Komunksi Kulah
Komunksi Kulah
KOMUNIKASI
Salam Sejahtera,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa dengan limpah
karunia-Nya penulis telah menyelesaikan makalah komunikasi, dimana makalah ini
sangat berguna bagi kalangan masyarakat, khususnya pekerja yang sering berhadapan
dengan masyarakat sekitar.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii
Bab 1 Pendahuluan ..................................................................................................1
1.1 Rumusan masalah ..............................................................................................2
1.2 Tujuan penulisan ................................................................................................2
1.3 Manfaat penulisan ..............................................................................................2
Bab 2 Pembahasan ...................................................................................................3
2.1 Definisi komunikasi ...........................................................................................3
2.2 Syarat – syarat komunikasi ................................................................................4
2.3 Faktor – faktor komunikasi ................................................................................6
Bab 3 Penutup ........................................................................................................13
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................13
3.2 Saran ................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak faktor dan syarat dalam proses komunikasi yang tanpa masyarakat bahkan
kita sendiri menyadarinya. Karena komunikasi itu sendiri berjalan ketika adanya interaksi
manusia dengan manusia. Dalam dunia keperawatan atau pekerjaan lainnya banyak ada
syarat komunikasi salah satunya ialah syarat komunikasi yang efektif, syarat keberhasilan
komunikasi dan faktor yang menghambat komunikasi serta faktor yang mempengaruhi
komunikasi.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu komunikasi?
1.2.2 Apa syarat – syarat dalam komunikasi?
1.2.3 Apa faktor – faktor dalam komunikasi?
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi berasal dari kata “to commune” yang berarti “menjadikan milik
bersama”. Dalam bahasa latin istilah “communis, communico” yang artinya membangun
kebersamaan antar dua orang atau lebih.
a. Pertukaran informasi antara dua atau lebih manusia atau dengan kata lain
pertukaran ide dan pikiran (Kozier & Erb, 1995).
b. Proses pengoperan lambang yang memiliki arti di antara individu (William
Ablig).
c. Proses ketika seseorang individu (komunikator) mengoper perangsang
(biasanya lambang bahasa) untuk mengubah tingkah laku individu yang lain
(komunikan) (Carl I. Hovland).
d. Proses berbagi (sharing) informasi atau proses pembangkitan dan pengoperan
arti (Taylor, Lilis, Le Mone).
e. Kegiatan / proses pengoperan lambang yang mengandung arti / makna yang
perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak yang terlibat (Dr. Phill Astrid
Susanto).
f. Proses lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang lain (Keith
Davis).
g. Pengiriman atau tukar menukar informasi, ide dan sebagainya (Oxford
dictionary, 1956).
h. Komunikasi mencakup expresi wajah, sikap dan gerak-gerik suara, kata-kata
tertulis, percetakan, kereta api, telegraf, telephone dll. (Drs. Onong Uchyana
Effendy, MA).
i. Pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain terlepas percaya atau
tidak, tetapi informasi yang di transfer tentulah harus dimengerti oleh
penerima (Harold Koont & Cyril O’Donell)
3
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan komunikasi :
4
7. Capability of audience (kemampuan komunikan). Materi (isi pesan) dan teknik
penyampaian pesan disesuaikan dengan kemampuan penerimaan sasaran,
sedangkan pesan itu sendiri mudah diterima dan tidak membingungkan.
5
C. Persiapan dalam komunikasi
Persiapan ini meliputi :
1. Persiapan situasi dari komunikator yang berisi :
Kapan, dimana, siapa sasarannya, apakah topiknya, cara
penyampaiannya,
Alasan?
2. Seleksi materi atau bahan:
Wawasan pengetahuan yang luas sangat besar peranannya. Harus
selektif menentukan materi yang akan diberikan dan tidak. Semakin
banyak materi akan semakin baik, tetapi selektif terhadap materi akan
lebih memberikan nilai tambah terhadap hasilnya nanti.
3. Membuat garis besar:
Menyusun secara sistematis, mengoreksi, dan membuat garis besar dari
pokok-pokok yang hendak disampaikan berupa ringkasan.
4. Latihan yang intensif:
Dengan latihan yang intensif akan bisa memberikan penyuluhan
dengan baik.
A. Pada Kominakator
6
sehingga dapat memberikan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Di samping itu jenis hubungan antara komunikator dan
resipiens dapat juga mempengaruhi efektivitas proses komunikasi.
2. Sikap komunikator.
Sikap komunikator seperti agresif (menyerang) atau cepat membela
diri, sikap yang mantap dan meyakinkan, sikap rendah hati, rela
mendengar dan menerima anjuran dapat memberi dampak yang besar
dalam proses komunikasi retoris.
3. Pengetahuan umum
Demi efektivitas dalam komunikasi retoris, komunikator sebaiknya
memiliki pengetahuan umum yang luas, karena dengan begitu dia
dapat mengenal dan menyelami situasi pendengar dan dapat dimengerti
mereka secara lebih baik. Dia harus mengetahui dan menguasai bahan
yang dibeberkan secara mendalam, teliti dan tepat. Dia juga hendaknya
mengetahui dan mengerti hal – hal praktis dari kehidupan harian para
pendengarnya supaya dapat menyampaikan sesuatu yang mampu
menggugah.
4. Sistem sosial
Setiap komunikator berada dan hidup di dalam sistem masyarakat
tertentu. Posisi, pangkat atau jahatan yang dimiliki komunikator di
dalam masyarakat sangat mempengaruhi efektivitas komunikasi
retoris.
5. Sistem kebudayaan
Di samping sistem sosial, sistem kebudayaan yang dimiliki seorang
komunikator juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris.
Tingkah laku, tata adab dan pandangan hidup yang diwarisinya dari
suatu kebudayaan tertentu akan juga mempengaruhi efektivitas dalam
proses komunikasi retoris dengan manusia lain.
7
B. Faktor Resipiens
1. Pengetahuan tentang komunikasi dan keterampilan berkomunikasi
Supaya dapat terjadi komunikasi, resipiens harus menguasai Bahasa
yang dipergunakan. Keduanya hanya dapat saling berkomunikasi dan
saling mengerti apabila mereka mempergunakan perbendaharaan kata
yang sama dan yang dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi
tidak akan terjadi apabila bahasa yang dipergunakan oleh komunikator
tidak dimengerti oleh resipiens. Dalam hubungan dengan hal ini, perlu
diperhatikan bahwa pendengar mempunyai cara mendengar dan
mengerti sendiri, yang dapat berbeda dari apa yang sebenarnya
dimaksudkan oleh komunikator.
2. Sikap resipiens
Faktor ini juga ikut menentukan efektivitas komunikasi retoris. Sikap-
sikap positif seperti terbuka, senang, tertarik dan simpatik akan
memberi pengaruh positif dalam proses komunikasi; Sebaliknya sikap-
sikap negatif seperti tertutup, jengkel, tidak simpatik terhadap
komunikator akan mendatangkan pengaruh negatif.
3. Sistem sosial dan kebudayaan
Sistem sosial dan kebudayaan tertentu dapat menghasilkan sifat dan
karakter khusus pada resipiens. Orang dapat bersifat patuh, rendah hati.
suka mendengar, tidak banyak bicara atau tidak berani menantang. Di
lain pihak orang bisa menjadi kritis, suka memhantah dan tidak mudah
tunduk kepada pimpinan. Juga cara menyampaikan sesuatu tidak sama
di antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Sebab itu
komunikator harus memperhatikan segala faktor ini. apabila dia mau
mengharapkan efek yang besar dalam proses komunikasi dengan para
pendengarnya.
8
C. Faktor Pesan Dan Medium
1. Elemen-elemen Pesan.
Komunikator menerjemahkan pesan dengan mempergunakan medium.
Dalam proses ini, komunikator harus memperhatikan elemen-elemen
yang membentuk pesan, supaya komunikasi dapat membawa efek yang
bestir. Elemen-elemen itu berupa kata-kata dan kalimat, pikiran atau
ide yang dibeberkan, alat peraga yang dipakai untuk meng-konkretisasi
pesan, suara, tekanan suara, artikulasi, mimik dan gerak-gerak.
2. Struktur Pesan
Struktur pesan yang ingin disampaikan juga dapat mempengaruhi
proses komunikasi retoris. Yang perlu diperhatikan adalah susunan
organis di mana elemen-elemen itu dikedepankan untuk
mengungkapkan pesan. Pada prinsipnya struktur atau susunan pesan
harus jelas dan mudah dimengerti.
3. Isi Pesan
Isi pesan yang di ungkapkan lewat medium harus dipertenggangkan si
resipiens. Isi pesan seharusnya mudah ditangkap, tidak boleh terlalu
sulit, dan tidak rnengandung terlalu banyak kebenaran, karena dapat
membingungkan resipiens. Sebaiknya isi pesan dibatasi pada satu atau
dua pokok pikiran yang diuraikan secara jelas, terinci dan tepat.
4. Proses Pembeberan
Yang dimaksudkan adalah cara membawakan dan mengemukakan
pesan dari komunikator. Ada tiga kemungkinan yang dapat dipilih,
yaitu membawakan secara bebas, tanpa teks, terikat pada teks, atau
setengah bebas. Ketiga kemungkinan ini membawa efek yang berbeda
dalam proses komunikasi. Tentang hal ini akan dibicarakan lebih
lanjut.
9
Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal
Ditinjau dari Komunikator:
1. Kecakapan komunikator:
a) Komunikator yang baik adalah komunikator yang dapat
menguasai cara-cara menyampaikan buah pikiran, mudah
dimengerti, sederhana, baik
secara lisan maupun tertulis.
b) Cakap dalam memilih lambang atau simbol yang tepat untuk
mengungkapkan buah pikirannya.
c) Pandai menarik perhatian.
d) Dapat memancing lawan bicara untuk dapat mengemukakan
pendapatnya.
e) Tidak berbelit-belit dalam menyampaikan pendapatnya.
2. Sikap Komunikator:
a) Sikap komunikator yang baik akan memperlancar suatu proses
komunikasi.
b) Sikap sombong, angkuh, menyebabkan pendengar enggan dan
menolak uraian komunikator.
c) Cara duduk yang angkuh, tidak mau mendengar pendapat orang
lain adalah cara atau sikap yang tidak terpuji.
d) Sikap ragu-ragu dapat menyebabkan pendengar atau pemirsa
kurang percaya terhadap komunikator.
e) Sikap tegas yang ditampilkan harus bersumber pada hubungan
kemanusiaan yang baik, sehingga pendengar percaya terhadap
uraian komunikator.
f) Semakin baik hubungan antar manusia, makin memperlancar
arus komunikasi.
g) Sikap yang mendukung berhasilnya komunikasi adalah : sikap
tebuka, muka manis, saling percaya, rendah hati dan dapat
menjadi pendengar yang baik.
10
3. Pengetahuan Komunikator:
a) Keberhasilan dari komunikasi dipengaruhi kekayaan
(wawasan) pengetahuan pihak komunikator. Semakin dalam
komunikator menguasai masalah akan semakin baik dalam
memberikan uraian-uraiannya.
4. Sistem Sosial:
a) Komunikasi di pengaruhi pula oleh sosial. Sebagai contoh
pembicaraan seorang bawahan terhadap atasan akan berbeda
dengan pembicaraan kepada teman setingkat. Demikian pula
bagi mereka yang berbicara di depan masyarakat tertentu,
mereka akan menyesuaikan pula sifat-sifat masyarakat tadi. Hal
ini sangat
penting untuk mengurangi kesenjangan.
5. Pengaruh Komunikasi:
a) Pengaruh komunikasi yang lain adalah saluran atau alat tubuh
dari komunikator terutama dalam komunikasi lisan. Misalnya :
suara mantap, ucapan jelas, intonasi suara yang tidak monoton
akan lebih banyak menarik perhatian atau minat pendengar.
Gerak-gerik tubuh dapat diatur sedemikian rupa untuk
mendukung suatu pembicaraan.
Oleh karena itu bila ingin berhasil dalam komunikasi alat-alat
tubuh kita harus baik pula, terutama alat indera dan alat bicara.
11
D. Faktor – faktor penghambat komunikasi:
1. Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi:
Kurang cakap berbicara (terutama di depan umum), berbicara
tersendat-sendat, menyebabkan pendengar menjadi jengkel dan tidak
sabar.
2. Sikap yang kurang tepat:
Seorang guru yang sedang mengajar di depan kelas sambil duduk di
atas meja akan memberi kesan yang kurang baik bagi siswanya.
3. Kurang pengetahuan:
Seseoarang yang kurang pengetahuannya, jarang membaca atau
mendengarkan radio dan televisi akan mengalami kesulitan dalam
mengikuti pembicaraan orang lain.
4. Kurang memahami sistem sosial.
5. Prasangka yang tidak beralasan.
6. Jarak fisik, komunikasi menjadi kurang lancar bila jarak antara
komunikator dengan reseptor berjauahan.
7. Tidak ada persamaan persepsi.
8. Indera yang rusak.
9. Berbicara yang berlebihan:
Berbicara berlebihan seringkali akan
mengakibatkan penyimpangan dari pokok pembicaraan.
10. Mendominir pembicaraan dll.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. 2 Saran
Makalah yang berjudul syarat dan faktor ini merupakan karya tulis berdasarkan
himpunan material yang di ambil dari berbagai sumber. Oleh karena itu, jika ada kesalahan
dalam penulisan dan dalam penyajian bahan, penulis sangat mengharpakan kritik dan saran
dari para pembaca demi terwujudnya kebenaran yang kita kehendaki semua dan demi
kesempurnaan penyelesaian makalah ini.
13