Anda di halaman 1dari 1

1. Jelaskan perbedaan obat analgetika narkotika dan obat analgetika nonnarkotika?

Sebutkan
contohnya.
Jawab:
Senyawa-senyawa golongan ini memiliki daya analgetik yang kuat sekali dengan titik kerja di
susunan saraf pusat. Analgetik jenis ini umumnya mengurangi kesadaran (sifat yang meredakan
dan menidurkan) dan menimbulkan perasaan nyaman (euforia), mengakibatkan toleransi dan
habituasi, ketergantungan fisik dan psikis dengan gejala-gejala abstinensi bilapenggunaan
dihentikan. Contohnya Morfin, Nalokson, Kodein (Tjay dan Rahardja, 2002).
Obat-obat ini sering disebut golongan obat analgetika-antipiretik atau Non Steroidal Anti-
Inflamatory Drugs (NSAID) juga dinamakan analgetika perifer, karena tidak mempengaruhi
susunan saraf pusat, tidak menurunkan kesadaran, ataupun mengakibatkan ketagihan. Semua
analgetika perifer memiliki sifat antipiretik yaitu penurunan panas pada kondisi demam.
Sebagian besar efek samping dan efek terapinya berdasarkan atas mekanisme penghambatan
biosintesis prostaglandin. Mekanisme kerjanya sebagai analgetik yaitu dengan jalan
menghambat secara langsung dan selektif enzim-enzim yang mengkatalisis biosintesis
prostaglandin, seperti siklooksigenase sehingga mampu mecegah stimulasi reseptor nyeri.
Contohnya asetosal dan asam mefenamat (Tjay dan Rahardja, 2002).

2. Bagaimana mekanisme kerja obat analgetika nonnarkotika?

3. Bagaimana mekanisme kerja obat analgetika-antipiretika dalam menurunkan suhu tubuh?


4. Terangkan mengapa asam asetat dapat menginduksi rasa nyeri (geliat)!

Daftar Pustaka

Tjay, H.T. dan K. Raharja. 2007. Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek sampingnya. Jakarta:
PT Elex Media.

Anda mungkin juga menyukai