Anda di halaman 1dari 28

BAB 4

PERALATAN, INSTRUMENTASI DAN BAHAN

Bagian ini membahas pentingnya armamentarium, yaitu peralatan dan instrumen, sebaik bahan-

bahan kedokteran yang digunakan pada bedah mulut.

4.1 Unit Pembedahan dan Handpiece

Unit bedah termasuk dalam :

1. Mikromotor bedah. Alat ini merupakan mesin sederhana dengan kemampuan memotong

yang memuaskan.
2. Mesin dengan teknologi tinggi, yang difungsikan dengan nitrooksida atau elektrik (gbr

4.1) dan mempunyai kemampuan memotong yang lebih baik daripada mikromotor

sebelumnya.

Gambar 4.1 Mikromotor bedah elektrik dengan kecepatan yang dapat disesuaikan

Handpiece bedah dilengkapi dengan unit seperti atas, memiliki banyak jenis dan dibuat sesuai

dengan kebutuhan bedah mulut (gbr 4.2). Keuntungan alat ini adalah :
1. Difungsikan dengan kecepatan tinggi dan memiliki kemampuan memotong yang baik.
2. Tidak mengeluarkan udara ke daerah pembedahan.
3. Dapat disterilkan dengan autoclave.
4. Handpiece dapat dipakai berbagai instrumen pemotong

Gambar 4.2 Handpiece bedah kecepatan tinggi

4.2 Bur tulang

Bur yang digunakan untuk menyingkirkn tulang adalah round bur dan fissure bur (gbr 4.3). Bur

tulang yang besar mirip dengan bur akrilik digunakan bila prosedur pembedahan melibatkan

permukaan tulang yang lebih banyak (torus) atau tepi tulang yang halus pada luka.

4.3 Scalpel (Handle dan blade)

Handle. Kebanyakan handle yang digunakan pada bedah mulut adalah Bard-parker no.3.

ujungnya dapat diganti dengan jenis blade yang berbeda.

Blade. Blade dapat diganti-ganti dan ada 3 jenis (no.11, 12, dan 15) (gbr 4.4). Jenis blade paling

umum adalah no. 15, yang digunakan untuk flap dan insisi pada edentulous alveolar ridge. Blade

no.12 diindikasikan untuk insisi sulkus gingiva dan insisi gigi posterior, khususnya pada daerah

tuberositas maksillari. Blade no.11 digunakan untuk insisi kecil, seperti insisi abses. Blade

scalpel ditempatkan pada handle dibantu dengan needle holder atau hemostat, slide dimasukkan
ke dalam lubang dengan arah bevel searah dengan handle (gbr 4.5, 4.6). Scalpel dipegang dengan

cara pen grasp dan ujung pemotong menghadap kulit atau mukosa yang akan diinsisi (gbr 4.7).

Gambar 4.3 Berbagai jenis bur bedah

Gambar 4.4 Sacalpel dan berbagai jenis blade scalpel (No. 11, 12, 15) yang sering

digunakan pada bedah mulut


Gambar 4.5 Cara yang benar memasang blade scalpel pada handle scalpel

Gambar 4.6 Potongan blade scalpel dengan bagian yang tajam menghadap ke atas, dengan bantuan hemostat

Gambar 4.7 Scalpel dipegang dengan cara pen grasp

4.4 Periosteal elevator


Instrumen ini mempunyai banyak jenis pada ujungnya (gbr 4.8). Periosteal elevator yang sering

digunakan pada bedah mulut adalah Molt no.9, yang mempunyai 2 ujung yang berbeda; yang

berujung kecil digunakan untuk mengangkat papilla iinterdental gingiva dan yang berujung lebar

untuk mengangkat mukoperiosteum. Elevator Freer digunakan untuk mengangkat gingiva

disekitar gigi sebelum pencabutan. Instrumen ini dapat dipertimbangkan, dibandingkan dengan

elevator standar karena alat ini mudah digunakan dan memiliki ujung yang tipis.

Elevator juga dapat digunakan untuk menahan flap setelah diangkat, dapat dimanipulasi selama

prosedur pembedahan. Elevator Seldin juga dipertimbangkan dalam tujuan ini.

Gambar 4.8 a-c Berbagai jenis periosteal elevator, a. Seldin, b. Freer, c. Molt No. 9

4.5 Hemostat

Hemostat yang digunakan dalam bedah mulut adalah yang lurus atau berbentuk kurva (gbr 4.9).

Hemostat yang sering digunakan berbentuk kurva atau mikro-Halstet Hemostat, relative kecil

dan beak yang sempit sehingga alat tersebut dapat menjepit pembuluh darah dan menghentikan

perdarahan. Hemostat juga dapat digunakan untuk memegang jaringan lunak dengan kuat dan

dapat dimanipulasi.
Gambar 4.9 a,b Hemostat Mikro-Halsted. a. Lurus, b. Kurva

4.6 Pinset bedah-anatomi

Pinset bedah digunakan pada penjahitan luka, merekatkan luka dengan kuat saat needle

digunakan. Ada 2 jenis pinset : pinset bedah standar panjang, digunakan pada daerah posterior,

dan yang kecil, pinset Adson sempit, digunakan pada daerah anterior (gbr 4.10). Beak pinset ini

memiliki bentuk mengiris atau gigi pada satu sisi dan penerima pada sisi yang lain, yang cocok

bila handle dikunci. Mekanisme pinset membolehkan untuk memegang jaringan lunak diantara

beak yang sangat rapat. Anatomi pinset (gbr 4.11) tidak mempunyai bentuk mengiris, tetapi alur

yang parallel. Jenis pinset ini digunakan untuk membantu dalam menjahit luka, sama baiknya

dengan instrumen kecil yang lain selama prosedur pembedahan.


Gambar 4.10 a,b Pinset Bedah, a. Standar, b. Pinset jaringan Adson

Gambar 4.11 a,b Pinset bedah anatomi, a. Standar, b. Pinset bedah Adson

4.7 Tang Rongeur

Instrumen ini digunakan selama pembedahan intraoral dan sesudah pembedahan, untuk

menghilangkan tulang dan spikula tulang yang tajam. Ujung dan sisi blade yang tajam menjadi

sempit, jadi ketika handle ditekan, alat tersebut memotong tulang diantaranya tanpa

menggunakan tekanan. Terdapat sebuah spring antara handle, sehingga dapat mengembalikan

handle ke posisi semula saat tekanan diaplikasikan untuk memotong tulang. Rongeur yang lebih

sering digunakan pada bedah mulut adalah Luer-Friedmann, karena memiliki dua blade yaitu

ujung untuk memotong dan sisi memotong (gbr 4.12).


Gambar 4.12 Tang Ronguer Luer-Friedmann dengan sisi memotong atau ujung pemotong

4.8 Bone file

Instrumen ini mempunyai 2 ujung : yang satu berujung kecil dan yang lain dengan permukaan

lebar (gbr 4.13). Permukaaan untuk memotong dibuat untuk banyak blade paralel kecil yang

diatur dengan tarikan yang efektif. Bone file digunakan dalam bedah mulut untuk menghaluskan

tulang dan tidak digunakan untuk menghilangkan bagian tulang yang besar.

Gambar 4.13 Bone file double-ended dengan ujung kecil dan besar

4.9 Chisel dan Mallet

Mallet merupakan instrumen dengan pemberat pada ujungnya. Permukaan pada ujung tersebut

dibuat dari timah atau plastik sehingga mampu menyerap goncangan saat mallet memukul chisel.

Chisel yang digunakan pada bedah mulut memiliki perbedaan bentuk dan ukuran. Ujung

pemotong berbentuk konkaf , monobevel atau bibevel (gbr 4.14). Chisel bibevel digunakan

untuk pengambilan gigi dengan akar banyak.


Gambar 4.14 a-c, Mallet dan Chissel bedah. a. Chissel Partsch monobevel, b. Chissel Lucas dengan ujung konkaf, c.

Chissel Lambotte bibevel

4.10 Needle Holder

Needle holder digunakan untuk menjahit luka. Needle holder Mayo-hegar & Mathieu disarankan

untuk digunakan (gbr 4.15). Jenis pertama terlihat seperti hemostat dan sebagian besar digunakan

untuk penempatan jahitan intraoral. Hemostat dan needle holder memiliki perbedaan seperti di

bawah ini :

1. Beak pendek dari hemostat lebih tipis dan panjang bila dibandingkan dengan needle

holder.

2. Untuk needle holder, permukaan dalam pada beak pendek adalah beralur dan menyilang,

kuat dan stabil dalam memegang needle (gbr 4.16), sedangkan beak pendek hemostat

memiliki alur yang sejajar, tegak lurus terhadap long axis instrumen.
3. Needle holder dapat melepas jarum dengan tekanan sederhana, karena adanya jarak pada

tahap akhir penguncian handle, oleh karena itu hemostat membutuhkan gerakan khusus

sehingga tidak ada tahap akhir penguncian handle.

Cara yang benar untuk memegang needle holder yaitu dengan menempatkan ibu jari dalam satu

lingkaran handle dan lingkaran jari disisi lain. Tumpuan jari dari berbentuk kurva, sedangkan

ujung jari ditempatkan pada engsel atau sedikit di atas engsel, untuk kontrol instrumen yang

lebih baik (gbr 4.17).

4.11 Gunting

Beberapa jenis gunting digunakan pada bedah mulut, tergantung pada prosedur pembedahan.

Gunting tersebut masuk ke dalam beberapa kelompok, yaitu gunting jahitan dan gunting jaringan

lunak (gbr 4.18 & 4.19). Kebanyakan gunting digunakan untuk memotong jahitan dengan ujung

yang tajam, seperti Goldman-Fox, Lagrange (dengan blade berbentuk kurva yang tipis) dan

Metzenbaum yang digunakan untuk jaringan lunak. Gunting Lagrange merupakan gunting kecil

dengan blade tajam dan digunakan terutama untuk menyingkirkan jaringan gingiva, sedangkan

Metzenbaum merupakan gunting dengan ujung tumpul dan cocok untuk pemotongan dan

pengangkatan mukosa dari lapisan jaringan lunak. Gunting dipegang seperti memegang needle

holder (gbr 4.20)


Gambar 4.15 a, b. Needle Holder. a. Needle Holder Mayo-Hegar, b. Needle Holder Mathieu

Gambar 4.16 Beak dari needle holder yang memegang jarum jahit. Permukaan beak needle holder yang bergerigi

menjamin stabilitas jarum saat penetrasi dalam jaringan

Gambar 4.17 Posisi jari yang benar untuk menahan needle holder
Gambar 4.18 a,b. a. Gunting jahit standar, b. Gunting jaringan lunak Goldman-Fox

Gambar 4.19 a, b. a. Gunting jaringan lunak Metzenbaum dengan ujung tumpul,

b. Gunting jaringan lunak Lagrange

Gambar 4.20 Cara yang benar memegang gunting


4.12 Penjepit Handuk

Penjepit handuk sebagian besar digunakan untuk mengambil handuk yang steril dan

meletakkanya pada kepala dan dada pasien, selain itu penjepit handuk juga berfungsi melindungi

tabung sedotan bedah dan tabung yang terhubung dengan handpiece dengan meletakkan handuk

steril pada dada pasien (gbr 4.21).

Gambar 4.21 Penjepit handuk

4.13 Retractor

Retractor digunakan untuk mengangkat pipi dan flap mukoperiosteal selama prosedur

pembedahan. Retractor yang paling sering digunakan adalah Farbeuf, Kocher Langenbeck dan

Minnesota (gbr 4.22-4.24). Retractor lidah dapat digunakan untuk mengangkat lidah menjauhi

daerah operasi dan dapat disesuaikan (gbr 4.25).


Gambar 4.22 Retraktor Farabeuf untuk retraksi pipi dan flap mukoperiosteal

Gambar 4.23 Retraktor Kocher-Langenbeck, digunakan sama seperti retractor Farabeuf

Gambar 4.24 Retraktor Minnesota untuk retraksi pipi dan lidah


Gambar 4.25 Retraktor Weider untuk retraksi lidah ke samping selama prosedur bedah

4.14 Bite block & Mouth prop

Instrumen ini membantu membuka dan menjaga mulut tetap terbuka saat prosedur pembedahan

yang membutuhkan waktu lama dan saat pasien tidak dapat bekerjasama dengan dokter gigi.

Jenis yang biasanya digunakan adalah bite block karet (gbr 4.26) dan penyangga mulut yang

dapat disesuaikan (gbr 4.27).

Gambar 4.26 Bite block karet untuk dewasa (a), dan untuk anak-anak (b)
Gambar 4.27 Penyangga mulut yang dapat disesuaikan

4.15 Suction Bedah

Terdapat banyak desain dan ukuran suction bedah yang digunakan untuk menghilangkan darah,

saliva dan larutan saline dari daerah pemedahan. Jenis tertentu suction bedah didesain sehingga

memiliki beberapa saluran, mencegah nyeri pada jaringan lunak (tetapi sangat berbahaya untuk

submukosa lingual) selama prosedur pembedahan. Suction bedah standar (gbr 4.28) memiliki

saluran utama untuk penyedotan dan hanya memiliki satu saluran yang lebih kecil pada handle.

Saluran ini biasanya ditutup saat penyedotan, sehingga darah dan larutan saline dari daerah

pembedahan keluar dengan cepat

4.16 Instrumen Irigasi

Pengirigasian daerah operasi dengan larutan saline saat penghilangan tulang sangat penting dan

syringe plastik atau sistem irigasi khusus dengan aliran kuat larutan saline dapat digunakan. Pada

kasus pertama, syringe yang dapat digunakan adalah syringe yang besar dengan jarum blunt

bersudut (mempermudah irigasi khususnya pada daerah posterior) dengan ujung yang tajam
tidak akan merusak jaringan lunak. Pada kasus kedua, system irigasi secara langsung

menghubungkan botol larutan saline, dengan tube yang kecil. Sebuah tombol menghentikan

aliran air (gbr 4.29).

Gambar 4.28 a, b. a. Ujung suction Fergusson dengan kawat yang digunakan untuk membersihkan instrumen ,

b. Ujung suction yang dapat diganti

Gambar 4.29 a,b. a sistem irigasi khusus untuk mengairi daerah bedah dengan aliran kuat larutan saline. b. Syringe

plastik regular yang digunakan untuk tujuan yang sama


4.17 Unit Elektrosurgical

Alat ini merupakan peralatan elektrik, tersedia dengan radio gelombang frekuensi tinggi untuk

kauterisasi (hemostasis) pada pembuluh darah dan insisi jaringan (gbr 4.30). Insisi jaringan

dengan bantuan elektrik dinamakan elektrosurgery. Bagian utama dari unit elektrosurgery

adalah :

1. Elektroda aktif, yang biasanya dihubungkan dengan handpiece. Ujung handpiece dengan

electrosurgical metalik untuk insisi atau bola electrosurgical sebagai hemostasis. Adapula

elektroda yang lain, seperti loop dan needle, yang dapat digunakan berdasarkan kebutuhan

prosedur pembedahan.

2. Elektroda pasif atau daerah yang datar, memisahkan dengan plat metalik, ukuran 30 x 20

cm. Plat metalik ditempatkan secara langsung yang berkontak dengan kulit terbuka pada

pasien dan penting untuk keselamatan pasien.

3. Pedal kaki. Biasanya meliputi tombol yang terpisah untuk insisi jaringan dan untuk

elektrokoagulasi (hemostasis) pada sisi lainnya. Pada unit, handle kabel positif mengkontrol

fungsi alat ini.

4. Tombol. Tombol utama adalah tombol kauterisasi, tombol valtase, tombol untuk insisi

jaringan dan tombol gabungan untuk kauterisasi dan insisi. Tombol akhir ditemukan hanya

pada unit yang modern dan sangat berguna sebab ahli bedah dapat mengganti insisi dan

kauterisasi, sehingga penggantian tombol ke belakang dan ke depan dari satu fungsi ke

fungsi lainnya dapat dihindari.


Terdapat pula unit electrosurgical kecil yang dapat dibawa yang terdiri dari baterai dan mudah

digunakan. Alat ini dapat diganti-ganti atau digunakan lebih dari sekali, tergantung modelnya

(gbr 4.31).

Gambar 4.30 Unit electrosurgical dengan berbagai handpiece

Gambar 4.31 a,b. Unit electrosurgical portable. a. Dapat diganti, b. Unit yang dapat digunakan beberapa kali
4.18 Binocular Loupe dengan Pencahayaan

System ini terdiri dari binocular loupe yang dapat diadaptasi dengan frame kacamata atau ikat

kepala, memastikan penglihatan yang baik pada daerah operasi (gbr 4.32, 4.33). Sistem ini juga

dilengkapi dengan pencahayaan yang dapat menjangkau daerah yang sulit pada daerah operasi

(contohnya : gigi posterior), penglihatan dengan alat yang standar tidak memuaskan.

Gambar 4.32 Binocular Loupe dengan Gambar 4.32 Binocular Loupe dengan
pencahayaan, diadaptasi dengan ikat kepala pencahayaan, diadaptasi dengan frame kaca
mata

4.19 Tang ekstraksi

Ektraksi intra-alveolar sederhana disempurnakan dengan bantuan tang ektraksi dan elevator. Tiap

tang ekstraksi tersusun atas 2 bagian , yaitu dapat digunakan pada beberapa cara sehingga satu

instrumen digunakan untuk ekstraksi gigi. Komponen dasar tang ektraksi adalah handle, yaitu

diatas engsel dan beak, yaitu dibawah engsel (gbr 4.34). Instrumen ditempatkan ditangan dengan

handle, dengan menggunakan tekanan selama ektraksi. Beak merupakan komponen fungsional

tang dan memegang gigi pada regio servical dan mengeluarkan dari soket alveolar. Karena

anatomi gigi bervariasi, beak tang ekstraksi didesain secara khusus, sehingga dapat digunakan
pada gigi yang sesuai. Jadi, berdasarkan ukuran dan bentuk dari handle dan beak, dibawah ini

jenis-jenisnya:

Tang Ekstraksi Rahang Atas untuk 6 Gigi Anterior Rahang Atas

Pada tang ini, beak ditempatkan sejajar dengan handle, dengan beak berbentuk konkaf dan tidak

lancip (gbr 4.34).

Gambar 4.34 Tang ekstraksi rahang atas untuk enam gigi anterior rahang atas (bagian atas dan samping)

Tang Universal Rahang Atas atau Tang no. 150

Tang ini digunakan untuk gigi premolar dengan bentuk kurva yang lurus dan berbentuk huruf

“S”. Genggam tang pada tangan, bagian yang konkaf pada bagian kurva pada permukaan handle

dengan cara palm, dengan bagian konkaf beak menghadap keatas. Ujung beak tang ini berbentuk

konkaf dan tidak lancip (gbr 4.35). Tang ini dapat juga digunakan untuk ekstraksi gigi anterior

rahang atas.
Gambar 4.35 Tang universal rahang atas atau tang no. 150 (sebagian besar digunakan untuk gigi premolar atas)

Tang Molar Rahang Atas, untuk Molar 1 dan Molar 2

Ada 2 tang, satu untuk kiri dan untuk kanan, sama dengan yang telah dijelaskan sebelumnya,

alat ini memiliki bentuk kurva yang lurus yang terlihat seperi huruf “S” (gbr 4.36, 4.37). Beak

bukal tiap tang mempunyai desain lancip, yang seuai dengan bifurkasi bukal pada dua akar

bukal, sedangkan beak palatal sesuai dengan permukaan konvek akar palatal.

Gambar 4.36 Tang Molar kanan rahang atas, untuk M1 dan M2 atas dengan sisi sebelah kanan
Gambar 4.37 Tang Molar kiri atas, untuk M1 dan M2 atas dengan sisi sebelah kiri

Tang Molar 3 Rahang Atas

Tang ini berbentuk kurva lurus, sama dengan yang telah dijelaskan sebelumnya dan merupakan

tang terpanjang, sesuai untuk posisi posterior pada Molar 3 (gbr 4.38). Karena bentuk dan ukuran

Molar 3 bervariasi, beak tang ini berbentuk konkaf dan halus (tanpa ujung yang runcing), jadi

tang ini dapat digunakan untuk ekstraksi Molar 3 kiri dan kanan pada rahang atas.

Gambar 4.38 Tang Molar tiga rahang atas

Tang Molar Cowhorn Rahang Atas


Tang cowhorn merupakan tang variasi rahang atas. Beak jenis tang ini memiliki ujung yang

lancip, sesuai untuk trifurkasi akar Molar. Tang ini utamanya digunakan untuk ekstraksi gigi

dengan kerusakan mahkota yang akut, jika digunakan untuk ekstraksi gigi yang utuh, maka dapat

menyebabkan fraktur tulang alveolar bukal sesuai dengan jumlah gerakan yang dihasilkan.

Tang Sisa Akar Rahang Atas

Handle tang sisa akar ini berbentuk lurus, dengan beak yang kecil dan bersudut tajam. Ujung

beak berbentuk konkaf dan tanpa desain yang tajam (gbr 4.39).

Gambar 4.39 Tang sisa akar gigi rahang atas

Tang untuk Gigi Anterior Rahang Bawah atau Tang Universal Rahang Bawah atau Tang

no. 151

Tidak seperti tang rahang atas, permukaan beak dan handle tang ini berarah sama dan

melengkung. Saat tang dipegang, telapak tangan diletakkan pada bagian yang konkaf lengkung

handle, sedangkang beak mengarah ke bawah. Ujung beak berbentuk konkaf dan tajam (gbr

4.40). Tang no. 151 digunakan untuk pencabutan 6 gigi anterior dan 4 premolar rahang bawah.
Gambar 4.40 Tang rahang bawah untuk gigi anterior dan premolar rahang bawah atau tang universal rahang bawah

atau tang no. 151

Tang Molar Rahang Bawah

Tang ini digunakan pada kedua sisi rahang dan memiliki handle yang lurus dengan beak kira-

kira berbentuk kurva pada sudut kanan dibandingkan dengan handle. Kedua beak pada tang ini

berujung tajam, sesuai untuk bifurkasi akar bukal dan lingual (gbr 4.41). Tang ini digunakan

untuk mencabut gigi Molar 1 dan Molar 2 kiri dan kanan pada rahang bawah.

Gambar 4.41 Tang Molar rahang bawah

Tang Molar 3 Rahang Bawah


Tang ini juga dengan handle lurus, dengan beak seperti tang Molar 1 dan Molar 2, yang

berbentuk kurva pada sudut kanan bila dibandingkan dengan handle. Beaknya sedikit lebih

panjang dibandingkan dengan tang sebelumnya, karena posisi Molar 3 lebih ke posterior pada

lengkung gigi (gbr 4.42). Karena gigi ini bervariasi dalam ukuran dan bentuk dan biasanya tidak

bifurkasi, ujung beak tang ini berbentuk konkaf dan tajam.

Gambar 4.42 Tang Molar tiga rahang bawah

Tang Molar Cowhorn Rahang Bawah

Tang Cowhorn rahang bawah atau tang no. 23 bervariasi untuk Molar rahang bawah (gbr 4.43).

Perbedaannya dengan tang standar adalah beaknya berbentuk semisirkular dengan ujung yang

tajam sehingga sesuai untuk akar bifurkasi dan kuat menggenggam gigi (gbr 4.44). Berdasarkan

kegunaan tang ini, pencabutan gigi dapat dicapai dengan mudah sepanjang akar gigi tidak

berbentuk kurva. Dengan beak tang menggenggam mahkota gigi Molar dan ujung yang tajam

sesuai dengan akar bifurkasi. Para ahli bedah menekan handle dan menggunakan sedikit gerakan

bukolingual, memotong gigi dan mengeluarkan dari soket. Tang cowhorn juga sangat berguna
untuk bagian akar gigi posterior rahang bawah, dengan bagian akar rusak. Setelah akar

tergenggam, gigi lebih mudah terangkat setelah tekanan diberikan pada daerah bifurkasi.

Gambar 4.43 Tang Molar Cowhorn rahang bawah untuk akar terpisah. Digunakan untuk ekstraksi Molar dengan
akar yang utuh dan juga akar terpisah bila diperlukan

Gambar 4.44 tang Cowhorn rahang bawah yang diadaptasi untuk molar

Tang Berengsel Vertikal

Tang Inggris ini berbeda dengan tang-tang yang telah dijelaskan sebelumnya dengan arah engsel

vertikal (gbr 4.45). Penggunaanya terbatas, karena jumlah gerakan yang besar dapat dihasilkan

selama pencabutan gigi dengan tang jenis ini, jadi jika tulang tidak elastis, maka dapat

menambah resiko fraktur pada tulang alveolar.


Tang Sisa Akar Rahang Bawah

Handle tang sisa akar ini berbentuk lurus, sedangkan beaknya berbentuk kurva pada sudut

sebelah kanan. Ujungnya sangat sempit dan saling bertemu pada saat tang ditutup (gbr 4.46).

Gambar 4.45 Tang Inggris dengan engsel arah vertical

Gambar 4.46 Tang sisa akar rahang bawah

Anda mungkin juga menyukai