Ta Sap 7
Ta Sap 7
TEMU 7
OLEH:
KELOMPOK 11
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 1
PETA KONSEP ......................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
1. Kasus SFAS No. 2................................................................................................................... 3
2. Kasus SFAS No. 33 ................................................................................................................ 6
3. Kasus Standar Pengukuran Instrumen Keuangan ............................................................... 8
SIMPULAN ............................................................................................................................. 11
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................................... 12
1
PETA KONSEP
2
PEMBAHASAN
1. KASUS SFAS NO. 2
PENERAPAN PSAK NO. 2 TENTANG LAPORAN ARUS KAS DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PADA PERUM BULOG DIRVE SULUT DAN GORONTALO
Komponen–komponen dalam Laporan Keuangan haruslah benar dan tepat karena laporan
keuangan dalam perusahaan yaitu alat pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Saat
melakukan pengambilan keputusan perusahaan, sebaiknya menggunakan Laporan Arus Kas.
Hal ini dilakukan karena terkadang Laporan Laba Rugi dan Neraca tidak menampilkan keadaan
sesungguhnya dari keuangan perusahaan.
Dalam PSAK No. 2 salah satu komponen dalam Laporan Keuangan adalah Laporan Arus
Kas. PSAK No. 2 yang menjelaskan bahwa dalam menerapkan Laporan Arus Kas perlu
diketahui komponen - komponen penting yang terdapat dalam Laporan Arus Kas, yaitu Arus
Kas dari Aktivitas Operasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi, dan Arus Kas dari Aktivitas
Pendanaan. Melalui ketiga komponen utama dalam arus kas ini, perusahaan dapat melihat lebih
rinci mengenai pengeluaran-pengeluaran dan pendapatan-pendapatan perusahaan selama
periode aktivitas tertentu pada perusahaan.
Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Total Kewajiban dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan perusahaan dalam melunasi kewajiban totalnya selama satu tahun operasinya. Rasio
Arus Kas Terhadap Kewajiban Lancar dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan
perusahaan saat mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar
berdasarkan arus kas operasi bersih.Rasio Arus Kas Terhadap Penjualan perusaaan mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh kas dari penjualan.Penerapan Laporan arus kas
oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan
merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa yang akan datang. Laporan Arus Kas
dapat digunakan untuk menilai kemungkinan arus kas dimasa yang akan datang dan juga untuk
memprediksi kemungkinan perusahaan dalam menghasilkan laba. Jadi, laporan ini sangat
diperlukan seorang manajer perusahaan sebelum mengambil keputusan yang akan berdampak
bagi perusahaan dimasa yang akan datang.
Pembahasan
Bulog adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan.
Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan
pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi
pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari
3
pemerintah, Bulog tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah,
stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan
pengelolaan stok pangan.
Visi Perusahaan yaitu menjadikan perusahaan yang unggul dalam mewujudkan kedaulatan
pangan. Visi ini juga mencerminkan misi yang diamanatkan oleh Pemerintah, khususnya
berkaitan dengan keberhasilan dan ketahanan pangan nasional. Posisi Bulog sebagai lembaga
pangan yang handal mencakup pemantapan kesejahteraan pangan nasional, professional dan
kompetitif dalam bidang usaha pangan serta senantiasa memiliki rasa dan nilai kepekaan atas
tanggungjawabnya bagi kepentingan masyarakat serta taat dan menjunjungtinggi nilai-nilai
etika dalam melaksanakan bisnis
5
perbedaannya pada penelitian tersebut perusahaan sudah menggunakan laporan arus kas,
sedangkan pada penelitian kali ini baru menerapkan arus kas.
Pembahasan
Tahun 1970 adalah satu dekade inflasi yang tinggi di Amerika Serikat. FASB menerbitkan
sebuah draft eksposur yang akan mewajibkan perusahaan untuk melaporkan informasi harga-
tingkat disesuaikan dalam laporan tambahan. Masalah khusus timbul dalam penerapan
persyaratan biaya saat pernyataan ini untuk jenis aset tertentu, terutama sumber daya alam dan
menghasilkan pendapatan properti real estate. Dewan akan mempertimbangkan masalah lebih
lanjut dan alamat mereka dalam Exposure Draft dengan maksud untuk menerbitkan Statement
pada tahun 1980. Pernyataan ini memberikan petunjuk pengobatan dari aset dan biaya terkait
untuk perusahaan yang menyajikan informasi biaya saat ini untuk tahun fiskal yang berakhir
sebelum 25 Desember 1980.
Pernyataan ini panggilan untuk dua perhitungan penghasilan tambahan, salah satu
berurusan dengan dampak inflasi umum, berurusan lain dengan efek perubahan harga sumber
daya yang digunakan oleh perusahaan. Dewan percaya bahwa kedua jenis informasi yang
mungkin berguna.
Jurnal untuk mencatat biaya transaksi yang dibayar tunai dan berkaitan dengan instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar (fair value) adalah:
Contoh 1
Entitas A membayar biaya komisi kepada agen/broker sebesar Rp20.000 untuk membeli
50 lembar saham biasa (non-puttable ordinary shares) pada sebuah entitas yang terdaftar
(listed company) dengan tunai sebesar Rp 600.000. Entitas pada awalnya mengakui investasi
dalam instrumen ekuitas (investment in equity instruments) pada harga yang dibayar. Karena
instrumen keuangan, setelah pengakuan awal, akan diukur pada nilai wajar maka biaya
transaksi tidak termasuk dalam pengukuran awal.
9
Sebaliknya, sebuah entitas membayar biaya komisi untuk agen/broker sebesar Rp20.000
untuk membeli 50 lembar saham biasa pada perusahaan tidak terdaftar (non-puttable ordinary
shares in an unlisted company) dengan tunai sebesar Rp 600.000. Nilai wajar saham tidak dapat
diandalkan sehingga investasi diukur pada biaya perolehan. Entitas pada awalnya mengakui
investasi dalam instrumen ekuitas dengan harga Rp 620.000. Biaya transaksi dimasukkan pada
pengukuran awal karena instrumen keuangan, setelah pengakuan awal, akan diukur pada harga
perolehan.
2) Pengukuran Berikutnya
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar,
biaya perolehan diamortisasi atau biaya perolehan tergantung klasifikasi apakah nilai wajar
dapat ditentukan dengan andal. Pengukuran awal (initial measurement) dan pengukuran
berikutnya (subsequent measurement) atas instrumen keuangan dan perlakuan akuntansi atas
perubahan nilai wajar (keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi –
unrealized holding gain or loss). Setelah pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas
keuangan diukur dengan menggunakan salah satu dari tiga atribut pengukuran berikut:
(1) Biaya perolehan
(2) Biaya perolehan diamortisasi
(3) Nilai wajar
10
SIMPULAN
11
DAFTAR REFERENSI
12