Anda di halaman 1dari 30

Program HIV-AIDS

di Puskesmas Rawat Inap Simpur

Angga Hedro Priyono 1718012046


Fernadya Sylvia Nurindi 1718012048
Fistana Bella Valani 1718012126
Ni Made Ayu LP 1718012118

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2019
Pendahuluan

Latar Belakang

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang HIV/AIDS


menyebabkan terjadinya Acquired Immunodeficiency Syndrom
(AIDS)

AIDS adalah kondisi dimana seseorang menurun daya


tahan tubuhnya dan telah terinfeksi penyakit penyerta
WHO 2017
36,9 juta HIV positif

KEMENKES RI 2017 Penderita HIV/AIDS

2014 2015 2016


32.711 kasus 30.935 kasus 41.250 kasus
7.875 kasus 6.081 kasus 7.491 kasus

Keberhasilan penemuan kasus HIV tidak lepas dari ketersediaan layanan tes HIV yang
merupakan salah satu bentuk program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS.
Tujuan Penulisan

01 Mengetahui permasalahan HIV/AIDS di Indonesia serta upaya


pengendaliannya

02 Mengetahui penerapan program HIV/AIDS di Puskesmas

03 Memenuhi tugas kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas


Kedokteran Universitas Lampung
TINJAUAN PUSTAKA
HIV/AIDS

Definisi

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan dan melemahkan sistem pertahanan
tubuh terhadap infeksi. AIDS merupakan tahap lanjutan dari infeksi HIV (10-15 tahun)
ditandai oleh suatu kondisi imunosupresi yang memicu infeksi oportunistik
Etiologi
Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Famili Retrovirus
Memiliki enzim reverse transcriptase,
integrase dan protease

Terdiri dari 2 grup yaitu HI-1 dan HIV-2


Epidemiologi
WHO 2017

3.4%
31.293
Amerika 3.5%
Kemenkes RI, Juni 2018 Jawa Barat 55.099
Asia Tenggara
HIV/AIDS 433 jiwa Jakarta Indonesia
(84,2%) dari 514
25.7% kabupaten/kota di 34 43.399
Afrika
provinsi Jawa Timur

Paling banyak ditemmukan pada kelompok usia 20-24 tahun dan


25-49 tahun
Faktor Resiko
Patogenesis

Patogenesis
Patofisiologi
Stadium
Infeksi
Klinis HIV
(WHO)
Cara
penularan

Cairan
genital

Kontaminasi
darah atau
jaringan

Perinatal
Penegakan
diagnosis di FKTP

Yang dimaksud berisiko dalam bagan


adalah kelompok populasi kunci (pekerja
seks, pengguna napza suntik, lelaki seks
dengan lelaki, waria), pasien Hepatitis, ibu
hamil, pasangan diskordan, pasien TB,
pasien IMS, Warga Binaan
Pemasyarakatan.
Interpretasi
Penilaian stadium klinis
Terinfeksi HIV (+) > PDP

Penilaian imunologi

Pemeriksaan
laboratorium sebelum
memulai terapi

Persyaratan lain
sebelum memulai terapi
ARV

Pengobatan
pencegahan
kotrimoksazol (PPK)
tatalaksana
Prinsip pemberian ARV
Paduan obat ARV harus menggunakan 3 Membantu pasien agar patuh minum obat Menjaga kesinambungan ketersediaan
jenis obat yang terserap dan antara lain dengan obat ARV dengan menerapkan
berada dalam dosis terapeutik mendekatkan akses pelayanan ARV manajemen logistik yang baik

Lini Pertama
penyebaran informasi, promosi penggunaan kondom, skrining
darah pada darah donor, pengendalian IMS yang adekuat,
penemuan kasus HIV dan pemberian ARV sedini mungkin,
pencegahan penularan dari ibu ke anak, pengurangan dampak
buruk, sirkumsisi, pencegahan dan pengendalian infeksi di faskes
dan profilaksis pasca pajanan untuk kasus pemerkosaan dan
kecelakaan kerja
Upaya pencegahan
di masyarakat

Pencegah STANDAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


Pencegahan dan
an
Pencegahan pengendalian infeksi
(PPI) di fasilitas


Kebersihan tangan;
Alat Pelindung Diri (APD);
Penularan HIV
• Etika batuk/kebersihan pernafasan;
Penularan kesehatan (faskes)
• Penempatan pasien;
• Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai;
HIV Tatalaksana pasca • Pengelolaan lingkungan;
• Pengelolaan linen;
pajanan • Praktik penyuntikan yang aman;
• Praktik pencegahan infeksi untuk prosedur lumbal punksi;
• Perlindungan dan kesehatan karyawan dengan
melaksanakan tatalaksana pasca pajanan.
Puskesmas rawat inap simpur

Jl. Tamin no. 121 Kelurahan Kelapa Tiga


Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota
Bandarlampung

Luas Wilayah Kerja ±63 hektare dan


membawahi tiga kelurahan, yaitu BATAS WILAYAH KERJA
Kelurahan Kelapa Tiga, Kelurahan Pasir • Utara : berbatasan dengan Kel. Sidodadi Kec. Kedaton
Gintung, dan Kelurahan Kaliawi • Selatan : berbatasan dengan Kel. Durian Payung Kec.
Tanjung Karang Pusat
Persada
• Barat : berbatasan dengan Kel. Sukadana Ham Kec.
Tanjung Karang Barat
• Timur : berbatasan dengan Kel. Gunung Sari Kec.Enggal
VCT PDP

2014
(Voluntary
Counselling
20 (Perawatan,
Dukungan,
and
Testing) 17 dan
Pengobatan)

Voluntary Counselling and Testing (VCT) atau Konseling


dan Tes Sukarela (KTS)

KLINIK PDP (Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan) atau


Care Support and Treatment (CST)

PELANGI Skrining Infeksi Oportunistik (IO)

Program notifikasi pasangan


Medical Journal of Indonesia
samsri.handayani@gmail.com
Judul >10 kata dalam Bahasa Inggris, belum
sesuai dengan kaidah penulisan yang baik.

Title

Penulisan nama sesuai dengan kaidah, dibuat tanpa menggunakan gelar, tanpa
mencantumkan alamat
Abstract

Mengandung komponen IMRAD secara jelas dan singkat

Jumah kata dalam abstrak 250 kata (200-250 kata)


Mengemukakan alasan dilakukannya sebuah
Introduction penulisan, menyatakan tujuan penulisan dan desain
penelitian, didukung oleh pustaka pada setiap
gagasan, dan pendahuluan tidak lebih dari satu
halaman.

Methods

Metode, waktu dan tempat


penelitian, serta kriteria
inklusi mapun eksklusi
dijelaskan cukup baik
Sampel yang telah didapatkan dikelompokkan
Results berdasarkan karakteristik demografisnya. Pada
hasil juga dijelaskan mengenai faktor pendorong,
faktor penguat, faktor pendukung serta hasil
regresi logistik penelitian.

Discussion

Alasan – alasan
pendukung serta hasil
penelitian dijelaskan
dengan baik.

References

Sesuai dengan aturan jurnal yang baku


PICO Analysis

Problem Intervention
Ibu hamil yang belum Penelitian Cross Sectional
memanfaatkan fasilitas layanan dilakukan terhadap 150 ibu
kesehatan di puskesmas hamil yang menjalani tes HIV.
tentang deteksi HIV.

Outcome Comparisson
Didapatkan karakteristik Seluruh pasien yang mengikuti
demografis serta fakotr penelitian dipilih berdasarkan
pendorong, penguat dan kirteria inklusi dan eksklusi.
pendukung pasien dari hasil uji
analisis statistik
VIA Validity
Penelitian ini merupakan penelitian Cross
Sectional, pengambilan sampel dilakukan
secara langsung dari 9 puskesmas yang

Analysis memiliki program HIV di Surabaya. Kriteria


inklusi dan kriteria eksklusi pada artikel
dijelaskan dengan rinci.

Applicability
Fakotr – faktor utama yang telah
diketahui dapat menjadi
gambaran mengenai tindakan
Importance
yang dapat diambil oleh Penelitian ini memaparkan fakotr –
puskesmas sehingga tujuan dari fakotr pendorong, penguat dan
program yang ada di puskesmas pendukung ibu hamil untuk
tersebut dapat tercapai. menggunakan layanan skrining
Penelitian ini dapat diterapkan di HIV di Puskesmas
puskesmas dengan program
yang sama
KESIMPULAN

• Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2018 sebanyak 301.959 jiwa, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2017
yaitu 280.623 jiwa. Infeksi HIV paling banyak ditemukan pada kelompok usia 20-24 tahun dan 25-
49 tahun.
• Kebijakan pengendalian HIV/AIDS mengacu pada kebijakan global Getting To Zeros, yaitu
menurunkan hingga meniadakan infeksi baru HIV, menurunkan hingga meniadakan kematian yang
disebabkan oleh keadaan yang berkaitan dengan AIDS, dan meniadakan diskriminasi terhadap
ODHA .
• Dalam usaha untuk menurunkan angka infeksi HIV dan meniadakan kematian yang disebabkan oleh
keadaan yang berkaitan dengan AIDS, Puskesmas Rawat Inap Simpur memiliki 4 program terkait
HIV-AIDS, antara lain Voluntary Counselling and Testing (VCT); Perawatan, Dukungan, dan
Pengobatan (PDP); Skrining Infeksi Oportunistik (IO); program notifikasi pasangan.

Anda mungkin juga menyukai