CEKUNGAN SERAM
DISUSUN OLEH :
CINDY AYU DIAH
1604109010023
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2018
CEKUNGAN SERAM
Berikut penjelasan dari batuan yang ada pada geologi regional Pulau Seram
1. Jku
Batuan beku Ultramafik seperti batuan Serpentinit, Piroksenit dan Dunit berwarna kelabu
tua, kehijauan sampai kehitaman. Batuan ini tersingkap di sebelah tenggara Pulau Seram.
2. KTn
Komplek Nif yang memiliki batuan kalsilutit, serpih, dan napal yang tidak dapat
dipisahkan. Himpunan ketiga batuan tersebut menyatu menjadi satu satuan stratigrafi yang
telah mengalami penggerusan setempat dan berusia Kapus Akhir-Miosen Akhir.
3. Ks
Formasi Sawai yang memiliki batuan Kalsilutit berwarna putih sampai kekuningan.
4. PTRt
Kompleks Tehoru meliputi batuan Filit, Batu Sabak, Sekis, Psamitmeta dan Batu
Gamping.
5. Pzta
Komplek Tsanusa meliputi batuan Sekis, Gneiss, Amphibolit, Kuarsit dan Filit dan
beumur Paleozoikum.
6. Qa
Berupa batuan Lanau, Lumpur, Kerikil dan Kerakal.
7. Ql
Berupa batu Gamping Koral dan batu Gamping Terumbu yang berumur diduga Plitosen
Akhir-Holosen.
8. Qpf
Formasi Fufa meliputi batupasir halus, batu lanau, batu gamping dan lensa konglomerat
serta gambut yang berumur Plitosen.
9. QPfl
Terdiri dari batu gamping formasi Fufa berwarna putih dan berlapis kepingan koral dan
ganggang.
10. TQf
Formasi Fufa yang memiliki batu pasir, napal, lanau, lempung, konglomerat, batu
gamping dan gambut. Lingkungan pengendapan dari formasi ini ialah laut dangkal sampai
daratan.
11. TRJm
Formasi Manusela yang meliputi batuan gamping, rijang, kalsilutit, sisipan napal dan batu
gamping oolit.
12. TRJk
Formasi Kanikeh meliputi batuan perulangan antara batupasir, batulanau, serpih, rijang
dan konglomerat yang merupakan sedimen tipe Flysch.
13. TRs
Kompleks Saku meliputi batu sabak, grawakemalih, arkosh malih, batu gamping dan
konglomerat.
14. Teh
Formasi Hatuolo memiliki batuan serpih pasiran berwarna merat bata kecoklatan berlapis
baik. Pada formasi ini memiliki umur Paleosen-Eosen dan diduga terdapat endapan laut
dangkal.
15. Tmps
Kompleks Salas yang terdiri dari massa dasar lempung bersisik dan bongkah-bongkah
asing. Memiliki umur diperkirakan sekitar Miosen.
16. Toml
Formasi Lisabata memiliki batugamping, batugamping pasiran, batupasir, napal dan
serpih. Formasi ini meiliki umur Oligosen-Miosen tengah.
17. Toms
Formasi Selangor memiliki batuan meliputi batugamping di beberapa tempat kalsilutit,
napal dan bersisipan serpih. Formasi ini memiliki umur Miosen Awal-Tengah. Lingkungan
pengandapannya adalah laut dalam bahkan mungkin neritik.
18. Tpav
Batuan Gunung Api Ambon yang meliputi batruan lava breksi vulkanik, breksi tuff dan
tuf serta riolit yang berwarna kelabu.
19. Tpeh
Formasi Hatuolo meliputi batuan serpih, napal, batugamping dan lensa rijang. Formasi
ini memiliki umur Paleosen-Eosen dengan lingkungan pengendapan yaitu laut.
20. Tpw
Formasi Wahai memiliki batuan napal, napal tufan, sisipan batugamping. Umur pada
formasi ini diperkirakan Pliosen Awal-Pliosen Akhir.
Audley-Charles, M.G, Carter, D.J dan Barber, A.J., 1975. Stratigraphic basis for the
interpretations of the Outer Banda Arc, Eastern Indonesia, Proc. Indon.
Petrol. Assoc., 3rd Ann. Conv., Jakarta, pp. 25-44
Audley-Charles, M.G, Carter, D.J dan Norvick, M.S., 1979. Reinterpretation of The
Geology of Seram : Report to British Petroleum Development Ltd dan
A.A.R, Ltd., Unpublished
Barber, P., Carter, P., Fraser, T. Baillie, P dan Myers K., 2003. Paleozoic and
Mesozoic Petroleum System in Timor and Arafura Seas, Eastern Indonesia,
IPA Proceeding of 29th Annual Convention and Exhibition, Jakarta, Oct 14 –
16.
Schiefelbein, C. dan Ten Haven, H. L., 1995. The Petroleum System of Indonesia,
IPA 24th Annual Convention Proceeding
Vander der Sluis,J. P., 1950. Geology of East Seram. University of Utrecht.
Zillman, N.J. dan Paten, R.J., 1976. Exploration and Petroleum Prospect Bula Basin,
Seram, Indonesia. Prosseding Indonesia Petroleum Association 4. Annual
Convention. Jakarta, p 129-149