Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PERTEMUAN XII

MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN DAN BIAYA LANJUTAN

UNIVERSITAS INDONESIA

PEMBAHASAN STUDI KASUS :


LeHigh Steel

Disusun Oleh :
HALIMATUSSAKDIAH 1706128470
MARSELINUS ADITYA H.T. 1806162295
RUKAN FAIZ N.R. 1806250266

MAGISTER AKUNTANSI
NOVEMBER 2018
Statement of Authorship

“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni
hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen dan Biaya Lanjutan


Judul Makalah/Tugas : Pembahasan Studi Kasus: LeHigh Steel
Hari, Tanggal : Selasa, 27 November 2018
Nama Pengajar : Rafika Yuniasih, S.E., Ak., MSM.

Penulis Penulis Penulis

Halimatussakdiah Marselinus Aditya H.T. Rukan Faiz N.R.


(1706128470) (1806162295) (1806250266)

2
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

1. Lehigh dan Specialty Steel (Baja Khusus)


Didirikan pada tahun 1913, Lehigh Steel merupakan produsen baja khusus yang
produknya terkenal sangat kuat, mudah diaplikasikan. Selain itu, sifat produknya juga high-
speed, tool and die, structural, high-temperature, correction-resistant, dan bearing steel,
tersedia dalam berbagai grades (tingkatan) dengan berbagai variasi bentuk. Pangsa pasarnya
meliputi aerospace (perangkat ruang angkasa), peralatan, bidang medis, energi, dan industri
lainnya. Lehigh mampu menjadi pemimpin pasar premium karena kemampuannya untuk
mengintegrasikan clean materials melalui pengolahan yang tepat untuk menghasilkan
produk berkualitas tinggi yang sering disesuaikan untuk penggunaan tertentu, dan bundled
dengan metallurgy dan service teknis lainnya.
Lehigh diakuisisi pada tahun 1975 oleh The Palmer Company yang merupakan
perusahaan manufaktur global penghasil berings (bantalan) dan alloy steels (baja campuran).
Pada tahun 1992, Palmer berpendapatan sebesar 1,6 miliar Dollar AS. Palmer bangga atas
keputusan jangka panjang mereka yang memfokuskan penggunaan sumber daya agar dapat
memberikan kinerja terbaik untuk produk dan pasar tertentu. Palmer yakin bahwa
pengembangan pengetahuan dan inovasi dalam jangka panjang merupakan sumber
keunggulan kompetitif.
Palmer mengakuisisi Lehigh bukan untuk bersinergi dengan bisnis baja khusus miliknya,
tetapi untuk penggunaan Mill secara berkelanjutan atau Continuous Rolling Mill (CRM),
peralatan khusus yang dapat mengkonversi baja menjadi kawat untuk Roller bearing milik
Palmer. Hanya ada di 6 pabrik di AS yang memiliki alat tersebut.
Kinerja keuangan Lehigh umumnya cenderung unggul di atas rata-rata industrinya,
didukung dengan kualitas produknya. Tahun 1988 dan 1989 merupakan puncak pencapaian
berdasarkan keuntungan yang diperoleh LeHigh. Tetapi, terjadi resesi ekonomi pada tahun
1991, menyebabkan Lehigh mengalami kerugian pada tahun tersebut.
2. Sruktur Industri
Baja khusus menguasai ±10% pasar dari total industri baja di AS. Baja khusus
memiliki ciri khas, yaitu komposisi metaliknya yang bervariasi dan proses produksinya.
Misalnya, penambahan nikel dan krom ke baja karbon akan menciptakan stainless steel,
Kombinasi antara tungsten dan molybdenum dapat melenturkan baja karbon agar dapat
dipotong. Beberapa segmen industri mengembangkan kombinasi metalik yang

3
membutuhkan peralatan berbeda dan membutuhkan pengetahuan dasar manufaktur yang
mendalam.
Produk-produk baja tersebut dibedakan berdasarkan berbagai atribut sebagai penentu
pengaplikasian produk baja dan penentu kualitasnya. Atribut tersebut adalah sebagai berikut:

a. Grade (tingkatan), menggambarkan komposisi metalik/chemical dari baja, atau


elemen-elemen yang ditambahkan pada campuran dasar besi dan karbon untuk
menghasilkan produk yang diinginkan.
b. Product shape, menggambarkan bentuk dari produk baja yaitu dalam bentuk yang
semi-finsihed, bentuk yang finished. Contoh produk yang semi-finished adalah
blooms, billets, bars. Sedangkan contoh produk yang jadi adalah wires dan coils
(lembaran logam pipih yang digulung).
c. Surface finish, menggambarkan tampilan jadi dari produk berdasarkan tingkat
kehalusan dan jenis polesan yang diaplikasikan.
d. Size, menggambarkan luas (panjang x lebar) dari suatu produk.
e. Structural quality, tidak adanya keretakan dalam struktur metalik
f. Surface quality, tidak adanya kerutan pada permukaan
3. Kinerja dan Industrial Conduct
Mempertahankan standar produk tetap berkualitas tinggi sekaligus menjaga biaya tetap
kompetitif sangat penting dalam persaingan di industri baja khusus. Perbedaan kualitas
antara produsen berarti bahwa produk bukan merupakan produk substitusi.
Baja khusus memiliki harga kompetitif yang cukup tinggi, berbeda dengan baja
karbon. Produsen baja khusus sedikit, kebanyakan pelanggannya cerdas dan sangat paham
terhadap harga. Sehingga Market sharenya sangat dipengaruhi oleh penentuan harga (di atas
atau di bawah harga pasar). Produsen yang memiliki reputasi dapat menetapkan harga yang
lebih tinggi. Tetapi, pada industri ini, faktor biaya merupakan penentu dalam memperoleh
market share maupun profit.
Untuk mengelola tingkat pemanfaatan dan biaya unit, produsen mencari volume dan
panjang produksi berjalan. Ketika permintaan meningkat, produsen memilih pesanan
bervolume tinggi yang memungkinkan operasi berkelanjutan pada pengaturan workstation
tinggi. Ketika permintaan menurun, produsen mengejar pesanan bervolume rendah untuk
mengisi ceruk bisnis pabrik, rasionalisasi margin yang buruk sebagai volume yang akan
berkontribusi terhadap biaya tetap sekaligus penambahan sedikit atas biaya variabel. Kinerja
baja tergantung kondisi ekonomi. Profitabilitas dalam industri berfluktuasi, mulai dari

4
16,7% turun menjadi 5% pada akhir 1980an. Pada tahun 1988 pemanfaatan kapasitas
industri mencapai puncaknya dengan angka 89,2%, kemudian anjlok ke 74,1% pada tahun
1991, dan memulih pada tahun 1992 sebesar 82,2%.
4. Pasar dan Produk
Pasar dan pelanggan produk LeHigh bervariasi dan diklasifikasikan ke dalam 33 segmen
pasar, seperti yang terlihat pada exhibit 1.

Saat resesi, Lehigh menarik banyak pelanggan baru pada tahun 1991-1992. Berdasarkan
standar costing, bisnis ini berpotensi menghasilkan keuntungan. Namun, produk khusus
dengan pengolahan khusus jumlah pesanannya yang relatif sedikit. Rata –rata pesanan
LeHigh yang awalnya tahun 1988 berjumlah 1600 pounds menjadi lebih kurang dari 1200
pounds pada tahun 1991.

5
Lehigh memiliki 7 lini produk, yaitu Alloy (campuran), Bearing, Conversion, Corrosion.,
Die Steel, High Speed, dan High Temp (Alloy, Die Steel dan High Speed-memiliki kontribusi
sebesar 70% dari total penjualan). Pasar Die Steel sangat luas sehingga pelaku pasar merasa
perlu untuk menawarkan lini produk penuh untuk mempertahankan pangsa.
Hirarki dari produk Lehigh terstruktur sebagai berikut: lini produk, grades, product
shape, stock keeping units (skus). Dalam satu tahun, Lehigh memproduksi lebih dari 10.000
skus. Ringkasan lini produk dapat dilihat pada exhibit 2 sebagai berikut.

4. Operasi Produksi
Produsen baja khusus menggunakan skrap (sisa kepingan baja) sebagai bahan baku utama
daripada baja hasil produksi. Proses produksi terdiri dari enam tahapan, yang bervariasi
tergantung kompleksitas produk. Ringkasan proses produksi adalah sebagai berikut.

5. Case for Change


Kebijakan industri baja menyatakan bahwa profit dari baja adalah fungsi sederhana
dari harga, biaya dan volume. Namun, tahun 1991 LeHigh menghadapi tantangan dari ketiga

6
driver dasar dari profit. Harga pasar menurun hingga mendekati atau dibawah biaya produk,
lebih rendah daripada tahun 1982. Sementara itu, biaya tidak menurun. Pada tahun 1992,
Lehigh perlahan-lahan dapat memperbaiki pasarnya. Tetapi, Lehigh perlu memilih produk-
produk apa saja yang dapat memaksimalkan profit perusahaan. Lehigh menargetkan product
mix bernilai tinggi agar dapat menghasilkan profit yang tertinggi dan memiliki permintaan
yang tinggi.

Jack Clark (CFO Lehigh), menyarankan untuk melakukan analisis profitabilitas atas
produk untuk berfokus hanya pada produk-produk dengan nilai tertinggi. Clark mereview
standard cost perusahaan, dimana product weight (pounds) adalah unit utama yang
digunakan dalam standard cost perusahaan. Standar untuk materials dan direct labor
berdasarkan bill of materials dan routings, dan termasuk yield untuk scrap dan rework.
Direct manufacturing costs, seperti biaya pemeliharan dan biaya utilitas dialokasikan
berdasarkan jam mesin. Sedangkan untuk biaya indirect manufacturing dan administrasi
dialokasikan berdasarkan jumlah produksi (pounds). Hasilnya produk yang paling
menguntungkan adalah alloys.

6. The Case for ABC


Menurut Clark, ABC cocok digunakan untuk Lehigh. Untuk perusahaan seperti Lehigh
ini, setiap pelanggan dan setiap produk memiliki perbedaan dan memerlukan sumber daya
yang berbeda-beda juga, dan berdasarkan sistem standard cost Lehigh, sistem tersebut
merata-ratakan sumber daya perusahaan untuk setiap produk yang berbeda. Clark
berpendapat sistem ABC dapat menjadi solusi bagi Lehigh sehingga dia merekrut Bob Hall
(akuntan dari Armco Steel). Hall menginvestigasi permasalahan dan hasilnya mengejutkan,
karena profitabilitas perusahaan sangat berkolerasi dengan volume penjualan yang tinggi
dari High Speed dan Die Steel.

Berdasarkan ABC, Hall membagi 2 langkah dalam membebankan resources costs ke


aktivitas; menggunakan driver dari resources (persentase waktu atau usaha yang telah
dilakukan), dan mengalokasikan biaya berdasarkan driver yang tepat dengan aktivitasnya.
Pool aktivitas dan driver biaya merefleksikan 4 level hirarki biaya yaitu unit cost, batch
cost, product cost, dan facility cost. Pada Lehigh terdapat 50 proses bisnis dan 270 aktivitas.
Pool aktivitas bervariasi mulai dari $5.017 sampai dengan $1.096.952.

Sama seperti pada standard costing, biaya material berdasarkan bill dari struktur
material yang ada (seperti 14" ingot to 4 5/16" billet to 0,71" rod product), dan termasuk

7
burden rate untuk material pre-processing, dan juga termasuk scrap yield factor. Biaya
tenaga kerja berdasarkan routing dan standard labor rates, dan termasuk rework yield
factor. Biaya overhead dialokasikan berdasarkan driver yang memiliki hubungan antara
produk dan aktivitas, seperti jumlah order, jumlah jam mesin, atau jumlah skus per produk.
Sedangkan untuk biaya-biaya terkait aktivitas administrasi, biaya tersebut dialokasikan
berdasarkan driver standar yaitu punds produced. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
ABC telah memperbaiki sistem standard costing tetapi bagaimanapun juga beberapa hasil
dari ABC masih menimbulkan keraguan. Contohnya, produk High Temps menunjukkan
tingkat profitabilitas yang sama dengan produk High Speeds, walaupun High Speeds dapat
diproses dengan CRM pada tingkat 6x lebih cepat. Tentunya profitabilitas produk harus
merefleksikan perbedaan yang besar dalam konsumsi sumber daya.

7. The Case for Theory of Contraint (TOC)


Edwards kemudian mempelajari tentang Theory of Constraints (TOC). Pada teori TOC
tersebut, Edwards mencatat poin penting, yaitu throughput yang didefinisikan sebagai
jumlah uang yang dihasilkan suatu bisnis melalui jumlah penjualan selama periode waktu
tertentu. Throughput dihitung dengan cara jumlah penjualan dikurangi biaya material. Profit
dari suatu sistem dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan throughput per unit dari
constrained resource. Menariknya, biaya produk tidak memegang peranan pada akuntasi
TOC ini. Edward menggarisbawahi suatu hal yang sangat kontradiktif dengan akuntansi
biaya yang selama ini dia ketahui: Throughput tidak diukur dalam jumlah unit yang
diproduksi, tapi lebih kepada gross profit yang dihasilkan dari unit terjual.

Pada TOC, disarankan agar manajemen lebih fokus kepada constraint yang ada. Menurut
Edward, waktu merupakan satu-satunya masalah dalam TOC. Menurut staf operasional,
CRM diidentifikasi sebagai constraint dalam perusahaan. Edward kemudian menghitung
throughput dari produk Lehigh.

8. Accounting for Change


Edwards memanggil Clark sebelum Financial Review Kuartal berikutnya, untuk
menjelaskan hasil yang ia peroleh. Adanya kontradiksi antara sistem standard costing, ABC,
dan TOC, Clark meminta Hall dan Edward untuk mempresentasikan teori yang mereka buat.
Dan untuk mensimplifikasikan perhitungan, Hall dan Edward sepakat untuk menggunakan 5
produk yang merepresentasikan sebagai 5 lini produk utama Lehigh. Exhibit 4 menjelaskan
mengenai data produk yang dianalisis sebagai berikut.

8
Sedangkan exhibit 5 dan 6 masing-masing berisikan standard costing dan activity cost
pool dari Lehigh.

9
Para manajer bingung dengan hasil yang berbeda antara standard costing, ABC, dan
TOC. Mereka ingin lebih fokus pada keputusan mengenai produk mana yang lebih rasional.

10
Pertanyaan:
1. Perhitungan keuntungan untuk lima sampel produk berdasarkan standard costing,
ABC, dan TOC
a. Standard Cost
Standard Cost sudah tersedia di exhibit 5 seperti berikut:
Alloy:
Conversion: Die Steel: Die Steel: High Speed:
Standard Cost ($/lb) Condition
Roller Wire Chipper Knife Round Bar Machine Coll
Round
Price $ 2.31 $ 0.77 $ 1.02 $ 0.93 $ 2.33
Materials $ 0.54 $ - $ 0.12 $ 0.21 $ 1.58
Direct Labor $ 0.29 $ 0.07 $ 0.28 $ 0.18 $ 0.14
Direct Manufacturing Expenses $ 0.24 $ 0.06 $ 0.23 $ 0.16 $ 0.12
Contribution Margin $ 1.24 $ 0.64 $ 0.39 $ 0.38 $ 0.49
Contribution Margin (%) 53.68% 83.12% 38.24% 40.86% 21.03%
Production Unit (lbs) 478,679 2,081,543 2,413,299 6,697,682 2,530,552
Total Contribution $ 593,562 $ 1,332,188 $ 941,187 $ 2,545,119 $ 1,239,970

Manufacturing & Administrative


$ 0.64 $ 0.64 $ 0.64 $ 0.64 $ 0.64
Overhead

Operating Profit $ 0.60 $ - $ (0.25) $ (0.26) $ (0.15)


Operating Profit (%) 26% 0% -25% -28% -6%
Total Operating Profit $ 287,207 $ - $ (603,325) $ (1,741,397) $ (379,583)

b. ABC
Untuk menghitung ABC, kita harus mencari Activity Rate untuk masing masing aktivitas:

11
Activity Amount Total Amount Driver Volume Activity Rate
Depreciation $ 2,139,865
Melting Maintenance $ 975,130 $ 5,151,472 $ 5,145,632 $ 1.00
Utilities $ 2,036,477

Depreciation $ 1,711,892
Refining Maintenance $ 780,104 $ 4,237,547 $ 5,691,042 $ 0.74
Utilities $ 1,745,551

Depreciation $ 427,973
Molding Maintenance $ 390,052 $ 1,108,950 $ 4,226,965 $ 0.26
Utilities $ 290,925

Depreciation $ 2,995,811
Rolling Maintenance $ 975,130 $ 4,843,717 $ 8,258,382 $ 0.59
Utilities $ 872,776

Depreciation $ 1,283,919
Finishing Maintenance $ 780,104 $ 2,936,799 $ 4,057,311 $ 0.72
Utilities $ 872,776

General & Administrative $ 5,400,955 $ 50,299,420 $ 0.11

Material Handling & Setup $ 4,936,068 $ 57,147 $ 86.37

Order Processing $ 3,953,709 $ 57,147 $ 69.18

Production Planning $ 3,339,500 $ 57,147 $ 58.44

Technical Support $ 5,766,579 $ 6,642 $ 868.20

Dari activity rate diatas, maka activity rate dapatdialokasikan sebagai berikut:
1. Alloy: Condition Round
Alloy:
Condition Machine Time Activity Rate Activity
Round
Melting 0.20 $ 1.00 $ 0.20
Refining 0.21 $ 0.74 $ 0.16
Molding 0.12 $ 0.26 $ 0.03
Rolling 0.10 $ 0.59 $ 0.06
Finishing 0.06 $ 0.72 $ 0.04

12
Number of Activity
Alloy: Condition Round Production Amount Allocation
Orders/skus Rate

General & Administrative 1 $ 0.11 $ 0.11


Material Handling & Setup $ 86.37 $ 0.17
Order Processing 957 500.19 $ 69.18 $ 0.14
478,679
Production Planning $ 58.44 $ 0.12
Technical Support 311 1,539.16 $ 868.20 $ 0.56

2. Conversion: Roller Wire

Conversion:
Machine Time Activity Rate Activity
Roller Wire

Melting 0.00 $ 1.00 $ -


Refining 0.00 $ 0.74 $ -
Molding 0.00 $ 0.26 $ -
Rolling 0.15 $ 0.59 $ 0.09
Finishing 0.02 $ 0.72 $ 0.01

Number of Activity
Conversion: Roller Wire Production Amount Allocation
Orders/skus Rate

General & Administrative 1 $ 0.11 $ 0.11


Material Handling & Setup $ 86.37 $ 0.17
Order Processing 4,163 500.01 $ 69.18 $ 0.14
2,081,543
Production Planning $ 58.44 $ 0.12
Technical Support 473 4,400.73 $ 868.20 $ 0.20

3. Die Steel: Chipper Knife


Die Steel:
Chipper Machine Time Activity Rate Activity
Knife
Melting 0.09 $ 1.00 $ 0.09
Refining 0.10 $ 0.74 $ 0.07
Molding 0.07 $ 0.26 $ 0.02
Rolling 0.33 $ 0.59 $ 0.19
Finishing 0.07 $ 0.72 $ 0.05

Number of Activity
Die Steel: Chipper Knife Production Amount Allocation
Orders/skus Rate

General & Administrative 1 $ 0.11 $ 0.11


Material Handling & Setup $ 86.37 $ 0.12
Order Processing 3,218 749.94 $ 69.18 $ 0.09
2,413,299
Production Planning $ 58.44 $ 0.08
Technical Support 418 5,773.44 $ 868.20 $ 0.15

13
4. Die Steel: Round Bar

Die Steel:
Machine Time Activity Rate Activity
Round Bar

Melting 0.09 $ 1.00 $ 0.09


Refining 0.10 $ 0.74 $ 0.07
Molding 0.08 $ 0.26 $ 0.02
Rolling 0.09 $ 0.59 $ 0.05
Finishing 0.08 $ 0.72 $ 0.06

Number of Activity
Die Steel: Round Bar Production Amount Allocation
Orders/skus Rate

General & Administrative 1 $ 0.11 $ 0.11


Material Handling & Setup $ 86.37 $ 0.04
Order Processing 3,349 1,999.91 $ 69.18 $ 0.03
6,697,682
Production Planning $ 58.44 $ 0.03
Technical Support 172 38,940.01 $ 868.20 $ 0.02
5. High Speed: Machine Coll
High Speed:
Machine Machine Time Activity Rate Activity
Coll
Melting 0.09 $ 1.00 $ 0.09
Refining 0.10 $ 0.74 $ 0.07
Molding 0.07 $ 0.26 $ 0.02
Rolling 0.03 $ 0.59 $ 0.02
Finishing 0.05 $ 0.72 $ 0.04

Number of Activity
High Speed: Machine Coll Production Amount Allocation
Orders/skus Rate

General & Administrative 1 $ 0.11 $ 0.11


Material Handling & Setup $ 86.37 $ 0.03
Order Processing 1,012 2,500.55 $ 69.18 $ 0.03
2,530,552
Production Planning $ 58.44 $ 0.02
Technical Support 102 24,809.33 $ 868.20 $ 0.03

14
Dari hasil perhitungan di atas, maka hasil perhitungan dengan menggunakan ABC adalah
sebagai berikut:
Alloy:
Conversion: Die Steel: Die Steel: High Speed:
Standard Cost ($/lb) Condition
Roller Wire Chipper Knife Round Bar Machine Coll
Round
Price $ 2.31 $ 0.77 $ 1.02 $ 0.93 $ 2.33
Materials $ 0.54 $ - $ 0.12 $ 0.21 $ 1.58
Direct Labor $ 0.29 $ 0.07 $ 0.28 $ 0.18 $ 0.14
Contribution Margin $ 1.48 $ 0.70 $ 0.62 $ 0.54 $ 0.61
Activity Cost:
Melting $ 0.20 $ - $ 0.09 $ 0.09 $ 0.09
Refining $ 0.16 $ - $ 0.07 $ 0.07 $ 0.07
Molding $ 0.03 $ - $ 0.02 $ 0.02 $ 0.02
Rolling $ 0.06 $ 0.09 $ 0.19 $ 0.05 $ 0.02
Finishing $ 0.04 $ 0.01 $ 0.05 $ 0.06 $ 0.04
General & Administrative $ 0.11 $ 0.11 $ 0.11 $ 0.11 $ 0.11
Material Handling & Setup $ 0.17 $ 0.17 $ 0.12 $ 0.04 $ 0.03
Order Processing $ 0.14 $ 0.14 $ 0.09 $ 0.03 $ 0.03
Production Planning $ 0.12 $ 0.12 $ 0.08 $ 0.03 $ 0.02
Technical Support $ 0.56 $ 0.20 $ 0.15 $ 0.02 $ 0.03
Operating Profit $ (0.11) $ (0.14) $ (0.35) $ 0.01 $ 0.15
Production Unit (lbs) 478,679 2,081,543 2,413,299 6,697,682 2,530,552
Profit (Loss) $ (52,386) $ (281,219) $ (845,637) $ 52,407 $ 369,838

c. Theory of Constraints
Rumus Throughput = (Sales revenue – unit level variable expenses)/time, sehingga
mendapatkan perhitungan di bawah ini:
Alloy: Die Steel: High Speed:
Conversion: Die Steel:
Standard Cost ($/lb) Condition Chipper Machine
Roller Wire Round Bar
Round Knife Coll
Price $ 2.31 $ 0.77 $ 1.02 $ 0.93 $ 2.33
Materials $ 0.54 $ - $ 0.12 $ 0.21 $ 1.58
Contribution Throughput per unit $ 1.77 $ 0.77 $ 0.90 $ 0.72 $ 0.75
Time 0.69 0.17 0.66 0.44 0.34
Throughput per minute ($) $ 2.57 $ 4.53 $ 1.36 $ 1.64 $ 2.21

15
2. Perbedaan asumsi antara standard costing, ABC, dan TOC

No. Keterangan Standard Costing ABC TOC


1. Cost Weight dianggap sebagai driver atas Semua indirect cost Constraints, contohnya
Drivers primary cost yang berhubungan bottleneck pada waktu
dengan produk, cost proses. Penentuan kendala
driver berbeda-beda di masing-masing
pada setiap aktivitas lingkungan pabrik berbeda-
beda dan fluktuatif.
2. Variable Tiap produk memiliki jenis biaya Didasarkan pada biaya Variable cost yang dihitung
Cost yang berbeda karena tergantung per masing-masing adalah material cost.
masing-masing process / operation aktivitas yang sejenis
list dimana biaya overhead di tiap produk.
dialokasikan berdasarkan volume
penjualan.
3. Aplikasi Variance antara biaya aktual dan Biaya overhead per Kontribusi throughput
standar diperhitungkan. aktivitas dihitung dihitung berdasarkan
berdasarkan konsumsi pendapatan – variable cost
per produk. of materials.
4. Model Perhitungan biaya selalu Berfokus pada Selalu memperhitungkan
menggunakan standard direct konsumsi atau kendala yang ada di setiap
material,standar direct labor, dan pemakaian. produk yang dapat
standar overhead, kemudian menurunkan pendapatan.
menghitung variance pada akhir
periode.
5 Orientasi Tidak tergantung pada waktu Orientasi jangka Orientasi jangka pendek
Waktu panjang

3. Rekomendasi metode untuk menghitung keuntungan yang memperbaiki asumsi


yang tidak tepat bagi situasi bisnis LeHigh Steel.
Untuk memperbaiki asumsi yang tidak tepat bagi situasi bisnis Lehigh, sebaiknya dilakukan
kombinasi antara perhitungan ABC dengan TOC. ABC dilakukan untuk mendapatkan nilai
yang akurat mengenai keuntungan dan biaya dari masing-masing produk. Kemudian juga
perlu dilakukan analisis TOC untuk mengetahui constraint dari serangkaian proses produksi

16
yang diterapkan. Dengan mengetahui constraint pada proses produksi yang diterapkan
kemudian dapat ditentukan langkah yang perlu dilakukan dalam memperbaiki proses
produksi secara keseluruhan sehingga didapatkan rangkaian proses produksi yang efektif
dan efisien. Dengan begitu diharapkan perusahaan dapat mendapatkan keuntungan lebih
besar lagi.

4. Rekomendasi untuk product mix LeHigh Steel di tahun 1993.


Product Mix dari kelima produk adalah:
Alloy:
Conversion: Die Steel: Die Steel: High Speed:
Methods Condition
Roller Wire Chipper Knife Round Bar Machine Coll
Round
$ (52,386) $ (281,219) $ (845,637) $ 52,407 $ 369,838
ABC
Loss Loss Loss Profit Profit
$ 2.57 $ 4.53 $ 1.36 $ 1.64 $ 2.21
TOC
2nd 1st 5th 4th 3rd
Jika dilihat dari perhitungan Product Mix di atas maka kami sarankan untuk:
a. Menghentikan produksi Die Steel: Chipper Knife. Produk ini menyebabkan perusahaan
mengalami kerugian yang cukup besar jika dibandingkan dengan 4 produk lainnya. Selain
itu produk ini pun memiliki tingkat keefesiensian yang sangat rendah. Jika perusahaan ingin
mempertahankan produk ini, maka perusahaan perlu mencari cara untuk memproduksi
produk dengan biaya dan waktu yang lebih efisien agar dapat mendapatkan profit. Jika tidak
dapat meminimalkan cost produksi, maka perusahaan harus menaikkan harga produk ini.
b. Melakukan review untuk produk High Speed: Machine Coll. Produk ini memiliki profit yang
cukup tinggi dibandingkan dengan produk lainnya. Jika produksi dapat lebih diefisienkan
lagi maka hal tersebut dapat lebih memaksimalkan profit yang diterima oleh perusahaan.
c. Menaikkan harga produk Alloy: Condition Round dan Conversion: Roller Wire. Kedua
produk ini memiliki tingkat keefisienan yang cukup tinggi. Namun kedua produk ini juga
tidak membuat perusahaan untung. Walaupun tingkat efisiennya tinggi, namun perusahaan
mengalami kerugian dari produksi barang ini. Sehingga ada baiknya untuk menaikkan harga
kedua produk tersebut, agar perusahaan tidak mengalami rugi yang berkepanjangan.
d. Melakukan review produksi dan harga untuk produk Die Steel: Round Bar. Produk ini
memiliki profit yang lebih rendah dari High Speed: Machine Coll. Proses produksi yang
dilakukan pun tidakcukup bagus. Harus ada evaluasi dan tindakan yang dilakukan
perusahaan agar dapat lebih memaksimalkan profit dari produk ini.

17
Daftar Pustaka

Mowen, M. M., Hansen, D. R., & Heitger, D. L. (2015). Managerial Accounting: The Cornerstone
of Business Decisions. International 3rd Edition. SouthWestern: Cengage Learning.

18

Anda mungkin juga menyukai