Anda di halaman 1dari 7

Nama : Erlia Noviyani Febriana

NIM : C1G114035

Tugas : Bahasa Indonesia

PERBEDAAN CATATAN KAKI, DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAFI) DAN KUTIPAN

1. Catatan kaki

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran
atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan
komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibliografi. Catatn kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada
halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks
guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil
dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat
situsnya, seperti http:/ http://www.ed.gov./…; yang memudahkan pembaca untuk mengakses
sumber tersebut.

Jenis & Contoh Catatan Kaki / Foot Note

a. Catatan kaki untuk buku

Dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal
kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring), nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada),
kota penerbit (diikuti titik dua), nama penerbit (diikuti koma), dan tahun penerbitan (ditulis
dalam kurung dan diakhiri dengan titik).

b. Catatan kaki untuk artikel dan majalah

Dimulai dengan nama pengarang, judul artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada,
tanggal penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada catatan
kaki ditulis ibid. (singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis sumbernya dengan catatan kaki
di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi sumber lain,
digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari majalah dan koran
yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah loc. cit. (singkatan dari loco citato).

Contoh:

…………………………………………………
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25

4 Ibid., hal. 15

5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17

Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama dengan sumber nomor 3.
Sumber nomor 5 sama dengan nomor 2.

2. Daftar Pustaka

Dalam penulisan makalah, penulisan ilmiah, skripsi, buku dan lain-lain terdapat lembar
daftar pustaka, terdapat beberapa hal terkait dengan daftar pustaka yang harus anda ketahui,
antara lain :

a. Pengertian Daftar Pustaka

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul
buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu
karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf yang dimaksud
dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-
artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan yang sedang digarap.

Melalui daftar pustaka pembaca atau penulis dapat melihat kembali kepada sumber
aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai keterkaitan
dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan
sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula pengetahuannya dengan bermacam-
macam referensi itu.

b. Fungsi Daftar Pustaka

Dari daftar pustaka banyak hal yang dapat kita peroleh, antara lain ;

 Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi juga
ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
 Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat
membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
 Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita
dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
 Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.
c. Unsur-unsur Daftar Pustaka

Hal yang perlu diketahui dalam penulisan daftar pustaka, yaitu :

 Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.


 Judul buku, termasuk judul tambahannya.
 Data publikasi, nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku tersebut.
 Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid,
nomor, dan tahun.

d. Jenis-jenis Daftar Pustaka

- Kelompok Textbook

 Penulis perorangan.
 Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor.
 Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga.
 Buku terjemahan.
- Kelompok Jurnal
 Artikel yang disusun oleh penulis.
 Artikel yang disusun oleh lembaga.
 Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi / symposium.

- Kelompok disertasi / tesis

- Kelompok makalah / informasi dari Internet

e. Penyusunan Daftar Pustaka


Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu dari tiga
sistem berikut :
 Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan
nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan nama akhir
penulis diikuti tahun penerbitan.
 Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara penunjukannya
dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor pada daftar pustaka
yang disusun sesuai abjad.
 Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan
susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut
abjad.
f. Metode Havard
g. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook
 Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring
atau garis bawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang
dibaca.
 Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau
garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
h. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis
Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium : nama
penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring
atau garisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.
 Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul disertasi/thesis
(centang miring atau garisbawahi), tempat penerbitan (kota), universitas, kata “disertasi” atau
“tesis”.
i. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
 Kelompok makalah / informasi dari Internet (apabila ada nama penulis) : nama penulis
(disusun balik), tahun penyajian, judul makalah / informasi, alamat Internet.
 Kelompok makalah / informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga
yang menulis, tahun penyajian, judul makalah / informasi, alamat Internet.
3. Kutipan

Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau seseorang, baik berupa
tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan.

Tujuan

Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu
terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis
tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh
penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki
fungsi sebagai:

a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:

1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu


2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak
a. langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

Prinsip Mengutip

a. Karena kutipan itu pada hakekatnya adalah pinjaman pendapat seseorang, maka pengutip
jangan mengadakan perubahan, baik kata-katanya mau pun tekniknya. Bila penulis terpaksa
mengadakan perbaikan, misalnya dianggap ada kesalahan, penulis harus memberi keterangan.
Contoh:

Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang. Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu
ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.

Cara memperbaikinya:

1) Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.

2) Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang. [Sic!] artinya dikutip sesuai dengan
aslinya. Cara 2) ini lebih umum.

b. Menghilangkan bagian kutipan

Dalam kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat


bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.

Caranya:
1) menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti
dengan tiga titik berspasi
2) menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti
dengan titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai ke margin kanan)

Jenis Kutipan

1. Kutipan langsung

Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada
perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita
sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan
itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf
miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan
disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu
dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].

Cara penulisannya sebagai berikut :

a) Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan kedalam teks,

 Diketik seperti ketikan teks


 Diawali dan diakhiri dengan tanda (“)
 Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan

b) Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih,

 Diketik satu spasi


 Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
 sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan

Cara Mengutip

1) yang tidak lebih dari empat baris:

 kutipan diintegrasikan dengan teks


 jarak antar baris kutipan dua spasi
 kutipan diapit dengan tanda kutip
 sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam
 tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
 menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit,
 dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil

2) yang lebih dari empat baris:

 kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi


 jarak antar baris kutipan satu spasi
 kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks
 pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru,
 maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan
 kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip
 di belakang kutipan diberi sumber kutipan {seperti pada 1)}
2. Kutipan tak langsung

Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita
kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit
tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem
catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

Adapun cara penulisannya sebagai berikut :

 Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap
sebagaimana dengan teks biasa
 Semua kutipan harus dirujuk
 Sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung kutipan

Cara Mengutip

1) kutipan diintegrasikan dengan teks


2) jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3) kutipan tidak diapit tanda kutip
4) sesudah selesai diberi sumber kutipan
3. Kutipan pada catatan kaki

Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan
diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

4. Kutipan atas ucapan lisan

Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang
pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak
langsung.

5. Kutipan dalam kutipan

Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini dapat
ditempuh dua cara:

1) bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan
tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda
2) bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip
ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan
memakai tanda kutip tunggal.
6. Kutipan langsung pada materi

Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat, (dapat
berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.

Contoh:

Jelas, kata Prof. Haryati, kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa
Sansekerta.

Catatan: Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran

Anda mungkin juga menyukai