Anda di halaman 1dari 5

Learning Objective

1. Diagnosis dan Diagnosis banding


2. Penatalaksanaan dan farmakoterapi
3. Resep obat
4. Farmakokinetik dan farmakodinamik obat nomor 4 (dosis, lama pengobatan,
bentuk sediaan obat, interaksi antar obat & interaksi antar obat dan makanan)
5. Antibiotik untuk saluran napas
1. Diagnosis
Seorang pasien laki-laki berusia 61 tahun datang ke poliklinik RS
dengan keluhan Sesak napas yang memberat sejak 3 hari yang lalu. Sesak
sudah dirasakan sejak tahun 2015, timbul setelah melakukan kegiatan rutin
seperti mandi atau berjalan kaki sekitar 100 meter. Sesak kadang disertai
dengan mengi. Riwayat merokok sejak berumur 20an ± bungkus perhari dan
berhenti sejak 2008
Dari anamnesis yang didapatkan tersebut, keluhan yang dialami pasien
dapat kita curigai sebagai pneumotorak spontan pada pasien. Hal ini sesuai
dengan keluhan berupa sesak dan nyeri dada yang dirasakan tiba-tiba oleh
pasien tanpa adanya trauma pada paru-paru pasien.
Pada pemeriksaan fisik paru pasien ini terlihat dada kanan yang sakit
lebih cembung dan pergerakan dada kanan yang tertinggal dibanding kiri.
Perkusi paru kanan hipersonor, paru kiri sonor. Suara nafas kanan melemah,
suara nafas kiri wheezing.
Dari pemeriksaan AGD menunjukkan adanya penurunan pH darah,
peningkatan pCO2 darah, kadar bikarbonat sedikit meningkat yang
memberikan kesan asidosis respiratorik
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami pneumotoraks spontan sekunder et causa PPOK.
Jenis pneumotorak pada pasien ini kemungkinan adalah pneumotorak Spontan
sekunder, karena pasien sebelumnya dikenal sebagai perokok dan sudah
mengalami sesak sejak tahun 2015. Pada pasien dengan PPOK, pecahnya belb
atau bula pada paru menimbulkan hubungan antara rongga pleura dengan
alveolus sehingga terjadi pneumotorak. Pneumotoraks yang terjadi didasari
oleh riwayat penyakit paru yang telah dimiliki sebelumnya yaitu PPOK.
Ditandai dengan adanya sesak napas pada saat beraktivitas (mandi atau
berjalan kaki),batuk berdahak
Diagnosis banding
- PPOK eksaserbasi akut
Eksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan dibandingkan
dengan kondisi sebelumnya. Eksaserbasi dapat disebabkan infeksi atau
faktor lainnya seperti polusi udara, kelelahan atau timbulnya komplikasi.
Gejala eksaserbasi akut
a) Sesak bertambah ѵ
b) Perubahan sputum meningkat
c) Perubahan warna sputum
- Asma Bronchial
2. Penatalaksanaan pneumothorax sekunder ec PPOK
- Pemberian O2
- Pemasangan WSD
Untuk PPOK eksarbasi akut di RS
- Bronkodilator kerja cepat (B2 agonis, antikolinergik dan metilxantin)
pemberian secara inhalasi (MDI) disarankan menggunakan nebulizer.
Obat dapat diberikan sebanyak 4-6 kali, 2-4 hirup sehari.
- Glukokortikosteroid
- Antibiotik diberikan jika gejala sesak napas dan disertai dengan
peningkatan volume dan purulensi sputum. Antibiotic yang diberikan
sebaiknya spectrum luas yang bisa menghadapi H.influenzae,
S.Pneumoniae, dan M.catarhhalis sambil menunggu hasil kultur kuman
3. Penulisan resep

Resep Dokter
dr. Praktek Pribadi

SIP

Alamat Praktek :

………………….,20…..

R/

Pro :

Umur :
4. Farmakokinetik & farmakodinamik
- Salbutamol nebulizer (ventolin)
- Ceftriakson
- Metilprednisolon

5.

Anda mungkin juga menyukai