Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hemorrhoid adalah pelebaran dan inflamasi dari pleksus arteri-vena di

saluran anus yang berfungsi sebagai katup untuk mencegah inkontinensia flatus

dan cairan. Selain itu pleksus arteri-vena tersebut juga dapat mengalami

1
perdarahan.

Hemorrhoid merupakan penyakit di daerah anus yang cukup banyak

ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari. Di Amerika Serikat lima ratus ribu

orang didiagnosa menderita hemorrhoid setiap tahunnya. Bahkan 75% penduduk

2
dunia pernah mengalami hemorrhoid.

Tingginya prevalensi hemorrhoid disebabkan oleh beberapa faktor antara

lain: kurangnya konsumsi makanan berserat, konstipasi, usia, keturunan,

kebiasaan duduk terlalu lama, peningkatan tekanan abdominal karena tumor,

pola buang air besar yang salah, hubungan seks peranal, kurangnya intake

3
cairan, kurang olah raga dan kehamilan.

Menurut WHO Hemorrhoid atau wasir atau yang biasa disebut ambeien

oleh masyarakat awam merupakan lesi pada anorectal yang paling sering

ditemukan, disebutkan bahwa hemorrhoid diderita oleh 5% seluruh penduduk

dunia pada akhir tahun 2012. Bahkan pada pemeriksaan rectal didapatkan

bahwa 2/3 penduduk sehat menderita hemorrhoid yang tidak bergejala.

Hemorrhoid juga ditemukan pada 50% manusia diatas 50 tahun. Hemorrhoid

bisa diderita baik pria maupun wanita. Akan tetapi laki-laki mempunyai
2

3
kecenderungan lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan.

Tumor rektum juga dapat memicu terjadinya hemorrhoid. Berdasarkan

data yang diperoleh dari United States Cancer Statistics pada tahun 2007

terdapat 142.672 orang yang didiagnosa menderita tumor rektum di Amerika

5
Serikat, dengan rincian 72.755 pria dan 69.917 wanita.

Selain kedua hal di atas, kebiasaan duduk terlalu lama juga merupakan

faktor penyebab kejadian hemorrhoid. Hal tersebut dapat dicegah dengan

melakukan aktivitas fisik ringan seperti berolahraga, karena dapat melemaskan

dan mengurangi ketegangan otot. Sebuah penelitian di Australia pada tahun

2004 menunjukkan bahwa sebanyak 43% orang dewasa tidak gemar

berolahraga. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terhadap masalah

6
kesehatan, salah satunya adalah hemorrhoid.

Prevalensi hemorrhoid di Indonesia juga tergolong cukup tinggi. Di RSCM

Jakarta pada dua tahun terakhir, hemorrhoid mendominasi sebanyak 20% dari

7
pasien kolonoskopi. Sedangkan di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi

Lampung pada tahun 2013 dari 1575 kasus di instalasi rawat jalan klinik bedah,

kasus hemorrhoid mencapai 16% dari seluruh total kasus di instalasi tersebut.

Penelitian yang dilakukan pada penderita hemorrhoid di rumah sakit tersebut

diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara riwayat keluarga dan konstipasi

dengan kejadian hemorrhoid.

Masuknya pengaruh budaya barat di Indonesia seperti pemakaian

jamban duduk juga memegang peranan dalam kejadian hemorrhoid. Sebab

hemorrhoid dapat terjadi akibat proses mengejan berlebihan pada posisi duduk

9
saat defekasi yang berkelanjutan.
3

Kejadian hemorrhoid cenderung meningkat seiring dengan

bertambahnya usia seseorang, dimana usia puncaknya adalah 45-65

2,10
tahun. Sekitar setengah dari orang-orang yang berumur 50 tahun pernah

11
mengalami hemorrhoid. Suatu penelitian yang dilakukan di RSUP H.

Adam Malik Medan pada tahun 2010 menunjukkan bahwa tingkat kejadian

hemoroid lebih besar pada usia lebih dari 45 tahun. Hal terse but

dikarenakan orang lanjut usia sering mengalami konstipasi, sehingga terjadi

12
penekanan berlebihan pada pleksus hemorrhoidalis karena proses mengejan.

Namun sekarang ini terjadi perubahan pola hidup manusia.

Perubahan ini meliputi perubahan pola makan yang cenderung lebih menyukai

makanan siap saji yang tinggi lemak, garam dan rendah serat serta

kurangnya aktivitas fisik manusia, terlebih lagi pada usia produktif (21-30

tahun). Usia produktif adalah usia ketika seseorang masih mampu bekerja dan

menghasilkan sesuatu. Sehingga dalam rentang usia tersebut seseorang akan

cenderung aktif bekerja dan rentan terjadi perubahan pola hidup seperti yang

telah diuraikan di atas. Hal tersebut tentunya juga dapat memicu terjadinya

9
hemorrhoid.

Suatu studi prospektif yang dilakukan di Rajashi Medical College Hospital

menunjukkan bahwa dari 430 pasien yang didiagnosa menderita hemorrhoid,

terdapat 180 pasien atau sekitar 41,86% berada dalam rentang usia 21-30

13
tahun. Penelitian yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan pada

tahun 2005 juga menunjukkan angka yang cukup tinggi, yaitu sebesar 31,4%

orang Indonesia berusia 21-30 tahun menderita Iritable Bowel Syndrome

14
yang dapat disebabkan oleh hemorrhoid.
4

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian

Hemorrhoid di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut: Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hemorrhoid di

RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hemorrhoid

di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui angka kejadian hemorrhoid di RSUD Dr. H. Abdoel

Moeloek Provinsi Lampung tahun 2014

2. Untuk mengetahui derajat hemorrhoid di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek

Provinsi Lampung tahun 2014

3. Untuk mengetahui faktor-faktor etiologi pada pasien hemorrhoid di RSUD Dr.

H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2014

4. Untuk mengetahui hubungan faktor-faktor etiologi dengan kejadian

hemorrhoid di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2014.


5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi Instansi Kesehatan

Hasil ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi instansi dalam

pengembangan dan untuk meningkatkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kejadian hemorrhoid.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa dalam

melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian

hemorrhoid.

3. Bagi Peneliti yang Akan Datang

Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain terutama penelitian

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hemorrhoid.

4. Bagi Masyarakat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi

masyarakat terutama penelitian tentang faktor faktor yang mempengaruhi kejadian

hemorrhoid.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi institusi pelayanan kesehatan

sebagai masukan dalam upaya peningkatan kesehatan terutama yang berhubungan

dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hemorrhoid.


6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan penelitian yang peneliti susun, maka peneliti membatasi ruang lingkup

penelitian pada subjek penelitian yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian

hemorrhoid, jenis penelitian ini adalah survey analitik, waktu penelitian pada bulan

Februari-Maret 2015 dan lokasi penelitian di bagian Poli bedah umum,Instalasi rawat

jalan klinik bedah dan bagian Rekam Medik di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek

Provinsi Lampung.

Anda mungkin juga menyukai