Anda di halaman 1dari 13

KASUS-KASUS KONTROVERSIAL DALAM PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI

TEMU 7

OLEH:
KELOMPOK 11

1. NI KOMANG ITA MONIKA (18)


2. NI NENGAH WITRI ASTITI (21)
3. PUTU AYU PRAMESTI (22)

PROGRAM S1 REGULER PAGI


2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 1
PETA KONSEP ......................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
1. Kasus SFAS No. 2................................................................................................................... 3
2. Kasus SFAS No. 33 ................................................................................................................ 6
3. Kasus Standar Pengukuran Instrumen Keuangan ............................................................... 8
SIMPULAN ............................................................................................................................. 11
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................................... 12

1
PETA KONSEP

2
PEMBAHASAN
1. KASUS SFAS NO. 2
PENERAPAN PSAK NO. 2 TENTANG LAPORAN ARUS KAS DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PADA PERUM BULOG DIRVE SULUT DAN GORONTALO
Komponen–komponen dalam Laporan Keuangan haruslah benar dan tepat karena laporan
keuangan dalam perusahaan yaitu alat pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Saat
melakukan pengambilan keputusan perusahaan, sebaiknya menggunakan Laporan Arus Kas.
Hal ini dilakukan karena terkadang Laporan Laba Rugi dan Neraca tidak menampilkan keadaan
sesungguhnya dari keuangan perusahaan.
Dalam PSAK No. 2 salah satu komponen dalam Laporan Keuangan adalah Laporan Arus
Kas. PSAK No. 2 yang menjelaskan bahwa dalam menerapkan Laporan Arus Kas perlu
diketahui komponen - komponen penting yang terdapat dalam Laporan Arus Kas, yaitu Arus
Kas dari Aktivitas Operasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi, dan Arus Kas dari Aktivitas
Pendanaan. Melalui ketiga komponen utama dalam arus kas ini, perusahaan dapat melihat lebih
rinci mengenai pengeluaran-pengeluaran dan pendapatan-pendapatan perusahaan selama
periode aktivitas tertentu pada perusahaan.
Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Total Kewajiban dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan perusahaan dalam melunasi kewajiban totalnya selama satu tahun operasinya. Rasio
Arus Kas Terhadap Kewajiban Lancar dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan
perusahaan saat mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar
berdasarkan arus kas operasi bersih.Rasio Arus Kas Terhadap Penjualan perusaaan mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh kas dari penjualan.Penerapan Laporan arus kas
oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan
merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa yang akan datang. Laporan Arus Kas
dapat digunakan untuk menilai kemungkinan arus kas dimasa yang akan datang dan juga untuk
memprediksi kemungkinan perusahaan dalam menghasilkan laba. Jadi, laporan ini sangat
diperlukan seorang manajer perusahaan sebelum mengambil keputusan yang akan berdampak
bagi perusahaan dimasa yang akan datang.

Pembahasan
Bulog adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan.
Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan
pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi
pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari
3
pemerintah, Bulog tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah,
stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan
pengelolaan stok pangan.
Visi Perusahaan yaitu menjadikan perusahaan yang unggul dalam mewujudkan kedaulatan
pangan. Visi ini juga mencerminkan misi yang diamanatkan oleh Pemerintah, khususnya
berkaitan dengan keberhasilan dan ketahanan pangan nasional. Posisi Bulog sebagai lembaga
pangan yang handal mencakup pemantapan kesejahteraan pangan nasional, professional dan
kompetitif dalam bidang usaha pangan serta senantiasa memiliki rasa dan nilai kepekaan atas
tanggungjawabnya bagi kepentingan masyarakat serta taat dan menjunjungtinggi nilai-nilai
etika dalam melaksanakan bisnis

Kebijakan Akuntansi Perusahaan


Laporan keuangan yang disusun oleh Perum Bulog dibuat berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikembangkan dalam aplikasi Sistem Informasi Akuntansi
Bulog (SIAB) untuk kantor pusat, dengan melakukan penggabungan antara database Kantor
Pusat dengan database Divre Selindo, sehingga seluruh transaksi tergabung dalam satu
database. Laporan Keuangan Perusahaan Umum (Perum) Bulog disusun mengacu kepada SAK
yang penerapannya dituangkan dalam Kebijakan Akuntansi Bulog (KAB) sesuai Keputusan
Direksi Perum Bulog nomor: Kep 257/Dir/12/2003 tanggal 24 Desember 2003.

Dasar Pengambilan Keputusan Perusahaan


Dasar pengambilan keputusan yang di terapkan oleh Perusahaan Umum Bulog adalah
menganalisis laporan keuangan secara keseluruhan.Berdasarkan laporan keuangan tersebut
maka ditariklah kesimpulan sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan perusahaan
pada masa yang akan datang. Karena perusahaan belum menerapkan Laporan Arus Kas dalam
komponen laporan keuangannya, maka dasar pengambilan keputusan perusahaan belum
melibatkan Laporan Arus Kas.
Penerapan arus kas berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi Perum Bulog melibatkan
penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, pembayaran beban usaha, dan
pembayaran pajak penghasilan. Penerapan Laporan Arus Kas bagi suatu perusahaan sangatlah
penting karena Laporan Arus Kas tersaji pengelolaan arus kas keluar dan arus kas masuk pada
suatu perusahaan selama periode tertentu.Laporan arus kas biasanya disajikan dalam satu
halaman laporan. Tidak ada bentuk atau format baku yang harus diikuti oleh semua perusahaan
dalam penyajian laporan arus kasnya. Dengan demikian, sejauh mana perincian yang disajikan
4
tergantung kebutuhan perusahaan.Sebagai catatan penting yang harus disediakan adalah jika
laporan arus kas harus bisa menjadi alat yang efektif untuk menjawab berbagai pertanyaan
sehubungan dengan aliran kas perusahaan. Laporan arus kas memberikan informasi mengenai
arus kas masuk dan arus kas keluar dan juga setara kas (equivalent cash).Laporan jenis ini
dianggap lebih informative dari pada laporan perubahan posisi keuangan karena dapat
memberikan informasi tentang arus kas historis suatu perusahaan sehingga dapat diketahui arus
kas masuk dan arus kas keluar pada masa lalu.
Dalam PSAK No. 2 Arus kas adalah arus masuk atau arus keluar kas atau setara
kas.Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi
menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Entitas penyajian Arus Kas dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis entitas tersebut.
Informasi yang terdapat dalam laporan arus kas dapat memberikan gambaran untuk
memprediksi kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban, melakukan investasi,
menghasilkan laba dan arus kas dimasa yang akan datang. Hal ini karena dalam laporan arus
kas terlihat penggunaan kas yang ada dalam perusahaan dan juga arus kas selama periode
tertentu. Dalam penelitian ini digunakan analisis rasio arus kas sebagai dasar pengambilan
keputusan perusahaan yaitu: rasio arus kas operasi terhadap total kewajiban dapat dijadikan
dasar pengambilan keputusan perusahaan dalam melunasi kewajiban totalnya selama satu
tahun operasinya, rasio arus kas terhadap kewajiban lancar dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan perusahaan saat mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar
berdasarkan arus kas operasi bersih, dan rasio arus kas terhadap penjualan dapat 8 dijadikan
dasar pengambilan keputusan perusahaan saat mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh kas dari penjualan.
Laporan arus kas dapat digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan
operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan
dimasa yang akan datang. Dengan membandingkan laporan arus kas selama beberapa periode,
dapat digunakan untuk menilai kemungkinan arus kas dimasa yang akan datang dan juga untuk
memprediksi kemungkinan perusahaan dalam menghasilkan laba. Jadi, laporan ini sangat
diperlukan seorang manajer perusahaan sebelum mengambil keputusan yang akanberdampak
bagi perusahaan dimasa yang akan datang. Penelitian ini didukung penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh James (2013) yaitu analisis laporan arus kas sebagai alat ukur menilai kinerja
pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Manado Timur. Persamaan penelitian tersebut dengan
penelitian kali ini adalah sama-sama menggunakan perhitungan rasio arus kas, sedangkan

5
perbedaannya pada penelitian tersebut perusahaan sudah menggunakan laporan arus kas,
sedangkan pada penelitian kali ini baru menerapkan arus kas.

2. KASUS SFAS NO. 33


Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga
Pernyataan ini berlaku untuk perusahaan publik yang telah baik:
1. Persediaan dan aset, pabrik dan peralatan (sebelum dikurangi akumulasi penyusutan)
sebesar lebih dari $125juta
2. Total aset sebesar lebih dari $ 1 miliar (setelah dikurangi akumulasi penyusutan).
Tidak ada perubahan harus dibuat dalam laporan keuangan utama, informasi yang
diperlukan oleh pernyataanitu harus disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan
tahunan yang diterbitkan.
Setelah 25 Desember 1979 , perusahaan diwajibkan untuk melaporkan:
(1) Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan disesuaikan dengan dampak dari inflasi
umum
(2) Keuntungan atau kerugian daya beli pada item moneter bersih.
Setelah 25 Desember 1979 , perusahaan juga diwajibkan untuk melaporkan:
(1) Pendapatan dari operasi yang dilanjutkan atas dasar biaya saat ini
(2) Jumlah biaya saat persediaan dan properti , pabrik, dan peralatan pada akhir tahun fiskal
(3) Kenaikan atau penurunan jumlah biaya saat persediaan dan properti, pabrik dan
peralatan setelah dikurangi inflasi.
Namun, informasi tentang dasar biaya saat ini untuk tahun fiskal yang berakhir sebelum 25
Desember 1980 dapat disajikan dalam laporan tahunan pertama untuk tahun fiskal yang
berakhir pada atau setelah 25 Desember 1980. Usaha yang diperlukan untuk menyajikan
ringkasan lima tahun data keuangan yang dipilih, termasuk informasi mengenai pendapatan,
penjualan dan pendapatan usaha lainnya, aktiva bersih, dividen per saham biasa, dan harga
pasar per lembar saham. Dalam perhitungan aktiva bersih, hanya persediaan dan properti ,
pabrik, dan peralatan perlu disesuaikan dengan dampak dari perubahan harga .
Untuk menyajikan informasi tambahan yang diperlukan oleh Pernyataan ini, suatu
perusahaan perlu mengukur dampak dari perubahan harga persediaan, properti, pabrik, dan
peralatan, biaya pokok penjualan, dan penyusutan, deplesi, dan amortisasi. Tidak ada
penyesuaian yang diperlukan untuk pendapatan lain-lain, beban, keuntungan, dan kerugian.
Dalam perhitungan pendapatan biaya saat ini, biaya yang akan diukur pada biaya saat ini
atau nilai pemulihan yang lebih rendah. Biaya tindakan saat berhubungan dengan aset yang
6
dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak untuk aset lain yang mungkin diperoleh
untuk mengganti aset yang dimiliki. Pernyataan ini memungkinkan fleksibilitas dalam pilihan
sumber informasi tentang biaya saat ini: Sebuah perusahaan dapat menggunakan indeks harga
tertentu atau bukti lain yang bersifat lebih langsung. Pernyataan ini juga mendorong
penyederhanaan dalam perhitungan dan aspek lain dari implementasi: Secara khusus jumlah
yang dapat dipulihkan perlu diukur hanya jika mereka dinilai secara signifikan dan permanen
lebih rendah daripada biaya saat ini, situasi yang mungkin terjadi sangat sering .
Dewan percaya bahwa Pernyataan ini memenuhi kebutuhan mendesak untuk informasi
tentang dampak perubahan harga. Jika informasi yang tidak disediakan: Sumber Daya dapat
dialokasikan tidak efisien, investor dan kreditor, pemahaman tentang kinerja masa lalu dari
suatu perusahaan dan kemampuan mereka untuk menilai arus kas masa depan mungkin sangat
terbatas, dan orang-orang di pemerintahan yang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
tentang kebijakan ekonomi mungkin kurang informasi penting tentang implikasi dari
keputusan mereka. Persyaratan Pernyataan diharapkan untuk mempromosikan pemahaman
yang lebih baik oleh masyarakat umum dari masalah yang disebabkan oleh inflasi.

Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi


AMERIKA SERIKAT
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement
of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan
perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki
persediaan dan aktiva tetap.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33
mengemukakan bahwa :
1) Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
2) Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
3) Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan
data biaya kini.

Laporan Keuangan di Masa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan


Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang
mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah
menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan
pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu
7
historis, (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak
dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada
gilirannya akan menyebabkan :
1. Kenaikan dalam proporsi pajak.
2. Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
3. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.

Pembahasan
Tahun 1970 adalah satu dekade inflasi yang tinggi di Amerika Serikat. FASB menerbitkan
sebuah draft eksposur yang akan mewajibkan perusahaan untuk melaporkan informasi harga-
tingkat disesuaikan dalam laporan tambahan. Masalah khusus timbul dalam penerapan
persyaratan biaya saat pernyataan ini untuk jenis aset tertentu, terutama sumber daya alam dan
menghasilkan pendapatan properti real estate. Dewan akan mempertimbangkan masalah lebih
lanjut dan alamat mereka dalam Exposure Draft dengan maksud untuk menerbitkan Statement
pada tahun 1980. Pernyataan ini memberikan petunjuk pengobatan dari aset dan biaya terkait
untuk perusahaan yang menyajikan informasi biaya saat ini untuk tahun fiskal yang berakhir
sebelum 25 Desember 1980.
Pernyataan ini panggilan untuk dua perhitungan penghasilan tambahan, salah satu
berurusan dengan dampak inflasi umum, berurusan lain dengan efek perubahan harga sumber
daya yang digunakan oleh perusahaan. Dewan percaya bahwa kedua jenis informasi yang
mungkin berguna.

3. KASUS STANDAR PENGUKURAN INSTRUMEN KEUANGAN


Instrumen Keuangan merupakan setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas
dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Instrument keungan diukur pada
pengakuan awal sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen
yang diukur dengan menggunakan nilai wajar. Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai
amortisasi, premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective interest rate.
1) Pengukuran Awal
Pada saat pengakuan awal, entitas pada umumnya mengukur aset keuangan menggunakan
akuntansi tanggal transaksi pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (fair value plus
transaction costs), kecuali aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya hanya diakui pada nilai
wajar (fair value). Biaya transaksi (transaction costs) adalah biaya-biaya tambahan, seperti
8
biaya pendaftaran dan komisi lain yang ditetapkan, biaya yang dibayarkan kepada penasehat
hukum, akuntan, dan penasehat profesional lain, biaya percetakan dan meterai.
Biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen (termasuk
karyawan yang berperan sebagai agen penjual/selling agent), konsultan, perantara efek dan
pedagang efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh pihak regulator dan bursa efek, serta pajak
dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan. Biaya-biaya transaksi tidak termasuk
premium atau diskonto utang, biaya pendanaan (financing costs), biaya administrasi internal,
atau biaya penyimpanan (holding costs).
Jurnal untuk mencatat biaya transaksi yang dibayar tunai dan berkaitan dengan instrumen
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) adalah:

Aset Keuangan xxxx


Kas xxxx

Jurnal untuk mencatat biaya transaksi yang dibayar tunai dan berkaitan dengan instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar (fair value) adalah:

Biaya transaksi xxxx


Kas xxxx

Contoh 1
Entitas A membayar biaya komisi kepada agen/broker sebesar Rp20.000 untuk membeli
50 lembar saham biasa (non-puttable ordinary shares) pada sebuah entitas yang terdaftar
(listed company) dengan tunai sebesar Rp 600.000. Entitas pada awalnya mengakui investasi
dalam instrumen ekuitas (investment in equity instruments) pada harga yang dibayar. Karena
instrumen keuangan, setelah pengakuan awal, akan diukur pada nilai wajar maka biaya
transaksi tidak termasuk dalam pengukuran awal.

Jurnal untuk mencatat pengakuan awal adalah:


Investa Investasi dalam saham biasa 600.000
Biaya t Biaya transaksi 20.000
Kas 620.000
(Untuk mencatat atau mengakui perolehan saham dan biaya transaksi)

9
Sebaliknya, sebuah entitas membayar biaya komisi untuk agen/broker sebesar Rp20.000
untuk membeli 50 lembar saham biasa pada perusahaan tidak terdaftar (non-puttable ordinary
shares in an unlisted company) dengan tunai sebesar Rp 600.000. Nilai wajar saham tidak dapat
diandalkan sehingga investasi diukur pada biaya perolehan. Entitas pada awalnya mengakui
investasi dalam instrumen ekuitas dengan harga Rp 620.000. Biaya transaksi dimasukkan pada
pengukuran awal karena instrumen keuangan, setelah pengakuan awal, akan diukur pada harga
perolehan.

Jurnal pengakuan awal adalah :


Investa Investasi dalam saham biasa 620.000
Kas 620.000
(Untuk mencatat perolehan saham dan biaya transaksi)

2) Pengukuran Berikutnya
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar,
biaya perolehan diamortisasi atau biaya perolehan tergantung klasifikasi apakah nilai wajar
dapat ditentukan dengan andal. Pengukuran awal (initial measurement) dan pengukuran
berikutnya (subsequent measurement) atas instrumen keuangan dan perlakuan akuntansi atas
perubahan nilai wajar (keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi –
unrealized holding gain or loss). Setelah pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas
keuangan diukur dengan menggunakan salah satu dari tiga atribut pengukuran berikut:
(1) Biaya perolehan
(2) Biaya perolehan diamortisasi
(3) Nilai wajar

10
SIMPULAN

11
DAFTAR REFERENSI

Awok, John Banting. (2016). “Teori Akuntansi SAP 7”


https://www.scribd.com/doc/299284846/Teori-Akuntansi-Sap-7-Kelompok-8-Halaman
[diakses pada 22 Oktober 2018]

12

Anda mungkin juga menyukai