AIDS
Menghambat terjadinya AIDS
100
(log10 kopi/mL)
1.5
2.5
Lengkap 171 100 73 131 118 122 123 133
Sumber :Deeks et al. J Infect Dis 2000; 181:94653 Modul 3a, Halaman 5
Dampak HAART pada perjalanan alamiah HIV
HAART
Eliminasi Stigma
Modul 3a, Halaman 9
Mazami Enterprise 2009
Klasifikasi antiretroviral
Reverse Transcriptase Inhibitor (RTI)
Nucleoside RTI (NRTI)
Nucleotide RTI (NtRTI)
Non Nucleoside RTI (NNRTI)
Protease Inhibitor (PI)
Integrase Inhibitor
Maturation Inhibitor
Entry Inhibitor
CCR5 Inhibitor
CXCR4 Inhibitor
Fussion Inhibitor (FI)
CD4 Binding Inhibitor Modul 3a, Halaman 10
Mazami Enterprise 2009
Jenis antiretroviral
Fusion Inhibitor
Entry Inhibitor
Attachment Inhibitor,
Co-receptor Antagonist
NNRTI
Mazami Enterprise 2009
NRTI. NtRTI PI
Reverse
Transcriptase Integrase Protease Maturation
Inhibitor Inhibitor Inhibitor Inhibitor
Modul 3a, Halaman 11
Cara kerja antiretroviral
Reverse Transcriptase Inhibitor (RTI)
Nucleoside RTI (NRTI)
Non Nucleoside RTI (NNRTI)
Hasilnya
Hasilnya
Hasilnya
87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04
Etravirine TMC278
PI
NNRTI
Entry inhibitor (misalnya: Anti-gp120, CCR5)
Integrase inhibitor
Maturation inhibitor
???
20 Mono terapi
Dobel terapi
15
10
5 Tripel terapi
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Bulan
agar
Substitute
Mengganti salah satu/ sebagian komponen ART dengan obat dari lini
pertama
Switch
Mengganti semua rejimen ART (beralih ke lini kedua)
Stop
Menghentikan pengobatan ARV
Evaluasi klinis
Tentukan stadium sesuai WHO
Diagnosis IO dan pengobatan IO
Profilaksis IO dan adherens terhadap pengobatan IO
Adherens
Tanyakan kembali kemungkinan adherens terharap ARV
Pertimbangkan kembali apakah perlu ARV
Adherens
Modul 3a, Halaman 31
Prinsip pemilihan ARV 1
Lini 1 & Lini 2 dalam pendekatan kesehatan masyarakat
(WHO 2006)
ZDV NVP
Zidovudin Nevirapin
Reviral Neviral
AZT=ZDV
3TC
Lamivudin
Hiviral
d4T EFV
Stavudin Efavirens
Staviral, Zerit Stocrin, Efavir
ZDV NVP
atau
d4T
d4T: Stavudin
TDF: Tenofovir
3TC
atau
FTC
ABC: Abacavir
FTC: Emtricitabin
TDF
d4T EFV
atau
Toksisitas ARV
Konsentrasi ARV
dalam darah
Toksisitas
Efek samping
Hamil/ Risiko Hamil
TB aktif
Ada obat baru
Stok obat habis
ABC
ABC: Abacavir
Pertimbangan
Toksisitas berat/ fatal Hentikan seluruh NNRTI
Ruam basah (berat) Hentikan obat segera,
akibat NVP tidak boleh diganti EFV
a
Gagal Pengobatan secara Klinis
Timbulnya keadaan stadium 4 WHO yang baru atau b,c
kambuh
Catatan:
a. Kejadian ini harus dibedakan dengan immune reconstitution inflammatory syndrome (IRIS)
b. Keadaan tertentu stadium 3 WHO (mis. TB paru, infeksi bakteri yang berat), bukan
merupakan indikasi gagal terapi, sehingga tidak perlu terapi dengan Lini ke-2;
c. Beberapa keadaan stadium 4 WHO (EPTB: limfadenitis TB, penyakit TB pleura yang tidak
berpenyulit, kandidiasis esofagus, pneumoni bakteri rekurens) bukan merupakan indikasi
gagal terapi, sehingga tidak perlu terapi dengan Lini ke-2;
d
Gagal Pengobatan secara Imunologis
Jumlah CD4 turun ke jumlah sebelum terapi (atau lebih e
rendah), atau
Penurunan 50% dari nilai puncak dengan terapi (jika
diketahui), atau
Jumlah CD4 persisten < 100 sel/mm3
Catatan:
d. Tanpa infeksi yang terjadi bersamaan yang menyebabkan penurunan jumlah CD4.
e. Beberapa pakar mengatakan bahwa mungkin lebih sesuai jika jumlah CD4 yang persisten
< 50 sel/mm3 setelah 12 bulan dengan ART.
Catatan:
f. Jumlah VL optimal yang mengharuskan switch ART tidak diketahui. Tetapi jumlah lebih
dari 10.000 kopi/ml berkaitan dengan progresi klinis dan dapat dinilai akan menurunkan
jumlah CD4.
Bila hanya menggunakan kriteria klinis dan/atau kriteria CD4 saja, maka:
Tidak dapat mendeteksi adanya mutasi yang resisten sebelumnya, dan
Menutup kemungkinan penggunaan komponen NRTI dari rejimen
alternatif, karena ada resistensi silang dalam satu golongan obat (drug
class cross-resistance)
15%
12%
9%
10%
6%
5%
5%
0%
2006 2007 2008 2009 2010
ABC LPV/r
Abacavir Lopinavir
Indinavir IDV/r
Pedoman ART: WHO 2003/ Indonesia 2004
Modul 3a, Halaman 53
Mazami Enterprise 2009
Obat ARV Lini 2
Bila Lini 1 menggunakan kombinasi NRTI & NNRTI
NRTI PI /r NtRTI
FPV/r NRTI
3TC ddI
atau
+
IDV/r
Didanosin
ZDV
NFV
Pedoman ART: WHO 2006/ Indonesia 2007 Modul 3a, Halaman 54
Mazami Enterprise 2009
Obat ARV Lini 2
Bila Lini 1 menggunakan kombinasi Triple NRTI
PI /r NNRTI
LPV/r NVP
atau
Nevirapin
SQV/r
atau
FPV/r
atau
EFV
IDV/r Evafirens
NFV
Pedoman ART: WHO 2006/ Indonesia 2007 Modul 3a, Halaman 55
Mazami Enterprise 2009
Rekomendasi ARV Lini 2
Rejimen Lini 2
Rejimen Lini 1
Komponen RTI Komponen PI
ddI + ABC atau
AZT atau d4T + 3TC b +
TDF + ABC atau
NVP atau EFV
TDF + 3TC ( AZT) c
Strategi
TDF + 3TC b + ddI + ABC atau
standar
NVP atau EFV ddI + 3TC ( AZT) c PI/r d
ABC + 3TC b + ddI + 3TC ( AZT) c atau
NVP atau EFV TDF + 3TC ( AZT) c
Strategi AZT atau d4T + 3TC b +
EFV atau NVP ddI
alternatif TDF atau ABC
Catatan:
Lihat halaman/ slide berikutnya
a. NFV tidak memerlukan penyimpanan dalam lemari es dan dapat digunakan sebagai
alternatif PI di tempat yang tidak ada cold chain.
b. 3TC dan FTC dapat saling mengganti karena berkaitan secara struktur dan ciri
farmakologi dan profil resistensi yang sama.
c. 3TC dapat dipertahankan dalam rejimen lini ke-2 yang secara potensial menurunkan
kebugaran virus (viral fitness), menimbulkan aktifitas residu dan mempertahankan
tekanan pada mutasi M184V untuk memperbaiki sensitifitas virus terhadap AZT atau
TDF. AZT dapat mencegah atau memperlambat timbulnya mutasi K65R.
d. Tidak cukup data untuk mendeteksi perbedaam diantara boosted-PI yang tersedia (ATV/
r, FPV/r, IDV/r , LPV/r dan SQV/r ) dan pemilihan harus berdasarkan prioritas program
secara individu. Jika tidak ada cold chain, NFV dapat dipakai sebagai komponen PI
tetapi kurang poten dibandingkan RTV-boosted PI.
Catatan:
Lihat halaman/ slide berikutnya
a. Didanosine (ddI) adalah adenosine analogue NRTI yang biasanya dicadangkan untuk
rejimen lini ke-2
b. Data dari penelitian klinis pada dewasa dari kombinasi TDF + ABC + 3TC menunjukkan
tingginya kegagalan virologis dan resistensi terhadap obat. Berdasarkan keadaan
tersebut. Dan kurangnya data klinis, tulang punggung NRTI ini jangan digunakan untuk
pengobatan pasien nave. Laporan lain mengatakan bahwa ABC dan TDF menimbulkan
mutasi K65R, yang menurunkan kerentanan terhadap ke-2 obat.
c. Penelitian percobaan menghasilkan insidens tinggi akan mutasi K65R dan gagal
virologis
d. Penggunaan TDF + ddI dengan boosted PI dapat dipertimbangkan dengan hati2 dan
monitoring ketat sampai ada lebih banyak data [B-IV]. Dosis ddI harus disesuaikan
dengan berat badan jika digunakan bersama dengan TDF untuk mengurangi risiko
toksisitas
Toksisitas/Efek samping
Hamil
Gagal Pengobatan
Adherens buruk
Sakit / Masuk Rumah Sakit
Stok obat habis
Kekurangan Biaya
Keputusan pasien