertimbangkan dan responya bertandng tertahan sampai 5%.
8. Dapsone
Dosis 75 mg p.o per hari, respon terjadi dalam 2 bulan. Pasien harus diperiksa
G6PD, karena pasien dengan kabar G6PD yang rendah mempunyai risiko
14
Bila keadaan sangat gawat (perdarahan otak) hendaknya diberikan
Kasus ini seperti dianggap telah resisten terhadap prednison dan obat
2.8 KOMPLIKASI
Komplikasi dari ITP yang paling sering terjadi adalah perdarahan. Apabila
Sedangkan komplikasi dari ITP kronis dan parah akan muncul sebagai akibat dari
berpotensi menyebabkan efek samping yang berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka
panjang. Contohnya adalah osteoporosis, katarak, dan kadar gula tinggi yang bisa
mencegah hilangnya trombosit akan membuat Anda lebih rentan terkena infeksi.
15
Limpa bertanggung jawab melawan infeksi, jadi apabila limpa diangkat, Anda akan
Penderita ITP yang sedang hamil umumnya bisa menjalani proses kehamilan
dan persalinan yang normal. Namun jika jumlah trombositnya sangat rendah,
perdarahan berlebih pada saat melahirkan lebih berisiko untuk terjadi. Selain itu,
wanita penderita ITP juga berpotensi memiliki bayi dengan jumlah trombosit yang
rendah pula. Jika ini terjadi, dokter bayi akan mengawasi bayi selama beberapa hari.
Jumlah trombosit bayi akan mengalami penurunan sebelum akhirnya naik kembali.
Namun jika jumlah trombosit bayi masih sangat rendah, penanganan akan dilakukan
2.9 PENCEGAHAN
Lakukan terapi yang benar untuk infeksi yang mungkin dapat berkembang.
Konsultasi ke dokter jika ada beberapa gejala infeksi, seperti demam. Hal ini penting
bagi pasien dewasa dan anak-anak dengan ITP yang sudah tidak memiliki limfa.
dicegah komplikasinya.
16
3. Lindungi dari luka yang dapat menyebabkan memar atau pendarahan. Lakukan
4. Konsultasi ke dokter jika ada beberapa gejala infeksi, seperti demam. Hal ini
penting bagi pasien dewasa dan anak-anak dengan ITP yang sudah tidak
memiliki limfa.
17
BAB III
KESIMPULAN
dengan penurunan jumlah trombosit. ITP ditemukan pertama kali pada orang dewasa
tahun 1735 oleh Werlhof, dia menemukan seorang pasien yang mengalami
membran mukosa. Pasien ini mengalami remisi spontan dan lengkap, sedangkan
penyakit purpura yang terjadi pada saat itu seperti typhoid fever dan plague tidak
mengalami remisi spontan. Pada kasus ITP terjadi trombositopeni yang diakibatkan
oleh meningkatnya destruksi trombosit karena reaksi imun. Antibodi yang berperan
adalah IgG.
Dalam tubuh seseorang yang menderita ITP, sel-sel darahnya kecuali keping
darah berada dalam jumlah yang normal. Keping darah (Platelets) adalah sel-sel
sangat kecil yang menutupi area tubuh paska luka atau akibat teriris/terpotong dan
kemudian membentuk bekuan darah. Seseorang dengan keping darah yang terlalu
sedikit dalam tubuhnya akan sangat mudah mengalami luka memar dan bahkan
mengalami perdarahan dalam periode cukup lama setelah mengalami trauma luka.
Kadang bintik-bintik kecil merah (disebut Petechiae) muncul pula pada permukaan
kulitnya. Jika jumlah keping darah atau trombosit ini sangat rendah, penderita ITP
bisa juga mengalami mimisan yang sukar berhenti, atau mengalami perdarahan dalam
18
organ ususnya. ITP kemungkinan juga disebabkan oleh hipersplenisme, infeksi virus,
intoksikasi makanan atau obat atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi, panas),
diseminata (KID), autoimun. Berdasarkan etiologi, ITP dibagi menjadi 2 yaitu primer
(idiopatik) dan sekunder. Berdasarkan awitan penyakit dibedakan tipe akut bila
kejadiannya kurang atau sama dengan 6 bulan (umumnya terjadi pada anak-anak) dan
kronik bila lebih dari 6 bulan (umunnya terjadi pada orang dewasa).
19