TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global) dengan gejala-
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular (Muttaqin,
2008).
arteri venosa. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif,
namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
secara cepat menyebabkan kerusakan fungsi otak dan kehilangan kesadaran
(Price&Wilson, 2006).
satu jenis stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak
B. Etiologi
terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau tersumbat. Iskemia
biasanya terjadi karena trombosis atau embolik. Stroke yang terjadi karena
darah kecil”. Stroke pada pembuluh darah besar disebabkan oleh adanya
sumbatan pada arteri serebral utama seperti pada karotid interna, serebal
Stroke pembuluh darah kecil terjadi pada cabang dari pembuluh darah besar
Trombosis
yang menyebabkan zat lemat tertumpuk dan membentuk plak pada dinding
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
(stenosis) pada arteri. Stenosis menghambat aliran darah yang biasanya
lancar pada arteri. Darah akan berputar di permukaan yang terdapat plak,
Trombus bisa terjadi di semua bagian sepanjang arteri karotis. Bagian yang
percabangan dari karotid utama ke bagian dalam dan luar dari arteri karotid.
Stroke karena trombosis adalah tipe yang paling sering terjadi pada organ
dengan diabetes.
Embolisme
darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari trombus di
jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut
Perdarahan (hemoragik)
terjadi akibat dari penyakit hipertensi dan umumnya terjadi setelah usia 50
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Stroke yang disebabkan oleh perdarahan seringkali menyebabkan
spasme pembuluh darah serebral dan iskemik pada serebral, karena darah
yang berada di luar pembuluh darah membuat iritasi pada jaringan. Stroke
Faktor resiko stroke yang tidak dapat dirubah adalah usia, jenis kelamin,
usia seseorang akan semakin mudah terkena stroke. Stroke dapat terjadi
pada usia, namun lebih dari 70% kasus stroke terjadi pada usia diatas
45-80 tahun. Laki-laki lebih mudah terkena stroke. Hal ini dikarenakan
Faktor resiko stroke yang dapat diubah ini penting untuk dikenali.
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
diabetus, dan merokok. Hipertensi : seseorang disebut mengalami
selain itu juga dapat memacu timbulnya plak. Plak yang tidak stabil
salah satu faktor resiko stroke iskemik yang utama, diabetus akan
lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat) ukuran area yang perfusinya
tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral. Stroke akan meninggalkan
gejala sisa karena fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya (Muttaqin,
2008).
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
motorik dari kortek bagian depan. Hemiplegia menyeluruh bisa terjadi
pada setengah bagian dari wajah dan lidah, juga pada lengan dan tungkai
pada sisi bagian tubuh yang sama. infark yang terjadi pada bagiang otak
kerusakan atau trauma pada salah satu saraf wajah. Bell’s palsy
namun, dalam kasus yang jari terjadi, hal itu dapat mempengaruhi kedua
otak yang mengontrol gerakan saraf motorik dari kortek bagian depan.
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
5. Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia”.
dari lapang pandang dari setiap mata. Jadi, klien hanya bisa melihat
bagian kiri dan dipengaruhi oleh stroke di bagian kiri tengah arteri
7. Gangguan persepsi
mampu melihat suatu benda seutuhnya dan hanya telihat setengah dari
suatu benda tersebut, dan kehilangan sensori yaitu karena stroke dapat
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
8. Gangguan status mental.
rehabilitasi. Gangguan pada status mental ini juga umum tejadi dan
1. Anatomi
Gambar 2.2
Sumber Associtas, inc (2001)
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Otak manusia kira-kira 2% dari berat badan orang dewasa (3Ibs).
Otak menerima 20% dari curah jantung dan memerlukan sekitar 20%
pemakaian oksigen tubuh, dan sekitar 400 kilo kalori energi setiap
harinya.
spinal dan 12 pasang saraf cranial. Saraf perifer terdiri dari neuron-
2. Fisiologis
pusat computer dari semua alat tubuh. Bagia dari saraf sentral yang yang
otak yang kuat. Otak terletak dalam rongga cranium berkembang dari
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan tiga gejala pembesaran
otak awal.
serta hipotalamus.
serebellum.
dan oksipitalis).
a. Cerebrum
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
kelabu ) yaitu pada bagian korteks serebral dan zat putig terdapat
Korteks serebri terdiri dari atas banyak lapisan sel saraf yang
serebri selain dibagi dalam lobus juga dibagi menurut fungsi dan
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
alat yang bersangkutan. Korteks sensori bagian fisura lateralis
b. Batang otak
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
- Membantu kerja jantung.
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Medulla oblongata mengandung nukleus atau badan sel dari
itu, suatu cedera yang terjadi pada bagian ini dalam batang
c. Cerebellum
Bentuknya oval, bagian yang kecil pada sentral disebut vermis dan
Serabut saraf yang masuk dan yang keluar dari serebrum harus
melewati serebellum.
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
E. Patofisiologi
pada jaringan otak dipermukaan pia meter dan ventrikel otak, ataupun
sehinga timbul nyeri kepala hebat. Sering pula dijumpai kaku kuduk
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
dan penurunan kesadaran. Perdarahan subarakhnoid dapat
otak dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel saraf hampir
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
F. Pathway
Peningkatan Trombus/Embol
Tekanan Sistemik i
Aneurisma
Pola nafas
tidak efektif Hemiparase Kiri Hemiparase Kanan
Kurang
Resiko Resiko Resiko Pengetahuan
Jatuh Aspirasi Trauma
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
G. Komplikasi
1. Infark Serebri
3. Fistula caroticocavernosum
4. Epistaksis
H. Penatalaksanaan
otak, sekitar daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa
3. Pengobatan
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
b. Obat anti trombotik: Pemberian ini diharapkan mencegah peristiwa
trombolitik/emobolik.
4. Penatalasakanaan Pembedahan
dapat dipertahankan.
I. Pemeriksaan Penunjang
2. Lumbal pungsi
Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal
intrakranial.
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
3. Computer topografi (CT) scan otak untuk memperlihatkan adanya
edema, posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia
sementara lubang hidung yang lain kita tutup dan pasien menutup
pupil, fundus kopi dan tes warna. Untuk penglihatan sentral dengan
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
pasien dengan tabel, jika ruangan tidak cukup luas bisa diakali
pandangan kanan dan ke kiri, atas dan bawah dimana mata lain
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
f. Fasialis ( N.VI ) : Pemeriksaan dilakukan saat pasien diam dan atas
keseimbangan.
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
J. Fokus Pengkajian
Data subyektif :
paralisis.
Data obyektif :
- Gangguan penglihatan.
2. Sirkulasi
Data subyektif :
Data obyektif :
- Hipertensi arterial
3. Integritas ego
Data subyektif :
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Data obyektif :
kegembiraan.
4. Eliminasi
Data subyektif :
- Inkontinensia, anuria
5. Makan / minum
Data subyektif :
intrakranial)
Data obyektif :
faring).
6. Sensori neural
Data subyektif :
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
- Nyeri kepala : pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub
arachnoid.
lumpuh/mati
- Penglihatan berkurang
Data obyektif :
stimuli taktil
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
- Reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan tak bereaksi
7. Nyeri / kenyamanan
Data subyektif :
Data obyektif :
8. Respirasi
Data subyektif :
Tanda-tanda :
9. Keamanan
Data subyekti :
pernah dikenali
suhu tubuh
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
- Gangguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap
Data subyektif :
Data subyektif :
K. Diagnosa Keperawatan
perdarahan, hemoragic
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
2. Hambatan mobiltas fisik berhubungan dengan kelemahan otot.
halus/kasar.
e. Gerakan lambat
L. Intervensi Keperawatan
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
- Tanda-tanda vital dalam kesadaran.
batas normal. - Monitor tanda-
- Kekuatan fungsi otot tanda vital.
normal. - Monitor
keluhan nyeri
kepala, mual
dan muntah.
- Monitor respon
klien terhadap
pengobatan.
- Hindari
aktivitas jika
TIK meningkat.
- Observasi
kondisi fisik
klien.
Terapi oksigen
- Pertahankan
jalan nafas
tetap efektif .
2. Hambatan mobilitas - Menunjukan tingkat Exercise
fisik berhubungan mobilitas. therapy :
dengan kelemahan - Rentang gerak optimal. - Monitoring
otot Setelah dilakukan tindakan vital sign
selama x 24jam diharapkan sebelum /
pasien menampakan sesudah latihan
kemampuan perilaku/ dan lihat respon
tekhnik aktivitas pasien saat
sebagaimana pemulanya latihan.
dengan kriteria hasil : - Ajarkan ROM
- Menunjukan tindakan pasif.
untuk meningkatkan - Konsultasikan
mobilitas. dengan terapi
- Kekuatan otot fisik tentang
meningkat. rencana
ambulasi sesuai
dengan
kebutuhan.
- Kaji
kemampuan
pasien dalam
mobilisasi.
- Dampingi dan
bantu klien saat
mobilisasi dan
bantu penuhi
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
kebutuhan
ADL.
- Ajarkan pasien
bagaimana
merubah posisi
dan berikan
bantuan jika
diperlukan.
3. Defisit perawatan - Self care : hygiene. - Pantau tingkat
diri berhubungan - Self care : activity of kekuatan dan
dengan kerusakan daily living. toleransi
neurovaskuler - Self care : bathing, aktivitas.
dressing, feeding and - Bantu pasien
toileting. memilih
setelah dilakukan tindakan pakaian yang
keperawatan selama x24 mudah dipakai
jam diharapkan pasien dapat dan dilepas.
merawat mandiri dengan - Fasitasi pasien
kriteria hasil : untuk menyisir
- Mampu untuk rambut, bila
mengenakan pakaian memungkinkan
dan berhias sendiri .
secara mandiri. - Pertimbangkan
- Mampu untuk respon pasien
melakukan aktivitas terhadap
eliminasi secara kurangnya
mandiri. privasi.
- Mampu makan secara - Pastikaan
mandiri. posisi pasien
- Mampu untuk yang tepat
membersihkan tubuh untuk
sendiri secara mandiri. memfasilitasi
mengunyah dan
menelan.
- Memberikan
bantuan fisik,
sesuai
kebutuhan.
- Pertimbangkan
budaya
pasienketika
mempromosika
n aktivitas
perwatan diri.
- Memfasilitsi
diri mandi
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
pasien, sesuai
kebutuhan.
- Memberikan
bantuan sampai
pasien
sepenuhnya
dapat
mengasumsika
n perwatan diri.
kesehatan pasien
Asuhan Keperawatan Pada..., Widya Hani Perdana, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017