Anda di halaman 1dari 70

PENGELOLAANLABORATORIUMPENDIDIKAN

(TUGAS POKOK, ANGKAKREDIT DAN BUKTI FISIKKEGIATAN)

Komar Sutriah
(Departemen Kimia FMIPAIPB, Laboratorium Kimia Terpadu IPB)

Materi disampaikan pada Seminar Pengelolaan Laboratorium dan Penulisan Karya


Ilmiah bagi PLP dan Teknisi Laboratorium di LingkunganITS
Surabaya, 23 Nopember 2017
Acuan Formal

PERMENPAN DAN REFORMASI BIROKRASI NO.3/2010

Laboratorium Pendidikan adalah:


Unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa
ruangan te rtutup a ta u te rbuka , be rs ifa t pe rma ne n a ta u
be rge ra k, dikelola s e ca ra sistematis untuk ke gia ta n
pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi da la m s ka la
terbatas,dengan menggunakan p e ra la ta n dan b a ha n
berdasarkan met ode keilmuan tertentu, da la m rangka
pe la ks a na a n pe ndidika n, pe ne litia n, da n/a ta u pe nga bdia n
kepada masyarakat.
Acuan Formal

PERMENPAN DAN REFORMASI BIROKRASI NO.3/2010

Pranata laboratorium pendidikan (PLP) adalah:


Jabatan yang mempunyai tugas, tanggung jawab,
dan wewenang untuk melakukan pengelolaan
laboratorium pendidikan yang diduduki oleh PNS
dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara
penuh oleh pejabat yang berwenang.

PLP mencakup: ANALIS, LABORAN, TEKNISI, INSTRUKTUR.


Tugas pokok PLP/Teknisi laboratorum

TUGAS POKOK PLP : Mengelola laboratorium

TUJUAN PENGELOLAAN
LABORATORIUM : Laboratorium kompeten

LABORATORIUM KOMPETEN:
Mampu menghasilkan data hasil pengujian/kalibrasi yang
akurat, teliti, atau prototype produk yang sesuai standar mutu
karena dikelola oleh personil yang kompeten dan seluruh
faktor teknis yang mempengaruhi mutu hasil
pengujian/kalibrasi/prototype produk dijamin/dikendalikan
melalui peneran sistem manajemen mutu untuk memuaskan
PELANGGAN (mahasiswa, peneliti, masyarakat)
1. Kenaikan jabatan bisa 1tahun
2. Kenaikan pangkat bisa 2 tahun
3. Penghargaan karya/prestasi dari institusi
(Laboran Berprestasi Nasional)
4. Kontribusi pada iptek bidang standardisasidan
pengelolaan laboratorium dari kegiatan
PENGEMBANGAN PROFESI (metode standar:
SNI; ASTM; APHA; AOAC, IEC, dst)
PEMBEBASAN
JENJANG JABATAN PEMBERHENTIAN
SEMENTARA
Pelaksan a II/b s.d Penyelia 5 tahun tidak dapat 6 tahun tidak dapat
III/c mengu mpu lk an angka kredit mengu mpu lk an angka
Pertama (III/a) s.d Madya IV/b yang ditentukan kredit yang ditentukan

Setiap t ah un tidak dap at mengum-


Terampil (Penyelia III/d) pulkan 10 an g k a kredit dari
kegiatan t u g a s pokok
Tahun berikutnya angka
Setiap t ah un tidak dap at mengum- kredit belum terpenuhi
Ahli (Madya IV/c) pulkan 20 an g k a kredit dari
kegiatan t u g a s pokok
Dijatuhi hukuman disiplin
penurunan pangkat
Diberhentikan sementara Dijatuhi hukuma n disiplin
sebagai PNS tingkat berat kecuali
S e mu a jenjang Ditugaskan s e c a r a p e n u h di luar p e n u runa n pangkat
unit jf.
Cuti di luar tanggungan negara Telah mencapai b a t a s usia
Tugas belajar lebih 6 bulan pensiun PNS

Setiap ta hu n at au paling lambat 2


S e mu a jenjang ta hu n tidak mengajukan penilaian Angka kredit kadaluwarsa
capaian angka kredit ke tim PAK

Sumber: P e r me n p a n No 3-2010 d a n draft p e d o ma n dirjen s d iptek dikti-2016 8


APA YANG HARUS DILAKUKAN
PLP/TEKNISI LABORATORIUM
AGAR KOMPETEN,
PROFESSIONAL, BANGGA
MENJADI PLP, DAN TERHINDAR
DARI SANKSI, ? ? ?
KEBUTUHAN/
EKSPEKTASI PELANGAN:
S DM INFRASTRUKTUR
MAHASISWA;
DOSEN;
MASYARAKAT

INP UT INP UT METODE


PLP LABORATORIUM ALAT
PENDIDIKAN BAHAN
LINGKUNGAN
KOMPETENSI:
- KUALIFIKASI, SERTIFIKASI
- SERTIFIKAT KOMPETENSI DIKELOLA SESUAI
(BNSP) DATA STANDAR SMM
PROTOTYPE
PRODUK

DATAVALID(AKURAT,TELITI)
PRODUK SESUAI STANDARMUTU

KEPUASAN
PEMANGKU KEPENTINGAN
MENGEMBANGKAN ACT

MENGEVALUASI CHECK
MEMELIHARA DO

MENGOPERASIKAN DO

MERENCANAKAN PLAN

Pengelolaan Siklus P r o s e s
La bo ra toriu m Sistem Manajemen Mutu
METODE KERJA VERIFIKASI, VALIDASI

PERALATAN KATEGORI I, II, III


(KALIBRASI; KETERTELUSURAN)

BAHAN UMUM, KHUSUS


(CRM; KETERTELUSURAN)

LINGKUNGAN KERJA LIMBAH, K3

ISO: 9001;14001;15189;
SISTEM PENGELOLAAN
17025; 17043
1.Continual Improvement:
-Mau berubah, tidak terjebak dalam “zonanyaman”
-Tingkatkan pemahaman dan kemampuan dalam
melaksanakan tugas pokok
-Kreatif inovasi dan invensi
-Laksanakan Pelayanan Prima
2. Dokumentasi:
-Tulis apa yang akan dikerjakan
-Kerjakan apa yang sudah ditulis
-Laporkan (rekam) apa yang sudah dikerjakan
(bukti fisik, surat keterangan pelaksanaan kegiatan, DUPAK)
1. LABORATORIUM KOMPETEN
Data hasil pengujian/kalibrasi akurat, teliti, atau
prototype produk s e s u a i st andar mutu
2. KEPUASAN PELANGGAN
Mahasiswa, d o s e n , peneliti, institusi, masyarakat
Nilai t a mba h bagi akreditasi program studi d a n institusi.
3. PLP MENJADI INOVATOR DAN INVENTOR
P e n g a k u a n formal prestasi di tingkat institusi d a n nasional
4. PLP MEMPEROLEH ANGKA KREDIT
J a b a t a n d a n pangkat naik tepat waktu
PERMENPAN RB No.03/JANUARI/2010 dan
PERATURAN PELENGKAPNYA:

Merupakan a c u a n bagi PLP untuk mengetahui d a n melaksanakan


hak d a n kewajibannya agar ma mp u bekerja profesional d a n bisa
men g emb an g k an karir jabatan fungsionalnya, b u k an untuk
melarang PLP tidak boleh melakukan pekerjaan tertentu.
Merupakan a c u a n bagi PLP untuk menghitung ANGKA KREDIT
dalam rangka p e n g u r u s a n kenaikan pangkat d a n jabatan
kepegawaiannya.
Bisa jadi rincian kegiatan yang ditetapkan didalamnya, s a a t ini
belum bisa dilakukan b a h ka n tidak bisa dilakukan oleh s e o r a n g
PLP, sebaliknya bisa jadi kegiatan yang s e la ma ini biasa dilakukan,
ternyata tidak dicakup dalam peraturan ini s e h in gga tidak bisa di-
claim s eb agai an g k a kredit.
STRUKTUR ISI PERMENPAN dan RB
No.03/JANUARI/2010
BAB KETERANGAN
1 Ketentuan Umum
2 Rumpun jabatan, kedudukan dan tugas pokok
3 Instansi pembina dan tugas instansipembina
4 Unsur dan sub unsur kegiatan
5 Jenjang jabatan dan pangkat
6 Rincian kegiatan untuk claim angka kredit
7 Penilaian dan penetapan angka kredit
8 Pengangkatan dalam jabfung PLP
9 Kenaikan jabatan dan pangkat
10 Kompetensi PLP
11 Pembebasan sementara, pengangkatan, dan pemberhentian
12 Inpassing dalam jabatan dan angkakredit
13 Penutup
LAMPIRAN PERMENPAN dan RB
No.03/JANUARI/2010
NO KETERANGAN
1 Rincian butir kegiatan dan angka kredit PLPTerampil
2 Rincian butir kegiatan dan angka kredit PLPAhli
3 Jumlah AKkumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan
jabatan/pangkat PLP TerampilD3
4 Jumlah AKkumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan
jabatan/pangkat PLP Ahli - D4/S1
5 Jumlah AKkumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan
jabatan/pangkat PLPAhli-S2
6 Jumlah AKkumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan
jabatan/pangkat PLPAhli-S3
7 Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian jabatan/inpassing PLPTerampil

8 Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian jabatan/inpassing PLPAhli


LAMPIRAN PERATURAN BERSAMAMENDIKNAS
dan Ka.BKNNo.02/MEI/2010
NO KETERANGAN
1 Form DUPAKPLP Terampil (untuk diisi unit pengusul dan penilai)
2 Form DUPAKPLP Ahli (untuk diisi unit pengusul dan penilai)
3 Form pernyataan melakukan kegiatan pengelolaan laboratorium

4 Form pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi

5 Form pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas

6 Form pernyataan mengikuti pendidikan dan pelatihan

7 Form pernyataan melakukan kegiatan pengelolaan laboratorium (satu tingkat


diatas atau dibawah jenjang)
8 Form penetapan angka kredit (diisi oleh pejabat berwenang setelahlolos
penilaian angka kredit)
…………………sdlampiran 16………………….
J U M L A H BUTIR KEGIATAN
PENGELOLAAN LABORATORIUM

KEGIATAN TERAMPIL AHLI


Perencanaan 6 18
Pengoperasian 32 26
Pemeliharaan 6 2
Pengevaluasian 4 13
Pengembangan 1 5
JUMLAH 49 64
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
(Lampiran I dan II Permenpan dan RB No. 03 Tahun 2010)

NO UNSUR SUBUNSUR
I Pendidikan A. Pend. Sekolah dan mendapat ijazah/gelar (1; 3)
dan B. Diklat fung bid pengembangan teknologi pembelajaran dan
Latihan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau
sertifikat (6)
C. Diklat prajab dan memperoleh STTPP atau sertifikat (1)
II Pengelolaan A. Perencanaan kegiatan lab (6, 18)
laboratorium B. Pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan (32,26)
C. Pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan (6, 2)
D. Pengevaluasian sistem kerja lab (4,13)
E. Pengembangan kegiatan lab (1, 5)
III Pengembang A. P e mb u a t a n karya tulis ilmiah/karya ilmiah di bidang
an Profesi pengelolaan lab (6)
B. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya dibidang
pengelolaan lab (3)
C. Pembuatan standar dan/atau pedoman pengelolaan lab (3)
D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang pengelolaan lab (1)
E. Perolehan sertifikat profesi (3)
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
(Lampiran I dan II Permenpan dan RB No. 03 Tahun 2010)

NO UNSUR SUBUNSUR
IV Penunjang A. Pengajar/pelatih/tutor/fasilitator di b id an g pengelolaan lab
tugas Pranata setiap 2 jam pelajaran (JP) – 1 J P : 45 menit (1)
Lab B. Memberikan bimbingan di bidang pengelolaan lab (1)
Pendidikan
C. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konfrerensi dibidang
pengelolaan lab (2)
D. Keanggotaan dalam organisasi profesi (1)
E. Keanggotaan dalam tim penilai jabatan fungsional PLP (1) Perolehan
penghargaan/tanda jasa (2)
F. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya (2,3)
Contoh Butir Kegiatan PLP Trampil&Angka Kreditnya
(Lampiran 1 Permenpan RBNo.3:2010)
NO. UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN AK PLP SATUANHASIL

II Pengelolaan A Perencanaa 1 Menyusun program 0.07 Pelaksana


Laboratoriu n kegiatan tahunan pengelolaan
0.17 P.Lanjutan Program
m laboratorium laboratorium sbg
anggota 0.34 Penyelia

2 Menyusun kebutuhan Rencana


0.03 Pelaksana
peralatan… dstnya kebutuha
n
4 Menyusun SOP
penggunaan bahan
pada kegiatan
pendidikan:
a.khusus
b.umum 0.36 Penyelia SOP
0.12 Pelaksana
Contoh butir Kegiatan PLP Ahli dan AngkaKreditnya
(Lampiran 2 Permenpan RBNo.3:2010)

NO. UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN AK PLP SATUANHASIL

II Pengelolaan A Perancanga 1 Menyusun program


Laboratoriu n kegiatan tahunan pengelolaan Program
m laboratorium laboratorium sbg;
a. Ketua 0.18 Madya
b. Anggota 0.17 Pertama

5 Merancang program
0.32 Muda
pemeliharaan alat Program
kategori 2
4 Menyusun SOPuji
kinerja alat:

a.Kategori 3 0.75 Madya


b.Kategori 2 0.48 Muda SOP
0.20 Pertama
c.Kategori 1
C O N T O H PERUNTUKKAN TUGAS
DAN NILAI ANGKA KREDIT
Memberikan penjelasan d a n supervisi Pen g o p erasian Peralatan d a n P e n g g u n a a n
Bahan

Kategori
Terampil Ahli
Alat dan P.Lanjutan Penyelia Pertama Muda Madya
Bahan
Pend Pen Pend Pen Pend Pen Pend Pen Pend Pen

1 – Umum 0.57 0.32

1 – Khusus 1.20 0.60

2 – Umum 0.57 0.42

2 – Khusus 1.44 0.44

3 – Umum 0.98 0.55

3 – Khusus 1.53 0.80


C O N T O H PERUNTUKKAN TUGAS
DAN NILAI ANGKA KREDIT
Mengoperasikan Peralatan d e n g a n P e n g g u n a a n Bahan p a d a Penelitian d a n PPM

Jenjang/Bidang Kegiatan

Kategori Pelaksana Pelaksana Lanjutan Penyelia


Alat dan Bahan
Penelitian PPM Penelitian PPM Penelitian PPM

1 – Umum 0.11 0.16

1 – Khusus 0.09 0.11

2 – Umum 0.66 0.45

2 – Khusus 0.22 0.45

3 – Umum 0.88 0.64

3 – Khusus 1.10 1.17


B A S I S P E R H I TUNGA N ANGKA KREDIT
No Kegiatan Basis Perhitungan
1 Pendidikan/ Ditetapkan: D3(60), S1(100), S2(150), S3(200)
Pelatihan Berdasarkan lamanya kegiatan (30-80jam, dst)
2 Fasilitasi • volume pelaksanaan persemester (14 kali tatap muka), jumlah
Pendidikan kelas paralel pada hari yang sama dan berbeda
• Diklaim untuk setiap mata praktikum, bukan berdasar
kelompok/grup mahasiswa praktikum
• Diklaim berdasarkan kelompok peralatan dan kelompok bahan,
bukan berdasarkan jenis alat dan bahan
• Batas kepatutan persemester: 5 praktikum termasuk paralelnya
3 Fasilitasi • volume pelaksanaan persemester (6 bulan)
penelitian dan • jumlah judul penelitian, dan jumlah anggota timPLP
PPM • Waktu pelaksanan PPM minimum 30 jam persemester
• Batas kepatutan persemester:5 penelitian, 3 PPM
4 Pengembangan jenis dan jumlah karya tulis, status atau lingkup publikasi, jumlah
profesi anggota tim yang terlibat
5 Penunjang Setiap kegiatan
Setiap tahun dalam organisasi
BUTIR KEGIATAN PERENCANAAN KEGIATAN LABORATORIUM
Lampiran I dan II Permenpan dan RB No. 03 Tahun 2010

NO SUMBERDAYA KEGIATAN
I SISTEM 1. Menyusun program dan subprogram tahunan pengelolaan laboratorium
2. Menyusun program dan subprogram inovatif pengelolaan laboratorium

II ALAT 1. Merancang program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan


2. Merancang program pemeliharaan dan kalibrasi
3. Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan
4. Menyusun kebutuhan peralatan pada kegiatan pendidikan, penelitian, PPM
5. Menyusun SOP pengoperasian, pemeliharaan, pemeriksaan
6. Menyusun SOP kalibrasi, uji kinerja
III BAHAN 1. Merancang program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan
2. Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan
3. Menyusun kebutuhan bahan pada kegiatan pendidikan, penelitian, PPM
4. Menyusun SOP penggunaan bahan pada kegiatan tridarma
5. Menyusun SOP pemeriksaan, uji kinerja

IV METODE 1. Menyusun SOP praktikum


2. Menyusun SOP K3
Menyusun SOP Praktikum pada Kegiatan Pendidikan

SOP praktikum (petunjuk kerja/metode kerja) adalah tata cara kerja untuk melaksanakan praktikum
dengan benar dengan memperhatikan aspek efisiensi, keamanan, dan keselamatan kerja, namun
tetap efektif dalam memenuhi tujuan praktikum. Sering disebut dengan Penuntun Praktikum,
Modul Praktikum, atau istilah lainnya. Satu Penuntun Praktikum biasanya berisi kumpulan
beberapa SOP, sehingga dalam penyusunannya harus berkordinasi dengan dosen pengampu mata
kuliah agar materinya relevan dengan mata kuliah. Format isi suatu SOP setidaknya mencakup:
judul, ruang lingkup penerapan metode, tujuan, rujukan metode, bahan dan peralatan yang
diperlukan, dan cara kerja. SOP biasanya diadopsi dari metode rujukan standar seperti SNI, ASTM,
AOAC,APHA, Farmakope, Jurnal Ilmiah, atau modifikasi dari metode rujukan tersebut, atau
merupakan metode yang dikembangkan sendiri oleh PLP.Angka kredit kegiatan ini dihitung per
satuan produk SOP praktikum yang dibuat, dengan klaim 100% untuk SOP yang diterbitkan
pertama kali, dan 20% untuk edisirevisi.
Contoh:
Seorang PLPTerampil Penyelia menyusun 12 SOP praktikum yang menggunakan peralatan kategori 1 dan
bahan umum untuk mendukung 1 mata kuliah tertentu, atau 12 SOP praktikum untuk 3 mata
kuliah yang berbeda (masing-masing 4 SOP), maka angka kredit yang diperoleh 12 x 0.60 =7.2.
Apabila SOP tersebut disusun bersama dengan PLPTerampil Penyelia lainnya, maka angka kredit
yang didapatkan masing-masing PLPdibagi sebanyak penyusunnya.
Seorang PLPTerampil Penyelia merevisi 3 SOP praktikum yang menggunakan peralatan kategori 1 dan
bahan umum untuk 1 mata kuliah tertentu, atau melakukan 3 revisi untuk 3 jenis mata kuliah
yang berbeda (masing-masing 1 SOP), maka angka kredit yang diperoleh 3 x 0.60 x 0.2 =0.36.
Bukti Fisik:
Dokumen SOP praktikum yang menggunakan peralatan kategori 1 dan bahan umum yang diverifikasi
oleh PLPyang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan disyahkanKepala Laboratorium.
Cakupan ISI SOP/IK:

• Ruang lingkup penerapan SOP/IK


• Tujuan ditetapkan SOP/IK
• Definisi
• Rujukan
• Penanggungjawab
• Urutan Langkah pekerjaan
• Lampiran (daftar IKdan/atau formulir terkait)
Menyiapkan peralatan pada Kegiatan Pendidikan

Menyiapkan peralatan biasanya merupakan kegiatan rutin, berulang dengan siklus


harian atau mingguan tergantung jumlah materi praktikum dan jumlah mata
ajaran yang melakukan praktikum di suatu laboratorium. Dasar perhitungan angka
kredit adalah curahan waktu menyiapkan alat persemester, per mata ajaran
praktikum. Jika kegiatan penyiapan ini dilakukan berulang pada hari yang sama
untuk praktikum yang sama, angka kredit untuk pengulangan penyiapannya
dihargai 50%, sedangkan jika dilakukan pada hari yang berbeda dihargai 100%.
Contoh:
Dalam satu semester, praktikum Kimia Dasar Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama
melakukan 10 kali praktikum selama 10 minggu, seminggu 3 kali, sehari 3 kali
praktikum. Jika seorang PLPTerampil Pelaksana terlibat penuh menyiapkan alat
kategori 1 dalam seluruh praktikum tersebut, maka akan memperoleh angkakredit
sebagai berikut:
Angka kredit pokok dari mata ajaran Kimia Dasar = 10/14 x 0.30 = 0.21
Angka kredit tambahan dari 2 paralel perminggu = 20/14 x 0.30 = 0.42
Angka kredit tambahan dari 2 paralel perhari = 60/14 x 0.30 x 0.50 = 0.63,
sehingga angka kredit total yang diperoleh adalah: 0.21 + 0.42 + 0.63 =1.26

Bukti Fisik:
Rekaman hasil kegiatan dalam formulir check list kebutuhan alat per materipraktikum
perbulan/minggu, diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan
disahkan oleh Kepala Laboratorium.
BUTIR KEGIATAN PENGOPERASIAN KEGIATAN LABORATORIUM
Lampiran I dan II Permenpan dan RB No. 03 Tahun 2010

NO SUMBERDAYA KEGIATAN
I SISTEM 1. Memberikan penjelasan dan melakukan supervisi pengoperasian
alat pada kegiatan tridarma
2. Memverifikasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan pengecekan kinerja alat
3. Supervisi pengujian, kalibrasi dan produksi
4. Verifikasi dan validasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan pengecekan
kinerja alat
5. Analisis dan evaluasi data
6. Interpretasi dan menyimpulkan data

II ALAT 1. Mengoperasikan peralatan dengan penggunaan bahan pada


kegiatan tridarma
2. Menguji dan memverifikasi kinerja alat
3. Mengkalibrasi peralatan
III BAHAN 1. Mengelola bahan
2. Mengolah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan
3. Memantau kualitas bahan
IV METODE 1. Melakukan sampling pada kegiatan penelitian dan PPM
2. Melakukan pengujian sampel pada kegiatan PPM
Mengoperasikan Peralatan Kategori 2 dengan Penggunaan Bahan
Khusus pada Kegiatan Penelitian

Kegiatan yang dimaksud adalah menggunakan peralatan kategori 2 mulai dari


menghidupkan, melakukan pengukuran/pekerjaan, sampai dengan
mematikan peralatan 2 yang menggunakan bahan khusus untuk
memfasilitasi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen atau
mahasiswa. Dasar pemberian angka kredit adalah pengoperasian
seluruh peralatan kategori 2 yang menggunakan bahan khusus untuk
setiap judul penelitian yang dilakukan minimal satu semester (6 bulan).
Jika kegiatan pengoperasian peralatan penelitian yang dilaksanakan
kurang dari 6 bulan, maka perhitungan angka kreditnya = (jumlah bulan
kegiatan/6) x 0.22.
Contoh:
Seorang PLPTerampil Pelaksana mengoperasikan peralatan kategori 2 dengan
bahan khusus pada 2 judul penelitian dosen dengan waktu masing-
masing 6 bulan dan 4 bulan, maka mendapatkan angka kredit = (6/6 x
0.22) + (4/6 x 0.22) = 0.37.
Bukti Fisik:
Laporan rekapitulasi pengoperasian peralatan kategori 2 yang menggunakan
bahan khusus pada kegiatan penelitian yang diverifikasi oleh ketua
peneliti untuk penelitian dosen atau dosen pembimbing untuk peneliti
mahasiswa, dan disyahkan oleh KepalaLaboratorium.
Memberikan Penjelasan dan Melakukan Supervisi Pengoperasian Peralatan
Kategori 1 dan Penggunaan Bahan Umum pada Kegiatan Pendidikan

Kegiatan yang dimaksud adalah penjelasan teknis sesuai SOP yang tersedia
mengenai cara pengoperasian peralatan kategori 1 yang menggunakan
bahan umum kepada mahasiswa dan asisten praktikum serta melakukan
pengawasan dan supervisi pelaksanaan pengoperasiannya selama praktikum
dilakukan. Dasar pemberian angka kredit adalah curahan waktu untuk
melakukan penjelasan dan supervisi pengoperasian semua peralatan
kategori 1 dalam satu kegiataan praktikum selama satu semester (14
minggu). Jika kegiatan ini dilaksanakan kurang dari satu semester,
perhitungan angka kreditnya = (jumlah minggu/14) x0.57.
Contoh:
Dalam satu semester, seorang PLPTerampil Pelaksana Lanjutan melakukan
penjelasan dan supervisi pengoperasian peralatan kategori 1 dengan bahan
umum pada 3 kegiatan praktikum, masing-masing 14 minggu, 10 minggu
dan 8 minggu, maka memperoleh angka kredit = (1 x 0.57) + (10/14 x 0.57)+
(8/14 x 0.57) =1.30
Bukti Fisik:
Laporan penjelasan dan supervisi penggunaan peralatan kategori 1 dengan bahan
umum perjudul kegiatan praktikum yang diverifikasi oleh PLP yang jenjang
jabatannya lebih tinggi, dandisyahkan oleh Kepala Laboratorium.
Melakukan Pengujian Sampel, Kalibrasi Alat, dan/atau Produksi Skala Terbatas
Menggunakan Peralatan Kategori 1 dan Bahan Umum pada Kegiatan PPM

Kegiatan yang tercakup dalam pengujian sampel adalah melakukan preparasi sampel dan
melakukan pengukuran/analisis parameter uji sesuai metode tertentu dilanjutkan dengan
melaporkan hasil pengukuran terhadap sampel yang berasal dari masyarakat. Kegiatan yang
tercakup dalam kalibrasi alat adalah melakukan penentuan akurasi suatu alat ukur dengan
menggunakan pembanding yang tertelusur sehingga diketahui faktor koreksi alat yang
dilakukan dengan metode tertentu. Kegiatan produksi dalam skala terbatas mencakup
segala kegiatan di laboratorium dengan menggunakan peralatan dan bahan yang ada di
laboratorium untuk menghasilkan suatu bahan atau alat yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dasar pemberian angka kredit adalah kegiatan pengujian dalam satu kelompok parameter uji,
kegiatan kalibrasi dalam satu ruang lingkup kalibrasi dan kegiatan produksi satu jenis bahan
atau alat selama satu semester (6 bulan). Jika kegiatan tersebut dilaksanakan kurang dari 6
bulan, maka mendapatkan angka kredit = (jumlah bulan pelaksanaan/6) x 0.27.
Contoh:
Seorang PLPTerampil Pelaksana Lanjutan melakukan pengujian sampel dengan peralatan kategori
1 dengan bahan umum pada 3 kelompok parameter uji (misal: protein, mineral logam, dan
karbohidrat dalam susu) selama 6 bulan, selain itu dengan kategori alat dan bahan yang
sama juga melakukan kalibrasi 2 ruang lingkup (volume dan massa) selama 3 bulan, maka
mendapatkan angka kredit = (3 x 1 x 0.27) + (2 x 3/6 x 0.27) =1.08.
Bukti Fisik:
Laporan hasil pengujian sampel, kalibrasi atau produksi dalam skala terbatas yang diverifikasi oleh
PLPyang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan disyahkan Kepala Laboratorium.
Menguji dan Memverifikasi Unjuk Kerja Peralatan
pada Penggunaan Bahan

Kegiatan yang tercakup adalah upaya memastikan apakah unjuk kerja menghasilkan
kinerja sesuai dengan spesifikasi alat (alat baru) atau hasil kalibrasi/unjukkerja
terakhir (alat lama) untuk semua peralatan per kategori yang menggunakan
bahan umum/khusus yang digunakan dalam kegiatan tridarma seperti
praktikum di dalam ruangan, studio dan laboratoriumlapangan.
Dasar pemberian angka kredit adalah uji dan verifikasi unjuk kerja seluruh peralatan
perkategori yang menggunakan bahan umum/khusus pada kegiatan tridarma.
Misalnya untuk praktikum selama satu semester (14 minggu). Jika kegiatan
tersebut dilakukan kurang dari satu semester, makaangka kredit yang diperoleh
= (jumlah minggu/14) x 0.21
Contoh:
Seorang PLPTerampil Pelaksana Lanjutan melakukan uji dan verifikasi unjuk kerja
peralatan kategori 1 dengan bahan umum untuk 2 praktikum selama 6 bulan,
selain itu dia juga melakukan pekerjaan yang sama pada 1 kegiatan praktikum
selama 7 minggu, maka mendapatkan angka kredit = (2 x 0.21) + (1 x 7/14 x
0.21) = 0.53.
Bukti Fisik:
Laporan uji dan verifikasi unjuk kerja peralatan yang digunakan pada suatu kegiatan
praktikum yang diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan
disyahkan Kepala Laboratorium.
Salinan log book peralatan yang diuji dan diverifikasi unjuk kerjanya.
BUTIR KEGIATAN PEMELIHARAAN LABORATORIUM
Lampiran I dan II Permenpan dan RB No. 03 Tahun 2010

NO SUMBERDAYA KEGIATAN
I SISTEM 1. Menyusun jadwal pemeliharaan alat/bahan

II ALAT 1. Membersihkan, menyimpan, menata alat


2. Membersihkan sarana penunjang
3. Mengkalibrasi alat
III BAHAN 1. Membersihkan, menyimpan, menata bahan

IV METODE -
Membersihkan, Menyimpan, dan Menata peralatan
Kegiatan ini dilakukan secara periodik sesuai jadwal terhadap seluruh peralatan yang
ada di laboratorum tempatnya bekerja, pasca pemakaian dalam rangka
memfasilitasi kegiatan pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat,
dan merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan peralatan. Kegiatan ini juga
mencakup bagi peralatan yang tidak digunakan. Hasil kegiatan ini adalah seluruh
peralatan yang tidak/telah digunakan harus bersih dari kotoran/sisa bahan yang
menempel, disimpan, dan tertata kembali seperti semula sedemikian rupa
sehingga siap untuk digunakan kembali pada kegiatan laboratorium selanjutnya.
Kegiatan ini harus dilakukan sesuai SOP yang tersedia terutama menyangkut
bahan dan peralatan bantu yang digunakan untuk membersihkan serta cara
membersihkannya agar fungsi kerja alat tetap terjaga. Dasar perhitungan angka
kredit adalah pelaksanaan pekerjaan setiap semester terhadap seluruh peralatan
sesuai kategori yang telah digunakan.
Contoh:
Dalam satu semester, seorang PLPTerampil Pelaksana secara rutin membersihkan,
menata, dan menyimpan kembali 50 jenis peralatan kategori 1 yang digunakan
dalam memfasilitasi seluruh kegiatan di laboratorium tempatnya bekerja, maka
memperoleh angka kredit 0.24. Apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh lebih
dari satu orang PLP, maka angka kredit yang diperoleh masing-masing PLPdibagi
sebanyak PLPyangterlibat.
Bukti Fisik:
Rekaman hasil pelaksanaan kegiatan persemester yang dirinci perbulan, diverifikasi
oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan disyahkan oleh Kepala
Laboratorium.
Melakukan Kalibrasi Alat

Kalibrasi atau tera adalah kegiatan untuk mengetahui dan menetapkan status
kelayakan fungsi kerja dari suatu alat ukur (misalnya presisi, akurasi, bias)
menggunakan acuan kalibrator yang tertelusur ke acuan internasional melalui
rantai perbandingan tak terputus. Misalnya suatu laboratorium memilikikalibrator
massa yang tertelusur ke acuan internasional melalui KIM LIPI. Dalam melakukan
kalibrasi PLP harus bekerja sesuai SOP/metode kalibrasi yang tersedia, biasanya
diadopsi dari metode rujukan standar seperti CSIRO National Measurement
Laboratory, atau modifikasi dari metode standar, atau merupakan metode yang
dikembangkan sendiri oleh laboratorium. Dasar pemberian angka kredit adalah
kegiatan yang dilakukan untuk setiap ruanglingkup kalibrasi (misal volume, massa,
suhu) persemester (6 bulan) bagi peralatan yang dimiliki oleh laboratorium
tempatnya bekerja, dengan klaim 100% baik untuk kalibrasi awal maupun
rekalibrasi. Jika kegiatan ini dilakukan kurang dari 6 bulan, maka angka kredit yang
diperoleh adalah = (jumlah bulan kegiatan/6) x0.08).
Contoh:
Seorang PLPTerampil Pelaksana melakukan kalibrasi volume dan suhu dari 25 pipet
ukur dan 10 termometer alkohol selama 3 bulan, maka memperoleh angka kredit =
2 x 3/6 x 0.08 = 0.08.
Bukti Fisik:
Laporan hasil kalibrasi sebanyak alat yang dikalibrasi, diverifikasi oleh PLPyang jenjang
jabatannya lebih tinggi, dan disyahkan oleh KepalaLaboratorium.
BUTIR KEGIATAN PENGEVALUASIAN KEGIATAN LABORATORIUM
Lampiran I dan II Permenpan dan RB No. 03 Tahun 2010

NO SUMBERDAY KEGIATAN
A
I SISTEM 1. Mengevaluasi program dan subprogram tahunan pengelolaan
laboratorium
II ALAT 1. Mengevaluasi hasil kalibrasi dan kinerja alat
2. Mengevaluasi metode kerja dan penerapan metode kerja alat
3. Mengevaluasi penggunaan alat
4. Mengevaluasi SOP pengoperasian alat yang menggunakan bahan
5. Mengevaluasi SOP pemeliharaan alat yang menggunakan bahan
6. Mengevaluasi pedoman penilaian peralatan yang menggunakan
bahan
III BAHAN 1. Mengevaluasi pemeliharaan peralatan dan bahan
2. Menganalisis hasil evaluasi penggunaan peralatan dan bahan
IV METODE 1. Mengevaluasi metode penanganan bahan
Mengevaluasi SOP/IK pengoperasian peralatan kategori 1 dan
penggunaan bahan khusus

SOP pengoperasian alat mungkin harus dievaluasi jika terjadi perubahan


kinerja alat karena masa pakai, atau ada penggantian grade bahan yang
digunakan untuk memastikan apakah masih sesuai dengan perubahan
tersebut agar tetap mampu menjamin kualitas hasil pengukuran. Hasil
evaluasi berupa kesimpulan apakah SOP masih layak atau harusdiupdate,
serta rekomendasi teknis pemutakhiran yang harus dilakukan jika
diperlukan. Angka kredit untuk butir kegiatan ini dihitung setiap kali
melakukan evaluasi, terhadap seluruh SOP pengoperasian peralatan, yang
dilaporkan persemester.
Contoh:
Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Pertama mengevaluasi 3 buah SOP
pengoperasian alat kategori 1 yang menggunakan bahan khusus, maka
angka kredit yang diperoleh adalah 0.12.
Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus berisi
unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis perbaikan SOP,
yang diverifikasi oleh PLPyang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan
disyahkan oleh Kepala Laboratorium.
CONTOH KEGIATANPENGEVALUASIAN KEGIATANLABORATORIUM

Mengevaluasi SOP/IK pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan


Lingkup kegiatan:
SOP/IK harus dievaluasi jika terjadi perubahan kinerja alat karena masa pakai,
atau ada penggantian grade bahan yang digunakan
Memastikan kelayakan SOP/IK tetap mampu menjamin kualitas hasil
pengukuran/produksi menggunakan alat tersebut
Penerbitan ulang SOP/IK tanpa revisi, atau penerbitan ulang SOP/IKsetelah
direvisi
Typical periode evaluasi biasanya dilakukan sekali setahun.
Input Kegiatan:
Rekaman data pengukuran/produksi
Rekaman riwayat alat
Laporan ketidaksesuaian hasil pengukuran
Contoh output hasil evaluasi IKpengoperasian alat

42
Mengevaluasi Kinerja Peralatan Kategori 1
Evaluasi yang dilakukan bersifat menyeluruh terhadap peralatan kategori 1 yang ada di
suatu laboratorium tempatnya bekerja yang digunakan untuk mendukung
seluruh aktivitas kegiatan pendidikan, penelitian, dan PPM. Bahan yang
dijadikan dasar evaluasi adalah rekaman hasil pengecekan kinerja alat yang
telah dilakukan oleh PLPjenjang jabatan dibawahnya (misalnya butir kegiatan
bagi PLPTerampil Pelaksana Lanjutan pada romawi Vhuruf Bnomor 24, 25, dan
26 ). Hasil evaluasi berupa status kinerja dari setiap alat serta rekomendasi
peningkatan kinerjanya (misalnya rekomendasi untuk memperbaiki batas
kemampuan pengukuran dengan penggantian bagian komponen alat). Dasar
pemberian angka kredit adalah kegiatan pengevaluasian yang dilakukan
terhadap hasil pengecekan kinerja seluruh alat kategori 1 yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja selama satu semester. Jika kegiatan ini
dilakukan kurang dari 6 bulan, maka angka kredit yang diperoleh adalah =
(jumlah bulan kegiatan/6) x0.24).
Contoh:
Seorang PLPAhli Pertama mengevaluasi hasil pengecekan kinerja 5 jenis alat kategori
1 yang ada di laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang
diperoleh adalah 0.21. Angka kredit yang sama juga akan diperoleh oleh PLP
yang laboratoriumnya hanya memiliki 1 alat kategori1.
Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus berisi hasil
evaluasi terhadap kinerja peralatan, dan rekomendasi peningkatannya yang
diverifikasi oleh PLPyang jenjang jabatannya lebih tinggi, dan disyahkan oleh
Kepala Laboratorium
CONTOH KEGIATANPENGEVALUASIAN KEGIATANLABORATORIUM

Mengevaluasi kinerja peralatan


Lingkup kegiatan:
Menetapkan status kinerja dari setiap alat serta rekomendasi peningkatan
kinerjanya (misalnya rekomendasi memperbaiki batas kemampuan
pengukuran dengan penggantian bagian komponen alat)
Rekomendasi kalibrasi, atau penggantian sukucadang
Menetapkan status kelayakan atau tera ulang kemurnian, konsentrasi, dan
masa kadaluwarsa bahan

Input Kegiatan
rekaman hasil pengecekan kinerja alat (presisi, akurasi, bias, linearitas, slope,
kemampuan rentang ukur, ketidakpastian pengukuran,dst)
Sertifikat kalibrasi setiap alat
Rekaman ketidaksesuaian pengukuran
45
Melakukan Evaluasi Hasil Kalibrasi Peralatan Kategori 3
Penjelasan:
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari butir kegiatan romawi Vhuruf E
nomor 42 (PLPAhli Muda). PLPAhli Madya bertugas mengevaluasi
setiap laporan hasil kalibrasi seluruh peralatan kategori 3 yang telah
dilakukan oleh PLPAhli Muda. Hasil evaluasi akan menetapkan apakah
data yang dihasilkan dari setiap proses kalibrasi yang telah dilakukan
tersebut sudah tepat atau perlu di ulang, serta rekomendasi perbaikan
yang harus dilakukan terhadap alat jika hasil kalibrasi menyimpulkan
penyimpangan hasil pengukuran alat terlalu jauh dan diluar toleransi
batas keberterimaannya. Dasar pemberian angka kredit adalahkegiatan
evaluasi yang dilakukan terhadap data seluruh hasil kalibrasi peralatan
kategori 3 per semester. Jika kegiatan ini dilakukan kurang dari 6 bulan,
maka angka kredit yang diperoleh adalah = (jumlah bulan kegiatan/6) x
0.51).
Contoh:
Seorang PLPAhli Madya melakukan evaluasi terhadap hasil kalibrasi akurasi
fotometrik AASdan laju alir volume HPLCdan GCmasing-masing
selama 3 bulan, maka memperoleh angka kredit = 2 x 3/6 x 0.51 = 0.51.
Bukti Fisik:
Laporan hasil evaluasi kalibrasi sebanyak alat yang dikalibrasi, diverifikasidan
disyahkan oleh Kepala Laboratorium.
CONTOH KEGIATANPENGEVALUASIAN KEGIATANLABORATORIUM

Mengevaluasi hasil kalibrasi peralatan


Lingkup kegiatan:
Menetapkan kualitas data yang dihasilkan dari kalibrasi tepat atau
perlu di ulang
Memberikan rekomendasi “perbaikan atau tidak layak pakai”
terhadap alat jika hasil kalibrasi menyimpulkan penyimpanganhasil
pengukuran alat terlalu jauh dan diluar toleransi batas
keberterimaannya.
Memutakhirkan salinan data faktor koreksi alat, jika hasil kalibrasi
muncul faktor koreksi
Memastikan salinan faktor koreksi diterapkan dalam kegiatan
laboratorium
Input Kegiatan:
Rekaman teknis hasil kalibrasi: presisi, akurasi, bias, ketidakpastian
BUTIR KEGIATAN PENGEMBANGAN KEGIATAN LABORATORIUM
Lampiran I dan II Permenpan dan RB No. 03 Tahun 2010

NO SUMBERDAYA KEGIATAN
I SISTEM 1. Mengembangkan sistem pengelolaanlaboratorium

II ALAT 1. Mengembangkan kinerja peralatan


2. Mengembangkan metode kerjaalat
III BAHAN 1. Mengembangkan mutu produk dalam skala laboratorium

IV METODE 1. Mengembangkan metode pengujian, kalibrasi, atau


produksi
Mengembangkan Sistem Pengelolaan Laboratorium
Lingkup kegiatan ini adalah melakukan penyusunan sistem manajemen mutu pengelolaan
laboratorium, mengimplementasikannya dalam praktek laboratorium sehari-hari,
melakukan evaluasi dan tindak lanjut hasil evaluasi, dan melakukan perbaikan
berkesinambungan agar mutu pelayanan laboratorium terpelihara, dan mampu
memberikan pelayanan terbaik kepada dosen, mahasiswa, dan masyarakat pengguna.
Perbaikan berkesinambungan sangat perlu dilakukan agar sistem manajemen mutu
yang diterapkan senantiasa mutakhir disesuaikan dengan perkembangan IPTEKdan
tuntutan peningkatan mutu pelayanan secara kontinyu. Dasar pemberian angka kredit
adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan sistem pengelolaan
laboratorium dalam satu semester.
Contoh:
Dalam satu semester, seorang PLPAhli Madya menjadi ketua tim audit internal sistem
manajemen mutu 1 kali, melakukan evaluasi dan interpretasi atas hasil uji profisiensi
dalam rangka pengendalian mutu 1 kali, dan menjadi ketua dalam menindaklanjuti dan
menyelesaikan ketidaksesuaian pengujian atas komplain pelanggan laboratorium, maka
angka kredit yang diperoleh = 3 x 0.18 =0.56.
Bukti Fisik:
• Surat tugas atau SKtim untuk kegiatan pengembangan sistem pengelolaan
laboratorium.
• Naskah (dokumen) hasil penyusunan pengembangan sistem pengelolaan laboratorium,
yang disyahkan oleh KepalaLaboratorium.
• Naskah (dokumen) hasil kegiatan pengembangan sistem pengelolaanlaboratorium
(misalnya rekaman hasil audit internal, hasil uji profisiensi, atau hasil tindak lanjut
terhadap ketidaksesuaian pengujian atas komplain pelanggan laboratorium) yang
disyahkan oleh KepalaLaboratorium
CONTOH KEGIATANPENGEMBANGAN KEGIATANLABORATORIUM

Mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium


Lingkup kegiatan:
Penyusunan sistem manajemen mutu (SMM), dan mengimplementasikannya
dalam praktek laboratorium sehari-hari melalui penerapan siklus Plan-Do-Check-
Act pada setiap tahapan kegiatan:
perencanaan pengoperasian
pemeliharaan pengevaluasian dan pengembangan,
sehingga terjadi perbaikan/peningkatan berkesinambungan (continual
improvement) agar mutu pelayanan laboratorium terpelihara, dan mampu
memberikan pelayanan terbaik ke pelanggan (pendidik, tendik, danpeserta didik)

Memperoleh pengakuan formal (AKREDITASI/SERTIFIKASI)atas implementasi


sistem manajemen mutu (ISO 9001; ISO 17025; OHSAS 18001; dst) dari lembaga
akreditasi kredibel
CONTOH KEGIATANPENGEMBANGAN KEGIATANLABORATORIUM

Mengembangkan metode kerja peralatan


Lingkup kegiatan:
Memperbaiki metode kerja alat yang sudah ada, atau mengganti sama sekali
dengan metode baru, sehingga:
alat mampu memproduksi prototypeyang lebih baik
kemampuan pengukuran alat menjadilebih baik
waktu pengukuran yang lebih singkat, penggunaan bahan yang lebih efisien,
dan meminimalisir resiko kecelakaan kerja.
Input pengembangan:
rekomendasi hasil evaluasi metode kerja alat
rekaman kinerja alat (ada kecenderungan penurunanperforma)
rekaman hasil uji banding/uji profisiensi
feed back pelanggan (dosen,mahasiswa)
CONTOH KEGIATANPENGEMBANGAN KEGIATANLABORATORIUM

Mengembangkan metode pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam


skala terbatas
Lingkup kegiatan:
Memperbaiki metode pengujian/kalibrasi, dan atau produksi dalam skala
terbatas yang sudah ada, atau mengganti dengan metode baru sehingga:
diperoleh hasil pengujian/kalibrasi yang lebih valid,
diperoleh prototype produk yang lebihbaik
waktu pengujian/kalibrasi/produksi yang lebih singkat, penggunaan
bahan lebih efisien, danmeminimalisir resiko kecelakaan kerja.
Input pengembangan:
rekomendasi hasil evaluasi metode uji/kalibrasi/produksi
rekaman penurunan validitas metode
rekamam hasil uji banding/uji profisiensi
feed back pelanggan
Meningkatkan Mutu Produk dalam Skala Laboratorium

Kegiatan yang dimaksud adalah upaya untuk meningkatkan mutu produk


suatu barang, bahan atau alat yang dihasilkan di laboratorium
melalui kegiatan pemurnian, kharakterisasi maupun peningkatan
kinerja antara alat, bahan dan metode yang digunakan dalam
memproduksi barang, bahan atau alat. Dasar pemberian angka
kredit untuk kegiatan ini adalah setiap peningkatan mutu satu
produk maka mendapat angka kredit 0.68.
Contoh:
Seorang PLPAhli Madya melakukan peningkatan mutu 3 produk melalui
pemurnian di skala laboratorium, pada periode yang sama dia juga
berhasil memperbaiki kualitas 1 barang buatan laboratoriumnya
dengan cara memperbaiki metode produksinya, maka mendapatkan
nilai angka kredit = 4 x 0.68 = 2.72.
Bukti Fisik:
• Laporan peningkatan mutu produk yang disyahkan olehKepala
Laboratorium.
• Hasil pengujian mutu bahan atau alat sebelum dan sesudah kegiatan
yang menunjukkan peningkatan mutu.
CONTOH KEGIATANPENGEMBANGAN KEGIATANLABORATORIUM

Meningkatkan mutu produk dlm skalalaboratorium


Lingkup kegiatan:
Meningkatkan mutu produk suatu barang/bahan /alat melalui
pemurnian/karakterisasi /peningkatan kinerja antara
alat/bahan/metode yang digunakan sehingga:
produk sesuai persyaratan standar (misal: SNI) atau persyaratan
pelanggan
kemurnian bahan meningkat
kemampuan pengukuran alat meningkat (LoD, LoQ)
Input pengembangan:
tuntutan pengetatan aturan/regulasi
penciptaan brand image
program inovasi/invensi
URUTAN EVALUASIdan PENGEMBANGAN
KEGIATANLABORATORIUM

a. Identifikasi ketidaksesuaian
b. Lakukan analisis akar penyebab ketidaksesuaian (Rootcaused
analysis)
c. Urutkan akar penyebab, tetapkan akar penyebab utama
ketidaksesuaian
d. Lakukan correction dan corrective action
e. Pilih tindakan pencegahan, untuk menghindari terulangnya
ketidaksesuaian
f. Ambil manfaat untuk melakukan peningkatan.
PARAMETER EVALUASIKELAYAKANHASIL PENGEMBANGAN
METODE, PERALATAN,BAHAN DAN PRODUK

A.Alat/Metode
BMC (Best Measurement Capability)
Presisi, akurasi, bias, sensitivitas, resolusi, recovery
Kemampuan rentang ukur/linearity, LoD,LoQ
Ruggedness, robustness
Aplicability

A. PRODUK(BARANG)
Kesesuaian spesifikasi terhadap standar
Kesesuaian fungsi
PARAMETEREVALUASIKELAYAKANHASILPENGEMBANGAN
METODE, PERALATAN,BAHANDAN PRODUK

1. Ilustrasi presisi, akurasi, d a n bias dalam pengukuran


PARAMETEREVALUASIKELAYAKANHASILPENGEMBANGAN
METODE, PERALATAN,BAHANDAN PRODUK

2. Relative Percent of Different, %RPD (<20%, tergantung)


Jika pengulangan pengujian/pengukuran dilakukan
secara duplo maka presisi ditentukan berdasarkan nilai
perbedaan prosentase relatif, yaitu:
PARAMETEREVALUASIKELAYAKANHASILPENGEMBANGAN
METODE, PERALATAN,BAHANDAN PRODUK

Nilai %RSD yang diperolehdari hasil pengulangan


pengujian tidak diperkenankan melebihi batasan presisi
yang dirumuskan oleh persamaan modifikasi Dr. William
Horwitz, yaitu:

Keterangan:
Horwitz %CV = %RS D ya ng diha ra pka n (e xpe cte d %CV),
disebutkan juga koefisien varian Horwitz

C = kadar analit berkaitan dengan hasil pengulangan


pengujian yang dinyatakan dalam bentuk fraksi (sebagai
contoh, jika kadar analit adalah 0,25 ppm maka C
harus dimasukkan dalam persamaan Horwitz menjadi
0,25 x10-6)
PARAMETEREVALUASIKELAYAKANHASILPENGEMBANGAN
METODE, PERALATAN,BAHANDAN PRODUK

Semakin rendah kadar analit yang diuji, semakin tinggi


tingkat kesulitan pengujian, tinggi sehingga presisi yang baik
semakin sulit dicapai.
PARAMETEREVALUASIKELAYAKANHASILPENGEMBANGAN
METODE, PERALATAN,BAHANDAN PRODUK

3. Akurasi:
kedekatan hasil uji terhadap nilai benar (true value) atau
asigned value y ang disepakati, biasanya diacu terhadap CRM.

Keterangan:
x = rerata hasil pengulangan pengujian
μ = nilai benar atau nilai acuan dalam CRM
4. Bias
Bias lebih u mu m digunakan daripada tr u e ne ss. Bias merupakan selisih
nilai rerata hasil p e n gula ngan pengujian d e n g a n nilai b e n a r CRM

atau

Sebelum menghitung t r u e n e s s d a n bias, data hasil pengujian h a r u s be ra da


dalam nilai b e n a r CRM, misal: SRM® NIST Cd 1640 adalah 22.79 ± 0,96 μg/Kg.
PARAMETEREVALUASIKELAYAKANHASILPENGEMBANGAN
METODE, PERALATAN,BAHANDAN PRODUK

5. Recovery Test
Uji perolehan kembali, untuk mengecek efisiensi proses
dengan cara spiking analat pada contoh uji.
Kadar akhir contoh uji setelah ditambahkan analit (spike)
berkisar antara 2 – 5 kali sebelum ditambahkan analat.
Analat yang ditambahkan ke contoh uji harus memiliki sifat-
sifat, antara lain:
• memiliki matrik hampir sama dengan contoh uji
• memilki kelarutan hampir sama dengan contoh uji
• keadaan oksidasi sama dengan contoh uji
PARAMETEREVALUASIKELAYAKANHASILPENGEMBANGAN
METODE, PERALATAN,BAHANDAN PRODUK

Table 1: Acceptable Recovery Per cent ages


Analyte (%) Unit Mean Recovery (%)
100 100% 98-102
10 10% 98-102
1 1% 97-103
0.1 0.1% 95-105
0.01 100 ppm 90-107
0.001 10 ppm 80-110
0.0001 1 ppm 80-110
0.00001 100 ppb 80-110
0.000001 10 ppb 60-115
0.0000001 1 ppb 40-120
Source: AOAC (2002). AOAC Requirements for Single Laboratory Validation of
Chemical Methods. DRAFT 2002-11-07, \AOACI\eCam\Single-
Lab_Validation_47.doc. http://www.aoac.org/Ag_Materials/additives/aoac_slv.pdf .
BUKTI FISIKKEGIATAN
Merupakan rekaman hasil kegiatan, bukti objektif dan faktual bahwa
suatu kegiatan telah dilaksanakan
Dapat dibuat dalam formulir yang dibakukan atau dibuat secara
khusus, tidak harus sama bahkan harus berbeda untuk masing-
masing kegiatan
Disajikan sederhana dan
informatif: Mudah dibaca dan
dipahami
Menjelaskan waktu pelaksanaan kegiatan
Menjelaskan volume kegiatan
Menjelaskan hasil kegiatan
Menjelaskan kualitas kegiatan (TERUKUR)
Legal: ada verifikasi dan pengesahan oleh personil yang berwenang:
Dosen, Peneliti, Ketua PPM, Kepala Laboratorium
Contoh:
Bukti fisik pengoperasian alat pada kegiatan penelitian
harus ada verifikasi dari peneliti dan pengesahan dari
Kepala Laboratorium.
JENIS BUKTI FISIK
1. Bukti Fisik Eksternal
Diterbitkan oleh pihak luar sebagai bukti keikutsertaan
PLP dalam suatu kegiatan.
Contoh:
Sertifikat pelatihan, ijazah, publikasi ilmiah
2. Bukti Fisik Internal
Dibuat secara mandiri oleh PLP sebagai rekaman atas
kegiatan (pengelolaan laboratorium)
Contoh:
Bukti rekaman telah menyiapkan peralatan kategori 1,
2, atau 3 pada kegiatanpraktikum.
FORMULIR BUKTIFISIK

TIDAKHARUS SAMAUNTUK SETIAP


KEGIATAN
BAHKANHARUS BERBEDAUNTUK
KEGIATANYANGBERBEDAAGAR
PEKERJAANYANGTELAHDILAKUKANBISA
DIUKUR KUALITASNYA
CONTOH ISI FORMULIR BUKTI FISIK KEGIATAN
LABORATORIUM
Nama Kegiatan :…………… (sesuai Lampiran I/II)
Kode Butir Kegiatan :…………… (sesuai Lampiran I/II)
Waktu Pelaksanaan : ………….. (semester ganjil/genap, tahun …)
Volume Kegiatan : ………….. (jumlah minggu, jumlah paralel )
Angka Kredit Acuan : …………...
Angka Kredit Diperoleh : .....................
Rekaman Pelaksanaan:
Isikan hasil kegiatan
Tambahkan dokumen pendukung sebagai lampiran untuk menjelaskan kualitas
hasil kegiatan
Catatan verifikasi:
Isikan catatan verifikasi kegiatan, termasuk penilaian terhadap hasil kegiatan

Dibuat oleh:………………….. Diverifikasi oleh:…………… Disyahkan oleh:……………..


Tanggal :…………………. Ttd Tanggal :…………… Tanggal :……………..
:…………………. Ttd :…………… Ttd :………………
CONTOH SUBSTANSI ISI BUKTIFISIK
Nama kegiatan: Menguji dan memverifikasi kinerja peralatan kategori2
1.Spektrofotometer UV-Vis
Parameter Kinerja SRM/CRM/ Syarat Hasil
Calibrator Keberterimaan
Akurasi dan reproduksibility λ Holmium dan atau Max deviasi ± 1.00 ?
Didinium filter nm
Akurasi dan reproduksibility K2Cr2O7 235 nm: 0.740 - 0.756 ?
fotometrik 350 nm: 0.634 - 0.646
CuSO4.5H2O 650 nm: 0.219 – ?
0.228
750 nm: 0.801 –
0.833
2. pH Meter

Akurasi Buffer pH 4; 7; 10 Nilai ± 0.01 ?


Linearitas Buffer pH 4; 7; 10 Slope 0.059 ± 0.005 ?
r >0.995
PENGALAMAN PAK
Bukti fisik yang diajukan belum menjelaskan substansi dan kualitas hasil
kegiatan, masih seperti berita acara pelaksanaan kegiatan.
Verifikator kegiatan hanya sebatas menandatangan, belum memperhatikan dan
memberikan penilaian atas kesesuaian dan mutu pekerjaan dengan SOP atauIK
Kegiatan yang dilakukan terkonsentrasi pada bidang perencanaan dan
pengoperasian, perlu arahan dan pembinaan agar PLP mampu melakukan
kegiatan bidang pemeliharaan, pengevaluasian dan pengembangan.
Ukuran volume pekerjaan sulit ditelusuri (nama praktikum, kelas paralel,
kelompok/grup dianggap kelas paralel, realisasi jam pelaksanaan)
Siklus pengajuan penilaian belum tepat waktu, klaim jumlah angka kredit
fantastis.
Rekomendasi:
Bimbingan dan pendampingan dokumentasi dan pelaporan kegiatan
Peningkatan kompetensi teknis sesuai laboratorium yang diampu.

Anda mungkin juga menyukai