Oleh :
YU S R IANA
06122012
0
BAB I
TINJAUAN TEORITIS
2. Etiologi
a) Kelainan dasar genetik, antara lain:
1) Abnormalitas pemrosesan MRNA
Kurang jumlah MRNA yang menyebabkan berkurangnya
sintesis rental polipeptida hemoglobin.
2) Hilangnya materi genetik
(Nelson, 1992: 862)
b) Penyebab berdasarkan sifat
1) Primer
Yaitu berkurangnya sintesisi Hb A dan eritropoesis yang
tidak efektif disertai penghancuran sel – sel eritrosit intra meduler
2) Sekunder
Yaitu defisiensi asam folat, bertambahnya volume plasma
intravaskuler dan dekstruksi eritrosit. (Arief Mansjoer, 2000: 497)
1
3. Anatomi Fisiologi
Eritrosit (sel darah merah) bentuknya seperti cakram / bikonkaf
dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameternya + 7,7 unit (0,007mm).
Jumlah normalnya + 5 juta dalam 1mm3 .
Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung
suatu zat yang disebut Hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika
didalamnya banyak mengandung O2 .
Fungnsinya : mengikat O2 dari paru – paru untuk diedarkan
keseluruh tubuh , jaringan tubuh dan mengikat CO 2 dari jaringan tubuh
untuk dikeluarkan melalui paru – paru . pengikatan O2 dan CO2 ini
dikerjakan oleh Hemoglobin yang telah bersenyawa dengan O 2 yang
disebut oksihemoglobin (Hb + O2 = HbO2 ). Jadi O2 diangkat dari seluruh
tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah sampai jaringan akan
dilepaskan HbO2 Hb + O2 dan seterusnya Hb akan mengikat dan
bersenyawa dengan CO2 dan disebut karbondioksida hemoglobin (Hb +
CO2 HbCO2) yang mana CO2 tersebut akan dilepasakan diparu – paru.
Tempat pembuatan eritrosit : sel darah merah didalam tubuh
diproduksi dalam sum – sum tulang belakang , limpa dan hati.
Umur eritrosit kira – kira 120 hari, setelah itu eritrosit
dihancurkan oleh lien (limpa). Bahan – bahan yang digunakan untuk
pembentukan eritrosit adalah protein, zat besi serta Vit.B12 dan Asam
Folat.
Didalam eritrosit terdapat suatu zat yang disebutu hemoglobin.
Jumlah normal hemoglobin adalah: laki – laki 13 – 16 gr/dl dan
perempuan 12 – 14 gr/dl
(Syaifuddin,1997: 59 dan Aulia,2006: 83)
2
4. Patofisiologi dan WOC
Penyebab anemia pada talasemia bersifat primer dan sekunder.
Primer adalah berkurangnya sitesis Hb A dan eritropoesis yang tidak
efektif diserai penghancuran sel – sel eritrosit intra meduler, sedangkan
yang sekunder adalah karena defisiensi asam folat, bertambahnya volume
plasma intravaskuler yang mengakibatkan hemodilusi dan destruksi
eritrosit oleh sistem retikuloendotorial, limpa dan hati. Penelitian
biomolekuler menunjukkan adanya mutasi DNA pada gen sehingga
produksi rantai alfa atau beta dari hemoglobin berkurang.
Akibat anemia yang berat dan lama sering terjadi gagal jantung.
Transfusi darah yang berulang – ulang dan proses hemolisis menyebabkan
kadar besi dalm darah sangat tinggi, sehingga ditimbun dalam berbagai
jaringan tubuh seperti hepar, limpa, kulit, jantung, dll. Hal ini dapat
mengakibatkan gangguan fungsi alat tersebut (hemokromatosis). Limpa
yang besar mudah ruptur akibat trama yang ringan saja. Kadang – kadang
talasemiatanda hiperplenisme seperti leukopenia dan trombositopenia.
Akibat infeksi dan gagal jantung dapat menyebabkan kematian.
(Suriadi, 2001:23 dan Ngastiah, 2005: 377-378)
3
B. Asuhan Keperawatan Teoritis
1. Pengkajian
1). Identitas Klien
Biasanya meliputi : nama, umur, No. MR, Tgl Masuk, Identitas, tempat
tanggal lahir, Alamat, BB / PB
2). Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya klien pernah mengalami abnormalitas MRNA,
kehilangan materi genetik, berkurangnya Hb A dan ertitopoesis,
defiseiensi asam folat, bertambahnya volume plasma intravaskuler
dan destruksi eritrosit.
b. Riwayat kesehatan Sekarang
Biasanya klien mengeluh tidak nafsu makan, badan terasa lemajh,
kulit pucat, gangguan tumbuh kembang. Adanya demam berulang
akibat infeksi. Terjadi pembesaran hepar, lien, jantung, terjadi
perubahan dan penipisan pada tulang, bisanya klien juga mengeluh
sesak nafas.
c. Riwayat Kesehatan keluarga
Biasanya ada anggota keluarga yang lain menderita penyakit
seperti ini.
3). Data Dasar Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : Keletihan, malaise umum dan kehilangan produktifitas.
Tanda : Tidak bergairah, perawakan pendek dan keterlambatan
pertumbuhan umum.
b. Sirkulasi
Gejala : Nyeri dada / palpirasi
Tanda : Kardiovarkuler, takikarni, hipoksia, syok, TD menurun,
pengisian kapiler lambat, warna kulit pucat, membran
mukosa dan konjungtiva pucat.
4
c. Integritas ego
Gejala : Mudah marah, frustasi.
Tanda : Ansietas, gelisah, fokus menyempit, rewel dan manja
d. Eliminasi
Gejala : Poli uri, konturia
Tanda : Nyeri tekan abdomen atas, asietas dan BJ urin menurun.
e. Makanan / cairan
Gejala : Haus, anoreksi, mual / muntah
Tanda : Membran mukosa, turgor kulit buruk
f. Neuro sensori
Gejala : Pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, kesemutan
pada eksterimitas.
Tanda : Reflek abnormal, penurunan tonus otot, ataksia, kejang
g. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri punggung, nyeri sendi dan nyeri dada, nyeri
karena penekanan organ-organ yang mengalami
gangguan, seperti : distensi abdomen, pembesaran
jantung, lien.
Tanda : Sensitifitas terdapat palpitasi pada area yang sakit.
h. Pernafasan
Gejala : Dispnea saat beraktifitas atau saat istirahat
Tanda : Distres pernafasan dan peningkatan diameter anterior
posterior dada.
i. Keamanan
Gejala : Ada riwayat transfusi berulang-ulang.
Tanda : Demam, limfa denopasi
j. seksualitas
Gejala : Kehilangan libido
Tanda : Maturitas skesial lambat, servik dan dinidng vagina
pucat.
5
4). Pemeriksaan Dianostik
a. Hb/ Ht : menurun
b. Leukosit : meningkat
c. Trombosit : menurun
d. LDH : sum-sum tulang / biopsi
e. Pemeriksaan bakterolosis
Sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran dan bentuk
4). Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak
adekuat
5). Gangguan rasa nyaman : gelisah b/d peningkatan suhu tubuh
3. Intervensi
Dx. a Perubahan persusi jaringan b/d penurunan komponen seluler
Tujuan : perfusi adekuat dalam waktu 3 x 24 jam
Kriteria :
- TTV normal
- Membran mukosa lembab dan tidak pucat
6
- Kapileri refill normal ( < 3 detik)
- Haluaran urin adekuat
Intervensi Rasional
1. 1. Memberikan informasi
Awasi TTV, kaji pengisian kapiler refill, tentang derajat / keadekuyatan
warna kulit dan membran mukosa fungsi jaringan dan membantu
menentukan kebutuhan intervensi.
2. 2. Dispne, gemericik
Awasi upaya pernafasan, auskultasi menunjukkan gejala Gjk karena
bunyi nafas, perhatikan bunyi regangan jantung lama/ peningkatan
adventilus komponen curah jantung
3. Dapat mengidentifikasi
3. fungsi serebral karena hipdesia atau
Kaji respon verbal melambat, mudah devisiensi Vit B12
terangsang, agitasi, gangguan 4. Vasokonstruksi ( ke
memori, bingung. organ vital) menurunkan sirkulasi
4. perifer
Catat keluhan rasa dingin pada daerah 5. Mengidentifikasi
akral defisiansi dan kebutuhan
5. pengobatan / respon terhadap terapi.
Awasi hasil pemeriksaan labor : Hb, Ht,
trombosit, GDA
Dx. b Nutrisi : kurang dar kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat
Tujuan : Pemenuhan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh teratasi dalam waktu
3 x 24 jam
Kriteria :
- BB Normal
- Klien tidak lemah
- Porsi makan yang disesuaikan dihabiskan
7
- Mukosa bibir lembab dan tidak pucat
Intervensi Rasional
1. Timbang 1.
BB klien setiap hari atau sesuai Mengkaji pemasukan makanan yang
indikasi adekuat
2. Auskultas 2.
i bising usus Kekurangan pemasukan nutrisi bising
3. Berikan usus bisa meningkatkan /
makanan sedikit tapi sering dan menurunkan
dalam keadaan hangat 3.
4. Kaji Mengurangi rasa mual dan muntah
makanan kesukaan klien / yang 4.
tidak ada kontra indikasi dengan Membantu dalam pemenuhan nutrisi
penyakit klien) klien
5. libatkan 5.
keluarga klien dalam pemenuhan Memberikan motivasi pada klien untuk
makan klien meningkatkan pemenuhan nutrisi
Intervensi Rasional
1. Pantau suhu klien (derajat), 1. Dapat membantu dalam
perhatikan apakah ada menggigil menegakkan diagnosis
2. Berikan kompres hangat 2. Kompres hangat dapat
menurunkan suhu perlahan-lahan
8
dan membuat demam tidak cepat
3. Anjurkan klien memakai baju naik lagi
yang menyerap keringat 3. Pakaian yang terlalu tebal dan
sempit dapat menambah panas suhu
4. Anjurkan klien banyak minum tubuh klien
aiar yang mengangdung nutrien 4. Dapat membantu proses
dan elektrolit pengeluaran panas melalui urine
dan keringat, dan membuat
5. Berikan obat penurun panas pemenuhan elektrolit yang hilang
sesuai dengan indikasi 5. Dapat membantu turunnya suhu
tubuh.
9
BAB II
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An “A”
Tempat / Tgl Lahir : Padang / 6 – 11 - 2005
Umur : 2 tahun 9 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : -
Anak Ke : I (Pertama)
BB / TB : 11 kg / 87 cm
Alamat : Koto Panjang. Lb, Minturun (Padang)
Dx Medik : Talasemia
No. MR : 51 06 96
Tgl Masuk RS : 12 Agustus 2008
10
II. KELUHAN UTAMA
Demam sejak 5 hari yang lalu dan pucat sejak 3 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit.
c. Postnatal
Tidak ada kelainan bawaan.
11
klinik anak dengan keluhan demam. Demam sejak 5 hari yang lalu dan
pucat sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk RS. Saat ini klien masih pucat,
demam, klien lemah, rewel dan tidak nafsu makan.
12
Memegang benda dengan jari : 8 bulan
VIII. IMUNISASI
Usia Pemberian Usia Pemberian Usia Pemberian
Jenis Imunisasi
I II III
BCG 1 hari - -
Hepatitis 1 hari 2 bulan 6 bulan
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan
Polio 2 bulan 4 bulan 6 bulan
Campak - - -
13
B. Pola Tidur
Sehat
Malam : Klien tidur jam 21.00-22.00 Wib dan bangun jam
06.00
Sakit : Klien tidur siang + 2 jam
Minum
Malam : Klien tidur jam 20.00 dan sering terbangun karena
rewel
Sakit : Klien tidur siang + 3 jam
C. Pola Aktivitas
Klien tampak lemah, klien pusat dan tidak mampu beraktifitas atau
bermain, sedangkan sewaktu sehat biasanya klien lincah dan bermain
dengan teman-teman tetanganya.
D. Pola Kebersihan diri
Sehat : Klien mandi 2x/hari oral hygiene 2 x/hari, cuci rambut setiap
mandi berpakaian sudah mampu tapi masih ada bantuan oleh
ibunya.
Sakit : Klien mandi dilap badannya oleh ibu klien, 1 x hari, oral
hyginen 1 x /hjari (kadang-kadang), cuci rambut tidak ada,
berpakaian dibantu oleh ibunya
E. Pola Eliminasi
BAB
Sehat : 1 – 2 x/hari, warna kuning, lembek dengan bau yang khas.
Sakit : 1 x /hari, warna kuning dan lembek
BAK
Sehat : 4 – 5 x/hari, warna kuning, lembek dengan bau yang khas.
Sakit : 1 x /hari, warna kuning dan lembek
14
F. Kebersihan diri
Sehat : tidak ada kebiasaan seperti : mengigit jari atau kuku
Sakit : Klien sering cengeng dan rewel
X. Pengkajian Fisik Secara Fungsional
DATA DATA
SUBJEKTIF OBJEKTIF
1.
Data Klinik
a.
TD : 110/70 mmHg
b.
S : 390C
c.
N : 120x/i
d.
28 x/i
e.
Kesadaran : Compos metis
f.
Lila : 14 cm
2. Nutrisi dan metabolisme 2. Nutrisi dan metabolisme
- I a.
bu klien mengatakan An. A Mukosa mulut, kering, pucat
tidak nafsu makan selama b.
sakit Gigi belum lengkap, kebersihan
- I cukup, careis (+)
bu klien mengatakan An. A c.
tidak mau menghabiskan BB : 11 kg
makanan yang diberikan TB : 87 Km
- I d.
bu klien mengatakan An. A Integritas kulit baik
15
kulitnya teraba hangat dan e.
ujung jari tangan dan kaki Porsi makan dihabiskan 1/3 porsi
teraba dingin atau 4-5 sdm
3. Respirasi / sirkulasi 3. Respirasi / sirkulasi
- I a.
bu klien mengatakan An. A Thorak
tidak pernah sesak nafas I: pergerakan dada simetris ki
- I dan ka
bu klien mengatakan An. A P: fremitus ki = ka
demam P: sonor
- I A: vesikuler
bu klien mengatakan An. A b.
ujung jari tangan dan kaki Jantung
teraba dingin I: Ictus tidak tampak
P: Ictus teraba 1 jari di LMCS
RIC V
P: Jantung dalam batas normal
A: Irama jantung teratur
c.
Kulit pucat
d.
Kulit teraba hangat, ektrsmitas
kaki dan tangan dingin
e.
Kapileri refill > 3 detik
4. Eliminasi 4. Eliminasi
Ibu klien mengatakan An. A tidak - A
ada mengeluh sakit perut bdomen
I: Perut tidak tegang
P: Timpani
P: Hepar teraba dan kenyal
16
A: Bising usus (+) 22x./i
17
bu klien mengatakan cemas
8. Peran / hubungan keluarga 8. Peran / hubungan interaksi
Orang tua klien mengatakan dengan keluarga
merasa cemas dengan sakit - K
anaknya karena masih pucat dan eluarga tampak memberikan
demem terus dukungan pada An. A
- K
eluarga ada berkomunikasi
dengan klien
B. Status Nutrisi
18
b. Tanggal 10/08
HB : 7,6 g/dl
XIII. PENATALAKSANAAAN
a. ML 1100 kkal
b. Transpormasi bertahap dimulai dengan PRC 35 cc,60 cc
c. Kompres bila demam
d. Paradetamol 100 mg/oral (bila demam)
e. B. Complek : 2 x 1
f. Vit C : 2 x 1
g. Prosis 100 mg/anus (bila suhu > 385C)
19
ANALISA DATA
Hb : 7,6 fr /dl
-
Konjungtiva anemis
-
20
TD : 110/70 mmHg
-
BB sehat : 11 kg
-
BB sakit : 9 kg
-
21
- Gangguan rasa Peningkatan suhu
Ibu klien mengatakan An. A nyaman: gelisah tubuh
demam hari ini
-
S : 390C P : 28x/i
-
22
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
23
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Klien lemah
-
25
Klien rewel
-
26
Klien lemah
27
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ tanggal No. Hari/ tanggal
No Implementasi Evaluasi
jam Dx jam
1 Kamis/10.00 wib 1 - M Kamis / 13.00 S:
14-8-2008 engawasi TTV, mengkaji pengkajian 14-8-2008 - Ibu
kapilerirefill, warna kulit, dan klien mengatakan An. A demamnya
membran mukosa belum turun, masih pucat dan bibirnya
- M masih kering
encatat keluhan rasa dingin pada - Ibu
daerah perifer klien mengatakan pada ujung jari kaki
- M dan tangan An. A masih teraba dingin
engkaji respon verbal melambat, - Ibu
mudah terangsang, gangguan klien mengatakan An. Asejak demam
memori dan bingung kalian bicara suaranya melambat,
- M reaksi terhadap rangsangan masih ada
engawasi pemeriksaan hasil labor (nyeri), masih ingat sama bunda dan
Hb ayahnya
O:
- N :
126x/i, S : 384C, P : 22x/i, TD : 110/70
mmHg
28
- Warna
kulit masih pucat, kapileri refill > 3
dtk, membran mukosa kering dan
pucat
- Perifer
teraba dingin
- Respon
verbal melambat, respon rangsangan
(+), memori masih baik
- Hb
tanggal 13-8-08 : 7,69/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dari no. 1-4
2 Kamis/10.00 wib 2 - M Kamis / 13.00 S:
14-8-2008 enimbang BB 14-8-2008 - Ibu
- M klien mengatakan An.A BB nya turun
endengarkan bising dengan 2 kg sejak sakit
stetoskop - Ibu
- M klien mengatakan An.A masih susah
emberikan makan sedikit tapi sering makan dan tidak menghabiskan
dan dalam keadaan hangat makanan yang diberikan
29
- M O:
elibatkan keluarga dalam - BB
pemenuhan kebutuhan Sakit : 9 kg
- Bising
usus (+) 22x/i
- Ibu
klien tampak memberikan makanan
pada An.A sedikit tapi sering
- Ibu
klien tampak menyuapi An. A dan
berusaha membujuk An. A mau makan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dihentikan 1 - 4
3 Kamis/10.00 wib 3 - M Kamis / 13.00 S:
14-8-2008 emantau suhu klien, perhatikan 14-8-2008 - Ibu
apakah ada menggigil klien mengatakan An.A masih demam
- M - Ibu
emberikan kompres hangat pada klien mengatakan masih memberikan
kening, lipat ketiak dan lipat paha kompres hanya pada An. A
- M - Ibu
enganjurkan keluarga agar An.A klien mengatakan An.A dikenakan
30
dikenakan pakaian yang menyerap pakaian yang menyerap keringat
keringat dan longgar - Ibu
- M klien mengatakan An.A minimnya
enganjurkan klien untuk minum + agak susah + 4 gelas /hari
2000 ml/hr - Ibu
- M klien mengatakan An.A mendapat obat
emberikan obat penurun panas penurun panas 2x
sesuai terapi O:
- P - S :
aracetamol 100 mg/oral / hari 38,4C
- P - Anak A
ruris 100 mg/anus/bila diperlukan tampak memakai baju yang menyerap
keringat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dari no. 1-5.
31