GAMBARAN UMUM
Fungsi :
Sebagai komponen yang secara langsung berhubungan dengan objek sampah / Operasional sehari-
hari. Sumber sampah kota Denpasar terdiri atas sampah pemukiman dan sampah non permukiman.
Yang tergolong sampah non pemukiman adalah sampah – sampah yang bersumber dari kantor,
toko, sekolah, pasar, dan fasilitas umum lainya. Menurut data hasil studi penanganan limbah padat
(persampahan) Kota Denpasar tahun 2010 timbulan sampah dibedakan menjadi timbulan sampah
organik dan anorganik. Rekapitulasi data volume timbulan sampah pemukiman dapat dilihat pada
tabel dibawah ini
Tabel 2.1 Rekapitulasi Volume Sampah di Kota Denpasar
Volume timbulan sampah (m3/hari)
No. Uraian Voume (m3/Hari)
Organik Anorganik
Sampah perumahan 4021,07
A - Volume sampah 1863,1 2157,97
- Persentase 46,33 53,67
Sampah Non Perumahan
1. Toko 85 45,05 39,95
2. Kantor 137 24,66 112,34
3. sekolah 165 69,3 95,07
4. jalan/taman 63 45,36 17,64
B 5. hotel/restoran/R.makan 140 81,2 58,8
6. fasilitas umum 92 44,16 47,84
- Volume sampah 682 309,73 372,27
- Persentase 48,5 51,5
Total volume sampah 4703,07 2172,83 2530,24
Persentase total 47,41 52,59
Sumber : Masterplan Persampahan Kota Denpasar,2010
Dari uraian diatas dapat dilihat volume sampah kota denpasar mencapai angka 4703,07 m3 per
harinya. Dilihat dari sampah organik dan anorganiknya terjadi pergesaran, dimana pada masa
sekarang ini jumlah sampah organik semaikn sedikit dan terjadi peningkatan pada sampah
anorganik. Hal ini kemungkinan terjadi akibat adanya penggunaan sampah plastik dan kertas yang
semakin banyak di kalangan masyarakat.
berikut :
1. Pengolahan sampah 3R di Banjar Gelogor Carik, Desa Pemogan dengan kegiatan pada TPST
yaitu pemilahan barang lapak dan pengolahan sampah menjadi kompos. Dengan falitas yang
ada yaitu 1 unit mesin pencacah organik, 1 unit mesin pencacah non organik, 1 unit ayakan, 3
unit permentasi dari bambu dan 1 unit truk kap 4 m3. Sampah yang diolah setiap harinya rata
– rata 12 m3 yang terdiri dari sampah lapak 0,6 m3/hr, Sampah organik 7,2 m3/hr, sampah
organik kompos 2,4 m3/hr dan residu ke TPA 1,8 m3/hr.
2. Pengolahan sampah 3R di Kelurahan Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan dengan
kegiatan pada TPST yaitu pemilahan barang lapak dan pengolahan sampah menjadi kompos.
Dengan falitas yang ada yaitu 1 unit mesin pencacah organik, 1 unit mesin pencacah non
organik, 1 unit Kontainer dan 6 unit gerobak sampah serta bangunan pelengkap untuk proses
pemilahan sampah dan pengomposan.
3. Pengolajan sampah 3R di Kelurahan Renon luas tanah yang disediakan sekitar 1710 m2, dibuat
satu unit bangunan TPST dengan luas sekitar 1952,74 m2 yang terdiri :
Ruang komposting/pengolahan (hanggar) = 1045 m2
Ruang kantor (include = kamar mandi dan teras) = Lantai 1 = 52 m2 dan Lantai 2 = 53 m2
Gudang Kompos = 9 m2
Gudang Granular = 9 m2
Dan sarana 3 R yang dapat diadakan:
Gerobak Sampah : 1 Unit
Mesin pencacah : 1 Unit
Mesin Pengayak : 1 Unit
Mesin Granular : 1 Unit
Pompa air : 1 Unit
Timbangan : 1 Unit
Gambar fasiltas pengolahan sampah 3R di Kelurahan Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan
Sumber : Masterplan Persampahan Kota Denpasar,2010
Cakupan pelayanan angkutan sampah oleh DKP Kota Denpasar mencapai 82.26% dari seluruh
produksi sampah di Kota Denpasar. Sisanya sebesar 13% sampah diangkut ke TPA oleh PD. Pasar,
masyarakat dan jasa sampah swasta (swakelola), 7% sampah sudah diolah menjadi kompos, dan
6% dibuang ditanah masyarakat yang kosong (tegalan). Jenis pengangkutan sampah di Kota
Denpasar yaitu Dump truck, Arm Roll Truk, Truk biasa, Kijang station dan Kijang Pick UP.
Jumlah Sarana pengangkutan di Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6 Jumlah Sarana Prasaran Pengangkutan Sampah Kota Denpasar
No. Alat pengangkutan Unit Merek Tahun Produksi
1 Dump truck 60 Toyota 1998-2010
2 Arm roll truck 12 Daihatsu, hino, isuzu dan mitsubsihi 1997-2003
3 Truk biasa 7 Isuzu dan Toyota 1981-105
4 Kijang station 4 Toyota 1985-1998
5 Kijang pick up 8 Toyota 1992-2005
Sumber : Masterplan Persampahan Kota Denpasar,2010
TPA Sarbagita dengan luasan kurang lebih 38 Ha terletak di kampung SuwungKangin , Desa
Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Gambaran TPA Sarbagita dengan sistem
open dumping dan kegiatan pemulung di TPA Sarbagita dapat ditunjukkan pada dokumentasi
berikut :
SARBAGITA merupakan pusat pengolahan sampah terpadu dengan konsep berbasis 3R (Reduce,
Reuse, Recycling) di TPA. Untuk jangka panjang pengelolaan sampah di kota Denpasar akan
dilakukan secara terpadu dengan bekerjasama dengan 3 kabupaten lain dengan nama
SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan). Pusat pengelolaan sampah terpadu
dilakukan di TPA Sampah Suwung, bekerjasama dengan pihak ketiga yang bertujuan mengelola
sampah menjadi energi yang dapat dimanfaatkan yaitu energi listrik. Sistem pengolahan sampah
di IPST adalah menggunakan Sistem GALFAD (Gassification, Land Fill, Anaerob Diggestion).
Tujuan strategis dari fasilitas yang ditawarkan adalah pemanfaatan potensi sampah sebagai sumber
daya yang sudah tercemar (contaminated resource). Hal ini berarti dengan menggunakan teknik
pemisahan yang sesuai, berbagai jenis sampah dapat dipakai pada berbagai jenis peralatan konversi
energi sehingga dapat memaksimalkan efisiensi konversi sampah menjadi energi yang bernilai
ekonomis. Saat ini TPA Sarbagita beroperasi sebagian masih menggunakan sistem open dumping
sehingga dikhawatirkan akan mengakibatkan pencemaran pada lingkungan terdekat, sehingga
diperlukan peningkatan kualitas. Meskipun di dalam lokasi juga terdapat kegiatan pengembangan
kualitas TPA yang telah dikelola oleh PT Navigat Organik Energi Indonesia (NOEI) namun pada
areal lahan lainnya kurang lebih 28 Ha masih memerlukan peningkatan kualitas.
TPA Sarbagita merupakan salah TPA Regional yang melayani wilayah-wilayah Denpasar,
Badung, Gianyar, dan Tabanan mempunyai potensi dan permasalahan yang dapat dijadikan dasar
dalam pembenahan kualitas sebagai sebuah TPA Regional.
Potensi
- Lokasi lahan TPA yang jauh dari permukiman dan merupakan TPA terluas di Provinsi Bali
- Status lahan merupakan milik Kanwil Kehutanan dengan adanya kerjasamauntuk peminjaman
lahan yang akan di pakai untuk pengelolaan sampah terpadu yang memungkinkan pengembangan
TPA untuk kawasan SARBAGITA
2.1 Aspek Non Teknis
2.1.1 Aspek Kelembagaan
2.1.2 Aspek Peran Serta Masyarakat
2.1.3 Pendanaan dan Pembiayaan
2.1.4 Aspek Peraturan