KELOMPOK I:
FARAH WIDIA DEFRI
1806162212
FENY TRIAGUSTINA
1806162225
MICHELLE CLAUDIA TJAHJONO
1806250171
TAOFIK MUHAMMAD GUMELAR
1806162414
JAKARTA
2018
Universitas Indonesia
Fakultas Ekonomi
MAKSI-PPAk
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Kelas : A18-1P
Mata Ajaran : Akuntansi Manajemen dan Biaya Lanjutan
Judul Makalah/Tugas : Pembahasan Kasus “Skyview Manor”
Lehigh Steel merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur
baja khusus yang berkekuatan tinggi dan menggunakan aplikasi tinggi yang didirikan pada
tahun 1913. Pangsa pasar Lehigh Steel adalah industri ruang angkasa, industri peralatan,
industri kesehatan, industry energi, serta industri kinerja lainnya. Berkat keunggulan
kemampuan mengintegrasikan bahan baku yang bersih dengan proses yang presisi dalam
memproduksi barang yang berkualitas tinggi dan menggabungkan pengetahuan dalam bidang
logam serta layanan teknis, perusahaan ini dapat menikmati posisi untuk pasar kelas
premium.
Palmer Company, induk perusahaan Lehigh Steel mengakuisisi Lehigh Steel pada
tahun 1975 untuk peralatan khusus yang dapat mengubah bentuk baja menjadi kawat untuk
rol bearing Palmer.
Pada tahun 1988 dan 1989, Lehigh Steel mencatat laba yang dikarenakan pengiriman,
tingkat operasi, dan harga, tetapi pada tahun 1991 perusahaan mengalami resesi sehingga
mengalami kerugian. Kinerja perusahaan diukur dengan contribution margin produk yang
diukur dengan menggunakan standard costing. Perusahaan sedang ditekan untuk mendapat
laba kembali. Oleh karena itu, perusahaan meminta Bob Hall untuk menerapkan Activity
Based Costing (ABC) agar perusahaan untung kembali karena mereka sebelumnya
menggunakan standard costing. Penerapan ABC didalam perusahaan berjalan lancar, tetapi
hasil yang didapat belum pasti. Tidak hanya adanya perbedaan yang signifikan dalam laba
produk dengan menggunakan standard costing, tetapi juga berlawanan dengan intuisi staff
operasi yang percaya bahwa produk yang diproduksi dengan menggunakan sumber daya
penting harus mencerminkan biaya yang tinggi dan laba yang rendah. Oleh karena itu,
manajemen perusahaan menyarankan untuk menggunakan pendekatan lain yaitu Theory of
Constraints (TOC). Tujuannya adalah untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih baik.
Struktur Industri
Baja khusus terdiri dari sekitar 10% dari jumlah industri baja di Amerika Serikat.
Pertumbuhan dan kesempatan untuk mendapatkan laba didapatkan oleh perushaan yang
menargetkan aplikasi khusus dan mengembangkan kompetensi Teknik yang unik. Dalam
menentukan kualitas dan pengaplikasian produk, produk baja ditentukan oleh beberapa
2
atribut, yaitu kelas, produk, hasil permukaan, ukuran, kualitas struktural, dan kualitas
permukaan.
Fokus strategi perushaan ialah melindungi volume dan investasi modal. Dalam Lehigh
Steel, tambahan kapasitas “lumpy” dan mahal. Kapasitas produksi tahunan ialah 100.000 ton
dengan biaya $10 - $100 juta dan membutuhkan waktu 18 sampe 24 bulan untuk menginstall.
Struktur biaya berubah signifikan karena adanya teknologi baru yang mahal dan riskan
seperti Precision Forging Facility (PFF). Berdasarkan rangkuman Hall, fokus strategi
perusahaan adalah produksi produk yang dapat dibuat lebih baik dari kompetisi.
3
Operasi Produksi
Terdapat lima langkah yang dilakukan dalam proses produksi, yaitu melted, refined,
Molds and breakdown, Rolling, dan Finishing. Tiap-tiap langkah memiliki stasiun kerja
masing-masing, berikut adalah siklus proses dan stasiun kerja produksi Lehigh:
Bob Hall menjelaskan bahwa CRM merupakan satu-satunya proses manufkatur yang
memilik pengaruh terpenting bagi Lehigh dalam penggunaan sumber daya dan jadwal
mengemudi.
Pemeliharaan, depresiasi, dan utilitasmerupakan biaya dasar yang dibutuhkan untuk
menjalankan pabrik dan menyumbang pendapatan sebanyak 21%.
4
menghasilkan laba. Dari semua produk diketahui bahwa alloy merupakan produk yang bisa
paling menguntungkan, tetapi dimana labanya?
5
Akuntansi untuk Perubahan
Edward memanggil Clark sebelum penilaian keuangan perkuartal untuk membagikan
hasil pendekatan yang diterapkan yaitu standard costing, ABC, dan TOC. Dalam
menyederhanakan akuntansi untuk manajer divisi lainnya, menyetujui terdapat lima produk
yang merepresentasikan lini produk utama. Para manajer bingung atas perbedaan hasil. Oleh
karena itu mereka fokus terhadap produk mana yang rasional.
Pembahasan Kasus
6
7
8
2. Perbedaan asumsi antara standard costing, ABC, dan TOC
No. Keterangan Standard Costing ABC TOC
1. Cost Pemakaian material Driver berdasarkan Penggerak biaya utama
Drivers berdasarkan standar Biil of aktivitas, sehingga diriver adalah waktu yang
Material biaya berbeda untuk dibutuhkan untuk
kegiatan yang berbeda melakukan proses tertentu.
2. Variable Biaya tergantung pada proses / Berdasarkan biaya setiap Hanya biaya material yang
Cost operation list dimana biaya aktivitas yang sejenis pada termasuk pada variable cost.
overhead dialokasikan setiap produk. Kumpulan
berdasarkan volume penjualan. biaya bersifat homogen.
Kumpulan biaya tidak
homogen.
3. Aplikasi Komponen Utama Biaya Komponen Utama Biaya Biaya overhead ditetapkan
adalah Biaya Variabel adalah Biaya Overhead. dan tidak dapat diubah
Langsung. Memperhitungkan Biaya overhead ditetapkan selama durasi waktu
variance antara biaya aktual berdasarkan aktivitas yang tertentu. Throughput
dan biaya standar. dikonsumsi setiap produk. dihitung dengan
mengurangkan pendapatan
dengan variable cost of
materials, kemudian dibagi
waktu.
4. Model Direct material standar, direct Model ABC berdasarkan Model ini selalu
labor standar, dan overhead pada konsumsi atau memperhitungkan adanya
standar menjadi acuan pemakaian pada setiap kendala di setiap produk
perhitungan biaya, kemudian aktivitas. yang dapat menurunkan
diakhir periode variance antara pendapatan.
standar dan aktual
diperhitungkan.
5 Time Independent of Time Long Term Oriented Short Term Oriented
Orientation
9
3. Rekomendasi metode untuk menghitung keuntungan yang memperbaiki asumsi
yang tidak tepat bagi situasi bisnis Lehigh:
Lehigh Steel dapat menggunakan metode dengan menggunakan gabungan antara
metode Activity Base Costing (ABC) dan TOC. Pertama, Metode ABC dengan
keunggulannya yang mampu menghitung biaya setiap produk yang sesuai dengan
aktivitas yang dikonsumsi oleh setiap produk sehingga memiliki keakuratan lebih
baik, yang kemudian mampu mengkalkulasi tingkat keuntungan pada setiap produk.
Kedua, TOC memiliki keunggulan dalam menganalisa bottleneck pada sebuah proses,
sehingga pihak perusahaan dapat memperbaikinya agar dapat memaksimalkan
keuntungan. Dengan demikian, penggabungan dua metode tersebut dapat saling
melengkapi, dimana ABC dapat melihat tingkat keuntungan yang paling tinggi, dan
TOC dapat menilai produk yang tercepat, sehingga mampu menghasilkan profitability
yang optimal. Seperti pada perhitungan diatas bahwa produk High Speed: Machine
Coil merupakan produk terbaik menurut ABC karena memiliki profitability yang
tertinggi, namun menurut perhitungan TOC, produk High Speed: Machine Coil bukan
merupakan yang tercepat. Dengan demikian pengambilan keputusan tidak hanya
berdasar pada perhitungan ABC saja, tetapi juga perlu menggunakan metode TOC
agar perusahaan dapat lebih akurat dalam memperhitungkan profitability, serta
mampu untuk terus menerus melakukan improvement.
10
4. Rekomendasi untuk Lehigh’s product mix di tahun 1993
Dalam menentukan product mix yang tepat di tahun 1993 untuk Lehigh Steel, metode
ABC dan TOC memiliki pendekatan yang berbeda. Seperti yang kami
rekomendasikan pada soal nomor 3, sebaiknya Lehigh Steel mengkombinasikan
penggunaan ABC dan TOC, oleh karena itu product mix yang kami rekomendasikan
juga perlu mempertimbangkan kedua metode ini. Dalam menentukan product mix
menggunakan metode ABC, Lehigh Steel hanya perlu memperhatikan produk mana
yang menghasilkan angka profitabilitas tertinggi tanpa mempertimbangkan
opportunity cost dalam melakukan utilisasi bottleneck. Di sisi lain, dengan
pendekatan berbeda, TOC hanya memperhatikan constraint yang menghasilkan nilai
throughput untuk masing-masing produk sehingga bisa memaksimalkan profit dalam
melakukan utilisasi dari unit yang dianggap kritis (dalam kasus Lehigh Steel, unit
tersebut adalah bottleneck time constraint in CRM). Dalam memutuskan product mix
yang tepat dalam metode TOC, Lehigh Steel perlu memilih produk mana yang
menghasilkan throughput terbesar atau memaksimalkan profit.
Dapat dilihat pada tabel di atas, terlihat bahwa Produk High Speed: Machine Coil
menghasilkan profitabilitas tertinggi di kedua metode. Oleh karena itu, kami
merekomendasikan Lehigh Steel untuk berfokus pada produksi atas High Speed:
Machine Coil. Selain itu, kami merekomendasikan Lehigh Steel untuk produk lainnya
yang menghasilkan profit yang relatif tinggi setelah produk High Speed yaitu produk
Die Steel: Chipper Knife. Produk Die Steel menghasilkan throughput ketiga tertinggi
dan laba operasional kedua tertinggi.
Kami merekomendasikan Lehigh Steel untuk fokus dalam memproduksi High Speed:
Machine Coil dan Die Steel: Chipper Knife. Namun, produk Alloy: Condition Round
juga memiliki potensi yang besar dalam memberikan profitabilitas yang tinggi apabila
Lehigh Steel memungkinkan untuk mengambil kebijakan kenaikan harga agar laba
operasional yang dihasilkan oleh produk tersebut tidak negatif.
Setelah memutuskan produk mana yang akan menjadi fokus dalam produksi dan
penjualan Lehigh Steel, perlu ditentukan kombinasi kuantitas yang dapat
mengoptimalkan profit atas produk-produk tersebut. Berdasarkan Hansen dan Mowen
(2015), kombinasi tersebut bisa dihitung dengan persamaan berikut:
Objective function: Max Z = $69,218 High Speed + $9,502 Die Steel + $xx Alloy
11
DAFTAR REFERENSI
Hansen, D.R., & Mowen, M.M. 2015. Cornerstone: Cost of Management. 3rd Ed. United
State of America: South-Western Cengage Learning.
12