Asuhan Keperawatan Reterdasi Mental-1
Asuhan Keperawatan Reterdasi Mental-1
KELOMPOK 18 :
Eunike Chrystina Eryanti (010116A032)
Amalia Putridiana (010116A007)
FAKULTAS S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT dengan maha pengasih lagi maha
penyayang,penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya,yang telah
melimpahkan rahmat,nikmat dan inayah-Nya kepada penulis,sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah asuhan keperawatan”RETERDASI MENTAL”.
Makalah ini ditulis guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak II
yang di ampu oleh Trimawati,S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak
kekurangannya oleh karena itu mohon kritik dan saran yang membangun.Semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan teman-
teman yang membutuhkannya.
Ungaran,September 2018
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reterdasi mental adalah keadaan yang penting secara klinis
maupun sosial. Kelainan ini ditandai oleh keterbatasan kemampuan yang
diakibatkan oleh gangguan yang bermakna dalam intelegensi terukur dan
perilaku penyesuaian diri (adaptif). Reterdasi mental juga mencakup status
sosial,hal ini dapat lebih menyebabkan kecacatan daripada cacat khusus itu
sendiri. Karena batas-batas antara “normalitas”dan “reterdasi” seringkali
sulit digambarkan,identifikasi pediatri,evaluasi,dan perawatan anak
dengan kesulitan kognitif serta keluarganya memerlukan tingkat
kecanggihan teknis maupun sensitivitas interpersonal yang besar.
Tercatat penduduk dunia atau 7,85 juta orang mengalami gangguan mental
dan fisik. Reterdasi Mental merupakan masalah besar dengan
implikasi yang besar,terutama di negara-negara berkembang. Di Asia
sendiri ada sekitar 3 % dari penduduknya yang mengalami
keterbelakangan mental. Di sisi lain,ada pula orang tua yang berusaha
memberikan perhatian lebih dan memberikan yang terbaik kepada
anaknya. ( Nor Hidayah.Wasilah,dan A.N.Husein 2013).
Anak dengan gangguan reterdasi mental membutuhkan
penanganan dini dan itensif untuk membantu kesembuhannya. Disinilah
peran orang tua dan tenaga kesehatan terhadap kondisianak
(Aisha,M.N.2012)
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Reterdas Mental ?
2. Bagaimana klasifikasi Reterdasi Mental ?
3. Bagaimana etiologi Reterdasi Mental ?
4. Bagaimana patofisiologi Reterdasi Mental ?
5. Bagaimana manifestasi Reterdasi Mental ?
6. Bagaimana pemeriksaan penunjang Reterdasi Mental ?
7. Bagaimana penatalaksanaan Reterdasi Mental ?
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Reterdasi Mental ?
2. Untuk mengetahui klasifikasi Reterdasi Mental ?
3. Untuk mengetahui etiologi Reterdasi Mental ?
4. Untuk mengetahui patofisiologi Reterdasi Mental ?
5. Untuk mengetahui manifestasi Reterdasi Mental ?
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang Reterdasi Mental ?
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan Reterdasi Mental ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Reterdasi Mental
Reterdasi mental adalah keadaan yang penting secara klinis
maupun sosial. Kelainan ini ditandai oleh keterbatasan kemampuan yang
diakibatkan oleh gangguan yang bermakna dalam intelegensi terukur dan
perilaku penyesuaian diri (adaptif). Reterdasi mental juga mencakup status
sosial,hal ini dapat lebih menyebabkan kecacatan daripada cacat khusus itu
sendiri. Karena batas-batas antara “normalitas”dan “reterdasi” seringkali
sulit digambarkan,identifikasi pediatri,evaluasi,dan perawatan anak
dengan kesulitan kognitif serta keluarganya memerlukan tingkat
kecanggihan teknis maupun sensitivitas interpersonal yang besar (
Reterdasi mental adalah kelainan atau kelemahan jiwa dengan
inteligensi yang kurang sehat (di bawah normal) sejak masa
perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya ada
perkembangan mental yang kurang sehat secara keseluruhan,tetapi gejala
yang utama adalah intelegensi yang terbelakang. Reterdasi mental disebut
juga oligofrenia (oligo: kurang sehat atau sedikit dan fren : jiwa ) atau tuna
mental (WF Maramis,2005:386).
B. Klasifikasi Reterdasi Mental
Klasifikasi retardasi mental menurut kesepakatan Asosiasi
Keterbelakangan Mental Amerika Serikat (American Association of
Mental Retardation) sebagai berikut:
1. Retardasi mental lambat belajar (slow learner, IQ= 85-90)
2. Retardasi mental taraf perbatasan (borderliner, IQ= 70-84)
3. Retardasi mental ringan (debil atau moron) (mild, IQ= 55-69)
4. Retardasi mental sedang (moderate, IQ=36-54)
5. Retardasi mental berat/ imbecile (seveer, IQ= 20-35)
6. Retardasi mental sangat berat atau idiot (profound, IQ= 0-19)
(Mutaqqin, 2008)
Tingkat Prasekolah (lahir-5 Usia sekolah (6-21 Dewasa (21 tahun
(IQ) tahun) Maturasi dan tahun) Pelatihan dan dan lebih)
Perkembangan Pendidikan Keadekuatan sosial
dan vokasional
Ringan (50- Sering kali terlihat Dapat melakukan Biasanya dapat
55 sampai sebagai retardasi, keterampilan praktis, mencapai keterampilan
70) tetapi lebih lambat membaca dan sosial dan vokasional
dibandingkan anak- aritmatik dari kelas yang adekuat untuk
anak lain dalam hal tiga sampai kelas enam pemeliharaan diri;
berjalan, makan dengan pendidikan terkadang perlu
sendiri, dan berbicara; khusus; dapat bimbingan dan
mengikuti urutan yang dibimbing kearah dukungan jika berada
sama dengan konformitas sosial; dalam stres sosial atau
perkembangan anak mencapai usia mental ekonomi yang luar
normal. 8-12 tahun. biasa; dapat
menyesuaikan diri
pada perkawinan tetapi
bukan pada
pengasuhan anak.
Sedang (35- Kelambatan dapat Dapat mempelajari Dapat melakukan
40 sampai dilihat pada komunikasi sederhna, tugas sederhana dalam
50-55) perkembangan kebiasaan sehat dan kondisi terlindung;
motorik, terutama pada aman yang bersifat berpartisipasi dalam
wicara; berespon dasar; dan rekreasi sederhana;
terhadap pelatihan keterampilan manual melakukan perjalanan
dalam berbagai sederhana; tidak maju sendiri ke tempat yang
aktivitas bantuan diri. dalam hal membaca dikenali; biasanya
atau aritmatik tidak dapat
fungsional; mencapai memelihara diri
usia mental 3 sampai 7 sendiri.
tahun.
Berat (20-25 Keterlambatan nyata Biasanya berjalan, Dapat menyesuaikan
sampai 35- pada perkembangan kecuali jika terdapat diri pada rutinitas
40) motorik; sedikit atau ketidakmampuan harian dan aktivitas
tanpa keterampilan khusus; dapat berulang;
komunikasi; dapat memahami beberapa membutuhkan
berespon terhadap pembicaraan dan pengarahan dan
pelatihan pada beberapa respon; pengawasan yang
perawatan diri yang mendapat keuntungan berkesinambungan di
bersifat dasar (mis, dari pelatihan lingkungan yang
makan sendiri). kebiasaan yang protektif.
sistemati; mencapai
usia mental toddler.
Profunda Retardasi berat; Keterlambatan berat Dapat berjalan;
(dibawah kapasitas minimum pada semua area membutuhkan
20-25) untuk fungsi-fungsi perkembangan; perawatan lengkap;
area sensori-motorik; menunjukkan respon mempunyai wicara
kebutuhan perawatan emosional dasar; dapat primitif; biasanya
total. berespon pada mendapat keuntungan
pelatihan terampil dari aktivitas fisik
penggunaan kaki, reguler.
tangan, dan rahang,
kebutuhan untuk
pengawasan visual;
mencapai usia mental
bayi muda.
melakukan mandiri
ADL
c. Dapat
melakukan
ADL tanpa
bantuan
5. Kerusakan a. Mengurangi
Interaksi kekacauan a. Bantu anak mengidentifikasi
sosial dalam kekuatan diri
berhubungan berinterkasi b. Berikan pengetahuan kepada
dengan orang-orang terdekat mengenai
kesulitan reterdasi mental
bicara atau c. Dorong anak untuk ikut
kesulitan berpartisipasi beraktivitas
beradaptasi dengan teman dan anggota
keluarga lain
d. Dorong anak untuk
mempertahankan hubungan
dengan teman-temannya
e. Berikan penghargaan positif
pada hasil yang dicapai oleh
anak
DAFTAR PUSTAKA