Anda di halaman 1dari 64

Pemberian Anti Retoviral

(ARV) secara umum

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi


Topik:
Tujuan & manfaat terapi antiretroviral
Klasifikasi, jenis, & cara kerja obat antiretroviral
Memulai memberikan ARV (Start)
Mengganti obat ARV dalam Lini 1 (Substitute)
Berpindah rejimen ARV ke Lini 2 (Switch)
Menghentikan pengobatan ARV (Stop)

Modul 3a, Halaman 2


Tujuan terapi antiretroviral

Memperbaiki status kesehatan dan kualitas hidup


Mencegah progresi penyakit & infeksi oportunistik
Menurunkan angka kematian terkait AIDS
Menurunkan terjadinya penularan kepada orang lain

Modul 3a, Halaman 3


Perkembangan AIDS dari infeksi HIV
Kadar virus = Kecepatan kereta
Jumlah CD4 = Jarak ke jurang
Infeksi HIV

Mazami Enterprise 2009

Obat ARV bermanfaat untuk


menekan peningkatan jumlah virus

AIDS
Menghambat terjadinya AIDS

Memperbaiki kualitas hidup Odha

Sumber: J Coffin. XI International Conference on AIDS. Vancouver, 1996


Modul 3a, Halaman 4
Supresi virus yang lengkap menyebabkan
respons imunologis yang kuat
200
Perubahan jumlah CD4
(sel/mm3)

100

Perubahan jumlah HIV-1 RNA


0 6 12 24 36 48 72 96
0
Minggu

(log10 kopi/mL)
1.5

2.5
Lengkap 171 100 73 131 118 122 123 133

Sumber :Deeks et al. J Infect Dis 2000; 181:94653 Modul 3a, Halaman 5
Dampak HAART pada perjalanan alamiah HIV

HAART: Highly Active Anti Retroviral Therapy


Sumber: EuroSIDA Modul 3a, Halaman 6
Penurunan CD4 & komplikasi HIV

HAART

Pemakaian HAART akan mencegah terjadinya komplikasi


infeksi oportunistik pada pasien dengan HIV
HAART= Highly Active Anti Retroviral Therapy Modul 3a, Halaman 7
Bukti manfaat terapi antiretroviral
Jangka waktu <1 tahun Perbaikan kualitas hidup

Modul 3a, Halaman 8


Manfaat terapi antiretroviral

Apabila mengetahui tersedianya pengobatan HIV,


maka :
Meningkatkan jumlah orang yang meminta VCT
Meningkatkan kepedulian masyarakat
Meningkatkan motivasi petugas kesehatan bahwa
Saya dapat melakukan sesuatu untuk pasien HIV

Eliminasi Stigma
Modul 3a, Halaman 9
Mazami Enterprise 2009
Klasifikasi antiretroviral
Reverse Transcriptase Inhibitor (RTI)
Nucleoside RTI (NRTI)
Nucleotide RTI (NtRTI)
Non Nucleoside RTI (NNRTI)
Protease Inhibitor (PI)
Integrase Inhibitor
Maturation Inhibitor
Entry Inhibitor
CCR5 Inhibitor
CXCR4 Inhibitor
Fussion Inhibitor (FI)
CD4 Binding Inhibitor Modul 3a, Halaman 10
Mazami Enterprise 2009
Jenis antiretroviral

Fusion Inhibitor

Entry Inhibitor

Attachment Inhibitor,
Co-receptor Antagonist

NNRTI
Mazami Enterprise 2009

NRTI. NtRTI PI

Reverse
Transcriptase Integrase Protease Maturation
Inhibitor Inhibitor Inhibitor Inhibitor
Modul 3a, Halaman 11
Cara kerja antiretroviral
Reverse Transcriptase Inhibitor (RTI)
Nucleoside RTI (NRTI)
Non Nucleoside RTI (NNRTI)

Mencegah perubahan HIV-RNA menjadi HIV-DNA

Hasilnya

HIV tidak dapat masuk inti sel limfosit


HIV tidak dapat menjadi bagian material sel tubuh,
untuk ikut mengalami proses pembelahan
Modul 3a, Halaman 12
Mazami Enterprise 2009
Cara kerja antiretroviral
Protease Inhibitor (PI)

Bagian HIV tidak dapat dipotong menjadi bagian-


bagian kecil
HIV tidak dapat menyusun tubuhnya sendiri
setelah mengalami pembelahan

Hasilnya

Tidak terbentuk HIV baru


Modul 3a, Halaman 13
Mazami Enterprise 2009
Cara kerja antiretroviral
Fussion Inhibitor (FI)

Mencegah masuknya HIV ke dalam sel yang


mempunyai reseptor CD4

Hasilnya

Sel tidak terinfeksi oleh HIV


Modul 3a, Halaman 14
Mazami Enterprise 2009
Obat antiretroviral yang tersedia
NRTI NNRTI PI
Zidovudine (AZT) Efavirens (EFV) Lopinavir (LPV)
Stavudine (d4T) Nevirapine (NVP) Indinavir (IDV)
Lamivudine (3TC) Nelfinafir (NFV)
Didanosine (ddI) Saquinavir (SQV)
Abacavir (ABC) Delavirdine (DLV) Amprenavir (APV)
Zalcitabine (ddC) Ritonavir (RTV)
Emtricitabine (FTC) Atazanavir (ATV)
Fosamprenavir (FPV)
NtRTI Tipranavir (TPV)
Tenofovir (TDF) Darunavir (DRV)

CCR5 antagonis Integrase Inhibitor FI


Maraviroc (MRV) Raltegravir Enfuvirtide (ENF)

Lini 1 Lini 2 Belum merupakan obat program Modul 3a, Halaman 15


Mazami Enterprise 2009
Obat antiretroviral yang disetujui
Antara 1987-1995, 4 antiretrovial telah diluncurkan
Sejak 1995-2004, 19 produk baru telah diperkenalkan

AZT ddI Combivir Trizivir FTC


ddC d4T NVP EFV TDF
3TC DLV ABC

87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04

SQV NFV APV


SQV/r LPV/r ATV f-APV

RTV IDV ENF

NRTI NNRTI PI Modul 3a, Halaman 16


Obat antiretroviral baru
CCR5 inhibitor
(Maraviroc) CXCR4 inhibitor
Raltegravir GS-9137 PA-457

2005 2006 2007 2008 2009


Tipranavir Darunavir Brecanavir

Etravirine TMC278
PI
NNRTI
Entry inhibitor (misalnya: Anti-gp120, CCR5)
Integrase inhibitor
Maturation inhibitor

Modul 3a, Halaman 17


Bentuk sediaan
NRTI
Zidovudine (AZT/ZDV) 300 mg Lamivudine (3TC) 150 mg

AZT 300 mg + 3TC 150 mg

Modul 3a, Halaman 18


Bentuk sediaan
NRTI NtRTI
Stavudine (d4T) Didanosine (ddI) Tenofovir (TDF) 200 mg

Modul 3a, Halaman 19


Bentuk sediaan
NNRTI
Nevirapine (NVP) 200 mg Efavirenz (EFV) 600 mg

Modul 3a, Halaman 20


Bentuk sediaan
Protease Inhibitor
Lopinavir 200 mg + Ritonavir 50mg
(Kaletra / Aluvia)

Modul 3a, Halaman 21


22 Antiretroviral (~1.540 kemungkinan kombinasi)

???

Modul 3a, Halaman 22


Progresifitas penyakit menjadi AIDS &
kematian berdasarkan jenis terapi ARV
30
Tanpa terapi
25

20 Mono terapi
Dobel terapi
15
10

5 Tripel terapi

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Bulan

Pemakaian tripel terapi ARV akan menghambat


progresifitas penyakit menjadi AIDS & kematian
Sumber: JAMA 1998, CMAJ 1999 Modul 3a, Halaman 23
HAART

Highly Active Anti Retroviral Therapy


Selalu menggunakan minimal kombinasi
tiga obat antiretroviral

agar

Mengurangi kesempatan virus untuk bermutasi


menjadi resisten terhadap obat ARV

Modul 3a, Halaman 24


Mazami Enterprise 2009
Siapa yang berhak untuk
mendapatkan ART ?
Tidak semua Odha
memerlukan ART segera !
Toksisitas Respon individu
obat terhadap obat
Efek samping
Kedisiplinan
obat
Adherens
Kepatuhan dan kesinambungan
minum obat
Modul 3a, Halaman 25
Mazami Enterprise 2009
Konsep umum pemberian ART
Start
Memulai terapi ARV pada Odha yang baru dan belum pernah menerima
sebelumnya
Restart: memulai kembali setelah berhenti sementara

Substitute
Mengganti salah satu/ sebagian komponen ART dengan obat dari lini
pertama

Switch
Mengganti semua rejimen ART (beralih ke lini kedua)

Stop
Menghentikan pengobatan ARV

Modul 3a, Halaman 26


Memulai pengobatan ARV

Modul 3a, Halaman 27


Sebelum memulai ARV
Pastikan serologis HIV positif
Yakinkan status klien adalah serologis HIV positif

Evaluasi klinis
Tentukan stadium sesuai WHO
Diagnosis IO dan pengobatan IO
Profilaksis IO dan adherens terhadap pengobatan IO

Adherens
Tanyakan kembali kemungkinan adherens terharap ARV
Pertimbangkan kembali apakah perlu ARV

IO= Infeksi Oportunistik


Modul 3a, Halaman 28
Sebelum memulai ARV
Konseling sebelum memulai terapi ARV

Pasien memahami tujuan terapi


ARV tidak menyembuhkan infeksi HIV
Selama pengobatan ARV, virus masih dapat
ditularkan. Untuk itu diperlukan perilaku seks yang
aman dan pemakaian jarum suntik yang aman.
Pengobatan seumur hidup.

Modul 3a, Halaman 29


Mazami Enterprise 2009
Kriteria syarat medis untuk terapi ARV
(WHO 2006)

Stadium Tidak tersedia Tersedia Pemeriksaan


Klinis Pemeriksaan CD4 CD4
1 Limfosit < 1.200 sel/mm3 < 200 sel/mm3
2 Limfosit < 1.200 sel/mm3 < 200 sel/mm3
Tanpa memandang
3 200 - 350 sel/mm3
Jumlah Limfosit
Tanpa memandang Tanpa memandang
4
Mazami Enterprise 2009
Jumlah Limfosit Jumlah CD4
Berikan ARV pada SEMUA PASIEN pada stadium 4, dan stadium 3 (bila tidak
tersedia pemeriksaan CD4)
Berikan ARV pada SEMUA PASIEN dengan CD4 < 200 atau Limfosit < 1.200
sel/mm3
Berikan ARV pada IBU HAMIL dengan CD4 < 350 sel/mm3
Pertimbangkan untuk ARV pada IBU TIDAK HAMIL dengan CD4 < 350 sel/mm3
Modul 3a, Halaman 30
Kriteria non medis untuk terapi ARV
Kepatuhan
Minum obat tepat waktu dan tepat dosis
Kesinambungan
Obat dapat diperoleh pada saat diperlukan
Tidak terjadi jeda/istirahat minum obat
Pendampingan
Mengawasi ketepatan minum obat
Memberi motivasi agar tidak putus minum obat

Adherens
Modul 3a, Halaman 31
Prinsip pemilihan ARV 1
Lini 1 & Lini 2 dalam pendekatan kesehatan masyarakat
(WHO 2006)

Gunakan Fixed Dose Combination/FDC dengan 1-2 dosis/


hari sebanyak mungkin.
Hindari PI pada rejimen Lini 1
(cadangkan PI untuk Lini 2).
Pemilihan rejimen awal perlu mempertimbangkan parameter:
Efektifitas,
Tolerabilitas/akseptabilitas dan
Ketersediaan/ biaya

PI= Protease Inhibitor Modul 3a, Halaman 32


Prinsip pemilihan ARV 2
Lini 1 & Lini 2 dalam pendekatan kesehatan masyarakat
(WHO 2006)

Obat alternatif untuk substitusi (misalnya terjadi toksisitas/


kontraindikasi) harus dipilih dengan mempertimbangkan
parameter
Profil efek samping dan
Ketersediaan/ biaya.
Obat rejimen dan alternatif Lini 1 harus tersedia di tingkat
lokal (Kabupaten dan Kota).
Obat alternatif lain pada Lini 1 (untuk situasi khusus) dan
rejimen Lini 2 harus tersedia di tingkat Propinsi dan Pusat.

Modul 3a, Halaman 33


Obat ARV Lini 1
NRTI NRTI NNRTI

ZDV NVP
Zidovudin Nevirapin
Reviral Neviral

AZT=ZDV
3TC
Lamivudin
Hiviral

d4T EFV
Stavudin Efavirens
Staviral, Zerit Stocrin, Efavir

Pedoman ART: WHO 2003/ Indonesia 2004 ARV untuk PMTCT


Modul 3a, Halaman 34
Mazami Enterprise 2009
Obat ARV Lini 1
NRTI NRTI NNRTI

ZDV NVP
atau

d4T
d4T: Stavudin
TDF: Tenofovir
3TC
atau

FTC
ABC: Abacavir
FTC: Emtricitabin

TDF
d4T EFV
atau

ABC Triple NRTI

Pedoman ART: WHO 2006/ Indonesia 2007 ARV untuk PMTCT


Modul 3a, Halaman 35
Mazami Enterprise 2009
Dosis obat ARV Lini 1
NVP
ZDV 2x 300 mg/ hari, atau ZDV
2x 250 mg/ hari
Zidovudin 3TC

3TC 2x 150 mg/ hari, atau d4T EFV


Lamivudin
1x 300 mg/ hari

d4T 2x 40 mg/ hari, bila BB > 60 Kg, atau


Stavudin
2x 30 mg/ hari, bila BB < 60 Kg

NVP 1x 200 mg/ hari (Dosis awal untuk 14 hari)


Nevirapin
2x 200 mg/ hari (Setelah 14 hari dan tidak ada ruam kulit)

EFV 1x 600 mg/ hari (malam)


Efavirens

Modul 3a, Halaman 36


Mazami Enterprise 2009
Jadual waktu saat minum ARV

Toksisitas ARV
Konsentrasi ARV
dalam darah

Konsentrasi efisien ARV

Dosis ARV kurang, virus


bermutasi, terjadi resistensi

Jam 7 pagi Jam 7 malam Jam 7 pagi

Perlu keteraturan minum obat ARV untuk menghindari


terjadinya mutasi yang berakibat resistensi
Modul 3a, Halaman 37
Mazami Enterprise 2009
Mengganti obat dalam Lini 1

Modul 3a, Halaman 38


Alasan substitusi

Toksisitas
Efek samping
Hamil/ Risiko Hamil
TB aktif
Ada obat baru
Stok obat habis

Modul 3a, Halaman 39


Toksisitas obat
Ketidak mampuan tubuh untuk menahan efek samping dapat
menyebabkan disfungsi organ yang berat
Dapat dipantau secara klinis:
Keluhan,
Pemeriksaan fisik pasien, dan/ atau
Hasil laboratorium
Bila obat atau rejimen dapat diidentifikasi dengan jelas, ganti
dengan obat yang tidak memiliki efek samping serupa:
AZT dengan d4T (untuk anemia), atau
EFV diganti NVP
Kombinasi ARV yang ada terbatas, tidak dianjurkan
mengganti obat terlalu dini
Modul 3a, Halaman 40
Hamil & Risiko Hamil
Apabila MEMENUHI persyaratan medis ARV terapi, mulai
SECEPAT MUNGKIN berikan ARV, walaupun pada Trimester 1
Apabila sebelum kehamilan SUDAH menggunakan ARV terapi,
TERUSKAN selama kehamilan-persalinan-nifas

Apabila regimen yang digunakan mengandung Efavirens (EFV)

Kehamilan diketahui Kehamilan diketahui


pada Trimester1 pada Trimester 2 & 3

Substitusi dengan Teruskan Efavirens


Nevirapin
Modul 3a, Halaman 41
Mazami Enterprise 2009
Tuberkulosis aktif
Jika seseorang yang sedang mendapat ART kemudian timbul
TB baru, maka rejimen yang sedang digunakan dinilai apakah
terdapat interaksi dengan Obat Anti Tuberkulosis/ OAT
NRTI NRTI
NNRTI (NVP,EFV) dan PI
berinteraksi dengan Rifampisin, ZDV ZDV: Zidovudin
atau d4T: Stavudin
terjadi toksisitas terhadap hati
d4T
3TC 3TC: Lamivudin
Sebagai alternatif dapat atau FTC: Emtricitabin

digunakan Triple NRTI TDF FTC


atau TDF: Tenofovir

ABC
ABC: Abacavir

Pedoman ART: WHO 2006/ Indonesia 2007 Triple NRTI


Modul 3a, Halaman 42
Penggantian antar NNRTI 1

Pertimbangan
Toksisitas berat/ fatal Hentikan seluruh NNRTI
Ruam basah (berat) Hentikan obat segera,

akibat NVP tidak boleh diganti EFV

Ruam ringan akibat NVP Diganti dengan EFV


* Dengan risiko mengalami ruam yang sama

Modul 3a, Halaman 43


Penggantian antar NNRTI 2

Cara mengganti EFV dengan NVP


Langsung dengan dosis 2x 200 mg sehari tanpa Dosis
awal (Lead-in dose)
Perlu segera mencapai kadar terapeutik optimal,
Karena EFV menginduksi sitokrom P450, yang
meningkatkan metabolisme NVP
Kasus intoleransi, toksisitas dan untuk pasien
perempuan usia subur, mulai NVP langsung dengan
dosis penuh.

Modul 3a, Halaman 44


Berpindah ke rejimen Lini 2

Modul 3a, Halaman 45


Alasan berpindah (switch)

Gagal Pengobatan secara Klinis


Gagal Pengobatan secara Imunologis
Gagal Pengobatan secara Virologis

Modul 3a, Halaman 46


Definisi gagal pengobatan 1

a
Gagal Pengobatan secara Klinis
Timbulnya keadaan stadium 4 WHO yang baru atau b,c

kambuh

Catatan:
a. Kejadian ini harus dibedakan dengan immune reconstitution inflammatory syndrome (IRIS)
b. Keadaan tertentu stadium 3 WHO (mis. TB paru, infeksi bakteri yang berat), bukan
merupakan indikasi gagal terapi, sehingga tidak perlu terapi dengan Lini ke-2;
c. Beberapa keadaan stadium 4 WHO (EPTB: limfadenitis TB, penyakit TB pleura yang tidak
berpenyulit, kandidiasis esofagus, pneumoni bakteri rekurens) bukan merupakan indikasi
gagal terapi, sehingga tidak perlu terapi dengan Lini ke-2;

Modul 3a, Halaman 47


Definisi gagal pengobatan 2

d
Gagal Pengobatan secara Imunologis
Jumlah CD4 turun ke jumlah sebelum terapi (atau lebih e
rendah), atau
Penurunan 50% dari nilai puncak dengan terapi (jika
diketahui), atau
Jumlah CD4 persisten < 100 sel/mm3

Catatan:
d. Tanpa infeksi yang terjadi bersamaan yang menyebabkan penurunan jumlah CD4.
e. Beberapa pakar mengatakan bahwa mungkin lebih sesuai jika jumlah CD4 yang persisten
< 50 sel/mm3 setelah 12 bulan dengan ART.

Modul 3a, Halaman 48


Definisi gagal pengobatan 3

Gagal Pengobatan secara Virologis


Viral load plasma >10.000 kopi/ml f

Catatan:
f. Jumlah VL optimal yang mengharuskan switch ART tidak diketahui. Tetapi jumlah lebih
dari 10.000 kopi/ml berkaitan dengan progresi klinis dan dapat dinilai akan menurunkan
jumlah CD4.

Modul 3a, Halaman 49


Kegagalan pengobatan
Penyebab
Non-adherence atau ketidak patuhan
Malabsorbsi obat
Interaksi obat-obat
Resistensi virus

Bila hanya menggunakan kriteria klinis dan/atau kriteria CD4 saja, maka:
Tidak dapat mendeteksi adanya mutasi yang resisten sebelumnya, dan
Menutup kemungkinan penggunaan komponen NRTI dari rejimen
alternatif, karena ada resistensi silang dalam satu golongan obat (drug
class cross-resistance)

Modul 3a, Halaman 50


Proporsi kumulatif peserta ART Lini 2
20%
16%

15%
12%

9%
10%
6%
5%
5%

0%
2006 2007 2008 2009 2010

Rerata terjadi 3% switch per tahun


Sumber: WHO 2006 Modul 3a, Halaman 51
Cara pemakaian ARV Lini 2

Dosis ddI harus dikurangi dari 400 mg menjadi


250 mg bila diberikan bersamaan dengan TDF.

LPV/r memerlukan cold chain. NFV dapat


dipertimbangkan sebagai suatu alternatif di
negara berkembang.

Modul 3a, Halaman 52


Obat ARV Lini 2
NRTI NRTI PI

ABC LPV/r
Abacavir Lopinavir

/r = Ritonavir dosis rendah ddI


NtRTI
Didanosin
Saquinavir SQV/r
TDF
Tenovovir
Nelfinavir NFV
atau

Indinavir IDV/r
Pedoman ART: WHO 2003/ Indonesia 2004
Modul 3a, Halaman 53
Mazami Enterprise 2009
Obat ARV Lini 2
Bila Lini 1 menggunakan kombinasi NRTI & NNRTI
NRTI PI /r NtRTI

ABC LPV/r TDF


atau
Abacavir Tenovovir
SQV/r
atau

/r = Ritonavir dosis rendah ATV/r


atau

FPV/r NRTI

3TC ddI
atau

+
IDV/r
Didanosin
ZDV
NFV
Pedoman ART: WHO 2006/ Indonesia 2007 Modul 3a, Halaman 54
Mazami Enterprise 2009
Obat ARV Lini 2
Bila Lini 1 menggunakan kombinasi Triple NRTI
PI /r NNRTI

LPV/r NVP
atau
Nevirapin
SQV/r
atau

/r = Ritonavir dosis rendah ATV/r


atau

FPV/r
atau
EFV
IDV/r Evafirens

NFV
Pedoman ART: WHO 2006/ Indonesia 2007 Modul 3a, Halaman 55
Mazami Enterprise 2009
Rekomendasi ARV Lini 2
Rejimen Lini 2
Rejimen Lini 1
Komponen RTI Komponen PI
ddI + ABC atau
AZT atau d4T + 3TC b +
TDF + ABC atau
NVP atau EFV
TDF + 3TC ( AZT) c
Strategi
TDF + 3TC b + ddI + ABC atau
standar
NVP atau EFV ddI + 3TC ( AZT) c PI/r d
ABC + 3TC b + ddI + 3TC ( AZT) c atau
NVP atau EFV TDF + 3TC ( AZT) c
Strategi AZT atau d4T + 3TC b +
EFV atau NVP ddI
alternatif TDF atau ABC

Catatan:
Lihat halaman/ slide berikutnya

Modul 3a, Halaman 56


Rekomendasi ARV Lini 2
Catatan:

a. NFV tidak memerlukan penyimpanan dalam lemari es dan dapat digunakan sebagai
alternatif PI di tempat yang tidak ada cold chain.
b. 3TC dan FTC dapat saling mengganti karena berkaitan secara struktur dan ciri
farmakologi dan profil resistensi yang sama.
c. 3TC dapat dipertahankan dalam rejimen lini ke-2 yang secara potensial menurunkan
kebugaran virus (viral fitness), menimbulkan aktifitas residu dan mempertahankan
tekanan pada mutasi M184V untuk memperbaiki sensitifitas virus terhadap AZT atau
TDF. AZT dapat mencegah atau memperlambat timbulnya mutasi K65R.
d. Tidak cukup data untuk mendeteksi perbedaam diantara boosted-PI yang tersedia (ATV/
r, FPV/r, IDV/r , LPV/r dan SQV/r ) dan pemilihan harus berdasarkan prioritas program
secara individu. Jika tidak ada cold chain, NFV dapat dipakai sebagai komponen PI
tetapi kurang poten dibandingkan RTV-boosted PI.

Modul 3a, Halaman 57


Kombinasi ARV yang tidak dianjurkan

Kombinasi Alasan EBM


Kedua obat bekerja melalui jalur metabolik
d4T + AZT yang sama
[A-II]

a Kedua obat memiliki toksisitas yang saling


d4T + ddI tumpang tindih
[A-II]

Menimbulkan mutasi K65R dan insidens


TDF + 3TC + ABC b tinggi akan gagal virologis yang awal
[A-III]

Menimbulkan mutasi K65R dan insidens


TDF + 3TC + ddI c tinggi akan gagal virologis yang awal
[A-III]

Berkaitan dengan insidens tinggi akan


TDF + ddI + NNRTI d gagal virologis yang awal
[A-III]

Catatan:
Lihat halaman/ slide berikutnya

Modul 3a, Halaman 58


Mazami Enterprise 2009
Kombinasi ARV yang tidak dianjurkan
Catatan:

a. Didanosine (ddI) adalah adenosine analogue NRTI yang biasanya dicadangkan untuk
rejimen lini ke-2
b. Data dari penelitian klinis pada dewasa dari kombinasi TDF + ABC + 3TC menunjukkan
tingginya kegagalan virologis dan resistensi terhadap obat. Berdasarkan keadaan
tersebut. Dan kurangnya data klinis, tulang punggung NRTI ini jangan digunakan untuk
pengobatan pasien nave. Laporan lain mengatakan bahwa ABC dan TDF menimbulkan
mutasi K65R, yang menurunkan kerentanan terhadap ke-2 obat.
c. Penelitian percobaan menghasilkan insidens tinggi akan mutasi K65R dan gagal
virologis
d. Penggunaan TDF + ddI dengan boosted PI dapat dipertimbangkan dengan hati2 dan
monitoring ketat sampai ada lebih banyak data [B-IV]. Dosis ddI harus disesuaikan
dengan berat badan jika digunakan bersama dengan TDF untuk mengurangi risiko
toksisitas

Modul 3a, Halaman 59


Menghentikan pengobatan ARV

Modul 3a, Halaman 60


Alasan menghentikan ARV

Toksisitas/Efek samping
Hamil
Gagal Pengobatan
Adherens buruk
Sakit / Masuk Rumah Sakit
Stok obat habis
Kekurangan Biaya
Keputusan pasien

Modul 3a, Halaman 61


Cara menghentikan ARV
Rejimen mengandung NNRTI (NVP & EFV)
ZDV + 3TC + NVP ZDV + 3TC + EFV
d4T + 3TC + NVP d4T + 3TC + EFV

Nevirapin dihentikan dahulu, dan 1-2 minggu


kemudian baru ke 2 NRTI dihentikan
NNRTI (Nevirapin & Efavirens) mempunyai waktu
paruh yang panjang

Modul 3a, Halaman 62


Ringkasan
HAART bermanfaat untuk memperbaiki status kesehatan
dan kualitas hidup Odha
Lini 1 menggunakan rejimen 2 NRTI dan 1 NNRTI
Lini 2 menggunakan rejimen berbasis PI yang diperkaya
dengan Ritonavir, ditambah komponen RTI
Perlu konseling sebelum pemberian ARV agar pasien
mengetahui tujuan terapi, dan menjaga adherens
Kegagalan pengobatan dapat terjadi karena: ketidak
patuhan (non adherens), malabsorbsi obat, interaksi obat,
dan mutasi resistensi virus

Modul 3a, Halaman 63


64

Anda mungkin juga menyukai