Anda di halaman 1dari 2

Instrumentasi memiliki 2 fungsi utama, yaitu sebagai alat pengukuran dan alat kontrol atau kendali.

1. sistem pengukuran:

1.1 Pengondisian besaran


pengondisian besaran yang akan diukur. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pengukuran.

1.2 Sensor
Sensor adalah suatu instrumen yang digunakan untuk merasakan suatu besaran fisis (bentuk energi
listrik, termal, mekanik dsb.).
Sensor dilengkapi dengan transduser, yaitu suatu instrumen yang mengubah bentuk suatu energi
besaran fisika menjadi besaran sinyal. Sinyal ini kemudian mengalami pengolahan sehingga dapat
digunakan dalam proses selanjutnya.

1.3 Transmisi data pada sistem pengukuran


melalui media

1.4 Pengontrol
Besaran fisika yang terukur kemudian ingin dikontrol agar nilainya sesuai dengan yang diharapkan.
Sinyal yang telah ditransmisikan kemudian dibandingkan dengan set point (nilai yang diinginkan)
kemudian akan dilakukan pengontrolan agar perbedaan nilai yang diukur dengan set point adalah
sekecil mungkin. kemudian diputuskan tindakan apa yang akan dilakukan agar sinyal yang terukur
mendekati nilai yang diharapkan.

1.5 Aktuator
Menerima sinyal dari Pengontrol. Aktuator adalah suatu instrumen yang akan melaksanakan
perintah atau tindakan yang dikehendaki oleh pengontrol.

1.6 Sistem
Adalah sesuatu yang ingin diukur. Aktuator akan menerapkan tindakannya pada sistem.
2. Sistem Kontrol
Untuk memastikan semua proses berjalan dengan baik. Terdapat dua jenis pengontrolan, yaitu:
a. Feed forward
b. Feed back controller
Pengontrolan yg banyak digunakan adalah pengontrol jenis PID (Proportional, Integral, Derivative).

2.1 Pengontrol proportional


Memperkecil offset, yaitu perbedaan nilai output dengan set point yang telah ditentukan, dan
mempercepat respon. Akan tetapi pada sistem orde tinggi, ketika nilai proportional gain semakin
besar maka ada kemungkinan terjadinya overshoot dan osilasi.

2.2 Pengontrol integral


Digunakan untuk menghilangkan offset, akan tetapi akan memperlambat respon. Ketika pengontrol
integral dipadukan dengan pengontol proportional membentuk PI, maka didapat respon yang cepat
dan offset sangat kecil.

2.3 Pengontrol derivative


berfungsi untuk meningkatkan kestabilan dan memperbesar redaman sehingga meminimalisir
terjadinya overshoot. Paduannya dengan pengontrol proportional akan membuat respon yang cepat
dan sistem yang stabil. Biasanya pengontrol PD digunakan untuk proses yang lambat, misalnya
pengontrol temperatur. Pengontrolan derivative saja tidak digunakan karena akan memperkuat
noise (sinyal frekuensi tinggi).

3 pengontrol dipadukan jadi pengontrol PID dan menghasilkan output yang responnya cepat, tidak
ada offset dan sistem lebih stabil. Nilai koefisien P, I dan D perlu dirancang sedemikian rupa sehingga
menghasilkan paduan yang pas sesuai respon yang diharapkan. Proses pemilihan nilai yang sesuai ini
disebut penalaan atau tuning.
tool yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan seorang instrument engineer adalah Piping &
Instrumentation Diagram (P&ID). P&ID adalah suatu ilustrasi skematik dari hubungan fungsi antara
perpipaan, instrumentasi dan komponen dari sistem equipment. P&ID adalah suatu alat bantu untuk
menerangkan konsep desain dari suatu proses industri.

Fungsi P&ID adalah:


•Mengetahui & memahami keterpasangan keseluruhan peralatan pabrik perpipaan serta instrumen
setiap satuan pengolahan/proses di pabrik.
•Mengetahui & memahami keberlangsungan jalannya pengolahan/proses pada setiap satuan yg
terdapat di pabrik.
•Membantu petugas pengoperasian dan pemeliharan dalam memahami pelaksanaan penganalisaan
operasi satuan peralatan.

Anda mungkin juga menyukai