Anda di halaman 1dari 4

Corrosion inhibitor (CI) bertujuan untuk mengurangi laju korosi, bukan mencegah korosi

100%. Simply speaking, CI akan membentuk semacam lapisan film polimer secara
temporary di antara permukaan logam dgn zat korosif. Lapisan film ini akan mencegah
reaksi elektrokimia penyebab korosi.

Dear all,
Maaf sebelumnya pak…..klo pertanyaan saya ini terlalu awam,maklum saya orang baru
Begini pak….ditempat saya kerja untuk chemical corrosion inhibitornya itu pakai CECA
NUROST IG 49, dan setelah saya perhatiin tuh chemical klo sampai netes ke besi maka
tidak lama kemudian besi tsb akan karatan.
yg saya tanyakan adalah…..kok bisa ya chemical yg katanya corrosion inhibitor ko malah
bikin karatan besi/ pipa? apakah karena contak dgn udara bebas? atau emang ada
composisinya yg menyebabkan karatan? Wallahuálam ( sebelumnya juga kami pernah
makai Dyno KI-3060& Cortreat 5722 ), dan hasil nya juga sama yaitu pipa/ besi jadi
karatan kalo ditetesi .
pertanyaan kedua:
Bagaimana menentukan rate corrosion inhibitor yg akan di injekkan ke pipeline? apa aja
pertimbangannya? sekedar info ditempat kami tuh rate corrosinnya 0.125 liter/MMscfd gas.
( saya pernah iseng nanya ke orang Lab, katanya sich cuman pakei sistem coba2 / Try&
error ).
Makacih atas segala jawaban nya….
Tanggapan 1 – tlaksana@ondeo-nalco
Pak Irwand,
Corrosion inhibitor memang akan menyebabkan korosi, jika dikontakkan NEAT ke
permukaan besi. Coba lihat di product specificationnya, pasti ada tulisan corrosive acid.
Corrosion inhibitor akan berkerja dengan baik jika digunakan dengan dosis yang tepat.
Untuk pertanyaan kedua:
Mungkin yang dimaksud adalah dosis ya? Kalo itu harap tanya langsung ke vendor ybs.
Tanggapan 2 – Astra.Media@vico
Pa’ Irwand,
Saya cuba ikutan ah…
Inhibitor adalah suatu zat yang jika ditambahkan kedalam suatu lingkungan dengan
dosis tertentu dalam jumlah kecil,secara berkesinambungan atau berkala akan dapat
menurunkan laju korosi logam.
Inhibitor itu diklasifikasikan menurut :
-Reaksi yang dihambat inhibitor:-Anodik
-Katodik
-Campuran
-Bahan dasarnya: -Organik
-Inorganik
-Cara kerjanya: -Pasivator
-Presipitasi
-Adsorpsi
Dan yang merupakan syarat umum suatu inhibitor dalam lingkungan MIGAS diantaranya :
-Mampu membentuk film pelindung yang sempurna serta tahan lama terhadap logam
-Tidak mengganggu proses hilir pada pemisahan air-minyak
-Tidak merusak dan membahayakan lingkungan
-Kompatibel dengan zat2 dan perlakuan2 lain
-Tidak terpengaruh oleh aktivitas mikroba, bahkan kalau mungkin dapat menghambatnya
Mudah-mudahan ada tambahan dari Bpk2/Ibu2 yang lain,
Tanggapan 3 – Irwand.IRWAND@total
makasih atas jawabnnya mas Teguh,……….juga pak Achmad jamaluddin
Begini lho pak!
Menurut logika saya…..tujuan di injekkannya Corrosion inhibitor adalah untuk mengurangi
( mencegah ) korosi pada pipa kita… padahal kita tahu bahwa substansi corrosion inhibitor
itu mengandung corrosive acid bukankah ia akan menambah karat pada pipa…??
apakah corrosion inhibitor hanya bekerja baik jika ia di injekkan pada pipa hidrocarbon?
dan bagaimana cara kerja nya?
🙂 pak achmad saya tunggu jawabannya.
Tanggapan 4 – samperuru@labuan.oilfield.slb
Dear Bapak-bapak,
sekedar menambahkan teori umum, corrosion inhibitor (CI) memang bertujuan untuk
mengurangi laju korosi, bukan mencegah korosi 100%. Simply speaking, CI akan
membentuk semacam lapisan film polimer secara temporary di antara permukaan logam
dgn zat korosif. Lapisan film ini akan mencegah reaksi elektrokimia penyebab korosi.
Secara umum, ada beberapa faktor pemilihan CI yg tepat:
1. Jenis zat korosifnya: misalnya jenis acid yg terdapat di dalam minyak yg akan dialirkan.
2. Jenis baja atau logam dari pipa/material yg akan diproteksi: baja karbon rendah (J55,
N80, L80, Coiled tubing, dsb.) lebih tahan korosi daripada baja krom (9% Cr & 13% Cr)
misalnya.
3. Temperatur: makin panas, laju korosi makin cepat sementara efektivitas CI justru makin
lemah. Utk ini dibutuhkan yg namanya “Inhibitor Aid”.
4. Jangka waktu proteksi.
5. Faktor lokasi & lingkungan sumur: efeknya thd lingkungan & peraturan pihak otoritas
setempat.
6. Ada atau tidaknya H2S: H2S akan mempecepat korosi, shg dibutuhkan chemical yg
namanya “H2S Scavenger” yg akan bereaksi & melarutkan H2S.
CI termasuk salah satu “nasty chemicals” yg biasa dipakai di oilfield. Dinamakan demikian
krn chemical ini sangat hazardous: flammable, toxic & juga korosif (dalam konsentrasi
tertentu, diakibatkan oleh berbagai macam komposisi chemicals di dalamnya). Kalau kita
lihat kontainer CI yg asli dari paberik, pasti akan terdapat label korosif. Storagenya
membutuhkan coated drum metal atau plastik khusus. Field mixing umumnya
harus diencerkan dulu atau dicampur dgn air. Personel juga harus dilindungi dgn PPE yg
memadai. Konsentrasi efektif & metode pencampuran yg digunakan sebaiknya
mengikuti anjuran dari manufacturernya. Beda merek biasanya beda dosis & beda
cara. Trial & error serta pengalaman rekan-rekan sejawat akan sangat berguna. Maaf, saya
tidak begitu familiar dgn CI yg disebut di bawah. Terakhir, pastikan MSDS juga tersedia &
dibaca.
Tanggapan 5 – hendarto.noegroho
Mas Irwan…
Menurut teori, corrosion inhibitor adalah untuk mencegah korosi yaitu dengan membentuk
lapisan film gamma ferric oxide yang melekat tipis pada permukaan logam setebal 30 – 200
Ao. Secara fisik warna dari lapisan gamma ferric oxide yang melekat pada permukaan
logam sama persis dengan warna besi yang berkarat, tetapi lapisan gamma ferric oxide
bersifat melindungi logam sedangkan pembentukan oxida besi (Fe2O3) pada besi yang
berkarat akan berlangsung terus sampai semua unsur logamnya teroksidasi habis menjadi
Fe2O3. Bedanya dengan logam yang telah berkarat adalah pada logam berkarat oksida yang
terbentuk adalah Ferric Oxide (Fe2O3).
Mudah-mudahan dapat menbantu
Tanggapan 6 – luckyss
Pak Irwand,
Setahu saya, bukan berarti yg namanya corrosion inhibitor..pasti adalah anti karat seperti
Ziebart (maaf bukan promosi merk).
Berbagai macam korosion inhibitor seperti senyawa Phospat dan Nitrit (dan banyak jenis-
jenis lainnya seperti molybdate, bromat, Chromate, Silicate) akan berekasi dengan besi dgn
persamaan sebagai berikut :
Fe(3+) + 0 –> Fe2O3
Fe + O –> FeO
FeO + Fe2O3 –> Fe3O4…
nah si Fe3O4 ini lah yg akan membuat lapisan film anti karat di lapisan pipa….
selama Fe304 masih ada…ya pipa tersebut tidak akan berkarat…, tetapi jika lapisan filmnya
hilang… niscaya akan timbul karat kembali.
Karena itu… umumnya di Cooling water system (sebagai contoh), kita harus
memantainlevel dari corrosion inhibitor sesuai dengan dosis (jgn kebesaran atau
kekecilan..). Apa definisi kebesaran & kekecilan…. ya ukur aja konsentrasi oksigen… pake
neraca reaksi.. nah ketemu dosis-nya. Tapi umumnya ya.. kita sih percaya aja deh sama
vendor corrosion inhibitor..karena dia kan nangani treatment secara total (ada garansi
katanya…)
Demikian semoga bisa membantu.
Tanggapan 7 – Ind
ratmoko@asc
Barangkali teknik pencegahan korosi semacam ini mengikuti analogi mekanisme alami pada
logam zinc. Spt kita tahu zinc itu “tahan karat” sebenarnya karena adanya lapisan karat zinc
(ZnO) di permukaan terluarnya yang bersifat melindungi dari proses perkaratan lebih
lanjut.
Jadi kalau diamati utk jangka waktu yang lama, laju pengkaratan material yg diberi zat anti-
korosi tsb memang akan jauh berkurang.

Betul sekali Pak…!!! jenis anti korosi ini sifatnya asam kuat, ini dapat dilihat pada label yg
terdapat pada paking, MSDS dan Brosurenya. sifatnya corrosive dalam keadaan murni
(concentrate.
Karena mempergunakan formula anti karat jenis Disperant agent dan atau Chelating agent.
Beberapa pabrik terkemuka telah mengadakan penelitian kedua jenis tersebut sangatlah
baik berfungsi sebagai anti karat dan mudah penanggulangannya.
Pada era 1990an hampir semua produk kimia mempergunakan anti korosi jenis ini, dan
mudah penanggulangannya.
kecuali pada era sebelum 1990 semuanya product mempergunakan metode Phosphating
sebagai anti karat yg mana formulanya adalah Sodium Try Polyphosphate dan ini tidak
cocok untuk media Gas.
Bapak Tidak perlu Kwatir…!!!
yang sangat penting bapak perhatikan adalah ;
1. Dosis yang dianjurkan oleh Vendor
2. Parameter hasil analisa secara periodik sebagai
standard yang dilaporkan oleh vendor.
3. Jika terjadi penyimpangan dari standard bpk minta
lebih banyak lagi dilakukan analisa oleh vendor dan
segera minta langkah apa yang harus dilakukan sebagai
penanggulangan.
4. Hindari terjadinya risedue pada permukaan pipa agar
tidak terjadinya under corrosion.
5. Lakukan pengetesan dengan mempergunakan Test Pice
untuk menghitung terjadinya korosi secara awal.
Cukup mudahkan…??
selamat bekerja semoga sukses selalu….Amiiin.
Untuk jawaban lebih detail seaiknya bpk lengkapi data2 spt : Misalnya
1. Media Gas
– Temperature gas dalam pipa
– Tingkat Asam atau Basanya
– Cyrculating Gas (system proses)
– pH akhir sebelum di treatment
– dan parameter lainnya yg dpt menyebabkan terjadinya
kerak/korosi
2. Crude Oil
– Temperature
– Tingkat asam/Basa
– Cyrculating nya (system proses)
– pH akhir sebelum di treatment
– dan parameter lainnya yg dpt menyebabkan terjadinya
kerak/korosi
3. Air
– sumbernya Air Laut, sangai, Deep Weel
– dipergunakan untuk apa : Boiler, Cooling Water,
– Cyrculatingnya (sytem proses)
– pH akhir sebelum di treatment.
– dan parameter lainnya yg dpt menyebabkan terjadi
kerat / korosi
Data tsb sangat diperlukan untuk menentukan Jenis inhibitor, Dosis pemakaian yg cocok
dan tepat guna,serta utk penanggulangannya

Anda mungkin juga menyukai