Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Penuntun praktikum ini disusun untuk kepentingan para mahasiswa


yang menuntut mata kuliah Embriologi pada Program Studi Biologi Fakultas
MIPA Universitas Tadulako, dengan harapan hasil praktikum akan menjadi
lebih berkualitas.
Penuntun ini dipergunakan bersama-sama dengan buku-buku lain yang
relevan dan kuliah yang diberikan dosen. Hewan yang dipergunakan untuk
praktikum diupayakan yang mudah dicari.
Dalam menjalankan praktikum, diharapkan para mahasiswa memakai
indranya dengan baik, bekerja teliti, rapi dan jujur, sehingga dapat
memperoleh gambaran yang jelas dari bahan yang dipraktikumkan.
Buku ini disusun dari buku-buku yang sudah ada sebelumnya ditambah
dengan catatan yang dikumpulkan oleh penyusun selama mengelola dan
mengawasi praktikum di jurusan Biologi Fakultas MIPA pada tahun-tahun
sebelumnya.
Semoga penuntun ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang
menjalankan praktikum Embriologi.
Palu, Mei 2010

Penyu
sun
PERCOBAAN I

SEGMENTASI PADA KATAK

A. Tujuan
Mempelajari proses pembelahan pada embrio katak.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
Mikroskop
2. Bahan
Preparat awetan embrio katak

C. Prosedur Kerja

Ambillah bermacam-macam fase pada pembelahan telur katak, masukkan


dalam wadah yang telah diisi larutan formalin 10%. Fase-fase tersebut
adalah:

1. Telur katak yang belum difertilisasi.


perhatikan polaritas telur:
a. Polus animalis (hitam)
b. Polus vegetativus (putih kelabu)
c. Amati dan bandingkan kedua polus tersebut

2. Telur katak yang telah terfertilisasi (1 jam setelah fertilisasi)


perhatikan:
a. Polus animalis (hitam)
b. Gray crescent (antara hitam dan pucat keabu-abuan) di bidang
equatorial
c. Polus vegetativus (pucat)

3. Tingkat 2 sel (2,5 jam setelah fertilisasi)


perhatikan:
a. Arah bidang pembelahan I meridional
b. Arah bidang pembelahan I tegak lurus terhadap gray crescent ( )

4. Tingkat 4 sel (3,5 jam setelah fertilisasi)


perhatikan:
a. Arah bidang pembelahan II meridional
b. Arah bidang pembelahan II tegak lurus terhadap bidang
pembelahan I ( )

5. Tingkat 8 sel (5 jam setelah fertilisasi)


perhatikan:
a. arah bidang pembelahan III latitudinal
b. Perhatikan bagaimana ukuran blastomernya!

6. Tingkat 16 sel (6 jam setelah fertilisasi)


perhatikan:
a. Arah bidang pembelahan IV meridional, 2 bidang terjadi secara
serentak
b. Perhatikan bagaimana ukuran blastomernya!

7. Tingkat 32 sel / morula (7 jam setelah fertilisasi)


perhatikan:
a. Arah bidang pembelahan V tidak teratur lagi (mendekati latitudinal)
b. Perhatikan bagaimana ukuran blastomernya!

8. Blastula awal (16 jam setelah fertilisasi)


perhatikan:
a. Macromere dan micromere
b. Arah bidang pembelahan V tidak teratur lagi (mendekati latitudinal)

9. Blastula akhir (21 jam setelah fertilisasi)


perhatikan:
a. Blastomere di antara equatorial dan polus vegetativus yang disebut
germ ring
b. Polus vegetativus makin menyempit

10. Gastrula awal (pembentukan labium dorsal/bibir dorsal)(26 jam


setelah fertilisasi)
perhatikan:
a. Lekukan seperti bulan sabit
b. Bibir lekukan disebut labium dorsal

11. Gastrula pertengahan (pembentukan labium laterale)(34 jam


setelah fertilisasi)
perhatikan:
a. Tempat lekukan tiga perempat lingkaran di polus vegetativus
b. Bibir lateral lekukan disebut labium laterale
c. seperti bulan sabit
d. Bibir lekukan disebut labium dorsal

12. Gastrula akhir (pembentukan labium ventral)(42 jam setelah


fertilisasi)
perhatikan:
a. Lekukan melingkar, ditengah lingkaran sel-selnya besar, diluar
lingkaran sel-selnya kecil
b. Tampak lubang disebut blastoporus

13. Neurula awal (pembentukan neural plate)(50 jam setelah


fertilisasi)
perhatikan:
a. Embrio mulai memanjang
b. Blastoporus sebagai ujung caudal
c. Di dorsal terdapat lamina neuralis hitam di tengah

14. Neurula pertengahan (pembentukan torus medullaris)(62 jam


setelah fertilisasi)
perhatikan:
a. Di dorsal terdapat peninggian sepasang yaitu torus medullaris
(neural fold)
b. Di antara kedua torus medullaris terdapat sulcus medullaris

15. Neurula akhir (peleburan torus medullaris)(67 jam setelah


fertilisasi)
perhatikan:
a. Embrio telah jelas memanjang
b. Dari dorsal kelihatan garis di linea mediana sebagai canalis neuralis
c. Dapat dibedakan bagian kepala dan badan

16. Pembentukan canalis neuralis (bumbung neural) (72 jam setelah


fertilisasi)
perhatikan:
a. Canalis neuralis di bagian anterior telah tertutup
b. Jelas dapat dibedakan antara kepala dan badan

17. Pembentukan kuntum ekor (84 jam setelah fertilisasi)


perhatikan:
a. Terbentuk kuntum ekor
PERCOBAAN II

PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM

A. Tujuan
Mempelajari perkembangan bentuk dan struktur embrio ayam

B. Alat dan Bahan


a. Alat
1. 1 set alat bedah
2. Cawan Petri
3. Pensil
4. Mesin pengeram (inkubator)
b. Bahan
1. Telur ayam umur inkubasi 1 hari, 5 hari, 13 hari, dan 20 hari
2. Larutan garam fisiologis (NaCl 0,9% suhu 40oC)

C. Cara Kerja
a. Ambil telur ayam umur inkubasi 1 hari
b. Lingkari tempat embrio yang akan dibuka pada telur tersebut dengan
pensil
c. Tusuk bagian yang tumpul sehingga gelembung udaranya keluar.
d. Kegiatan 3 di atas dilakukan dalam bejana (mangkuk plastik) berisi
larutan garam fisiologis dan suhunya diusahakan 40oC (suam-suam
kuku)
e. Dengan pinset tusuklah kulit telur yang telah ditandai tadi, kemudian
angkat dengan pinset
f. Guntinglah membrana vitellus agar lebar, kemudian gunting area
embrional dengan gunting yang bengkok di luar sinus terminalis, juga
di bawah blastoderm agar lepas dari vitellus
g. Tarik blastoderm itu dan letakkan dalam gelas arloji kecil yang telah
diisi larutan garam fisiologis
h. Amati di bawah mikroskop stereo!
Untuk telur ayam umur inkubasi 3 dan 7 hari, dilakukan langkah-langkah
yang sama seperti pada embrio umur 1 hari

D. Pekerjaan Rumah
a. Gambarkan perkembangan embrio ayam, mulai umur embrio 1 hari
sampai 7 hari, dan ceritakan perkembangan yang terjadi pada
masing-masing tahapan tersebut!
b. Telur ayam termasuk dalam telur tipe apa? Bagaimana
pembelahannya untuk tipe telur tersebut?
PERCOBAAN III

REGENERASI

A. Tujuan
Mengamati regenerasi pada cacing tanah

B. Alat dan Bahan

a. Alat
1. Pot tanah liat yang dasarnya diberi lubang
2. Kassa
3. Media cacing tanah berupa tanah yang diambil dari habitat cacing
tanah tersebut.
4. Alat seksi (silet/cutter)
5. Bak preparat
b. Bahan
1. Cacing tanah 5 ekor
2. Air

C. Cara Kerja
a. Siapkan 5 spesimen cacing tanah
b. Letakkan cacing tanah di atas bak preparat
c. Potong bagian posterior sebanyak 20-30 segmen
d. Siapkan wadah untuk cacing tanah berupa pot tanah liat yang
dasarnya diberi lubang dan kemudian ditutup kassa untuk
melancarkan aerasi dan mencegah cacing tanah keluar dari pot. Pot
diisi media tanah yang diambil dari habitat cacing tanah tersebut.
Cacing tanah yang telah diamputasi dimasukkan ke dalam pot
e. Setiap pagi dan sore permukaan media diperciki sedikit air untuk
menjaga kelembabannya
f. Pada pengamatan hari I, ukurlah panjang cacing tanah sebelum
diamputasi dan panjang cacing tanah begitu selesai diamputasi
g. Pengamatan II ukur kembali panjang cacing tanah
h. Pengamatan III ukur kembali panjang cacing tanah
D. Pekerjaan Rumah
a. Apa yang dimaksud regenerasi?
b. Jelaskan mekanisme regenerasi!
c. Apabila cacing tanah dipotong 2 tepat di tengah-tengah tubuhnya,
dapatkah dihasilkan 2 individu baru? mengapa?
d. Selain cacing tanah, hewan apa saja yang dapat mengalami
regenerasi?
e. Buatlah tabel pengamatan anda mulai pengamatan 1, 2, dan 3,
gambarkan pengamatan saudara
DAFTAR PUSTAKA

Bosiger, E. and Guilcher, J.M. 1963. A Bird is Born. Revised edition. Sterling
Publishing Co., Inc. New York.

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. 1995. Penuntun Praktikum


Embriologi. Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta.

Sugiyanto, J. 1996. Perkembangan Hewan Bagian I. Proyek Pendidikan


Tenaga Akademik Dirjen Dikti DEPDIKBUD. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai