Anda di halaman 1dari 69

MODUL 4

KSM SEBAGAI WADAH DINAMIKA KELOMPOK DAN


PENINGKATAN MATA PENCAHARIAN
MASYARAKAT MISKIN

Topik 1 : Review Konsep KSM

 Meningkatkan pemahaman peserta terhadap konsep KSM


 Peserta dapat memetakan kondisi KSM saat ini (potensi dan kendala) yang ada
 Peserta mampu merumuskan konsep KSM yang ideal
 Peserta mampu merumuskan tahapan pertumbuhan KSM (Awal, Berdaya, Mandiri,
dan Madani)
 Peserta mampu memfasilitasi KSM sebagai dinamika kelompok dan pengelolaan
usahanya

Diskusi

6 JPL

Paparan : Konsep KSM dan Pertumbuhan KSM (Awal, Berdaya, Mandiri, Madani)

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 95


Miskin
Kertas Plano,
White Board
Peta Singkap(Flipchart)
Spidol, Selotip kertas dan Jepitan besar
LCD-Infocus

Diskusi Konsep KSM

Langkah-langkah:

a. Pemandu menjelaskan topik pembahasan kali ini yang terkait


dengan konsep KSM dengan metode diskusi kelompok. Kelompok
dibagi menjadi 4 dan masing-masing kelompok mempunyai tugas
untuk mendiskusikan 2 sd 3 pertanyaan. Adapun pertanyaan kunci
yang disampaikan antara lain:

 Apa itu KSM ... ?


 Mengapa harus membentuk KSM ... ?
 Prinsip utama yang harus dimiliki KSM itu apa saja,
sebutkan ... ?
 Siklus perekat yang bagaimana dalam membentuk KSM ... ?
 Kapan KSM dibentuk ... ?
 Siapa yang membentuk KSM ... ?
 Selama ini apakah KSM memiliki aturan main dan
pengaturan KSM, mengapa ... ?
 Administrasi apa yang harus dimiliki oleh KSM ... ?
 Siapa yang bertanggung jawab dalam melakukan
pendampingan KSM.?

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 96


Miskin
b. Pemandu menjelaskan waktu untuk diskusi selama 15 menit.
Kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya dan kelompok lain memberikan tanggapannya
dengan waktu selama 15 menit per kelompok.

c. Pemandu mencatat point penting terhadap hasil presentasi dan


tanggapan peserta/ kelompok yang lain

d. Pemandu memberikan pencerahan tentang konsep dasar KSM

KSM merupakan kumpulan orang yang menghimpun diri secara


sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu
yaitu kepentingan dan kebutuhan yang samasehingga dalam
kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai
bersama.

e. Selanjutnya jelaskan pula tentang prinsip utama dan perangkat KSM


dengan mempresentasikan paparan konsep KSM dan tahapan
perkembangan KSM

f. Pemandu menutup pertemuan sesi diskusi yang pertama

Diskusi memetakan KSM (potensi dan kendala) yang


ada dan Analisa Pemecahan Masalah

Langkah-langkah:

a. Pemandu menjelaskan bahwa proses belajar kita telah


memasuki kegiatan kedua dengan kegiatan memetakan KSM
dan analisa pemecahan masalah

b. Pemandu menjelaskan pembahasan kegiatan 2 ini dengan cara


diskusi kelompok. Agar pembahasan disko tetap dinamis maka
pembagian kelompok berdasarkan pendamping kota/ kab
masing-masing. Waktu diskusi selama 15 menit

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 97


Miskin
c. Pemandu menjelaskan pembahasan topik diskusi terurai sebagai
berikut;
 Sebutkan berapa jumlah KSM di wilayah dampingan anda
yang mengelola kegiatan pinjaman bergulir
 Berapa jumlah anggota perempuan di KSM
 Berapa jumlah anggota perempuan di KSM yang
mendapatkan pinjaman bergulir
 Berapa jumlah tabungan KSM
 Berapa tingkat pengembalian KSM
 Buat analisa pemecahan masalahnya

Form peta KSM dalam pengelolaan pinjaman bergulir (bulan


Oktober sd Desember 2011 dari data KMW)

No Potensi Kendala Kegiatan Sumber Sumber Upaya


Pengembangan daya yang daya pemenuhan
KSM diperlukan yang kebutuhan
ada

d. Pemandu memberikan kesempatan 2 perwakilan kelompok untuk


mempresentasikan hasil diskusinya. Masing – masing kelompok presentasi
berikut tanggapan dari kelompok yang lain selama 30 menit

e. Simpulkan bersama dan berilah pencerahan

Jelaskan yang mengarah pada indikator PAR dan indikator PMPK


Jelaskan yang berhubungan dengan konsep PMPK (Livelihood), 5 sumber
penghidupan

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 98


Miskin
Diskusi tahapan Pertumbuhan KSM
Langkah-langkah:

a. Pemandu menjelaskan kegiatan yang ke 3 (tiga) dengan


pembahasan tentang tahapan pertumbuhan KSM

b. Pemandu memaparkan ciri-ciri atau kriteria tahapan


pertumbuhan KSM (Awal, Berdaya, Mandiri dan Madani) di PNPM
Perkotaan

c. Pemandu memberikan kesempatan kepada peserta untuk


bertanya/ menaggapai tentang tahapan pertumbuhan KSM

d. Setiap pernyataan/ tanggapan dari peserta, pemandu tidak


harus langsung menanggapi atau menjawabnya namun bisa
disharekan kepada peserta yang lain

e. Simpulkan, berikan pencerahan dan penekanan bahwa tahapan


pertumbuhan KSM tersebut dalam upaya meningkatkan mata
pencaharian serta pendapatan warga miskin, yang pada
akhirnya kelembagaan dan usaha KSM di masa depan semakin
lebih baik

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 99


Miskin
Media bantu : 4.1.1 – Konsep KSM

4.1.2. – Ketentuan dan Tahapan

perkembangan KSM

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 100


Miskin
Topik 2 : Pengelolaan Keuangan KSM

1. Peserta memahami tentang pengertian dan manfaat tabungan KSM


2. Peserta memahami tatacara pengelolaan tabungan KSM
3. Peserta dapat memetakan tabungan KSM yang disimpan di UPK
4. Peserta memahami pentingnya pembukuan KSM
5. Peserta mampu membuat strategy menghidupkan/ menggerakkan
tabungan KSM

Kegiatan 1: Pengertian dan manfaat tabungan KSM


Kegiatan 2: Pengelolaan tabungan KSM
Kegiatan 3: Memetakan Tabungan KSM yang disimpan di UPK
Kegiatan 4: Strategy menghidupkan/ menggerkan tabungan KSM

3 JPL

Bahan Bacaan:
1. Tabungan KSM

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 101


Miskin
 Kertas Plano
 Kuda-kuda untuk Flip-chart
 Metaplan
 Papan Tulis dengan perlengkapannya
 Spidol, selotip kertas dan jepitan besar
 In focus
 Beberapa contoh form KSM

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 102


Miskin
Memahami Pengertian dan Manfaat Tabungan KSM
1. Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta
bahwa kita akan mulai membahas modul Pengelolaan Keuangan KSM
2. Jelaskan tujuan dari modul Pengelolaan Keuangan KSM
3. Pemandu menjelaskan kepada peserta bahwa pembahasan topic 1 (satu)
membutuhkan waktu 20 menit
4. Agar suasana kelas lebih dinamis dan semua peserta pelatihan dapat
terlibat secara aktif, maka pemandu menyampaikan pembahasan topic 1
(satu) kali ini dimulai dengan cara brainstorming (curah pendapat).
Adapun pertanyaan yang disampaikan sebagai berikut;
a. Apa pengertian tabungan KSM ?
b. Apa manfaat tabungan KSM ?
5. Pemandu mencatat/ menulis di papan tulis atau plano terhadap hasil
pendapat peserta yang disampaikan
6. Hasil pendapat dari masing-masing peserta dibahas oleh pemandu
7. Pemandu mengajak kepada peserta untuk menyimpulkan apa pengertian
dan manfaat tabungan KSM
8. Akhir dari sesi ini ditutup oleh pemandu dengan menjelaskan slide yang
sudah disediakan

Point penting

Pengertian Tabungan KSM adalah simpanan dalam bentuk uang tunai (bukan
barang) yang secara sadar dan sukarela disimpan oleh anggota KSM di pengurus
KSM dalam jangka waktu tertentu dan dapat dikelola oleh KSM untuk
kepentingan bersama di kelompoknya. Rumus : Pendapatan - Tabungan =
Pengeluaran (Berhemat)

Manfaat Tabungan KSM antara lain:

1. Pengorbanan
Pengorbanan yang dimaksud adalah anggota KSM rela mengorbankan
harta/ kekayaannya yang disimpan untuk kebutuhan diantara anggota KSM
demi menyelesaikan persoalan yang dihadapinya, seperti;

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 103


Miskin
 Tabungan dapat digunakan untuk membantu kebutuhan anggota KSM
yang menghadapi musibah (usaha anggota kurang lancar/bangkrut,
sakit, meninggal dunia)
 Tabungan dapat digunakan untuk membantu anggotanya yang
mempunyai hajat (kawinan, sunatan)
 Tabungan dapat digunakan sebagai ikatan tanggung renteng apabila
anggota KSM menghadapi kesulitan bayar kepada pihak lain (UPK)

2. Sukarela
Menabung harus dilandasi secara sukarela agar ketika menabung anggota
KSM tidak merasa berat dan menabung dapat melatih diri untuk bisa hidup
disiplin dan berhemat

3. Menatap masa depan


Dengan memiliki tabungan biasanya orang bisa hidup dalam kondisi lebih
sejahtera, dengan tabungan yang ada anggota bisa membeli motor,
investasi rumah, investasi usaha lebih maju, mampu membiayai anak ke
sekolah lebih tinggi dsb

4. Judicious (bijaksana)
Dengan memiliki tabungan biasanya orang akan bijak dalam menjani
kehidupan, hidup bisa memilih dan memilah mana yang menjadi kebutuhan
yang harus dipenuhi (diprioritaskan) dan mana yang menjadi daftar
keinginan hidup dengan tidak selalu harus dipenuhi

5. Ketahanan
Dengan mempunyai tabungan dapat menjadikan hidup seseorang bisa
bertahan hidup dibanding dengan orang yang tidak mempunyai tabungan
(tahan menghadapi ujian/goncangan), seperti menghadapi sakit,
kekurangan modal. Sisi lain orang yang memiliki tabungan lebih dapat
dipercaya oleh pihak keluarga dan pihak lain sehingga lebih mudah untuk
mengembangkan usahanya manakala akan menjalin kemitraan dengan
pihak lain

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 104


Miskin
Tatacara Pengelolaan Tabungan KSM
1. Jelaskan kepada peserta bahwa kita memasuki kegiatan ke 2 (dua), yaitu
tatacara pengelolaan tabungan KSM
2. Bagilah peserta menjadi 3 kelompok, ajaklah setiap kelompok untuk
mendiskusikan tatacara pengelolaan tabungan KSM dengan pertanyaan
kunci;
a. Darimana sumber tabungan KSM dihimpun … ?
b. Apa saja jenis (macam) tabungan KSM yang perlu dihimpun … ?
c. Kapan tabungan KSM dimulai dan disimpan … ?
d. Tabungan KSM digunakan untuk apa …?
e. Siapa yang berhak mendapat fasilitas dari tabungan KSM …?
f. Apa kriteria orang/ anggota KSM yang dapat mengelola tabungan
KSM …?
g. Siapa yang bertugas untuk mengelola dan mencatat tabungan KSM
…?
h. Siapa yang melakukan monitoring pengelolaan tabungan KSM …?
i. Administrasi apa yang harus dimiliki oleh KSM dalam mengelola
suatu lembaga dan keuangannya…?
3. Pemandu menjelaskan waktu diskusi kelompok 15 menit dan memberikan
plano beserta spidol kepada masing-masing kelompok
4. Pemandu memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Maksimal waktu presentasi dan
pemberian kesempatan bertanya, menanggapi, menambahkan bagi
kelompok lain 5 menit setiap kelompok
5. Pemandu mengajak kepada peserta untuk menyimpulkan tentang
tatacara pengelolaan tabungan KSM yang baik dan benar
6. Akhir dari sesi ini ditutup oleh pemandu dengan menjelaskan slide yang
sudah disediakan

Tatacara pengelolaan tabungan KSM perlu diatur dalam PNPM Mandiri


Perkotaan dengan tujuan agar masyarakat dan pendamping memahami
terhadap konsep dan kebijakan program. Desain ini dilakukan mengingat
pada tahun 2011 sd 2012, PNPM Mandiri Perkotaan memasuki phase
kemandirian. Sisi lain mengajak kepada pelaku program (khususnya
masyarakat) untuk belajar membangun suatu dinamika kelompok yang
mempunyai visi, misi, tujuan yang lebih jelas daripada sebelumnya
sehingga salah satu cara yang dibangun dalam dinamika kelompok adalah
bagaimana caranya memobilisi social dan focus pada pengembangan
mata rantai ditingkat horizontal seperti yang dijelaskan pada materi

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 105


Miskin
sebelumnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka salah satu cara
dalam pemberdayaan masyarakat melalui dinamika kelompok dengan
cara mengoptimalkan pemahaman dan pengelolaan tabungan KSM agar
masyarakat miskin lebih dapat menyelesaikan masalahnya secara mandiri
yang didukung dari berbagai kelompok, lembaga, organisasi yang ada di
skala kelurahan.

Tatacara Pengelolaan Tabungan/ Simpanan KSM;

1. Sumber Tabungan KSM diperoleh dari simpanan/ tabungan anggota


KSM

2. Jenis (macam) tabungan KSM;


 Simpanan Visi adalah simpanan yang dibayar pada saat anggota
KSM mulai gabung dalam suatu kelompok
 Simpanan Wajib adalah simpanan yang wajib dibayar secara rutin
oleh anggota KSM
 Simpanan Sukarela adalah simpanan yang dibayar secara
sukarela oleh anggota KSM
 Besaran tabungan/ simpanan Visi dan Wajib KSM disepakati oleh
kelompok
 Waktu tabungan/ simpanan wajib bisa dilakukan mingguan, 2
minggu sekali atau 1 bulan sekali berdasarkan kesepakatan
kelompok

3. Waktu tabungan KSM dimulai dan disimpan.


Mengingat manfaat tabungan KSM sangat besar dalam memperkuat
dan eksistensi dalam keberdayaan suatu KSM, selayaknya tabungan
KSM dimulai saat KSM terbentuk dan aturan serta pengatuan suatu
kelompok sudah disepakati bersama.

4. Kegunaan tabungan KSM antara lain;


 Simpanan Visi dan Wajib dapat digunakan untuk modal pinjaman
bergulir yang dapat digulirkan kepada anggota KSM (miskin)
yang difokuskan pada pelayanan kebutuhan usaha produktif,
selanjutnya pinjaman dapat diberikan untuk kebutuhan
pendidikan dan kesehatan atau kebutuhan lain yang menjadi
emergency bagi anggota KSM
 Simpanan sukarela dapat digunakan untuk membantu anggota
KSM yang mengalami musibah (meninggal, sakit), tanggung
renteng ketika pinjam dipihak lain sulit untuk membayar atau
belum ada uang dan hajatan

5. Yang berhak mendapat fasilitas dari tabungan KSM


 Anggota KSM (miskin) sedangkan yang kaya tidak berhak
6. Krteria pengurus KSM;
 Dapat dipercaya

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 106


Miskin
 Peduli
 Mampu mengelola
 Transparan
 Akuntabel

7. Tugas pengurus/ pengelola tabungan KSM


 Ketua KSM yang bertugas untuk memimpin jalannya organisasi
 Sekretaris KSM yang bertugas untuk mencatat dan
mendokumentasikan kegiatan suatu kelompok
 Bendahara KSM yang bertugas untuk mengelola dan mencatat
administrasi dan keuangan kelompok
 Pengurus KSM berkewajiban melaporkan hasil pertemuan,
rencana kerja dan laporan keuangan kepada anggotanya

8. Monitoring pengelolaan tabungan KSM. Monitoring ini perlu dilakukan


oleh anggota KSM secara rutin, baik melalui pertemuan, pemeriksaan
berkas administrasi, laporan keuangan yang dibuat pengurus KSM
dengan tujuan agar proses pengelolaan keuangan senantiasa tetap
sehat, jika ada masalah segera diketahui oleh para anggota KSM dan
dapat dicarikan solusi secara cepat sehingga proses pembelajaran
dan control social berjalan demi kebaikan bersama di kelompok

9. Administrasi, Buku, dan Dokumen yang harus dimiliki;


h.1. KSM

 Berita Acara Pembentukan KSM


 Aturan main KSM
 Rencana kerja KSM
 Daftar hadir anggota KSM
 Notulen hasil pertemuan
 Buku Tamu
 Bukti transaksi kas masuk
 Bukti transaksi kas keluar
 Kartu Tabungan KSM
 Buku Sistem Akuntansi Selembar (SAS)
h.2. Anggota KSM

 Kartu Tabungan Anggota KSM


 Buku Sistem Akuntansi Selembar (SAS)

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 107


Miskin
Memetakan Tabungan KSM Yang Disimpan di UPK
1. Jelaskan kepada peserta bahwa kita memasuki kegiatan ke 3 (tiga), yaitu
Memetakan Tabungan KSM Yang Disimpan di UPK
2. Pemandu menjelaskan dan memberikan data pertumbuhan/
perkembangan tabungan/ simpanan KSM yang ada di UPK berdasarkan
data SIM Pinjaman Bergulir bulan Januari sd April 2011. Data tersebut
disampaikan dalam bentuk nilai (Rp) dan diagram agar mudah dipahami
oleh peserta

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 108


Miskin
Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 109
Miskin
3. Pemandu membagi peserta ke dalam 3 kelompok, kelompok yang
dibentuk sesuai dengan peserta yang sama (sebelumnya) agar hasil
diskusi ini dapat dikaitkan dengan hasil diskusi sebelumnya
4. Pemandu mengajak peserta untuk memetakan dari tabungan/ simpanan
KSM yang ada di UPK, bagaimana jika tabungan dikelola oleh UPK atau
KSM. Pemetaan ini dengan menggunakan metode SWOT

Rencana
Hambatan/
No Kekuatan Kelemahan Peluang ke
Kendala
Depan

5. Pemandu mengamati proses diskusi kelompok dan berikan penjelasan


apabila masih ada yang belum dipahami
6. Berilah kesempatan kepada setiap wakil kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusinya
7. Selanjutnya ajaklah peserta untuk mendiskusikan hasilnya secara pleno
8. Simpulkan, apakah tabungan sebaiknya dikelola oleh UPK atau KSM atau
keduanya, bahkan tidak dikelola siapapun

Secara prinsip Tabungan KSM dapat dikelola oleh suatu lembaga (UPK
atau KSM) bilamana lembaga tersebut telah memenuhi persyaratan dalam
pengelolaan keuangan, diantaranya; dari sisi lembaga yang dibangun
(minimal ada pengakuan dari anggota atau masyarakat, lebih baik lagi
jika mempunyai badan hukum) manajeman organisasi baik, manajeman
keuangan baik, transparan, dan akuntabel. Berikutnya mengapa tabungan
perlu dikelola agar organisasi atau lembaga tersebut cepat berkembang
dan sehat serta lebih cepat meningkatkan pendapatan bagi anggota,
masyarakat maupun organisasi/ lembaga tersebut. Bilamana organisasi/
lembaga tersebut belum siap sebaiknya jangan mengelola tabungan
anggota/ masyarakat agar tidak terjadi dekapitalisasi bahkan pailit.

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 110


Miskin
Strategi Menghidupkan/ Menggerakkan Tabungan
KSM

1. Jelaskan kepada peserta bahwa kita memasuki kegiatan ke 4 (empat),


yaitu Strategi menghidupkan/ menggerakan tabungan KSM
2. Pemandu menyampaikan setelah diskusi dari 3 topik sebelumnya,
selanjutnya pemandu memberikan kesempatan yang terakhir kepada
peserta pelatihan untuk menyampaikan, sebaiknya menggunakan strategi
apa agar masyarakat lebih sadar dan gemar menabung mengingat
manfaat tabungan sangat baik untuk menumbuh kembangkan kehidupan
suatu organisasi/ lembaga
3. Simpulkan bersama hasil curah pendapat tersebut
4. Tutup materi dan ucapkan terima kasih

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 111


Miskin
Tabungan KSM
Oleh Ahmad Firdaus

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) merupakan kumpulan orang yang


mempunyai visi, misi, tujuan yang sama, sebagai ikatan pemersatu diantara
anggotanya, memiliki aturan yang disepakati bersama dalam menyelesaikan
suatu persoalan dan mencapai cita-cita ke depan lebih maju untuk menaungi
kehidupan.

Mengingat peran dan fungsi KSM sangatlah penting dalam kehidupan social,
ekonomi dan dapat membantu proses pembangunan dalam upaya penggulangan
kemiskinan di masyarakat, selayaknya KSM tersebut perlu ditumbuh kembangkan
dalam pengelolaan kelembagaan dan usahanya. Oleh karena itu proses
pembelajaran dan pendampingan kepada KSM selayaknya dilakukan berbagai
pihak sangatlah diperlukan agar dinamika suatu kelompok senantiasa bisa
berkelanjutan.

Salah satu upaya agar KSM dapat tumbuh berkembang adalah dengan cara
memberikan penyadaran kepada masyarakat agar gemar menabung. Gerakan
tabungan dan mengelola tabungan secara mandiri dalam suatu kelompok
mempunyai tujuan agar masyarakat bisa hidup berhemat, disiplin dalam
mengelola keuangan, terbuka, bertanggung jawab, dapat membantu orang lain,
dan dipercaya oleh keluarga, sesama anggota KSM, pihak lain dan dengan
adanya tabungan diharapkan KSM akan mampu meningkatkan usahanya.

Belajar dari lapangan, salah satu persyaratan KSM dapat menerima dana
pinjaman bergulir dari UPK adalah KSM telah memenuhi aturan yang ada di
PNPM Mandiri Perkotaan, yaitu menabung sebesar 5% dari besar pinjaman yang
akan diterima dan 5% dibayar/ menabung selama jangka waktu pembayaran
angsuran pinjaman KSM yang telah ditentukan (sampai lunas), rata-rata jangka
waktu pinjaman KSM di lapangan antara 10 bulan sd 1 tahun. Kondisi ini ternyata
belum dipahami secara maksimal oleh pendamping dan masyarakat, baik KSM
maupun UPK sehingga seakan-akan dengan aturan tersebut menabung
merupakan suatu kewajiban atau tuntutan agar layak menerima pinjaman, bukan
menjadi suatu kebutuhan padahal tidak seperti itu justru dengan memberikan
konsep dan kebijakan ini diharapkan agar KSM menjadi suatu kelompok yang
senantiasa bisa hidup saling tolong menolong, peduli, dan disiplin dalam
mengelola keuangan supaya berhemat

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 112


Miskin
Untuk itu mulai saat ini, mari bersama-sama memberikan pemahaman dan
motivasi kepada masyarakat (KSM) menggerakkan tabungan/ simpanan sehingga
KSM menjadi Kuat, UPK Sehat dan BKM Mantap dalam upaya penanggulangan
kemiskinan di tingkat kelurahan. Selamat Mencoba dan Tetap Semangat…..

Beberapa Contoh Form KSM

1. Barita Acara Pembentukan KSM


2. Notulen hasil pertemuan
3. Daftar hadir anggota KSM
4. Rencana kerja KSM
5. Buku Tamu
6. Bukti transaksi kas masuk
7. Bukti transaksi kas keluar
8. Kartu Tabungan KSM
9. Buku Sistem Akuntansi Selembar (SAS)

Beberapa Contoh Form Buku Anggota KSM

1. Kartu Tabungan Anggota KSM


2. Buku Sistem Akuntansi Selembar (SAS)

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 113


Miskin
Berita Acara Pembentukan KSM dan Blanko Pendaftaran
KSM
Kota/Kabupat : Nama KSM :
en
Kecamatan : Alamat :
Kelurahan/Des Sekretariat
a : Nama Ketua :
KSM
Nama LKM : Jumlah : L: P:
Anggota KSM
………… …………. ……………
.
Berdasarkan hasil kesepakatan dan pertemuan warga yang
diselenggarakan pada hari ………………, tanggal……, bulan……………,
tahun………………, bertempat di……………………., dihadiri oleh ……….orang,
ditetapkan pembentukan KSM bernama ………………………………………,
dengan susunan seperti berikut ini:
No Nama Posisi Alamat Tempat Pekerjaan Tanda
. dalam Tinggal Tangan
KSM

Pembentukan KSM bernama …………………………………….ini telah


didasarkan pada hasil-hasil pemetaan swadaya, PJM Pronangkis dan
Rencana Tahunan Pronangkis, serta telah disusun kesepaatan-kesepakatan
diantara semua anggota KSM untuk dijadikan petunjuk bersama diantara
anggota yaitu berupa aturan main KSM dan kesepakatan kegiatan rutin
KSM dalam bentuk …………………………………(misal; arisan anggota KSM,
pertemuan rutin mingguan, dan sebagainya).
Apabila pernyataan dimaksud dikemudian hari terbukti tidak benar, maka
kami bersedia dan sanggup menerima serta melaksanakan sanksi yang
telah ditetapkan oleh Pedoman-pedoman P2KP maupun LKM.
…………………………….., tanggal ……, bulan
…………………, tahun ……….
Yang Menyatakan
Pembentukan,
1. Point Keterangan Justifikas
Verifikasi i
Kelayaka
n
2. Proses Proses
pembentukan Pembentukan,
3. KSM dan jumlah/Angka
jumlah
anggota KSM
(miskin)
4. Aturan main Ada/Tidak
KSM

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 114


Miskin
5. Kesepakatan Ada/Tidak
kegiatan rutin
6. Nama Nama: Ttd:
anggota LKM
(verifikasi)
7. Nama Nama: Ttd:
Relawan
(yang
fasilitasi)

Notulen Pertemuan

Kota/ Kab : ……………………………………. Nama KSM : …………………………………….


.
Kecamatan : ……………………………………. Alamat Sekretariat : …………………………………….
.
Kelurahan : ……………………………………. Nama Ketua KSM : …………………………………….
.
Hari, Tanggal : ……………………………………. Jumlah Anggota :
. KSM ………… L dan ………… P
Jam : …………… sd …………….. Yang Hadir : ………… L dan ………… P
Agenda : …………………………………….
.

Pertemuan telah mengahasilkan kesepakatan sebagai berikut;


1. ...........................................................................................................................
2. ............................................................................................................................
3. ............................................................................................................................
4. ............................................................................................................................
5. ............................................................................................................................
6. ............................................................................................................................
7. ............................................................................................................................
8. ............................................................................................................................
9. ............................................................................................................................
10. ............................................................................................................................

Dengan hasil tersebut, maka semua anggota KSM akan taat pada hasil yang telah disepakati
bersama, jika ada anggota KSM yang berhalangan hadir, kewajiban pengurus KSM dan anggota
KSM lainnya menyampaikan hasil tersebut kepada yang bersangkutan.

………………………………., tanggal ……………. bulan …………………….


20…..

Ketua Sekretaris
KSM………………..

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 115


Miskin
(………………………………) (………………………………)

Daftar Hadir KSM

Kota/ Kab : ……………………………………. Nama KSM : …………………………………….


.
Kecamatan : ……………………………………. Alamat Sekretariat : …………………………………….
.
Kelurahan : ……………………………………. Nama Ketua KSM : …………………………………….
.
Hari, Tanggal : ……………………………………. Jumlah Anggota :
. KSM ………… L dan ………… P
Jam : …………… sd …………….. Yang Hadir : ………… L dan ………… P
Agenda : …………………………………….
.

No Nama Alamat Tujuan Tandatangan

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 116


Miskin
………………………………., tanggal ……………. bulan …………………….
20…..

Ketua Sekretaris
KSM………………..

(………………………………) (………………………………)

Rencana Kerja KSM


Bulan :
Tahun :

No Kegiatan Waktu Tanggungjawab

………………………………., tanggal ……………. bulan …………………….


20…..

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 117


Miskin
Ketua Sekretaris
KSM………………..

(………………………………) (………………………………)

Buku Tamu KSM

Kota/ Kab : ……………………………………. Nama KSM : …………………………………….


.
Kecamatan : ……………………………………. Alamat Sekretariat : …………………………………….
.
Kelurahan : …………………………………….
.

No Nama Alamat Tandatangan

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 118


Miskin
………………………………., tanggal ……………. bulan …………………….
20…..

Ketua Sekretaris
KSM………………..

(………………………………) (………………………………)

Kota/ Kab : …………………………………….


.
Kecamatan : …………………………………….
.
Kelurahan : …………………………………….
.
Nama KSM : …………………………………….
.

No. Transaksi : …………/um/……/………….

Bukti Kas Masuk

Terima dari : ……………………………………………


Keterangan : ……………………………………………
Jumlah yang diterima : Rp ……………………………………….
Terbilang :
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………

………………………………., tanggal ……………. bulan …………………….


20…..

Ketua Bendahara Penerima

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 119


Miskin
KSM………………..

(………………………………) (………………………………) (………………………………)

Catatan;
Lembar 1 (asli) untuk bendahara KSM
Lembar 2 (dua) untuk penerima

Kota/ Kab : …………………………………….


.
Kecamatan : …………………………………….
.
Kelurahan : …………………………………….
.
Nama KSM : …………………………………….
.

No. Transaksi : …………/uk/……/………….

Bukti Kas Keluar

Dibayarkan kepada : ……………………………………………


Untuk pembayaran : ……………………………………………
Jumlah pembayaran : Rp ……………………………………….
Terbilang :
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 120


Miskin
………………………………., tanggal ……………. bulan …………………….
20…..

Ketua Bendahara Penyetor


KSM………………..

(………………………………) (………………………………) (………………………………)

Catatan;
Lembar 1 (asli) untuk penyetor
Lembar 2 (arsip) untuk bendahara KSM

Kota/ Kab : …………………………………….


.
Kecamatan : …………………………………….
.
Kelurahan : …………………………………….
.
Nama KSM : …………………………………….
.

Kartu Tabungan KSM


Bulan ………………. 20……

Mutasi
Tanggal Uraian No Bukti Sisa Paraf
Dari (D) Untuk (K)

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 121


Miskin
Topik 3 : KSM dan Usaha Mikro Kecil, Usaha Ekonomi
Produktif dan Kreatif

 Meningkatkan pemahaman tentang konsep usaha dan jenis – jenis usaha


 Meningkatkan pemahaman menganalisa ciri-ciri usaha kecil dan mikro kecil dalam
usaha ekonomi produktif dan kreatif
 Meningkatkan pemahaman untuk menganalisa pentingnya pengembangan usaha
kecil dalam mencapai peningkatan sosial ekonomi masyarakat miskin perkotaan
 Meningkatkan pemahaman tentang penyebab keberhasilan dan kegagalan Usaha
Mikro Kecil usaha ekonomi produktif dan kreatif

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 122


Miskin
1. Curah pendapat untuk merumuskan Usaha Kecil dan Mikro
Kecil
2. Peranan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dalam program
PNPM –MP – ICDD
3. Penyebab Keberhasilan dan kegagalan usaha mikro kecil,
usaha ekonomi produktif dan kreatif

2 JPL

1. Bahan bacaan - 1 “ Konsep Usaha Mikro Kecil dan


Pengembangannya “
2. Media bantu - 1 Indikator utama dan konsekuensi dari status
penduduk miskin perkotaan

Kertas Plano,
White Board
Peta Singkap(Flipchart)

Spidol, Selotip kertas dan Jepitan besar


LCD-Infocus

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 123


Miskin
Curah pendapat untuk Merumuskan Usaha
Kecil dan Mikro Kecil
Langkah-langkah:

1. Pemandu mengajukan pertanyaan “ apa itu usaha?” dan apa beda


usaha kecil dna usaha mikro kecil?

2. Selanjutnya siapkan kertas plano kosong dan tempelkan di papan.


Kemudian minta peserta untuk memberikan contoh-contoh usaha
apa saja, peserta menuliskan di kertas plano tersebut pendapat
mereka.

3. Pemandu memberikan tanggapan pada jawaban peserta dan


akhirnya sampai pada perumusan melalui pembahasan bersama
peserta. Point penting dibawah ini kiranya dapat menegaskan
pendapat peserta

Point Penting

 Usaha adalah "semua kegiatan yang melibatkan produksi barang


dan/atau jasa untuk memperoleh keuntungan".

 Selanjutnya peserta diminta menuliskan jenis usaha di


perkotaan/Perdesaan

 Rangkum hasil pendapat mereka dengan mengkategorikan


sebagaimana tersebut dibawah ini.

1. Produksi Primer: menghasilkan barang-barang untuk dijual,


seperti kebun sayur, ternak ayam
2. Olahan / Industri Kecil : mengolah bahan mentah menjadi
bahan jadi, seperti pengolahan singkong menjadi kerupuk, Kain
perca menjadi kasut
3. Dagang: membeli dan menjual produk yang sama, seperti
grosir,
Kios, jual buah, jual sayur

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 124


Miskin
4. Jasa: pelayanan seperti pemangkas rambut, ojek, penjahit
pakaian

4. Sebagai penutup pemandu menegaskan kembali bahwa untuk


memulai suatu usaha, perlu memahami dulu tentang jenis-jenis
usaha dan point-point penting dibawah ini perlu dipahami yaitu :

Point Penting

 Meskipun kebutuhan modal untuk usaha mikro kecil relatif kecil,


akan tetapi bagi ekonomi lemah menganggapnya besar. Oleh
karena itu resiko melakukan usaha mikro kecil tidaklah kecil. Bagi
masyarakat miskin yang tergolong ekonomi lemah sangat sulit
untuk bangkit kembali bila usahanya tidak berhasil

 Perbedaan utamanya usaha kecil lebih berkembang dari usaha


mikro kecil. Ciri dari usaha mikro kecil adalah sebagai berikut :

1. Tingkat permodalan relatif kecil


2. Dimulai dan dikelola oleh keluarga atau beberapa orang saja
3. Bekerja bebas ( pemilik sebagai manajer dan karyawan)
4. Tehnologi dan peralatan sederhana
5. Pemanfaatan sumber-sumber / bahan mentah lokal
6. Usahanya menguntungkan dan masih punya potensi untuk
dikembangkan
7. Belum memperoleh pelayanan dari Bank
8. Memilki karakter baik, dapat dipercaya

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 125


Miskin
Diskusi Kelompok :
Peranan Pengembangan Usaha Mikro Kecil KSM
dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan - ICDD

Langkah-langkah:

1. Peserta diminta membentuk kelompok kecil ( 5-6 org)


2. Kemudian pemandu memberikan beberapa pertanyaan berikut
untuk didiskusikan dalam kelompok selama 20 menit
 Apa tujuan dari program PNPM Mandiri Perkotaan – ICDD
 Apa yang menjadi akar penyebab status masyarakat miskin di
perkotaan masih rendah

3. Minta wakil kelompok yang ditunjuk untuk mempresentasikan hasil


kelompok
4. Setelah selesai, pemandu menjelaskan jawaban dari pertanyaan
yang pertama bahwa Program PNPM Mandiri Perkotaan – ICDD
( Integrated Community Driven Development) bertujuan
untuk meningkatkan status sosial ekonomi warga
masyarakat termasuk perempuan miskin perkotaan melalui
kegiatan terintegrasi infrastruktur yang mendukung
pengembangan ekonomi. Salah satu kegiatan
pengembangan ekonomi yang diperkenalkan adalah
pengembangan usaha mikro kecil yang sifatnya
berkelanjutan. Jadi kegiatan usaha sebagai sumber mata
pencaharian bukanlah merupakan tujuan akhir dari
program, melainkan merupakan sarana untuk mencapai
keseluruhan tujuan mensejahterakan masyarakat miskin
perkotaan.
5. Kemudian tunjukkan media bantu -1 tentang Indikator utama dan
konsekuensi dari status penduduk miskin perkotaan dan tempelkan
berdekatan dengan tulisan tentang ciri-ciri usaha mikro kecil.
Berikan pertanyaan berikutnya kepada peserta ( waktu 25 menit)
yaitu:

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 126


Miskin
 “Bagaimana keterlibatan penduduk miskin perkotaan dalam
usaha mikro kecil dapat meningkatkan status mereka?
 Apa dan bagaimana mengatasi penyebab status penduduk
miskin rendah?
6. Selanjutnya presentasi hasil kelompok, kemudian pemandu
menyimpulkan dengan menggunakan point penting dibawah ini

Point Penting

 Pemikiran dan budaya tradisional akan ketergantungan menjadi dua


akar penyebab status penduduk miskin perkotaan rendah. Ciri-ciri
utama usaha mikro kecil adalah dirintis dan dikelola sendiri. Dengan
memberikan semangat bagi mereka untuk berpartisipasi dalam
kegiatan usaha mikro kecil, berarti kita sudah mendukung mereka
untuk memulai, mengambil resiko, membuat keputusan mereka
sendiri menghasilkan sendiri pendapatan keluarganya melalui
wadah KSM.
 Keterbatasan keahlian tehnis dan pengetahuan dalam bidang usaha
merupakan alasan lain yang menyebabkan status mereka rendah.
Kegiatan usaha mikro kecil pada umumnya membutuhkan
tekhnologi dan manajemen sederhana. Apabila mereka dilibatkan
dalam usaha mikro kecil, lambat laun mereka akan mampu
meningkatkan keahliannya. KSM sebagai wadah pembelajaran
 Penduduk miskin perkotaan memiliki tanggungan yang berat dan
mungkin anaknya juga banyak. Usaha kecil biasanya berbasis
rumah tangga dan mereka dapat memilih suatu usaha, yang dapat
disatukan dengan pekerjaan mereka yang lain. Perubahan nilai
terjadi dengan memilih untuk menjadi keluarga kecil dengan
memperhatikan pendidikan dan gizi pada anak mereka yang
cenderung sedikit.
 Pekerjaan di usaha yang lain (seperti perusahaan) tidak banyak
memberikan kontribusi pada peningkatan status penduduk miskin
perkotaan, karena mereka hanya sekedar karyawan dan bukan
manajer. Kecuali keahlian tehnis dan pada umumnya tidak diberikan
kesempatan untuk berinisiatif. Jadi Mereka juga tidak peduli akan
kesuksesan usaha secara keseluruhan. Sebagai konsekwensinya,
mereka tidak mengalami perubahan yang disebutkan di atas.

7. Kemudian tanyakan kepada mereka, mengapa membentuk


kelompok yang merupakan strategi bagi pelaku usaha untuk lebih
percaya diri?
8. Untuk menanggapi pendapat peserta, jelaskan point penting berikut ini.
Point Penting

 Kurangnya dana merupakan kendala bagi penduduk miskin


perkotaan untuk mengembangkan usaha kecil. Dalam

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 127


Miskin
kelompok,mereka bisa saling membantu dengan cara menabung,
anggota bisa pinjam untuk pengembangan usaha mereka.
 Anggota kelompok dapat mempelajari bersama dan berbagi
pengalaman, seperti masalah tehnis dan masalah keuangan,
informasi pasar, dll. Melalui kegiatan kelompok ini keahlian anggota
meningkat pesat dan akan mencapai tingkat keahlian tertentu.
 Sebagai anggota dari suatu kelompok, pengusaha dapat lebih
terorganisasi. kekuatan kelompok dapat digunakan untuk
mengatasi segala hambatan. Misalnya, kelompok dapat mengatur
pelatihan, membeli mesin atau menjalankan fasilitas bersama-
sama, dapat melakukan negosiasi dengan pembeli, mendapatkan
dukungan dari aparat kelurahan, dll.

Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Usaha


Mikro Kecil, Usaha Ekonomi Produktif dan
Kreatif (Analisa Studi Kasus)

Langkah-langkah:

 Pemandu meletakkan flipchart bersama media bantu-2 pada dinding dan


menjelaskan makna dari faktor-faktor eksternal dan internal yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu usaha mikro kecil

Faktor internal adalah faktor yang berada dalam kendali pengusaha.


Termasuk pengetahuan, keahlian, sikap dan sumber daya yang dimiliki
oleh pengusaha. Bila faktor-faktor ini memberikan kontribusi pada
keberhasilan program, maka disebut "kekuatan" atau faktor internal
positif. Bila faktor internal tersebut menghambat keberhasilan, maka
disebut "kelemahan" atau faktor internal negatif.

Faktor eksternal adalah faktor di luar kendali pengusaha. Termasuk


didalamnya adalah situasi pasar, ekonomi masyarakat, cuaca, dll. Faktor-
faktor eksternal yang memberikan kontribusi pada keberhasilan program

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 128


Miskin
disebut "kesempatan" atau faktor eksternal positif. Bila faktor eksternal
tersebut akan menjadi penghambat untuk keberhasilan program disebut
"kendala".

 Untuk dapat mengetahui apakah makna faktor-faktor eksternal dan internal


sudah jelas, pemandu mengacu pada format media bantu-2 dan meminta
peserta untuk mengklasifikasikan hasil pembahasan (output) Kasus “Kebun
Kubis Ibu Ida”, misalnya, Ibu Ida menyimpan catatan keuangan merupakan
suatu kekuatan, kelemahan, kesempatan atau kendala?

 Kemudian peserta diminta untuk kembali ke kelompoknya lagi dan


menganalisa suatu kasus (Pemandu memilih dari Kasus 1,2 dan 3)
menggunakan Media Bantu -2 (Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan usaha) - berikan waktu 20 menit.

 Setelah presentasi semua, peserta yang lain diminta untuk memberikan


komentarnya mengenai output tersebut. Setelah itu tiap kelompok diminta
untuk memilih faktor keberhasilan/kegagalan yang paling dominan dari yang
sudah mereka identifikasi.

 Pelatih memproses dan menggabungkan temuan-temuan pada kertas plano,


menggunakan format output yang sudah diisi yang dilampirkan pada masing-
masing kasus dan menambahkan kesimpulan dari peserta.

 Sebagai penutup, pelatih menegaskan kembali bahwa analisa faktor-faktor


yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu usaha merupakan
pedoman untuk menentukan:

 Faktor-faktor eksternal apa (kendala) yang harus dihindari atau perlu


dipecahkan,
 Faktor-faktor eksternal apa (kesempatan) yang memperlancar
keberhasilan usaha kecil,
 Faktor-faktor internal apa (kelemahan) yang perlu diperbaiki,
 Faktor-faktor internal apa (kekuatan) yang perlu diandalkan.

Hal ini membantu mengidentifikasi tindakan apa yang perlu dilakukan baik oleh
pemandu maupun pengusaha.

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 129


Miskin
Media bantu – Kegiatan 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan


usaha

Faktor Internal Faktor Eksternal

Tahap dalan Siklus Positip Negatip Positip Negatip


Usaha

Kekuatan Kelemahan Kesempatan Kendala

Perencanaan
Produksi

Pemasaran

Keuangan

Organisasi

Implementasi
Produksi

Pemasaran
Keuangan

Organisasi

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 130


Miskin
Kasus 2 : Usaha Pengolahan Teh Pak Rahmat
Pak Rahmat berusia 33 tahun dan memiliki tiga orang anak. Beliau merupakan
anggota aktif dari BKM/UPK di desa Cisarua, masyarakat petani yang terletak
sekitar 30-km dari Bogor. Seperti rumah tangga lainnya di desa tersebut, pak
Rahmat bertani dan mengumpulkan kayu bakar. Beliau bekerja di kebun dan
kadang-kadang menjaga anak-anaknya.

Sejak bergabung dengan BKM-UPK, beliau memikirkan bagaimana memperoleh


penghasilan tambahan bagi keluarganya. Pertama-tama, setelah membahasnya
dengan anggota yang lain, beliau memikirkan usaha perabotan skala kecil.
Namun modal yang dibutuhkan sebesar Rp.50,000,000 dan tidak sanggup
dengan modal sebesar itu.

Akhirnya beliau memutuskan untuk usaha pengolahan teh. Bahan bakunya


(daun teh) tersedia di desa tersebut karena beliau dan kebanyakan petani di
desa itu menanam teh. Lagi pula, beliau sudah belajar dari pedagang teh yang
sering mengunjungi desanya untuk mencari daun teh, bahwa mengolah teh akan
menghasilkan pendapatan yang relatif baik. Pak Rahmat belajar dari para
pedagang tersebut bahwa bila dia menjualnya di Bogor, dapat menghasilkan laba
bersih sebesar Rp.20, 000 per kilo atau bahkan lebih tinggi menjadi Rp.
120,000 bila dijual di Jakarta. Juga beliau punya teman yang bekerja di PTP
pabrik pengolahan teh di Puncak dan yakin dapat mempelajari tehnik yang
dibutuhkan untuk kegiatan tersebut.

Karena dorongan semangat untuk usaha yang direncanakan tersebut Pak


Rahmat pinjam uang untuk modal ke UPK melalui KSM dimana beliau sebagai
salah satu anggotanya. Disamping itu, beliau memiliki tabungan sendiri dan
sudah mampu untuk memulai usaha tersebut pada bulan Maret 2011. Pak
Rahmat mampu menjual 56 kg. Untuk dapat menjualnya di Jakarta beliau
mempelajari bahwa ada perbedaan harga bergantung pada mutu teh kering.
Meskipun demikian setelah menyelidiki yang mana yang memberikan harga lebih
tinggi di Bogor, beliau memutuskan akan menjualnya pada satu pembeli.

Beliau menderita kerugian pada saat mencoba menjualnya di Bogor. Sekitar 20


kg tidak dibayar sama sekali.

Dia sendiri yang mengurus usaha tersebut. Istri dan anak-anaknya membantu
dalam beberapa kegiatan, seperti mengumpulkan kayu bakar dan membolak-

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 131


Miskin
balik daun teh pada panci. Mereka dapat mengolah 5 kg daun teh basah per hari.
Pengeluaran beliau relatif kecil untuk usaha tersebut. Beliau membeli sekitar
50% daun teh mentah dari desa tersebut. Dan sisa 50% lagi diperoleh dari kebun
sendiri. Beliau juga memiliki kayu bakar yang cukup, cukup digunakan selama
satu tahun. Beliau tidak membeli panci yang dibutuhkan karena sudah memiliki
dua buah sebelum usaha dan sudah cukup untuk sejumlah yang diprosesnya.

Pak Rahmat tidak dapat menyimpan catatan transaksi keuangannya namun


yakin bahwa beliau mampu memperoleh keuntungan dari usahanya tersebut.
Meskipun penghasilan dari usaha tersebut digabung dengan penghasilan rumah
tangga yang lain, beliau yakin bahwa semua laba bersih akan digunakan untuk
investasi pada suatu program, program usaha kursi yang dipikirkannya
sebelumnya. Pada waktu yang bersamaan, beliau berencana untuk memperluas
usaha pengolahan teh pada tahun berikutnya. Beliau juga berencana untuk
menggaji karyawan agar dapat meproduksi lebih banyak lagi.

Tugas

1. Menganalisa faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi


usaha kecil ini dengan menggunakan format media bantu-1.

2. Apakah proyek ini baik bagi Pak. Rahmat dapat menumbuhkan rasa
lebih percaya diri? Bila ya, mengapa, bagaimana?

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 132


Miskin
Faktor-faktor Pengolahan Teh Pak Rahmat Yang Mempengaruhi Keberhasilan
atau Kegagalan Usaha

Jawaban tugas no. 1

Faktor Internal Faktor Eksternal

Tahapan Usaha Kekuatan Kelemahan Kesempatan Kendala

TAHAP PERENCANAAN

Produksi · Bahan mentah · Tidak ada · Penduduk desa


ditanam oleh keahlian, tetapi menanam teh
keluarga teman dapat
membantu

· Teman memiliki
keahlian dalam
pengolahan teh

Pemasaran · Tidak ada Pabrik teh di kota


informasi pasar
(informasi dari
nara sumber)

· Tidak ada
penerapan
persyaratan
kualitas

Keuangan · Tabungan sendiri · Tersedia


pinjaman dari
BKM/UPK

Organisasi · Istri mendukung

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 133


Miskin
TAHAP IMPLEMENTASI
Tersedianya
Produksi bahan mentah

Keahlian
dipelajari
dengan mudah

Pemasaran Kurangnya Hanya 1 tempat


keahlian penjualan
bernegosiasi barang

Keuangan · Tidak ada


catatan

Uang
digabungkan

Tidak dapat
menentukan
pendapatan
bersih

Organisasi Keluarga
mendukung

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 134


Miskin
Jawaban tugas no.2

Melakukan usaha kecil ini mempertebal percaya diri Pak Rahmat, karena:

 Beliau mempelajari keahlian tehnis dan juga keahlian berusaha,


misalnya bernegosiasi, pengambilan keputusan, mengambil resiko,

 Beliau mendapat dukungan dari anggota keluarganya,

 Beliau mengumpulkan modal sendiri dan menambah pendapatan


keluarganya

 Beliau merencanakan dan mengelola sendiri usahanya

 Yang lain akan menghargainya karena prestasinya (menerobos


pemikiran tradisional).

Kasus- 3 : Toko grosir Ibu Dien


Kelurahan Tlogowaru merupakan kelurahan yang dihuni oleh 102 rumah tangga
(940 orang penduduk) Kota Malang. Karena kelurahan tersebut agak jauh dari
Kota Malang, penduduk biasanya berbelanja bahan makanan sehari-hari dari
toko grosir setempat di kelurahan tersebut. Akan tetapi toko tersebut kurang
dikelola dengan baik, karena pemiliknya sakit.

Mengingat situasi ini, Bu Dien memikirkan untuk membuka toko grosir di


kelurahan tersebut. Lokasi rumah mereka berada di tengah, sehingga penduduk
di kelurahan tersebut tidak perlu susah-susah datang ke tempat tersebut. Beliau
membangun gudang kecil untuk mengubah rumahnya menjadi toko grosir.

Beliau mendapatkan pinjaman untuk toko tersebut dari BKM-UPKmelalui KSM


dimana dia sebagai salah satu anggotanya. Jumlah yang dipinjam ditambah
dengan tabungannya sendiri (berjumlah Rp. 1,500,000) memungkinkan beliau
untuk merenovasi gudang dan untuk membeli bahan makanan dalam jumlah
besar dekat kota.

Tujuh puluh persen barang belanjaannya adalah produk makanan, seperti


makanan kaleng dan minuman ringan sementara 30% lagi adalah makanan

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 135


Miskin
pokok seperti super mie, sabun dll. Beliau belanja ke kota sekitar 5 sampai 6 kali
dalam satu bulan. Disamping pengangkutan beliau juga harus membayar pajak.

Sekitar lima puluh persen dari penduduk berbelanja ke tokonya dengan kredit,
yang dibayar setelah 10 sampai 30 hari. Sisanya dibayar tunai. Beliau mencatat
penjualan bruto sebesar Rp.2,000,000 /bulan dan marjin bruto sebesar 20% dari
toko grosirnya.

Sejauh ini usahanya berjalan lancar. Barang-barang yang cepat laku adalah
barang habis pakai, seperti minuman ringan dan rokok. Karena beliau juga sibuk
dengan pekerjaan yang lain, beliau kadang-kadang menyuruh anaknya yang
paling tua menjaga tokonya. Demikian juga beliau tidak sempat mencatat
transaksi keuangan. Kadang-kadang beliau menyadari bahwa keluarganya
mengkonsumsi sebagian dari barang dagangannya dan hal tersebut tidak
dicatat.

Tugas

1. Menganalisa faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi


usaha mikro kecil ini menggunakan format media bantu-2 .

2. Apakah ini merupakan usaha yang bagus bagi Bu Dien sehingga


menjadi lebih percaya diri? Bila ya, mengapa, bagaimana? Faktor-faktor
apa dari Toko Grosir Dien yang mempengaruhi Keberhasilan atau
Kegagalan Usaha

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 136


Miskin
Jawaban dari Tugas no. 1

Faktor Internal Faktor Eksternal


Tahapan Usaha Kekuatan Kelemahan Kesempatan Kendala
TAHAP PERENCANAAN
Produksi
Pemasaran Lokasi rumah di Toko grosir di Jauh dari
tengah-tengah kota tidak bagus sumber
(tidak barang
Tahu barang memuaskan)
yang laku dijual

Keuangan Tabungan Tersedia Jauh dari


sendiri pinjaman dari sumber
BKM-UPK barang

Organisasi Suami
mendukung

Waktu tersedia
TAHAP IMPLEMENTASI

Produksi

Pemasaran Inventarisasi Tidak ada Pembelian


komoditas tepat catatan borongan
inventarisasi dimungkinkan
(kionsumsi
digabung)

Keuangan Tidak ada


catatan
Penghasilan
tidak jelas

Anak dapat Tersedia waktu


Organisasi membantu suami dan istri

Jawabab dari tugas no 2

Ibu Dien telah menunjukkan prinsip percaya diri sehingga dapat mengidentifikasi
kesempatan untuk usaha yang berhasil dengan baik. Dia mengumpulkan modal,
menyiapkannya sebelum memulai dan menghasilkan. Akan tetapi, karena beliau

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 137


Miskin
tidak mengelola dan mengontrol (tidak ada catatan keuangan, uangnya dicampur
aduk) usahanya, beliau tidak dapat mengembangkan bakatnya menjadi keahlian
dan pengusaha yang berhasil baik.

Konsep Usaha Mikro Kecil dan


Pengembangannya
Tutuk

1. Latar belakang dan dasar pemikiran

Program PNPM Mandiri Perkotaan –ICDD ( Integrated Community


Driven Development) bertujuan untuk meningkatkan status sosial
ekonomi warga masyarakat termasuk perempuan miskin perkotaan
melalui kegiatan terintegrasi infrastruktur yang mendukung
pengembangan ekonomi. Salah satu kegiatan pengembangan
ekonomi yang diperkenalkan adalah pengembangan usaha mikro
kecil yang sifatnya berkelanjutan. Jadi kegiatan usaha sebagai
sumber mata pencaharian bukanlah merupakan tujuan akhir dari
program, melainkan merupakan sarana untuk mencapai
keseluruhan tujuan mensejahterakan masyarakat miskin perkotaan.
Dengan demikian upaya yang dilakukan oleh PNPM Mandiri
Perkotaan – ICDD adalah mendukung kegiatan-kegiatan yang
produktif dan mampu memberikan kontribusi pada peningkatan
pendapatan masyarakat miskin menuju mandiri.

Memang usaha mikro kecil dapat berhasil membantu peningkatan


pendapatan, menjanjikan kepuasan dan posisi tertentu dalam dunia
usaha yang sekaligus banyak menghadapi dilema, utamanya bagi
pelaku warga miskin. Banyak program pendampingan, penyuluhan
dan bimbingan yang dilakukan, tetapi belum memuaskan karena
sebagian bisa sukses dan sebagian tidak dapat bertahan
dikarenakan salah atau lemah pengelolaannya.

Tantangan yang diberikan oleh program ini adalah untuk


memberikan semangat kepada warga miskin agar terlibat dalam
usaha mikro kecil sebagai upaya menolong diri mereka sendiri
keluar dari lingkaran kemiskinan. Ciri-ciri utama usaha mikro kecil
adalah dimulai dan dikelola sendiri. Melalui pendampingan program,
mereka mampu berinisiatif, berani mengambil resiko, mengambil

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 138


Miskin
keputusan sendiri dan mengusahakan penghasilannya sendiri.
Karena usaha ini dilakukan sendiri, banyak memberi peluang untuk
berpikir mandiri. Masyarakat miskin akan lebih yakin dan percaya
diri serta mampu melibatkan diri dalam kegiatan usaha mikro kecil
di wilayahnya.

2. Merumuskan USAHA

USAHA adalah “ semua kegiatan yang melibatkan produksi


barang dan/atau

jasa untuk memperoleh keuntungan “

Usaha dapat digolongkan menjadi empat (4) jenis usaha yaitu :

1. Produksi Primer : memproduksi bahan mentah atau “bahan


utama” untuk dijual, misalnya kebun sayur, ternak ayam,dan
lainnya
2. Pengolahan/Manfaktur : mengolah bahan mentah menjadi
bahan jadi, misalnya mengolah singkong menjadi kripik,dan
lainnya
3. Perdagangan : membeli dan menjual produk yang sama,
misalnya toko grosir, kios,dan lainnya
4. Jasa : usaha yang memberikan jasa, misalnya tukang bangunan,
ojek,tukang pangkas rambut,dan lainnya

3. Merumuskan Usaha Mikro Kecil

Meskipun kebutuhan modal untuk usaha mikro kecil relatif kecil,


akan tetapi bagi ekonomi lemah menganggapnya besar. Oleh
karena itu resiko melakukan usaha mikro kecil tidaklah kecil. Bagi
masyarakat miskin yang tergolong ekonomi lemah sangat sulit
untuk bangkit kembali bila usahanya tidak berhasil

Ciri- ciri usaha mikro kecil termasuk

1. Tingkat permodalan kecil


2. Dimulai dan dikelola oleh keluarga atau beberapa orang saja
3. Bekerja bebas ( pemilik sebagai manajer dan karyawan)
4. Tehnologi dan peralatan sederhana
5. Pemanfaatan sumber-sumber / bahan mentah lokal
6. Usahanya menguntungkan dan masih punya potensi untuk
dikembangkan
7. Belum memperoleh pelayanan dari Bank
8. Memilki karakter baik, dapat dipercaya

4. Keluarga Miskin Pelaku Usaha Mikro Kecil

Memang tidak mudah memberikan batasan baku tentang usaha


mikro kecil yang dapat diterima oleh semua pihak. Banyak hal yang

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 139


Miskin
perlu menjadi pertimbangan dalam menentukan batas suatu usaha
tergolong kecil dan mikro kecil, namun untuk program Livelihood
setidaknya usahanya layak, menguntungkan yang dapat
mendukung peningkatan pendapatan dan dapat membuka
lapangan kerja.

4.1. Rumah tangga miskin pelaku usaha mikro kecil

Pelaku usaha mikro kecil yang akan diorganisasikan kedalam


kelompok (KSM) anggota UPK harus memenuhi kriteria yang
dicirikan tersebut diatas.

Kurangnya dana merupakan kendala bagi keluarga miskin


dalam mengembangkan usahanya. Bila dalam kelompok,
mereka akan mampu memobilisasi sumber-sumber melalui
tabungan yang kemudian dapat dipinjamkan kembali oleh para
anggota untuk pengembangan usaha kecil mereka secara
terstruktur di UPK.

Sebagai anggota KSM, pelaku usaha dapat mempelajari


bersama-sama dan berbagi pengalaman, misalnya yang
berhubungan dengan masalah tehnis dan keuangan, informasi
pasar, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan kelompok ini
keahlian para anggota meningkat dengan cepat hingga pada
tingkat tertentu.

Sebagai anggota kelompok, pelaku usaha dapat lebih terarah


dan menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh kelompoknya
untuk mengatasi kendala yang dihadapi, misalnya
kelompoknya dapat menyelenggarakan pelatihan, membeli
bahan mentah atau mengelola suatu usaha bersama-sama,
dapat melakukan negosiasi dengan pembeli, mendapatkan
dukungan dari lurah dan, lainnya.

4.2. Mengapa usaha mikro kecil perlu dikembangkan?

 Dapat menciptakan lapangan kerja utamanya bagi warga


miskin yang berpendidikan rendah
 Merupakan kegiatan ekonomi produktif yang
menguntungkan
 Merupakan pasar kredit potensial bagi UPK karena usaha
utamanya yang sifatnya perorangan tidak dapat akses
terhadap layanan Bank
 Merupakan sumber dana bagi UPK berupa tabungan
 Merupakan salah satu upaya untuk pengentasan
kemiskinan
 Sebagai elemen ketahanan ekonomi nasional
 Aset dan pelaku kegiatan pembangunan ekonomi nasional

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 140


Miskin
 Menciptakan nilai tambah pendaur ulang
 Memperluas jaringan distribusi barang dan jasa untuk
rumah tangga

5. Faktor kunci berhasil tidaknya suatu usaha Usaha Mikro


Kecil

Pada umumnya masyarakat miskin enggan mengambil resiko,


karena sumber-sumber dan kondisi yang mereka miliki tidak
memungkinkan untuk dapat menutup kerugian yang mereka
alami.Bila usaha gagal, kerugian mereka akan lebih besar dan
sumber materi yang dengan sendirinya mengurangi rasa percaya
diri.

Ada dua (2) permasalahan yang menyebabkan kegagalan yaitu


permasalahan internal dan eksternal.

A. Permasalahan Internal : adalah yang berasal dari pelaku usaha


mikro kecil itu sendiri antara lain :

1. Lemahnya kemampuan tentang manajemen usaha, artinya


belum memiliki catatan administrasi usaha. Keuangan usaha
menjadi satu dengan keuangan pribadi/rumahtangga
sehingga kebutuhan rumahtangga yang rutin dan mendadak
(biaya pengobatan, kebutuhan sekolah,biaya hidup sehari-
hari,dll) sering dibebankan ke usaha. Karena itu tidak dapat
mengikuti aliran dana (cash flow) usaha secara khusus.
2. Sumber modal untuk pengembangan usaha sangat terbatas
dengan tradisi pinjam meminjam ke saudara, keluarga dekat
atau kalau tidak bisa memanfaatkan pinjaman dari pelepas
uang/rentenir dengan tingkat suku bunga yang sangat tinggi.
3. Tidak dapat memenuhi segala persyarakat perijinan usaha
4. Tidak mampu memenuhi persyaratan tehnis untuk
memperoleh pelayanan dari lembaga keuangan formal
5. Pasar dan pemasarannya bersifat lokal (jaringan usaha
terbatas)
6. Masih menggunakan tehnologi yang sangat sederhana
Jadi permasalahan usaha mikro kecil dapat disimpulkan
menyangkut aspek produksi, aspek tehnik dan tehnologi, aspek
permodalan dan aspek pemasaran. Semua itu dipengaruhi oleh
tingkat kemampuan SDM ( Sumber Daya Manusia) yang sangat
terbatas.
Permasalahan internal usaha mikro kecil tersebut dapat
digambarkan sebagai lingkaran yang tak berujung pangkal
(Vicius Cycle) sebagai berikut :

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 141


Miskin
Manajemen Pendidikan Rendah
Lemah Kurang Informasi
SDM
SDM Lemah
Lemah

Omset
Omset Usahanya
Usahanya Peralatan
Peralatan
Tetap
Tetap Kecil
Kecil Produksi
Produksi
Tidak Ada
Skala usaha Seadanya
Seadanya
Perbaikan Alat
Kecil Produksi
Kesulitan
Kesulitan Akses
Akses
Kelembaga
Kelembaga Produksi
Produksi Tidak
Tidak
Keuangan
Keuangan Formal
Formal Memiliki
Memiliki Kelebihan
Kelebihan
Kompetitif
Kompetitif
Tidak Punya Kapasitas Produksi
Jaminan Terbatas, Kualitas
Rendah
Modal
Modal Lemah
Lemah Pasar
Pasar Dan
Dan
Pemasaran
Pemasaran Terbatas
Terbatas

Pendapatan Rendah

Apabila salah satu masalah dalam lingkaran tak berujung


pangkal tersebut dipecahkan tanpa memperhatikan
permasalahan lainnya, akan tidak memberikan manfaat yang
sejati. Sebagai contoh bila mereka mendapat pesanan, kapasitas
produksi mereka terbatas karena alat produksinya sederhana,
artinya pesanan tidak bisa dipenuhi dan akan lepas.
Seandainya mereka memiliki kapasitas produksi mencukupi
( antara lain karena kerja kelompok), mereka memerlukan
tambahan modal kerja yang cukup besar. Jika mereka tidak
dapat mengakses ke lembaga keuangan formal untuk
memperoleh tambahan modal kerja, maka peluang itu tidak
akan dapat direalisasikan. Walaupun akhirnya mereka mendapat
fasilitas tambahan modal kerja, tetapi jika tidak diimbangi
dengan perbaikan mutu SDM nya maka fasilitas itu akan sia-sia
jadinya. Pinjaman disalah gunakan, akhirnya tidak mampu
mengembalikan,demikian seterusnya.

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 142


Miskin
B. Permasalahan Eksternal

Permasalahan eksternal merupakan permasalahan yang berasal


dari luar pengusaha mikro kecil, namun sangat besar
pengaruhnya terhadap pengembangan usaha mikro kecil itu
sendiri antara lain:

1. Regulasi serta kebijakan yang kurang memihak kepada usaha


mikro kecil
2. Sikap lembaga keuangan formal yang kurang tertarik sama
sekali terhadap usaha mikro kecil karena dianggap usahanya
kurang layak untuk dibiayai, volume kreditnya terlalu kecil,
tempatnya terpencar, sulit mengenal karakter orang per
orang sehingga biaya transaksi maupun resiko kreditnya
terlalu tinggi.
3. Berbagai program pengembangan usaha mikro kecil yang
ada berjalan sendiri-sendiri sehingga kurang ada daya
sinerginya
4. Kelembagaan/Asosiasi usaha mikro kecil belum ada, atau
masih lemah dan atau belum berfungsi.

Kekuatan usaha mikro kecil karena bersifat luwes dan sering


menghasilkan
inovasi-inovasi dengan modal yang tidak besar
Kelemahan yang sering dijumpai pada usaha mikro kecil yang
gagal adalah lemahnya keorganisasian, keuangan,
administrasi, pembukuan, dan pemasaran

Media bantu - 1

Akar, Indikator utama dan konsekuensi dari status penduduk


miskin perkotaan

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 143


Miskin
Alasan Indikasi Konsekuensi

- kontribusi terhadap
- Budaya
pengembangan
ketergantunga - harga diri rendah
masyarakat dan keluarga
n
rendah
- peran dalam
pengambilan keputusan
didalam keluarga dan
- takut mengambil resiko
selaku anggota
masyarakat terbatas atau
kecil
- pemikiran
yang - Visi jangka pendek - kurang inisiatif
tradisonal
- waktu untuk kegiatan
produktif terbatas
- kesehatan ibu dan anak
- pada umumnya kualitas
- banyak anak buruk
hidup rendah
- beban berat
- kesehatan anak tidak
begitu baik
- kurangnya
- kemiskinan, pemanfaatan
ketrampilan - Produktivitasnya rendah
sumber daya tidak efisien
tehnis
- kontribusi terhadap
pendapatan keluarga
- terbatasnya - terbatasnya
terbatas atau kecil
ketrampilan penghasilan yang
- terbatasnya pengalaman
usaha didapat
dalam melakukan suatu
usaha
- rendahnya
- kurang kreativitas - pandangan yang sempit
melek huruf
- kontribusi terhadap
- dana yang - terbatasnya
pendapatan rumahtangga
kurang pendapatan
terbatas
- kurang - Sumber daya lokal tidak - menunggu bantuan dari
terorganisasi tersedia Pemerintah

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 144


Miskin
Topik 4 : KSM dan Pengelolaan Ekonomi
Rumahtangga

 Memantapkan pengertian peserta akan pentingnya pengelolaan ERT yang baik


adalah dasar kesuksesan dalam hidup
 Mengetahui cara mengidentifikasi kebutuhan dasar keluarga dan masyarakat
 Mengembangkan keahlian dalam mengelola pendapatan
 Memahami cara-cara menciptakan penghasilan tambahan bagi keluarga
 Meningkatkan kemampuan dalam memotivasi masyarakat akan manfaat dan tehnik
menabung sebagai upaya menolong diri mereka sendiri menuju hidup sejahtera.

 Latihan membuat anggaran belanja keluarga

2 JPL

Bahan bacaan :

 Manajemen Ekonomi Rumahtangga


 Gambar “ Apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan uang
lebih banyak “

 LCD
 Kertas flip, spidol

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 145


Miskin
 Papan penyangga / papan tulis

Latihan membuat anggaran belanja keluarga


Langkah-langkah:

1. Pemandu meminta peserta untuk membuat neraca pendapatan dan


pengeluaran keluarga dalam satu bulan ( beri waktu 10 menit)

2. Setelah itu tanyakan kepada semua peserta, berapa yang hasilnya defisit dan
berapa yang surplus.

3. Selanjutnya bagi yang surplus, bagaimana caranya dan tuliskan semua


jawaban dari peserta dalam kertas flip. Kemudian bagi yang defisit,
bagaimana caranya dan tuliskan semua jawaban dari peserta dalam kertas
flip.

4. Untuk menanggapi jawaban peserta, distribusikan gambar “ Apa yang harus


saya lakukan”, minta peserta mengamati gambar tersebut dan pelajaran apa
yang mereka dapatkan.

5. Simpulkan bahwa manusia hidup itu dinamis, kebutuhan selalu berkembang


seiring dengan perjalanan waktu. Jadi setiap keluarga dipandang perlu
mempunyai falsafah kehidupan rumahtangga misalnya dua anak cukup
(idealisme), kebenaran itu ada pada alam, alam adalah ciptaan Tuhan. Maka
kebenaran itu ada pada Tuhan yang Maha Esa (realisme), dan Kebenaran itu
ada pada pengalaman (Pragmatisme). Masing-masing rumahtangga bisa
mengkombinasikan ketiga falsafah tersebut dalam rumahtangganya.

6. Selanjutnya tekankan bahwa perubahan dapat terjadi tergantung pada


kemauan dari dirinya sendiri untuk berubah.

7. Salah satu cara untuk medapat menolong diri sendiri adalah dengan
“MENABUNG”. Dalam hal ini kita diajarkan untuk dapat menabung dari

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 146


Miskin
kekurangan/keterbatasan kita bukan dari kelebihan kita. Karena itu rumusan
ekonomisnya adalah Pendapatan – tabungan = pengeluaran

8. Anggota KSM selaku peserta program livelihood perlu dimotivasi


mempraktekkan kegiatan menabung yang merupakan kesadaran mereka
untuk dapat menolong diri mereka sendiri hidup lebih baik, punya masa
depan dan dapat mengatasi hal-hal yang mendesak..karena punya
TABUNGAN.

9. UPK-KSM harus dapat menciptakan produk tabungan yang dapat


memfasilitasi anggotanya untuk dapat menabung sesuai dengan
kapasitasnya. Melalui pertemuan-pelatihan, masyarakat miskin dapat
diperkenalkan tehnik menabung yang diakitkan dengan keadaan sehari-hari,
misalnya menghargai uang kecil, menghemat

10. Sebagai penutup, presentasikan powerpoint “ Manajemen Ekonomi Rumah


Tangga”

Media : Gambar “ Apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan uang lebih
banyak “

APA YG
HARUS
AKU
LAKUKA
N PAKAIAN
UTK PAKAIAN
RUMAH
MENDP RUMAH
TKAN KEBUTUHA
KEBUTUHA
N
UANG N
SEKOLAH
AIR
SEKOLAH
AIR
TENAGA
TENAGA
LAMPU
LAMPU
PENGOBAT
PENGOBAT
AN
AN
MAKANAN
MAKANAN
REKREASI
REKREASI

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 147


Miskin
Media bantu :
4. 4 Manajemen Ekonomi Rumahtangga

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 148


Miskin
Topik 9 : KSM dan Kewirausahaan

1. Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya wirausaha dalam


dunia usaha

2. Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kewirausahaan


pendukung pengembangan usaha.

1. Latihan untuk membangun kemampuan kewirausahaan dan


mental wirausaha

2 JPL

1. Bahan bacaan “Wirausaha dan Kewirausahaan”


2. Bahan Paparan “ Strategi Pengembangan
3. Media bantu : Formulir latihan
4. Memperkokoh Kepribadian wirausaha – PNPM Mandiri Perkotaan

 3 buah Ring dan 2 bh botol


 Kertas flip, Spidol, Selotip kertas dan Jepitan besar

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 149


Miskin
Latihan Kemampuan Berusaha
Langkah-langkah:

1. Formulir latihan kemampuan berusaha dibagikan ke semua


peserta

2. Pemandu menjelaskan cara menjawab setiap pernyataan


sebanyak 30 pernyataan dengan memberikan tanda (v) dari
empat ( 4) kolom jawaban tersebut

3. Apabila peserta sangat setuju dengan pernyataan tersebut, beri


tanda (v) di kolom (1); begitu seterusnya bila tidak setuju beri
tanda (v) di kolom (3). Beri waktu 5 menit untuk menjawab

4. Setelah semua kolom jawab sudah terisi, minta peserta untuk


menghitung jumlah jawaban mereka dari setiap kolom yang bila
dijumlah secara keseluruhan ada 30 jawaban.

5. Setelah itu minta peserta menghitung hasil akhir dengan


rumusan :

6. ( kolom 1 + kolom 4) – (kolom 2 + kolom 3) = .... berapa?

Hasil kunci :

 15 keatas = ( ada jiwa wirausaha)


 10 - 14 = ( ada potensi jiwa wirausaha untuk
dikembangkan)
 9 kebawah sampai (-) = ( tidak ada jiwa wirausaha)

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 150


Miskin
Strategi Pengembangan Usaha Produktif

Langkah-langkah:

Permainan Ring dan Botol

1. Letakkan tiga (3) botol dengan posisi yang berjenjang ( jauh


( 1,5 m) – hadiahnya Rp. 10.000, lebih dekat (1m) + hadiahnya
Rp. 5.000 dan dekat (0,5 m) hadiahnya Rp. 2.000

2. Minta 3 peserta secara sukarela untuk melakukan permainan ini


dengan memberikan 3 ring sebagai alat bermain.

3. Peserta lainnya sebagai pengamat diminta untuk


memperhatikan permainan ini dan mencari makna dan
pembelajaran dari permainan ini untuk dicatat.

4. Sebelum permainan dimulai, bacakan peraturan permainan ini


a.l. Pemain hanya bisa menggunakan kesempatan tiga ( 3) kali
untuk memasukkan ring dalam botol yang secara bebas dipilih
posisi botolnya.Bisa yang jauh semua, dekat semua atau dari
posisi ketiga botol tersebut.

5. Hitung berapa banyak ring yang berhasil masuk, di botol dengan


posisi yang mana

6. Setelah permainan ini selesai, semua peserta diminta kembali


ketempat duduk masing-masing

7. Pemandu bertanya kepada peserta yang main dulu, apa yang


mereka rasakan pada saat diminta untuk bermain, bagaimana
setelah bermain, pembelajaran apa yang diperoleh dari
permainan ini.

8. Selanjutnya pelatih juga menanyakan kepada semua peserta


yang tidak bermain, pembelajaran apa yang mereka dapatkan
dari permainan ini bila dikaitkan dengan ciri-ciri wirausaha

9. Tuliskan dalam flip chart/whiteboard, hasil pendapat peserta

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 151


Miskin
10.Simpulkan bahwa :

o Bila pada lemparan pertama dari pemain langsung yang


jauh... gagal atau tidak artinya ada jiwa wirausaha ( siap
menanggung resiko, mengejar yang hasilnya lumayan)

o Bila lemparan pertama di botol posisi terdekat dan tidak mau


pindah-pindah, artinya tidak berani ambil resiko, tidak siap
dengan kesulitan, tidak ada daya juah untuk melawan
keadaan .... tidak ada jiwa wirausaha

o Bila posisi yang jauh, lebih dekat dan dekat, artinya ada
potensi, ada upaya dan siap gagal... ada jiwa wirausaha dan
potensi untuk dikembangkan.

11.Setelah itu pemandu menanyakan kepada peserta tentang


pembelajaran yang didapat dari latihan kemampuan berusaha
dan permainan ring dengan botol tersebut. Semua jawaban
peserta dituliskan pada flip chart.

Paparan Wirausaha dan Kewirausahaan

12.Sebelum mempresentasikan bahan paparan, pemandu


menanyakan kepada peserta beda antara Wirausaha dan
Kewirausahaan.

13.Kesimpulan dari semua jawaban peserta, presentasikan bahan


bacaan tentang “Wirausaha dan Kewirausahaan “. Dan
tegaskan bahwa dari beberapa pendapat dapat disimpulkan
bahwa :

Wirausaha adalah Pengusaha yang memiliki keberanian


untuk mengambil resiko dengan menciptakan produksi,
termasuk modal, tenaga kerja dan bahan, dan mendapat
laba”.

KEWIRAUSAHAAN merupakan SIKAP, KEMAUAN dan


KEMAMPUAN yang dibentuk baik oleh PENGALAMAN,
LINGKUNGAN maupun berbagai proses PENDIDIKAN.
Artinya kewirausahaan dapat tumbuh secara alamiah sebagai
reaksi terhadap tantangan
14.Sebagai penutup, ditegaskan kembali kata-kata kunci
keberhasilan nelayan Kakinada diatas, untuk menjadi bahan
pelajaran bagi mereka yang akan terjun dalam dunia wirausaha
baik yang baru maupun yang akan mengembangkan usahanya
adalah sebagai berikut:
 Menyusun rencana usaha secara relalistis dan moderat

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 152


Miskin
 Secara bertahap berusaha merealisasikan rencana usahanya
 Secara inovatif merubah cara berpikir serta cara pandang
mengarah ke hal-hal yang lebih positif dalam rangkan
memanfaatkan seluruh potensi yang ada.
 Selalu mencari dan mencoba tehnologi yang lebih baik bagi
usahanya
 Melakukan pengaturan ekonomi rumahtangganya dengan
suatu pencatatan yang sederhana

Wirausaha dan Kewirausahaan


Oleh :Tutuk

Dunia dipenuhi dengan keinginan orang-orang, beberapa berkeinginkan


untuk bekerja, yang lainnya berkeinginan untuk membiarkan orang lain
bekerja untuk mereka.
Robert Frost

1. Pengertian Wiraswasta/Wirausaha/Entrepreneur

Sebelum membahas lebih jauh terkait dengan wiraswasta/


wirausaha/entrepreneur dan kewirausahaan/entrepreneurship, perlu
mengetahui artinya walau sebenarnya ketiganya adalah sama.

Wiraswasta terdiri dari suku kata wira-swa-sta; wira – berarti


manusia tunggal, pahlawan, pendekar, teladan berbudi luhur,
berjiwa besar, gagah berani serta memiliki keagungan watak ; swa
berarti sendiri atau mandiri; sta berarti tegak berdiri. ( dipromosikan
pada awal th 1980 oleh Dr. Soeparman Soemahamidjaja). Kemudian
pada jaman orde baru penggunaan istilah wiraswasta dapat
mempersempit makna yang sebenarnya karena kata swasta dapat
menjadi lawan arti dari kata pemerintah, yang secara makna,
kewiraswastaan juga mencakup sikap dan sifat yang harus dimiliki

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 153


Miskin
oleh pemerintah. Karena itu pemerintah orde baru lebih suka
menggunakan istilah wirausaha.

Usaha berarti bekerja, berbuat sesuatu yang dalam hal ini diartikan
bekerja pada bidang usaha tertentu seperti industri olahan,
pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Entrepreneur yang
diambil dari bahasa Perancis yang sekarang sudah menjadi istilah
dunia. Arti entrepreneur dalam bahasa Inggrisnya berarti between
taker atau go-between. Para pakar ekonomi mempunyai definisi
masing-masing tentang entrepreneur. Menurut The American
Heritage Dictionary of the English Language, entrepreneur
diartikan sebagai “ a person who organizes, operates, and
assumes the risk for a business venture.

Sedangkan menurut Encyclopedia of America (1984),


entrepreneur adalah “ Pengusaha yang memiliki keberanian
untuk mengambil resiko dengan menciptakan produksi,
termasuk modal, tenaga kerja dan bahan, dan mendapat
laba”. Dapat disimpulkan bahwa wiraswasta, wirausaha maupun
entrepreneur pada dasarnya adalah sama.

2. Pengembangan Kewirausahaan
Dewasa ini dunia usaha tengah mengalami proses perubahan yang
mendasar. Orientasi keuntungan yang berjangkan pendek semakin
ditinggalkan, dan bersamaan dengan itu orientasi jangka panjang
yang mendasarkan kepada kepuasan konsumen ( customer
Satisfaction), kepedulian terhadap lingkungan hidup, dan
pertimbangan atas berbagai masalah sosial lainnya kian menonjol.
Karena itu pertimbangan mengenai keberhasilan suatu unit usaha
menjadi semakin luas dan tidak terbatas pada mendapatkan “ laba”
semata. Ditengah era pasar global seperti sekarang ini sedang
berlangsung, daya inovasi, daya kreasi dan daya antisipasi
merupakan prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha/entrepreneur. Keberhasilan bisnis tidak lagi ditentukan
oleh prestasi masa lalu, tetapi lebih ditentukan oleh keunggulan
usaha yang dimiliki saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa tolok ukur
keberhasilan bisnis secara relatif mengalami pergeseran. Kenyataan
tersebut mengindikasikan corak kewirausahaan disaat sekarang dan
mendatang yang juga mengalami perubahan.

Kewirausahaan pada dasarnya muncul dari suatu reaksi kultural dan


sosial dalam masyarakat terhadap suatu perkembangan yang
mengandung ketidakpastian dan adanya keinginan untuk

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 154


Miskin
meningkatkan nilai sumberdaya yang semakin terbatas. Dari
berbagai pengalaman diperoleh gambaran bahwa KEWIRAUSAHAAN
merupakan SIKAP, KEMAUAN dan KEMAMPUAN yang dibentuk baik
oleh PENGALAMAN, LINGKUNGAN maupun berbagai proses
PENDIDIKAN. Artinya kewirausahaan dapat tumbuh secara alamiah
sebagai reaksi terhadap tantangan dan ketidakpastian, tetapi juga
dapat ditumbuhkan melalui proses pendidikan. Prof.Dr. David Mc.
Cleland (1962) sangat meyakini bahwa melalui pendidikan dapat
ditumbuhkan kewirausahaan. Konsep Mc.Cleland ini kemudian
dikenal dengan LATIHAN MOTIVASI BERPRESTASI ( Achievement
Motivation Training/AMT). Bahkan menurut beliau, membuka
lingkaran permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha kecil /
mikro, dapat dimulai dari sisi kewirausahaannya.

“Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan disini, dalam studi


pencariannya selama 20 tahun diberbagai belahan negara miskin
yang kemudian sangat terkenal adalah pengalamannya di Kakinada
( Hindia Selatan). AMT ternyata mampu merubah cara berpikir,
sikap dan perilaku nelayan kecil yang kemudian secara kolektif
berhasil menjelma menjadi nelayan kuat. Dalam mensikapi
tantangan usahanya, para nelayan kecil dikakinada berpikir secara
positif, mengembang kan kesadaran dirinya (positive self
awareness) dan mengembangkan perilaku yang menunjang
pengembangan usahanya. Dengan semangat inovasi dan dengan
mendasarkan pada potensi diri (inner) mereka menyusun rencana
bisnis dengan tujuan yang realistik dan moderat. Mereka
merealisasikan rencana bisnisnya, merubah sistim jaring tradisional
dengan jaring kapal motor, memperbaiki tehnik penangkapan ikan,
mengatur cash-flow usaha dan rumah tangganya. Pelan tapi pasti,
mereka mampu memperlihatkan kemajuannya”

Apabila kita perhatikan kata-kata kunci dari keberhasilan nelayan


Kakinada diatas, untuk menjadi bahan pelajaran bagi mereka yang
akan terjun dalam dunia wirausaha baik yang baru maupun yang akan
mengembangkan usahanya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rencana usaha secara relalistis dan moderat


2. Secara bertahap berusaha merealisasikan rencana usahanya
3. Secara inovatif merubah cara berpikir serta cara pandang
mengarah ke hal-hal yang lebih positif dalam rangka memanfaatkan
seluruh potensi yang ada.
4. Selalu mencari dan mencoba tehnologi yang lebih baik bagi
usahanya
5. Melakukan pengaturan ekonomi rumahtangganya dengan suatu
pencatatan yang sederhana

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 155


Miskin
Pada tanggal 12 Juli 1995 melalui instruksi Presiden RI No. 4, 1995
dicanangkan adanya Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK). Gerakan ini berkaitan
dengan kesiapan Indonesia menghadapi era perdagangan bebas yang
dimulai pada tahun 2003. Departemen Koperasi dan Pembinaan Usaha
Kecil, Wirausaha didefinisikan sebagai “ Semangat, Sikap, Perilaku dan
Kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan
yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara
kerja, tehnologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar”

Azas pokok kewirausahaan adalah :


 Kemampuan yang kuat untuk berkarya dengan semangat
kemandirian
 Kemauan dan kemampuan memecahkan masalah, mengambil
keputusan secara sistimatis, termasuk keberanian mengambil
resiko usaha.
 Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
 Kemauan dan kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan
berlandaskan etika bisnis yang sehat

Wirausaha dapat diklasifikasikan menjadi wirausaha handal, wirausaha


tangguh dan wirausaha unggul. Berikut dikemukakan ciri-ciri dan
kemampuan wirausaha menurut klasifikasinya.

Ciri dan kemampuan wirausaha handal :

 Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi untuk
berusaha mencari penghasilan dan keuntungan
 Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang
menguntungkan serta melakukan hal-hal yang perlu untuk
memanfaatkannya
 Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan
barang atau jasa serta mencoba cara kerja yang lebih tepat dan
efisien

 Mau dan mampu berkomunikasi dalam melakukan tawar-


menawar dan musyawarah dengan berbagai pihak yang
mempunyai pengaruh pada kemajuan usahanya
 Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana,
jujur, hemat dan disiplin
 Mencintai kegiatan usaha yang dilakukannya secara lugas dan
tangguh tetapi cukup luwes
 Mau dan mampu memingkatkan kapasitas diri sendiri dan
kapasitas usahanya dengan memanfaatkan dan memotivasi
orang lain serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha
dengan resiko moderat

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 156


Miskin
 Berusaha mengenal dan mengendalikan serta menggalang
kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak
yang berkepentingan terhadap usahanya.

Ciri dan kemampuan wirausaha tangguh :

Ciri ini adalah ciri dan kemampuan wirausaha handal ditambah dengan
ciri dan kemampuan sebagai berikut :

 Berpikir dan bertindak strategis dan adaptif terhadap perubahan


dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang
mengandung resiko agak besar.
 Selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui
berbagai keunggulan dalam memuaskan konsumen
 Berusaha untuk mengenal dan mengendalikan kekuatan dan
kelemahan dalam usahanya serta dalam dirinya sebagai
pengusaha
 Meningkatkan kemampuan pengendalian tugas dari suatu sistim
tertentu
 Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan
usahanya terutama dengan peningkatan motivasi dan semangat
kerja serta pemupukan permodalan

Ciri dan kemampuan wirausaha unggul :

 Adalah ciri dan kemampuan wirausaha tangguh ditambah ciri


dan kemampuan sebagai berikut:
 Berani mengambil resiko serta mampu menghadapi dengan
penuh perhitungan
 Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang
lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja,
masyarakat dan bangsanya
 Antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap
lingkungan
 Kreatif mencari dan menciptakan peluang besar dan
meningkatkan produktivitas dan efisiensi
 Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan
melalui inovasi baru diberbagai bidang

Apabila kita melihat karakteristik bisnis dari pengusaha berdasarkan


klasifikasi yang ada, kita akan melihat :

Bahwa, pengusaha besar dan menengah biasanya bekerja secara


rasional, kinerja bisnisnya diujudkan berdasarkan analisis kelayakan
dan rencana bisnis yang baik. Usaha kelas ini mengutamakan
terjadinya penguatan investasi (re-investasi), baik berupa
pembaharuan/perluasan aktiva maupun perluasan usaha/pasar melalui
pemanfaatan akumulasi laba yang diperoleh dari proses efisiensi.

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 157


Miskin
Mereka tidak terlalu menghadapi masalah akses ke sumber-sumber
maupun masalah keterbatasan kapasitas SDMnya

Bahwa, pengusaha kecil/mikro kecil kebanyakan bekerja secara


naluriah. Kinerja bisnisnya diujudkan dari kerja keras pemilik yang
sekaligus sebagai pemimpin perusahaan. Dan belum berdasarkan
analisis kelayakan usaha dan rencana bisnis yang sistimatis. Faktor
budaya sangat berpengaruh didalam pengelolaan usaha kecil/mikro
kecil. Penguatan bisnis hampir tak terjadi disini, karena laba yang
diperoleh sangat sering tidak mencukupi guna membayar angsuran
pinjaman bahkan pada banyak kasus laba yang diperoleh habis atau
tidak cukup untuk menutupi kebutuhan konsumsi keluarga.

References:
1
. Ir. H. Moko P. Antamoen, “Entrepreneurship dalam perspektif kondisi
bangsa”, Alfabeta, Bandung, Agustus, 2005
2
. South Asia Multidisciplinary Advisory Team, ILO, December,1996

Media bantu : 4.5. Strategi pengembangan UMK dan


Kewirausahaan

4.5.1.Jenis Usaha

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 158


Miskin
Media 1 – Form Latihan Kemampuan Berusaha

Sang
Sangat Setu Tidak at
No Pernyataan
setuju ju Setuju tidak
.
(1) (2) (3) setuj
u (4)

Saat ini setiap orang suka


terlibat dalam kegiatan usaha,
1.
jadi saya juga akan memulai
usaha saya.

Saya mempunyai impian


untuk memulai usaha saya
2. sendiri.Pelatihan ini akan
membantu saya untuk
memulai usaha saya.

Sekali saya gagal melakukan


sesuatu, saya akan
3. menseleksi beberapa usaha
lain yang bisa mulai saya
lakukan.

Saya paham betul bahwa


usaha kecil adalah usahanya
masy miskin, tapi tak salah
4.
kalau saya akan mencoba
mencari keberuntungan untuk
memulai usaha.

Saya selalu berlebih-


5.
lebihanterhadap diri saya.

Saya berterima kasih kpd


teman/klg saya yang
6.
mendorong saya untuk
memulai ber bisnis

Kerja keras tidak lah cukup


untuk mencapai tujuan hidup.
7.
Itu membutuhkan memulai
hal yang baik dari awal.

8. Kerja keras dan percaya diri


adalah perilaku yang paling
penting untuk memecahkan
permasalahan daripada

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 159


Miskin
Sang
Sangat Setu Tidak at
No Pernyataan
setuju ju Setuju tidak
.
(1) (2) (3) setuj
u (4)

menjadi ilmuwan.

Saya sangat berhat-hati thd


9. keuntungan saya, sehingga
usaha saya tidak gagal

Saya tahu segala sesuatu


10. tentang bisnis saya, karena
itu tidak perlu asisten

Perlu sekali untuk menyiapkan


perencanaan usaha sebelum
memulai dan tidak dirubah.
Sekali saya merasan rencana
11.
saya tidak dapat tercapai,
saya akan gunakan apa yang
tersisa untuk melanjutkan
usaha saya.

Sekali kita terbiasa dengan


tehnologi baru, kita
12.
cenderung melupakan
kemampuan kita.

Seorang pekerja keras


13. mengambil keputusan yang
benar.

Wirausahawan yang sukses


memusatkan perhatinannya
14.
hanya pada usaha saja tidak
dengan yang ainnya..

Cara singkat dan termudah


untuk memperbaiki usaha
15.
adalah mengikuti jejak
pengusaha yang berhasil.

Saya pikir masalah utama


dalam melakukan suatu usaha
16.
adalah merubah kebiasaan
dari pelanggan.

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 160


Miskin
Sang
Sangat Setu Tidak at
No Pernyataan
setuju ju Setuju tidak
.
(1) (2) (3) setuj
u (4)

Berubah itu biasanya sulit


bagi saya, karena itu saya
17.
akan selalu menolak untuk
merubah praktek usaha saya.

Proposal usaha yang baik


selalu kembali pada
18. kelayakan usaha. Karena itu
saya akan mengikuti proposal
usaha yang baik.

Berteman banyak dan


19. memotivasi orang adalah
tugas yang sulit bagi saya.

Saya tidak mempunyai


masalah dengan staf saya.
Mereka tidak menentang atau
tidak setuju dengan saya
20.
karena saya akan
menghukum mereka bila
mereka tetap melakukan apa
yang tidak saya kehendaki.

Saya tidak suka bertemu


dengan banyak orang. Karena
21.
saya mempunyai banyak hal
yang harus saya kerjakan.

Orang-orang takut bicara


22. dengan saya karena mereka
menghormati saya.

Sebagai seorang pengusaha,


tidak perlu menjelaskan
23. tentang strategi usaha saya.
Itu adalah cara yang saya
inginkan.

24. Suatu kali saya menjadi kaya,


saya akan mempunyai banyak
teman, karena itu saya tidak

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 161


Miskin
Sang
Sangat Setu Tidak at
No Pernyataan
setuju ju Setuju tidak
.
(1) (2) (3) setuj
u (4)

akan takut akan tidak punya


teman sekarang. Yang
pertama harus kaya dulu.

Saya selalu perasa dan


25.
merasa sakit.

Saya seorang ulama, karena


itu saya tidak bisa menjadi
26.
seorang pengusaha yang
baik.

Usaha tidak melibatkan hal-


hal menyangkut keluarga. Jadi
27.
harus terpisah dengan
masalah/keperluan keluarga.

Saya tidak dapat melakukan


hal yang sama secara terus
menerus untuk selama
beberapa jam karena saya
28.
tidak mempunyai keberanian
untuk melakukan hal tersebut,
karena itu saya suka berubah
setiap saat.

Anda sangat lemah, setiap


29. orang dapat mempengaruhi
anda untuk berubah pikiran.

Saya tidak suka orang lain


30.
mengkritik tindakan saya.

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 162


Miskin
Rumusan jawaban dari latihan :

( kolom 1 + kolom 4) – ( kolom 2 + kolom 3 ) = ?????

Bila hasilnya : 10 kebawah artinya tidak mempunyai jiwa wirausaha

11 – 20 – artinya ada jiwa wirausaha yang potensial dan perlu

dikembangkan

21 – 30 – artinya mempunyai jiwa wirausaha

( Ini sebagai latihan secara sederhana untuk meyakinkan bahwa tidak semua orang
mempunyai jiwa wirausaha, tetapi dapat dipelajari)

Modul - 4 | KSM Sebagai Wadah Peningkatan Mata Pencaharian Masyarakat 163


Miskin

Anda mungkin juga menyukai