Hukum Zina
Zina hukumnya haram dan merupakan salah satu dosa besar setelah dosa kekafiran, dosa syirik,
dan dosa pembunuhan terhadap jiwa, baahkan zina merupakan perbuatan yang sangat-sangat keji
disisi Allah. Sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an surat Al-Isra’ ayat 32:
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji
dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)
Bagi pelaku zina selain diakhirat, diduniapun akan mendapatkan had (hukuman) hal ini sesuai
dengan firman Allah Dalam Al-qur’an surah An-Nur ayat 2 :
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera.” (QS. An-Nur :2)
Zina Terbagi 2
1) Zina Muhsan
Zina muhsan yaitu penzina yang sudah memiliki pasangan yang sah (sudah menikah) kemudian
mencari perempuan/laki-laki lain untuk melakukan hubungan intim (perzinaan).
2) Zina Ghairu Muhsan
Zina Ghairu Muhsan yaitu penzina atau pelaku yang belum pernah menikah.
Hukuman Bagi Pelaku Zina Yang Wajib Dilaksanakan Didunia
1) Hukuman bagi pelaku Zina Muhsan
Jika pelakunya sudah menikah, dan melakukan zina secara suka rela atau tidak diperkosa maka
mereka dihukum dengan dicambuk 100 X kemudian dirajam atau dikubur hidup-hidup sampai
leher, kemudian disekitarnya ditaruh batu supaya semua orang bisa melemparinya dan berhak
untuk melemparinya dengan batu tersebut sampai mati. Hukuman ini berdasarkan al-Qur`an,
hadits mutawatir dan ijma’ para ulama. Karena orang yang sudah menikah mereka sudah
merasakan yang namanya kenikmatan yang sempurna yang ia dapatkan dari kemaluan
suami/istri. Jadi kalau orang tersebut berbuat zina maka kejahatannya lebih keji, maka ia berhak
mendapat tambahan siksaan yaitu dihukum sampai mati. Nauzubillah.
2.Al-Lahazhot (Lirikan atau Pandangan Pertama) Pandangan mata bagaikan anak panah syahwat
yang diluncurkan Iblis untuk menjuruskan manusia kepada perzinaan. Dialah pintu gerbang jika
telah dimasuki, maka akan menyeret manusia kepada kebuasan nafsu setan yang membawa
kepada perzinaan. Pandangan pertama adalah pelopor, atau “utusan” syahwat. Oleh karenanya,
menjaga pandangan merupakan modal dalam usaha menjaga kemaluan. Barangsiapa yang
melepaskan pandangannya tanpa kendali, niscaya hal tersebut akan menjerumuskan dirinya
sendiri ke jurang kebinasaan. Rosululloh bersabda: (( َت لَك َ فَإِنَّ َما لَكَ األ ُ ْولَى َولَ ْي،َ ظ َرة
ْ س ْ َّظ َرة َ الن
ْ َّالَ تُتْبِع الن
ِ
“ )) األ ُ ْخ َرىJanganlah kamu ikuti pandangan (pertama) itu dengan pandangan (berikutnya).
Pandangan (pertama) itu boleh, tapi tidak dengan pandangan selanjutnya.” (HR. at-Tirmidzi) Di
dalam musnad Imam Ahmad , diriwayatkan dari Rosululloh , beliau bersabda: (( س ْه ٌم َم ْس ُم ْو ٌم ْ َّالن
َ ُ ظ َرة
ُلى يَ ْو ِم يَ ْلقَاه
َ ِث هللا قَ ْلبَهُ َحالَ َوةً إ
َ ص َرهُ َع ْن َم َحا ِس ِن ا ْم َرأَةٍ هلل أ َ ْو َر َّ فَ َم ْن غ،ْس
َ ََض ب َ “ )) ِم ْن ِس َه ِام إِ ْب ِليPandangan itu adalah
anak panah beracun dari anak panah-anak panah milik iblis. Maka barangsiapa yang
menundukkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita, karena Alloh semata, maka Alloh
akan memberikan di hatinya kenikmatan hingga hari kiamat.” (HR. Ahmad) Beliau juga
ُ َار ُك ْم َواحْ ف
bersabda: (( ظ ْوا فُ ُر ْو َج ُك ْم َ صَ غض ُّْوا أَ ْب
ُ )) “Tundukkanlah pandangan kalian, dan jagalah
kemaluan kalian.” (HR. ath-Thobroni) Pandangan adalah pangkal petaka yang menimpa
manusia, sebab pandangan akan melahirkan lintasan dalam hati. Kemudian lintasan akan
melahirkan pikiran, dan pikiran akan melahirkan syahwat. Syahwat membangkitkan keinginan,
kemudian keinginan itu menjadi kuat dan berubah menjadi tekad yang bulat untuk mewujudkan
keinginan tersebut. Akhirnya apa yang tadinya melintas dalam pikiran menjadi kenyataan dan itu
pasti akan terjadi selama tidak ada yang menghalanginya. Oleh karena itu, sebagian ahli hikmah
berkata, “Bersabar dalam menahan pandangan mata (bebannya) lebih ringan dibanding harus
menanggung beban penderitaan yang ditimbulkannya.” Pandangan yang liar akan menimbulkan
perasaan gundah dalam jiwa, tidak tenang dan hati panas terasa terbakar. Terkadang mata
seorang hamba melihat sesuatu yang membangkitkan syahwat, yang dia tidak sanggup menahan
diri, membendung keinginan, namun tak kuasa mewujudkan keinginannya, tentu jiwanya sangat
tersiksa; dapat melihat namun tak kuasa menjamahnya. Inilah sebenarnya siksaan batin yang
disebabkan dari pandangan yang liar. Para pengumbar pandangan mengira dengan menguntit
wanita cantik atau pria tampan bisa menawarkan syahwatnya. Padahal lirikan-lirikannya tidak
lain hanyalah menorehkan luka di atas luka. Bahkan menawan hati dengan syahwatnya yang
panas membara.
3. Al-Lafadzot (Kata-Kata) Kata-kata bisa menjadi pintu gerbang perzinaan, yaitu dengan kata-
kata kotor yang menjadi bumbu dan mengacu pada perzinaan, baik itu berupa lagu, syair atau
cerita-cerita cabul yang hari ini menyebar di majalah dan surat kabar di tengah masyarakat. Kata-
kata inilah yang mendongkrak syahwat dan tergerak untuk melampiaskannya. Oleh karena itu,
bagi seorang Muslim hendaknya senantiasa menjaga lisannya. Tidak lain sebab kehancuran
seseorang berawal dari tidak terjaganya lisan seorang hamba. Dari Bilal bin al-Harits al-Muzani
dari Nabi Muhammad , beliau bersabda: (( ،َت ْ ظ ُّن أ َ ْن تَ ْبلُ َغ َما بَلَغ ُ ان هللا َما َي ِ إِ َّن ْالعَ ْبدَ لَيَتَكَلَّ ُم بِال َك ِل َم ِة ِم ْن ِرض َْو
فَيَ ْكتُب هللا َلهُ بِ َها،َت ْ ظ ُّن أ َ ْن تَ ْبلُ َغ َما بَ َلغ ُ َوإِ َّن ْالعَ ْبدَ َليَتَ َكلَّ ُم بِال َك ِل َم ِة ِم ْن،ُفَيَ ْكتُب هللا لَهُ بِ َها ِرض َْوانَهُ إِلَى َي ْو ِم يَ ْلقَاه
ُ َس ْخ ِط هللا َما ي
4. Al-Kholwat (Berduaan) Inilah pintu gerbang perzinaan yang sangat berbahaya. Yang
dimaksud dengan kholwat adalah bersepian dengan wanita-wanita yang tak halal baginya, baik
itu pacarnya, sekretaris pribadinya, teman kuliah maupun pembantu perempuannya serta wanita
lainnya yang tak halal baginya. Rosululloh bersabda: ))طانَ ثَا ِلث ُ ُه َما َّ ((ال يَ ْخلُ َو َّن أ َ َحد ُ ُك ْم بِا ْم َرأَةٍ فَإِ َّن ال
َ ش ْي َ
“Janganlah salah seorang dari kalian berkholwat dengan seorang wanita karena sesungguhnya
setan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban) )) ََو َم ْن َكان
َ ش ْي
ُطان َ “ ((يُؤْ ِمنُ ِباهللِ َو ْال َي ْو ِم ْاْل ِخ ِر فَ َال َي ْخلُ َو َّن ِبا َ ْم َرأَةٍ َليBarangsiapa yang
َّ ْس َم َع َها ْذ ْو َمحْ َر ٍم ِم ْن َها فَإ ِ َّن ثَاِلثَ ُه َما ال
beriman kepada Alloh dan hari akhir, maka janganlah ia berkholwat dengan seorang wanita
tanpa ada mahrom wanita tersebut, karena setan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.”
(HR. Ahmad) Dari hadits ini, jelas bahwa Islam tidak mengenal pacaran. Tidak ada istilah
pacaran islami sebagaimana dikenal banyak aktivis muda Islam. Adapun yang dilakukan suami
istri di hari–hari pertama setelah menikah secara islami pada dasarnya bukan pacaran, karena
pacaran merupakan pintu gerbang yang menjerumuskan manusia ke dalam kubangan zina. Susah
sekali seseorang keluar dari pintu ini jika telah terseret dan masuk ke dalamnya. Hanya orang
yang dirohmati Alloh saja yang selamat dari ajakan setan memasuki pintu gerbang kepalsuan ini.
Telah dijelaskan bahwa perbuatan zina yang merupakan dosa besar tersebut tidak hanya
merugikan bagi diri pelakunya, tapi juga akan memberikan dampak buruk pada sekitarnya.
Diantara dampak buruk akibat perbuatan zina adalah:
1. Menjamurnya tempat maksiat seperti lokalisasi pelacuran yang tentu saja akan
meresahkan masyarakat. Dengan adanya lokalisasi, berturut-turut akan menumpuk
perbuatan zina tersebut. Bahkan tidak mungkin akan muncul secara terang-terangan para
pekerja seks maupun semua yang terlibat dalam prostitusi tersebut.
2. Kemungkinan terjadinya eksploitasi seksual termasuk mereka yang masih di bawah
umur.
3. Munculnya tren berlomba dalam pornografi dan porno aksi, serta maraknya bisnis dalam
bidang tersebut.
4. Banyak wanita akan kehilangan harga diri dan tidak ragu lagi dalam mengumbar aurat
sehingga membuat sakit mata orang lain yang melihatnya, bahkan bisa menimbulkan
syahwat yang tentu saja akan menambah dosa.
5. Banyak remaja kehilangan keperawanana sekaligus merusak masa depannya sendiri.
6. Maraknya pelecehan seksual di semua tempat sehingga menghilangkan rasa aman
terutama bagi perempuan.
7. Terjadinya wabah penyakit berbahaya yang akan menyerang terutama keluarga.
8. Meningkatkan kasus kekerasan, pembunuhan, bahkan bunuh diri.
9. Maraknya peredaran film porno yang merusak moral manusia.
10. Aborsi
11. Meningkatkan risiko melahirkan bayi yang cacat.
12. Meningkatkan kejahatan dalam rumah tangga dan kehancuran rumah tangga pun tak
dapat terelakkan. Korban yang paling menderita pastilah anak-anak yang nantinya akan
terlantar akibat perbuatan tak bertanggung jawab dari kedua orang tuanya tersebut.
13. Maraknya penipuan, penculikan, bahkan human trafficking (penjualan orang).
14. Pemicu dendam dan permusuhan.
15. Maraknya pernikahan siri.
16. Perusak akhlak yang juga bisa dijadikan sebagai senjata untuk menghancurkan aqidah
umat Islam.
17. Pejabat atau petinggi negara yang senang berzina akan menjadikan dirinya serakah
sehingga tidak segan untuk mengambil yang bukan haknya, yang kemudian
menyebabkan tingginya angka kejadian korupsi.
18. Para pezina penuh dengan tipu daya, ditambah oleh bantuan daripada bisikan iblis, maka
mereka juga akan mempengaruhi orang lain di sekitarnya terutama teman untuk
melakukan hal yang sama. Jadilah mereka beserta teman-temannya sama-sama
terjerumus dalam perbuata hina dan menjadikan perzinaan itu sebagai yang dianggap
keren dan akhirnya menjadi kebiasaan.
19. Tidak akan segan melecehkan tempat ibadah yang suci.
20. Penyebab rusaknya generasi penerus yang akan menghancurkan tatanan kehidupan di
masa depan.
21. Sampai pada perzinaan itu menjamu, maka akan menyebabkan kemurkaan Allah SWT,
sehingga jangan terkejut jika mendapat musibah atau azab dikemudian hari. Azab atau
musibah itu tidak hanya akan menimpa mereka yang berbuat zina, tapi bisa saja menimpa
seluruh orang dan seluruh kota. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya jika kita bersama-sama
saling membantu untuk menumpas penyakit masyarakat satu ini agar tidak mendapat
kemurkaan Allah SWT.