Reszy-Komter Lansia
Reszy-Komter Lansia
Reszy-Komter Lansia
Nim/Tingkat : 171462/II
Disuatu hari di Rumah Sakit Panti Waluya Malang, terdapat seorang pasien lansia yang
bernama Tn.Ronald Sirait, berusia 70 tahun yang menderita penyakit hipertensi. Tn.Ronald
dirawat diruang Paviliun Placida yang akan dilakukan tindakan asuhan keperawatan
mengenai kondisinya oleh perawat Reszy.
2. Fase Orientasi
Perawat : “perkenalkan saya perawat Reszy. Saya yang akan merawat kakek pagi ini.
Pasien : “oh iya, keadaan saya hari ini udah sedikit mendingan dari yang kemarin.”
perawat : “Puji Tuhan kek berarti itu tanda nya kakek akan segera pulih kembali.
Perawat : “baik kek, disini saya akan melakukan pemeriksaan yang berupa mengukur
tekanan darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan kakek. Apakah kakek
bersedia?”
Perawat : ”kalau begitu saya permisi sebentar untuk mempersiapkan alatnya kurang
Perawat : “permisi.”
Perawat : “saya akan memulai dengan memeriksa tekanan darah kakek, bisa kah Kakek
perawat : “tekanan darah ibu saat ini 120/80 MmHg, lebih baik dari kemarin yang
saya lihat di catatan darah kakek 140/90 MmHg.”
pasien : “benar begitu sus? akan tetapi saya sedikit takut karna kepala saya sampai
saat ini masih pusing seperti beputar- putar sus. Apakah itu tidak apa-apa?
perawat : “oh tidak kek itu adalah hal yang wajar akan tetapi seiring dengan waktu,
rasa pusing yang kakek rasakan perlahan-lahan akan hilang.”
pasien : “apakah sebaik nya itu tidak di berikan obat oleh dokter saja sus?”
perawat : “tidak perlu di berikan obat kek, karena ditakut kan jika kakek banyak
mengonsumsi obat bukan malah sembuh penyakitnya akan tetapi lebih parah.”
Pasien : “ohh ya sus? baik lah kalau begitu terima kasih untuk saran nya.”
Setelah beberapa menit kemudian tekanan darah, dan suhu sudah selesai dilakukan.
Kemudian peralatan dilepas kembali dan setelah itu perawat melanjutkan untuk memeriksa
nadi dan frekuensi pernapasan.
4. Tahap terminasi
Perawat : “Apakah kakek masih ingin bertanya?”
Pasien : “tidak sus.”
Perawat : baiklah, jika kakek sudah tidak ingin bertanya lagi maka saya
izin permisi ya kek, nanti saya akan sering-sering melihat perkembangan kakek.
Pasien : “iya suster, terimakasih.”
Perawat : “sama-sama kek. Selamat pagi.”
Pasien : “selamat pagi sus.”