Anda di halaman 1dari 3

GIS applications in tourism- a tool for sustainable tourism

Pengambilan keputusan dalam pengembangan dan perencanaan pariwisata menjadi semakin


kompleks karena organisasi dan masyarakat harus menyesuaikan diri dengan tuntutan pembangunan
berkelanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Di bidang ini, Sistem Informasi
Geografis (SIG) dapat dianggap sebagai alat bantu alat teknik dan teknologi yang memiliki aplikasinya
yang luas terhadap pencapaian pengembangan pariwisata lestari. Data spasial dapat digunakan untuk
mengeksplorasi konflik, memeriksa dampak dan membantu pengambilan keputusan. GIS dapat
berperan dalam penilaian dampak, mengaudit kondisi lingkungan, memeriksa kesesuaian lokasi untuk
pengembangan yang diusulkan, mengidentifikasi kepentingan yang saling bertentangan dan
hubungan pemodelan. Evaluasi sistematis dampak lingkungan seringkali terhambat oleh kekurangan
informasi namun alat GIS, untuk integrasi data, manipulasi, visualisasi dan analisis, dapat mengurangi
hambatan ini.

What is Tourism?
"Pariwisata adalah gabungan antara kegiatan, fasilitas, layanan dan industri yang memberikan
pengalaman perjalanan, yaitu transportasi, akomodasi, tempat makan dan minum, hiburan, rekreasi,
pengalaman sejarah dan budaya, tempat tujuan wisata, belanja dan layanan lainnya yang tersedia bagi
wisatawan. jauh dari rumah."

What is GIS?
GIS adalah perangkat berbasis komputer yang kuat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil,
memetakan, menganalisis, mengubah dan menampilkan data spasial dan non-spasial dari dunia
geografis untuk serangkaian tujuan tertentu yang bervariasi untuk setiap disiplin.

Why Use GIS in Tourism?


 GIS dan pariwisata memiliki karakteristik yang sama, yaitu keduanya melintasi batas-batas
disiplin dan area aplikasi.
 GIS telah diterapkan di berbagai bidang termasuk geografi, kehutanan, pengembangan dan
perencanaan Perkotaan, dan studi lingkungan.
 Demikian pula, pariwisata telah menjadi topik yang menarik bagi ahli geografi, ekonom, bisnis,
perencana lingkungan, antropolog, dan arkeolog. Selalu ada hubungan langsung antara
pariwisata dan kartografi. Peta rute perjalanan dan informasi umum tentang daerah yang
akan dikunjungi digunakan dalam memilih tujuan dan dalam merencanakan perjalanan dan
tinggal.

Tourism Maps
Aplikasi GIS dapat menyediakan tiga jenis informasi yang berbeda:

 Peta sumber daya pariwisata - Menganalisis kumpulan sumber daya untuk mengidentifikasi
berapa banyak tersedia dan di mana tempatnya. Untuk mengetahui kemampuan suatu daerah
untuk penciptaan produk atau layanan wisata baru, identifikasi lokasi yang sesuai dengan
wisatawan atau pariwisata.
 Peta penggunaan wisata - Untuk menganalisis kumpulan sumber daya untuk mengevaluasi
opsi penggunaan lahan dan mengidentifikasi zona konflik atau komplementaritas, seperti jalur
akses, air, habitat satwa liar, dll.
 Peta kemampuan pariwisata - Untuk menganalisis sumber daya yang ditetapkan untuk
memantau sumber daya wisatawan yang berisiko karena pengelolaan, keputusan
perencanaan dan sektor lainnya.

GIS dalam Perencanaan Pariwisata Di industri pariwisata, GIS digunakan untuk menyediakan:

 Peta peta digital untuk peta tercetak


 Pemetaan Internet dengan file digital
 Pemetaan mobile oleh file digital
 Peta wisata
 Website dengan pemetaan interaktif

Pembuatan Database Spasial

Perencanaan pariwisata memerlukan pengumpulan dan pengolahan data spasial, karena semua lokasi
dan keterkaitannya harus didefinisikan dan dianalisis dalam konteks spasial.

 Pengambilan keputusan yang lebih baik: Ini biasanya berkaitan dengan keputusan yang lebih
baik mengenai lokasi. Contoh umum meliputi pemilihan lokasi real estat, pemilihan rute /
koridor, zonasi, perencanaan, konservasi, ekstraksi sumber daya alam, dan lain-lain. Orang
mulai menyadari bahwa membuat keputusan yang benar mengenai lokasi sangat strategis
bagi keberhasilan sebuah organisasi.
 Peningkatan komunikasi: Peta berbasis GIS dan visualisasi sangat membantu dalam
memahami situasi dan bercerita. Mereka adalah bahasa baru yang meningkatkan komunikasi
antara berbagai tim, departemen, disiplin, bidang profesional, organisasi, dan publik.
 Pembukuan informasi geografis yang lebih baik: Banyak organisasi memiliki tanggung jawab
utama untuk memelihara catatan otoritatif tentang status dan perubahan geografi (akuntansi
geografis). Contoh geografi budaya adalah zonasi, sensus penduduk, kepemilikan lahan, dan
batas administratif. Contoh geografi fisik meliputi inventarisasi hutan, persediaan biologis,
pengukuran lingkungan, aliran air, dan keseluruhan rangkaian akunting geografis.
 Mengelola secara geografis: Di pemerintahan dan banyak perusahaan besar, GIS menjadi
penting untuk memahami apa yang sedang terjadi. Administrator senior dan eksekutif di
tingkat tertinggi pemerintah menggunakan produk informasi GIS untuk berkomunikasi.
Produk ini memberikan kerangka visual untuk mengkonseptualisasikan, memahami, dan
meresepkan tindakan. Contohnya termasuk briefing tentang berbagai pola dan hubungan
geografis termasuk situasi penggunaan lahan, kejahatan, lingkungan, dan pertahanan /
keamanan.

Conclusion
 Implementasi GIS yang berhasil mendorong pentingnya informasi mengenai teknologi.
 GIS telah berhasil digunakan dalam pariwisata untuk mengumpulkan, menganalisis,
pemodelan dan presentasi visual data wisata. GIS juga digunakan untuk membawa data
dereferenced (spasial dan non-spasial) lokasi geografis ke dalam peta digital.
 Integrasi data wisata dan data GIS masih menjadi tantangan besar bagi industri pariwisata
saat ini.

Anda mungkin juga menyukai