Diajukan oleh
Gabriela Lahema
Nim: 711345316015
Kepada
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
November 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
penyebab penyakit dan disabilitas, dan merupakan factor risiko terbesar pertama di
Amerika serta fakor risiko terbesar kedua di Eropa. Alkohol merupakan penyebab dari
sekitar 60 jenis penyakit dan merupakan faktor komponen dari 200 jenis penyakit
Berdasarkan Global Status Report on Alcohol and Health 2014, dari 241.000.000
0.8% dan prevelansi ketergantungan alcohol adalah 0.7% pada pria maupun wanita.
sangatlah kecil. Namun, apabila angka tersebut dikalikan dengan jumlah penduduk
ketergantungan alkohol.
Menurut hasil survey 5 provinsi pemimum alkohol terbanyak berada di Sulawesi
Utara (29%), NTT, Kalimantan Utrara, Yogyakarta, dan Papua barat. Sedangkan angka
prevelansi yang paling rendah di Aceh (3%). Provinsi yang setahun terakhir
mengkonsumsi alkohol terbanyak di NTT (26%), Sulawesi Utara (20%), dan Bali
bevas, asetaldehid dan rasio NAD: NADH. Metabolisme alkohol di dalam sel hepar
sehingga terjadi stress oksidatif yang akan merusak jaringan hepar. Metabolisme
peningkatan produksi asam lemak pada sel hepar. (Norma Nabila 2011)
GGT merupakakan salah satu enzim hati yang aktif dalam transfer asam amino
melalui dinding sel di tubuli renalis, hati, sel epitel bilier, pankreas, prostat, limfosit,
otak, dan testis. Pemeriksaan GGT dipandang lebih sensitif untuk pemantauan
akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel tetap
Berkaitan dengan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengambil judul
TIKUS PUTIH”
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
eksperimen
A. Definisi Alkohol
Dalam ilmu kimia, alkohol adalah istilah yang umum bagi senyawa organic
apapun yang memiliki gugus hidroksi (-OH) yang terikat pada atom hydrogen dana tau
atom karbon lain. Alkhol terdiri dari rumus kimia R-OH atau juga ditulis sebagai
Jenis alkohol dalam minuman beralkohol adalah bahan kimia yang disebut
etanol. Alkohol (etanol) dibuat dengan cara fermentasi sumber gula alami denga
katalisator, yang biasanya ragi. Seperti fermentasi, karbohidrat (pati dan gula) di
sumber utama berubah menjadi karbon dioksida dan etil alkohol, yang merupakan
dasar untuk semua minuman alkohol. Alkohol (etanol) yang jika diminum dapat
(ADH) dan selanjutnya dioksidasi lagi menjadi asam aseta oleh aldehid dehidrogenaso
Etanol adalah molekul yang larut dalam air dan diserap dengan cepat
dalam tubuh (0.5-0.7 l/kg). Karena absorbs dari usus halus lebih cepat
B. Metabolisme Alkohol
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami serangkaian proses biokimia.
Pada jalur ini diperlukan H2O2 Oleh ketiga jalur tersebut alkohol akan diubah
menjadi asetaldehid, kemudian akan diubah menjadi asetat oleh aldehid
pencernaan akan diabsorbsi melalui . Sistem ini diperlukan ketika kadar alkohol
c. Jalur Mikrosom
Jalur ini juga sering disebut dengan sistem SOEM (Sistem Oksidasi Etanol
Mikrosom). Sistem ini melibatkan enzim sitokrom P 450 yang berada dalam
mikrosom.
didistribusikan ke semua jaringan dan cairan tubuh serta cairan jaringan. Sekitar
dikeluarkan melalui keringat, air mata, empedu, cairan lambung, dan air ludah
enzim yang ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam jumlah yang
rendah ditemukan dalam limpa, kelenjar prostat dan otot jantung. Gamma-GT
merupakan uji yang sensitif untuk mendeteksi beragam jenis penyakit parenkim hati.
serum. Kadarnya dalam serum akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat
GGT adalah salah satu enzim mikrosomal yang bertambah banyak pada
pemakai alkohol, barbiturat, fenitoin dan beberapa obat lain tertentu. Alkohol bukan
menyebabkan kerusakan hati, meskipun status gizi peminum itu baik. Kadar GGT
yang tinggi terjadi setelah 12-24 jam bagi orang yang minum alkohol dalam jumlah
yang banyak, dan mungkin akan tetap meningkat selama 2-3 minggu setelah asupan
alkohol dihentikan. Tes gamma-GT dipandang lebih sensitif daripada tes fosfatase
Tikus putih (Rattus norvegicus) atau disebut juga tikus norwegia adalah salah
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Rodentia
Subordo: Myomorpha
Famili: Muridae
Genus: Rattus
Tikus mempunyai sifat yang membedakannya dari hewan percobaan lain yaitu
tikus tidak dapat muntah. Hal tersebut karena struktur anatomi yang tidak lazim di
tempat esophagus bermuara ke dalam lambung dan tidak mempunyai kantung empedu.
Selain itu, tikus putih memiliki keuntungan sebagai model yang mencerminkan
karakter fungsional dari system tubuh mamalia. Tikus juga merupakan salah satu
hewan eksperimental yang popular dalam studi fungsi reproduksi. Salah satu
dari mencit, dan mudah dipelihara dalam jumlah yang banyak. Tikus putih juga
memiliki ciri-ciri morfologis seperti albino, kepala kecil, dan ekor yang lebih panjang
laktasi tinggi, dan cukup tahan terhadap perlakuan. Biasanya pada umur empat minggu
tikus putih mencapai berat 35-40 gram, dan berat dewasa rata-rata 200-250 gram.
E. Kerangka Konsep
Pemberian
Alkohol/Minuman
Beralkohol
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Test Control Group Design. Desain ini melibatkan tikus putih sebagai hewan
penelitian.
Rancangan penelitian
Kel. K K1 - K2
Kel. P1 P1 P P3
P2 P2 P P4
Ket :
2. Tempat Penelitian
Kesehatan
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Minuman beralkohol
2. Variabel Terikat
Aktivitas enzim pada tikus wistar jantan ( Rattus norvegicus) pemberian
D. Definisi Operasional
seperti ALP.
laboratorium dengan berat badam 150-250 gram, usia 2 sampai 3 bulan, tidak
1) Populasi
2) Sampel
1. Metode sampling
2. Besaran sampel
Penelitian ini menggunakan penentuan besaran sampel dari rumus
Federer : (t-1)(n-1) ≥ 15
n = besaran sampel
(3-1)(n-1) ≥ 15
2(n-1) ≥ 15 + 2
2n ≥ 17
n≥ 17/2
n ≥ 8.5 = 9
3. Kriteria Inkluisi
3) Berat 150-250 gr
4. Kriteria eksklusi
timbangan untuk tikus, kandang pemeliharaan hewan, sarung tangan, masker, tempat
makan dan minum hewan, pakan ternak, eter, jarum oral, Spektrofotometer, kit reagen
GGT, mikropipet, tip kuning dan tip biru, tabung reaksi, label, tisu, dan rotator.
alkohol/minuman beralkohol, aquadest, kit reagen GGT, larutan standar, dan sampel
serum/plasma
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar GGT pada tikus wistar
jantan
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber-sumber penelitian sebelumnya dan data dari
H. Jalannya Penelitian
Dalam penelitian ini akan melewati beberapa tahap yaitu sebagai berikut:
1. Tahap persiapan penelitian, meliputi:
c. Membuat surat izin penelitian di tempat atau lokasi yang akan dilakukan
penelitian
perawatan hewan uji yang ada di jurusan Analis Kesehatan adalah sebagai
berikut:
kesehatan tikus
Pada tahap ini, hewan uji yang telah diadaptasikan selama 3 hari
kotak yang berisi kapas mengandung kloroform, tunggu hingga tikus hilang
tikus, bila tidak memberi respon perlawanan maka efek dari kloroform
melalui cara tikus dibelah dan diambil darahnya di jantung kemudai darah
b. Tahapan Analitik
suhu pemipetan
c. Atur suhu waterbath pada alat 60oC dengan kecepatan rotary 40rpm
rumus:
alkoholimetrik.
reagen GGT
a) Koleksi serum
b) Preparasi Reagent
Reagen GGT Biosystem terdiri dari: Reagen A dan Reagen B. Pada
tabung reaksi.
Interpretasi hasil
I. Analisis Data