0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas
(fungsinya), maupun kuantitas (jumlahnya).
Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, bukan hanya
masalahkekurangan gizi yang dihadapi Indonesia, kelebihan gizi pun kini
menjadi momok yang tengah diperangi pemerintah. Sebab, keduanya dapat
berakibat buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia.
Data Riskesdas 2010 menyebutkan, jumlah persentase status gizi
kategori kurus dirincisebagaiberikut : pada balita 13,3%, dan anak sekolah
usia 6- 12 tahun 12,2%. Sementara itu jumlah persentase masyarakat
Indonesia yang gemuk dirinci sebagai berikut : pada balita 14%, pada anak
usia 6–12 tahun sebanyak 9,2%, pada anak usia 13–15 tahun 2,5%, anak usia
16–18 tahun 1,4%, dan dewasa lebih dari 18 tahun sebanyak 21,7%. Jika dulu
masyarakat golongan kelas menengah yang identik berbadan subur, kini di
masalah peralihan, kelebihan berat badan justru diderita masyarakat dengan
tingkat ekonomi rendah.Kedua masalah tersebut muncul karena pola makan
yang tidak seimbang.
Kekurangan gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh
(terutama pada anak), daya tahan tubuh rendah, kurangnya tingkat
inteligensia, dan produktivitas yang rendah. Kelebihan gizi sebaliknya,
ditandai dengan kelebihan berat badan, besarnya risiko kemunculan berbagai
penyakit kronis degeneratif seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan
penyakit jantung. Indonesia saat ini berada dalam masa transisi gizi, yaitu
masa peralihan di antara masalah kekurangan dan kelebihan gizi.
Namun, perlu pula diingat bahwa permasalahan gizi di Indonesia tidak
terlepas dari kondisi Indonesia yang merupakan daerah rawan bencana alam.
Berdasarkan data EMDAT: The OFDA/CRED International Disaster
Database (2011) sejak 1907 hingga 2010,Indonesia mengalami berbagai
1
macam bencana dengan total jumlah kejadian 402 kali, korban meninggal
241.091 orang,total korban 27.938.205orang,dan kerugian material USD
23.933.458.000 (sekitar Rp 240 triliun).
Penting untuk memperhatikan kenaikan jumlah asupan gizi yang
diperlukan. Seperti kebutuhan energi pada trimester pertama sebesar 2.080
kkal, trimester 2 dan 3 sebesar 2.200 kkal dan protein 67 gram per hari pada
trimester 1 – 3. Yang juga menjadi perhatian adalah fakta bahwa ibu hamil
bersama remaja perempuan dan bayi sampai usia 2 tahun termasuk kelompok
kritis tumbuh kembang manusia.
Masalah dalam pemberian makan anak di rentang usia 3–5 tahun di
antaranya anak tidak suka sayuran, pilih-pilih makanan, dan menyukai junk
food.
Sementara itu, masalah kesehatan yang kerap dijumpai pada orang tua
akibat gizi lebih adalah hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan
kanker. Di lain pihak, kekurangan gizi menyebabkan anemia dan menopause
yang sebenarnya bisa dicegah jika menerapkan gizi seimbang.
Prinsip gizi seimbang untuk kelompok ini pada intinya memperhatikan
variasi makanan, membatasi makanan yang meningkatkan kadar asam urat,
memperbanyak makan buah dan sayur segar, minum air putih yang cukup,
dan membatasi garam, serta memilih tekstur dan cita rasa makanan.
Menurut Angka Kecukupan Gizi rata-rata yang dianjurkan per
orang/hari, kebutuhan energi anak usia 1–3 tahun sebesar 1.000 kkal, anak
usia 4–6 tahun sebesar 1.500 kkal. Sementara kebutuhan protein anak usia 1 –
3 tahun sebesar 25 gram dan usia 4 – 6 tahun adalah sebesar 39 gram.
Membiasakan makan makanan beragam dan memenuhi kebutuhan air
putih untuk menyokong aktivitas keseharian merupakan salah satu prinsip
gizi seimbang. Sudah banyak bukti dari berbagai penelitian bahwa
kekurangan air tubuh sekitar 1 persen berat badan (setara 2 gelas) bagi remaja
dan orang dewasa, menimbulkan gangguan mood dan gejala awal kekurangan
air tubuh. Bibir menjadi kering, sakit kepala, warna urine kuning, dan suhu
tubuh meningkat.
2
Keadaan ini akan menurunkan konsentrasi belajar atau berpikir serta
menurunkan stamina. Di Indonesia, sekitar separuh orang dewasa dan remaja
mengalami dehidrasi ringan. Diperlukan minuman yang lebih banyak bagi
orang yang berada dalam lingkungan dingin dan ibu hamil.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menerapkan pola gizi
berimbang dan fortifikasi makanan sehingga amat tepat Hari Gizi Nasional
2011 mengambil tema “Pola Gizi Seimbang, Investasi Bangsa”.
Direktorat gizi depkes pada tahun 1995 telah mengeluarkan pedoman
umum gizi seimbang (PUGS). Tujuan PUGS merupakan alat untuk
memberikan penyuluhan pangan dan gizi kepada masyarakat luas, dalam
rangka memasyarakatkan gizi seimbang. Pedoman disusun dalam rangka
memenuhi salah satu rekomendasi konferensi gizi internasional di roma pada
tahun 1992. PUGS merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman 4 sehat 5
sempurna yang memuat pesan-pesan yang berkaitan dengan pencegahan baik
masalah gizi kurang, maupun masalah gizi lebih yang selama 20 tahun
terakhir mulai menampakkan diri di indonesia (Almatsier, 2002).
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosis keperawatan
a. Risiko menurunnya gizi seimbang pada keluarga.
b. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang.
2. Tujuan umum
Setelah menerima materi ini para peserta mampu memahami tentang gizi
seimbang.
3. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian gizi seimbang.
b. Menyebutkan triguna makanan gizi seimbang.
c. Menyebutkan manfaat pemenuhangizi seimbang.
d. Menyebutkanakibat tidak terpenuhinya gizi seimbang.
e. Menyebutkanpedoman umum gizi seimbang (PUGS).
3
C. Implementasi
1. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
Demonstrasi
2. Media
Laptop
LCD (Infocus)
Leaflet
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu, 08 juni 2013
Waktu : 15.00– Selesai
Tempat : Desa Tanamerah Dusun Daja Lorong RT 13/RW 02
4
BAB II
ISI MATERI
GIZI SEIMBANG
5
B. TrigunaMakananGizi Seimbang
1. Zat Tenaga
Makanan sebagai zat tenaga (Karbohidrat dan
Lemak)adalahmakanan yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga, untuk
aktifitas sehari-hari,contohnyaberkerja dan berolahraga. Zatsumber
pembangkit tenaga dalam tubuh kitabisa di dapatkan dari padi-padian,
tepung-tepungan, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai
pemberi energi/tenaga untuk kegiatan hidup manusia.Makanan yang
mengandung zat tenaga antara lain: beras, mie, kentang, singkong,
jagung, roti dan sagu.
2. Zat Pengatur
Makanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah
makanan yang berfungsi sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk
melaksanakan fungsinya secara teratur. Zat pengatur dalam tubuh bisa
kita dapatkan dari sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsi utama dari zat
pembangun adalah untuk memberi tubuh perlindungan maksimal
terhadap serangan penyakit. Makanan yang mengandung zat pengatur
antara lain: kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang
panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka, mangga dan lain-lain.
3. Zat Pembangun
Makanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang
berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di
dalam tubuh bisa kita dapatkan dari protein hewani dan nabati seperti
kacang-kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lain-lain. Zat pembangun
sangat berguna untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti
dengan yang baru. Makanan yang mengandung zat pembangun antara
lain: tempe, tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau
dan lain-lain.
6
1. Masa Kehamilan
Pemenuhan gizi dalam masa kehamilan sangat mempengaruhi
kualitas janin yang akan dilahirkan, gizi yang seimbang bisa menciptakan
janin yang sehat, tidak cacat dan tidak mudah sakit.
2. Usia Bayi : Dengan gizi yang seimbang, akan terbentuk anak yang sehat
dan pertumbuhan fisik, psikomotorik, dan intelektual yang optimal.
Cukup ASI saja sampai usia 6 bulan kemudian makanan pendamping
ASI sejak 6 bulan sampai dengan 2 tahun. Berikan MP-ASI secara
bertahap dari makanan yang alami.
3. Usia 1 - 3 Tahun
Pada usia ini anak mulai dikenalkan dengan makanan oleh
keluarga. Kelainan dan keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
otak pada usia sampai dengan 3 tahun tidak bisa diperbaiki pada usia
selanjutnya, sehingga kebutuhan gizi yang optimal sangat diperlukan
pada usia ini.
4. Usia Prasekolah dan Sekolah
Kebutuhan gizi sangat diperlukan untuk konsentrasi belajar,
beraktivitas, bersosialisasi, dan untuk kesempurnaan fisik.
5. UsiaRemaja : Dibutuhkan pemenuhan gizi yang optimal agar dapat
mencapai kematangan fungsi seksual dan tercapainya bentuk dewasa.
6. UsiaDewasa : Gizi optimal dan seimbang pada usia dewasad iperlukan
agar tercapai kematangan fisik, psikomotorik, mental, spriritual,
dansosial.
7
darah
(Cardiovaskuler),
Hipertensi
2 Protein Gangguan ginjal Mudah sakit, Gangguan
beban kerja hati metabolisme tubuh
3 Lemak Obesitas, Busung lapar, Kekurangan
Kolesterol tinggi, vitamin yang larut dalm lemak
Penyempitan (A,D,E,K), Penurunaan daya
pembuluh darah. tahan tubuh, Kurang tenaga,
Gangguan tumbuh kembang
4 Mineral Penumpukan zat Kurangzatbesiberakibat
besi berakibatpada penurunan konsentrasi dan IQ,
gangguan kerja Mudah sakit dan Tidak nafsu
organ, diare, makan
muntah-muntah, Kurang yodium berakibat
talasemia,danGang penyakit gondok
guan metabolisme
tubuh.
5 Vitamin A Sakit kepala dan Gangguan pembentukan hormon
gangguan pada seks yang terkait dengan
sendi, danpada produksi spermamenjadiedikit,
tingkat yang sangat Mata meradang, Mudahlemah,
berat dapat Kulitkusam
menyebabkan
gangguan jiwa
6 Vitamin B Dapat Gangguanaktivitas enzim dan
mengakibatkan metabolisme, Gangguanproduksi
kerusakan testosterone (hormone seks yang
otakdandapat membangkitkan libido)
menyebabkan mual
(bila diminum
dengan dosis
8
berlebihan)
7 Vitamin C Membuat kontraksi Nyeripadaotot,
usus lebih Kerusakanpembuluhdarah, dan
terangsang dan Proses metabolisme protein
menyebabkan diare danlemakterhambat,
nafsumakanberkurang, nyeriotot,
kulitkusam
8 Vitamin D Dapat merusak Dapatmenyebabkanpenyakittula
ginjal dan hati ngyaiturakitisdanosteomalasia
9 Vitamin E Dapat Gangguanpembentukan hormon
meningkatkan seks yang
tekanan darah membuatberkurangnya gairah
seksual
10 Vitamin K Dapatmenyebabkan Menghambat proses
mual pembekuandarah, Perdarahan,
danMenghambatpenyembuhanlu
ka,
9
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak secara berlebihan.
5. Gunakan garam beryodium dalam semua menu makan sehari.
6. Makanlah sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan karena mengandung zat
besi agar badan tetap sehat dan bebas dari anemia (kurang darah).
7. Minumlah tablet tambah darah/sirup FE, agar penyerapan besi dalam
tubuh dapat maksimal.
8. Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 6 bulan agar bayi sehat dan
kebal penyakit.
9. Biasakan makan pagi agar badan tetap sehat dan bugar.
10. Minumlah air matang sekurang-kurangnya 8 gelas sehari.
11. Lakukanlah olahraga secara teratur agar dapat mencagah kegemukan dan
menguatkan jantung.
12. Hindari minum minuman keras ber-alkohol agar tidak terkena penyakit
berbahaya.
13. Telitilah makanan yang dikemas (kaleng utuh & baik, tanggal
kadaluarsa) dan bacalah label makanan agar kesehatan dapat dijamin dan
terhindar dari bahaya.
10
dilingkungan sekitar kita, seperti daun ketela, daun papaya, daun bayam,
kangkung, terong, kentang, wortel dan lain lain sebagainya. Nah, berikut
contoh gambar beberapa makanan yang sehat
11
Fase Pencernaan : dalam fase inilah menu makanan 4 sehat bisa
dinikmati, tapi non buah, karena buah sudah kita konsumsi pada fase
sebelumnya atau pada pagi hari. rentan waktu sekitar pukul 12.00 –
20.00.
Fase penyerapan : rentan waktu pukul 20.00 – 04.00, sehingga sangat
dianjurkan untuk menghentikan aktifitas makan.
Nah, sekarang jelas bukan, bahwa pengetahuan terhadap menu makanan
sehat pun tidak cukup jika tidak dibarengi dengan konsep pengetahuan pola
hidup sehat, keteraturan dalam mengkonsumsi makanan bisa dikatakan
merupakan diet alami, sekaligus akan menjaga tubuh tetap dalam kondisi
sehat.
Satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah kewaspadaan terhadap
makanan yang kita makan. hal ini dikarenakan semakin banyaknya tindak
kecurangan dari pedangang untuk mencapai keuntungan yang maksimal,
sehingga makanan yang kita makan, kadang banyak mengandung zat-zat
yang berbahaya.
12
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MATERI
Gizi Seimbang
1. Pengertian GiziSeimbang
2. Trigunamakanangizi seimbang
3. Manfaat pemenuhan gizi seimbang
4. Akibat tdakterpenuhinyagizi seimbang
5. PedomanUmumGiziSeimbang (PUGS)
METODE
Leaflet
Ceramah
Demonstrasi
MEDIA
Leaflet
Laptop
LCD (Infocus)
13
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN GIZI SEIMBANG
PELAKSANAAN (1 x 90 menit)
14
ANGGRAN KEBUTUHAN
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Adanya kesepakatan dengan peserta untuk melakukan kegiatan.
b. Adanya persiapan tempat, alat, danbahan.
c. Adanya informasi tentang penyuluhangiziseimbang untuk mengikuti
kegiatan yang disampaikan oleh fasilitator kepada peserta.
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Peserta mengikuti penyuluhangiziseimbang dari awal sampai akhir
kegiatan.
c. Peserta berperanaktifselamapenyuluhan
d. Pesertamenerima dengan senang hati dan menyatakan kesediaannya
untuk menjaga kesehatannya.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat mengikuti penyuluhangiziseimbang sampai selesai..
b. Peserta menyatakan kesiapan untuk menjaga kesehatannya.
c. Peserta dapat menjawab pertanyaan dengan benar dari pertanyaan yang
di sediakan.
15
d. Peserta dapat menerapakan dalam kehidupan sehari-hari mengenai gizi
seimbang.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18