UNIVERSITAS INDONESIA
Disusun Oleh :
HALIMATUSSAKDIAH 1706128470
MARSELINUS ADITYA H.T. 1806162295
RUKAN FAIZ N.R. 1806250266
MAGISTER AKUNTANSI
NOVEMBER 2018
Statement of Authorship
“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni
hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
2
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
3
membutuhkan peralatan berbeda dan membutuhkan pengetahuan dasar manufaktur yang
mendalam.
Produk-produk baja tersebut dibedakan berdasarkan berbagai atribut sebagai penentu
pengaplikasian produk baja dan penentu kualitasnya. Atribut tersebut adalah sebagai berikut:
4
16,7% turun menjadi 5% pada akhir 1980an. Pada tahun 1988 pemanfaatan kapasitas
industri mencapai puncaknya dengan angka 89,2%, kemudian anjlok ke 74,1% pada tahun
1991, dan memulih pada tahun 1992 sebesar 82,2%.
4. Pasar dan Produk
Pasar dan pelanggan produk LeHigh bervariasi dan diklasifikasikan ke dalam 33 segmen
pasar, seperti yang terlihat pada exhibit 1.
Saat resesi, Lehigh menarik banyak pelanggan baru pada tahun 1991-1992. Berdasarkan
standar costing, bisnis ini berpotensi menghasilkan keuntungan. Namun, produk khusus
dengan pengolahan khusus jumlah pesanannya yang relatif sedikit. Rata –rata pesanan
LeHigh yang awalnya tahun 1988 berjumlah 1600 pounds menjadi lebih kurang dari 1200
pounds pada tahun 1991.
5
Lehigh memiliki 7 lini produk, yaitu Alloy (campuran), Bearing, Conversion, Corrosion.,
Die Steel, High Speed, dan High Temp (Alloy, Die Steel dan High Speed-memiliki kontribusi
sebesar 70% dari total penjualan). Pasar Die Steel sangat luas sehingga pelaku pasar merasa
perlu untuk menawarkan lini produk penuh untuk mempertahankan pangsa.
Hirarki dari produk Lehigh terstruktur sebagai berikut: lini produk, grades, product
shape, stock keeping units (skus). Dalam satu tahun, Lehigh memproduksi lebih dari 10.000
skus. Ringkasan lini produk dapat dilihat pada exhibit 2 sebagai berikut.
4. Operasi Produksi
Produsen baja khusus menggunakan skrap (sisa kepingan baja) sebagai bahan baku utama
daripada baja hasil produksi. Proses produksi terdiri dari enam tahapan, yang bervariasi
tergantung kompleksitas produk. Ringkasan proses produksi adalah sebagai berikut.
6
driver dasar dari profit. Harga pasar menurun hingga mendekati atau dibawah biaya produk,
lebih rendah daripada tahun 1982. Sementara itu, biaya tidak menurun. Pada tahun 1992,
Lehigh perlahan-lahan dapat memperbaiki pasarnya. Tetapi, Lehigh perlu memilih produk-
produk apa saja yang dapat memaksimalkan profit perusahaan. Lehigh menargetkan product
mix bernilai tinggi agar dapat menghasilkan profit yang tertinggi dan memiliki permintaan
yang tinggi.
Jack Clark (CFO Lehigh), menyarankan untuk melakukan analisis profitabilitas atas
produk untuk berfokus hanya pada produk-produk dengan nilai tertinggi. Clark mereview
standard cost perusahaan, dimana product weight (pounds) adalah unit utama yang
digunakan dalam standard cost perusahaan. Standar untuk materials dan direct labor
berdasarkan bill of materials dan routings, dan termasuk yield untuk scrap dan rework.
Direct manufacturing costs, seperti biaya pemeliharan dan biaya utilitas dialokasikan
berdasarkan jam mesin. Sedangkan untuk biaya indirect manufacturing dan administrasi
dialokasikan berdasarkan jumlah produksi (pounds). Hasilnya produk yang paling
menguntungkan adalah alloys.
Sama seperti pada standard costing, biaya material berdasarkan bill dari struktur
material yang ada (seperti 14" ingot to 4 5/16" billet to 0,71" rod product), dan termasuk
7
burden rate untuk material pre-processing, dan juga termasuk scrap yield factor. Biaya
tenaga kerja berdasarkan routing dan standard labor rates, dan termasuk rework yield
factor. Biaya overhead dialokasikan berdasarkan driver yang memiliki hubungan antara
produk dan aktivitas, seperti jumlah order, jumlah jam mesin, atau jumlah skus per produk.
Sedangkan untuk biaya-biaya terkait aktivitas administrasi, biaya tersebut dialokasikan
berdasarkan driver standar yaitu punds produced. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
ABC telah memperbaiki sistem standard costing tetapi bagaimanapun juga beberapa hasil
dari ABC masih menimbulkan keraguan. Contohnya, produk High Temps menunjukkan
tingkat profitabilitas yang sama dengan produk High Speeds, walaupun High Speeds dapat
diproses dengan CRM pada tingkat 6x lebih cepat. Tentunya profitabilitas produk harus
merefleksikan perbedaan yang besar dalam konsumsi sumber daya.
Pada TOC, disarankan agar manajemen lebih fokus kepada constraint yang ada. Menurut
Edward, waktu merupakan satu-satunya masalah dalam TOC. Menurut staf operasional,
CRM diidentifikasi sebagai constraint dalam perusahaan. Edward kemudian menghitung
throughput dari produk Lehigh.
8
Sedangkan exhibit 5 dan 6 masing-masing berisikan standard costing dan activity cost
pool dari Lehigh.
9
Para manajer bingung dengan hasil yang berbeda antara standard costing, ABC, dan
TOC. Mereka ingin lebih fokus pada keputusan mengenai produk mana yang lebih rasional.
10
Pertanyaan:
1. Perhitungan keuntungan untuk lima sampel produk berdasarkan standard costing,
ABC, dan TOC
a. Standard Cost
Standard Cost sudah tersedia di exhibit 5 seperti berikut:
Alloy:
Conversion: Die Steel: Die Steel: High Speed:
Standard Cost ($/lb) Condition
Roller Wire Chipper Knife Round Bar Machine Coll
Round
Price $ 2.31 $ 0.77 $ 1.02 $ 0.93 $ 2.33
Materials $ 0.54 $ - $ 0.12 $ 0.21 $ 1.58
Direct Labor $ 0.29 $ 0.07 $ 0.28 $ 0.18 $ 0.14
Direct Manufacturing Expenses $ 0.24 $ 0.06 $ 0.23 $ 0.16 $ 0.12
Contribution Margin $ 1.24 $ 0.64 $ 0.39 $ 0.38 $ 0.49
Contribution Margin (%) 53.68% 83.12% 38.24% 40.86% 21.03%
Production Unit (lbs) 478,679 2,081,543 2,413,299 6,697,682 2,530,552
Total Contribution $ 593,562 $ 1,332,188 $ 941,187 $ 2,545,119 $ 1,239,970
b. ABC
Untuk menghitung ABC, kita harus mencari Activity Rate untuk masing masing aktivitas:
11
Activity Amount Total Amount Driver Volume Activity Rate
Depreciation $ 2,139,865
Melting Maintenance $ 975,130 $ 5,151,472 $ 5,145,632 $ 1.00
Utilities $ 2,036,477
Depreciation $ 1,711,892
Refining Maintenance $ 780,104 $ 4,237,547 $ 5,691,042 $ 0.74
Utilities $ 1,745,551
Depreciation $ 427,973
Molding Maintenance $ 390,052 $ 1,108,950 $ 4,226,965 $ 0.26
Utilities $ 290,925
Depreciation $ 2,995,811
Rolling Maintenance $ 975,130 $ 4,843,717 $ 8,258,382 $ 0.59
Utilities $ 872,776
Depreciation $ 1,283,919
Finishing Maintenance $ 780,104 $ 2,936,799 $ 4,057,311 $ 0.72
Utilities $ 872,776
Dari activity rate diatas, maka activity rate dapatdialokasikan sebagai berikut:
1. Alloy: Condition Round
Alloy:
Condition Machine Time Activity Rate Activity
Round
Melting 0.20 $ 1.00 $ 0.20
Refining 0.21 $ 0.74 $ 0.16
Molding 0.12 $ 0.26 $ 0.03
Rolling 0.10 $ 0.59 $ 0.06
Finishing 0.06 $ 0.72 $ 0.04
12
Number of Activity
Alloy: Condition Round Production Amount Allocation
Orders/skus Rate
Conversion:
Machine Time Activity Rate Activity
Roller Wire
Number of Activity
Conversion: Roller Wire Production Amount Allocation
Orders/skus Rate
Number of Activity
Die Steel: Chipper Knife Production Amount Allocation
Orders/skus Rate
13
4. Die Steel: Round Bar
Die Steel:
Machine Time Activity Rate Activity
Round Bar
Number of Activity
Die Steel: Round Bar Production Amount Allocation
Orders/skus Rate
Number of Activity
High Speed: Machine Coll Production Amount Allocation
Orders/skus Rate
14
Dari hasil perhitungan di atas, maka hasil perhitungan dengan menggunakan ABC adalah
sebagai berikut:
Alloy:
Conversion: Die Steel: Die Steel: High Speed:
Standard Cost ($/lb) Condition
Roller Wire Chipper Knife Round Bar Machine Coll
Round
Price $ 2.31 $ 0.77 $ 1.02 $ 0.93 $ 2.33
Materials $ 0.54 $ - $ 0.12 $ 0.21 $ 1.58
Direct Labor $ 0.29 $ 0.07 $ 0.28 $ 0.18 $ 0.14
Contribution Margin $ 1.48 $ 0.70 $ 0.62 $ 0.54 $ 0.61
Activity Cost:
Melting $ 0.20 $ - $ 0.09 $ 0.09 $ 0.09
Refining $ 0.16 $ - $ 0.07 $ 0.07 $ 0.07
Molding $ 0.03 $ - $ 0.02 $ 0.02 $ 0.02
Rolling $ 0.06 $ 0.09 $ 0.19 $ 0.05 $ 0.02
Finishing $ 0.04 $ 0.01 $ 0.05 $ 0.06 $ 0.04
General & Administrative $ 0.11 $ 0.11 $ 0.11 $ 0.11 $ 0.11
Material Handling & Setup $ 0.17 $ 0.17 $ 0.12 $ 0.04 $ 0.03
Order Processing $ 0.14 $ 0.14 $ 0.09 $ 0.03 $ 0.03
Production Planning $ 0.12 $ 0.12 $ 0.08 $ 0.03 $ 0.02
Technical Support $ 0.56 $ 0.20 $ 0.15 $ 0.02 $ 0.03
Operating Profit $ (0.11) $ (0.14) $ (0.35) $ 0.01 $ 0.15
Production Unit (lbs) 478,679 2,081,543 2,413,299 6,697,682 2,530,552
Profit (Loss) $ (52,386) $ (281,219) $ (845,637) $ 52,407 $ 369,838
c. Theory of Constraints
Rumus Throughput = (Sales revenue – unit level variable expenses)/time, sehingga
mendapatkan perhitungan di bawah ini:
Alloy: Die Steel: High Speed:
Conversion: Die Steel:
Standard Cost ($/lb) Condition Chipper Machine
Roller Wire Round Bar
Round Knife Coll
Price $ 2.31 $ 0.77 $ 1.02 $ 0.93 $ 2.33
Materials $ 0.54 $ - $ 0.12 $ 0.21 $ 1.58
Contribution Throughput per unit $ 1.77 $ 0.77 $ 0.90 $ 0.72 $ 0.75
Time 0.69 0.17 0.66 0.44 0.34
Throughput per minute ($) $ 2.57 $ 4.53 $ 1.36 $ 1.64 $ 2.21
15
2. Perbedaan asumsi antara standard costing, ABC, dan TOC
16
yang diterapkan. Dengan mengetahui constraint pada proses produksi yang diterapkan
kemudian dapat ditentukan langkah yang perlu dilakukan dalam memperbaiki proses
produksi secara keseluruhan sehingga didapatkan rangkaian proses produksi yang efektif
dan efisien. Dengan begitu diharapkan perusahaan dapat mendapatkan keuntungan lebih
besar lagi.
17
Daftar Pustaka
Mowen, M. M., Hansen, D. R., & Heitger, D. L. (2015). Managerial Accounting: The Cornerstone
of Business Decisions. International 3rd Edition. SouthWestern: Cengage Learning.
18