Anda di halaman 1dari 11

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No.

4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

ANGKA KEJADIAN STOMATITIS YANG DIDUGA SEBAGAI


DENTURE STOMATITIS PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN DI
KELURAHAN BATU KOTA MANADO

Lingkan Lahama1), Vonny N.S Wowor1), Olivia Amelia Waworuntu2)


1)
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

ABSTRACT
A long and continuous usage of denture and the ignorance of oral hygiene can cause inflammation to
mucosa tissues under the denture. One of the damages that can happen is denture stomatitis. Denture
stomatitis is an inflammatory on the mouth mucosa caused by the usage of denture. This is a kind of
descriptive study with cross-sectional design, which the population are 81 samples of Batu Kota
society who are using denture. The data is gained by interview and by filling the examination form.
The way of taking sample is by puposive sampling method. The result of this study shows a high
Percentage that is 83.95% respondents who are expected have denture stomatitis, which 40.74%
respondents have been using denture for more than 5 years, 83.5% respondents are still using the
denture while sleeping at night, and 64.19% respondents have 3 clinical symptom of denture
stomatitis. The conclution of this study is that stomatitis which is expected as denture stomatitis is
suffered by most of the removable denture users in Batu Kota.

Keyword : insidensi, denture stomatitis

ABSTRAK
Penggunaan gigi tiruan yang lama dan terus menerus serta mengabaikan kebersihan rongga mulut bisa
menyebabkan terjadinya peradangan pada jaringan mukosa di bawah gigi tiruan. Salah satu dampak
buruk yang dapat terjadi yakni denture stomatitis. Denture stomatitis merupakan keradangan pada
mukosa mulut yang diakibatkan oleh pemakaian gigi tiruan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
angka kejadian stomatitis yang diduga sebagai denture stomatitis pada pengguna gigi tiruan di
Kelurahan Batu Kota. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional study., dimana
populasi penelitian yaitu masyarakat Kelurahan Batu Kota yang menggunakan gigi tiruan lepasan
dengan jumlah sampel sebanyak 81 sampel. Data diperoleh melalui wawancara dan pengisian
formulir pemeriksaan. Cara pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan angka kejadian yang tinggi yaitu sebesar 83,95% responden yang diduga
menderita denture stomatitis, dimana 40,74% responden telah menggunakan gigi tiruan lebih dari 5
tahun, 83,95% responden yang tetap menggunakan gigi tiruannya saat tidur dimalam hari, dan 64,19%
responden memiliki 3 gejala klinis denture stomatitis. Kesimpulan dari penelitian ini stomatitis yang
diduga sebagai denture stomatitis diderita oleh sebagian besar pengguna gigi tiruan lepasan di
kelurahan Batu Kota.

Kata Kunci : angka kejadian, denture stomatitis

71
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN keuntungan dari segi estetik karena


basisnya memiliki warna serupa dengan
Gigi merupakan salah satu bagian mukosa mulut, tetapi di sisi lain memiliki
tubuh yang tergolong penting bagi kekurangan sebagai akibat dari bahan
manusia. Gigi dengan bentuknya yang basisnya. Basis gigi tiruan akrilik memiliki
berbeda-beda memiliki tiga fungsi utama, sifat porus karena pori-porinya yang
yaitu mastikasi (pengunyahan), estetika banyak dan dapat menyerap cairan mulut.
dan fonetik (fungsi bicara). Hilangnya gigi Sifat porositasnya menyebabkan mudah
dapat menimbulkan masalah atau terjadi akumulasi sisa makanan dan plak,
gangguan pada fungsi tersebut. Gigi yang yang dapat berdampak pada kesehatan
hilang dan tidak digantikan dapat jaringan mukosa di bawah gigi tiruan.
menyebabkan seseorang tidak bisa Pada pemakaian gigi tiruan yang lama dan
mengunyah makanan dengan baik serta terus-menerus serta mengabaikan
kemampuan berbicara terganggu. kebersihan rongga mulut bisa
Kehilangan gigi juga dapat menganggu menyebabkan terjadinya peradangan pada
estetik atau penampilan seseorang, jaringan mukosa di bawah gigi tiruan. 5
sehingga banyak orang merasa tidak Denture stomatitis adalah keradangan
nyaman bahkan kehilangan rasa percaya pada mukosa mulut yang diakibatkan oleh
dirinya. Pada kasus kehilangan gigi baik pemakaian gigi tiruan. Tanda khasnya
pada rahang atas maupun rahang bawah berupa erythema, edema dan berwarna
dapat menggunakan gigi tiruan sebagai lebih merah dari jaringan sekitarnya.
penggantinya.1,2 Intensitas pemakaian yang terus-menerus
Data survei Badan Penelitian dan sepanjang hari atau gigi tiruan yang tidak
Pengembangan Kesehatan tahun 2010 pernah dilepas selama bertahun-tahun
menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia antara lain menjadi penyebab terjadinya
yang mendapat pelayanan pencabutan gigi inflamasi atau denture stomatitis pada
sebesar 79,6%. Kondisi ini rongga mulut. Prevalensi denture
menggambarkan kebutuhan akan stomatitis di Indonesia cukup tinggi
pembuatan gigi tiruan. Gigi tiruan dibuat meskipun belum ada data resmi dari
untuk mengatasi gigi yang hilang atau pemerintah. Menurut penelitian oleh
rusak. Tujuan pembuatan gigi tiruan, baik Marwati pada tahun 2003 hampir 50%
itu tiruan sebagian lepasan, gigi tiruan penderita yang memakai gigi tiruan
cekat maupun gigi tiruan lengkap pada dilaporkan terdeteksi candida albicans
hakekatnya untuk memperbaiki fungsi sedangkan penelitian oleh Sudarmawan
pengunyahan, pengucapan, estetis, pada tahun 2009 dinyatakan bahwa 32,3%
menjaga kesehatan jaringan serta dari 30 pemakai gigi tiruan terdeteksi
mencegah kerusakan lebih lanjut dari adanya candida albicans yang merupakan
struktur organ mulut. 3,4 salah satu penyebab utama terjadinya
Masyarakat Indonesia pada umumnya denture stomatitis.5,6,7
menggunakan gigi tiruan lepasan, dan Kebersihan gigi dan mulut yang
hanya sebagian kecil yang menggunakan kurang terjaga pada pengguna gigi tiruan
gigi tiruan cekat. Gigi tiruan lepasan yang lepasan berbasis akrilik memiliki potensi
umum digunakan berupa gigi tiruan besar terbentuknya plak pada basis gigi
berbasis akrilik. Gigi tiruan ini memiliki tiruan yang menghadap ke mukosa mulut

72
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

serta berkembangnya mikroorganisme digunakan pada penelitian ini berjumlah


lainnya seperti jamur candida albicans 81 sampel yang didapatkan dengan
sebagai penyebab utama denture menggunakan rumus slovin :
stomatitis.
Berdasarkan latar belakang di atas N
penulis tertarik untuk melakukan n =
penelitian tentang angka kejadian N (d)2 + 1
stomatitis yang diduga sebagai denture Pengambilan sampel pada penelitian ini
stomatitis pada pengguna gigi tiruan dilakukan dengan teknik purposive
lepasan berbasis akrilik, mengingat sampling method yakni teknik
pengguna gigi tiruan jenis ini cukup pengambilan sampel berdasarkan
banyak di masyarakat. Penulis memilih pertimbangan criteria inklusi dan ekslusi.
lokasi kelurahan Batu Kota kecamatan Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
Malalayang Manado sebagai lokasi menggunakan gigi tiruan minimal 1 tahun,
penelitian, oleh karena sudah pernah ada bersedia dan sukarela untuk menjadi
penelitian sebelumnya pada pengguna gigi subjek dalam penelitian, bersifat
tiruan ditempat ini tetapi bukan tentang kooperatif selama pengambilan data.
denture stomatitis, dan memudahkan Kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu
penulis dari segi waktu, biaya dan Sampel yang memiliki penyakit sistemik,
keterjangkauan. tidak bersedia menandatangani informed
consent.
Variabel penelitian ini yaitu angka
kejadian stomatitis yang diduga sebagai
METODE PENELITIAN denture stomatitis. Angka kejadian
stomatitis, yaitu banyaknya kejadian
Penelitian ini merupakan penelitian stomatitis yang diduga sebagai denture
deskriptif dengan desain cross-sectional stomatitis pada masyarakat pengguna gigi
study. Penelitian ini dilakukan pada suatu tiruan lepasan berbasis akrilik di kelurahan
waktu tertentu dan hasil penelitian yang Batu Kota kecamatan Malalayang Manado
didapatkan hanya menggambarkan atau pada tahun 2015. Stomatitis yang diduga
mendeskripsikan suatu situasi, dalam hal sebagai denture stomatitis, yaitu stomatitis
ini angka kejadian stomatitis yang diduga yang terdapat pada jaringan mukosa di
denture stomatitis. Penelitian ini bawah basis gigi tiruan yang digunakan
dilakukan dikelurahan Batu kota responden yang diperkirakan sebagai
Kecamatan Malalayang Manado. denture stomatitis berdasarkan tanda-tanda
Penelitian ini dilakukan selama bulan Juli atau gejala klinis yang nampak berupa
sampai bulan September tahun 2015. jaringan mukosa mulut di bawah gigi
Populasi dalam penelitian ini ialah pasien tiruan lepasan berwarna merah terang,
pengguna gigi tiruan di kelurahan Batu pembesaran pada permukaan mukosa di
kota Kecamatan Malalayang yang bawah gigi tiruan, terdapat lesi berupa
diperoleh berdasarkan perhitungan bintik-bintik putih yang berbatas jelas pada
prevalensi pengguna gigi tiruan di permukaan mukosa di bawah basis gigi
Sulawesi Utara sebesar 7,1% didapatkan tiruan, gigi tiruan lepasan berbasis akrilik,
355 orang dari 5804 jiwa. Sampel yang

73
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

yaitu gigi tiruan lepasan yang basisnya dan jumlah masyarakat. Data diolah
terbuat dari bahan akrilik. menggunakan Microsoft Excel kemudian
Instrumen yang digunakan dalam disajikan dalam bentuk tabel distribusi
penelitian ini yakni formulir pemeriksaan frekuensi.
yang dipadukan dengan wawancara.
Pengumpulan data ini dibagi dari data HASIL
primer diperoleh secara langsung dari Responden dalam penelitian ini
reponden melalui wawancara dan dibedakan menurut jenis kelamin, usia,
menggunakan formulir pemeriksaan pada lamanya pemakaian, frekuensi
masyarakat di kelurahan Batu Kota yang pembersihan gigi tiruan, waktu
langsung ditemui di rumah masing- pembersihan gigi tiruan serta cara
masing, data sekunder diperoleh dari profil pemakaiannya.
kelurahan Batu Kota berupa identitas , jaga

Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin.


Jumlah Persenta
Jenis kelamin (n) se (%)
Laki-laki 18 22,23
Perempuan 63 77,77
Total 81 100

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat jumlah terbanyak berjenis kelamin
perempuan (77,77%) responden.

Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia.


Usia (tahun) Jumlah (n) Persentase (%)
25-34 6 7,41
35-44 21 25,93
45-54 42 51,85
> 55 12 14,81
Total 81 100

Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa responden terbanyak berusia 45-54 tahun (51,85% )
responden.
Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan lama pemakaian gigi tiruan.
Persentase
Lama pemakaian (tahun) Jumlah (n) (%)
<5 17 20,99
5-10 33 40,74
11-15 24 29,63
> 15 7 8,64
Total 81 100

74
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

Data pada Tabel 3 menunjukkan dengan jumlah terbanyak 5-10


bahwa responden yang tahun berjumlah 33 responden
menggunakan gigi tiruan lepasan (40,74%)

Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi pembersihan gigi tiruan


dibersihkan.
Frekuensi Pembersihan Persentase
Gigi Tiruan Jumlah (n) (%)
1 kali (sehari) - 0
2 kali (sehari) 26 32,10
3 kali (sehari) 21 25,92
> 3 kali (sehari) 34 41,98
Total 81 100

Data pada Tabel 4 menunjukkan (41,97%) membersihkan gigi


bahwa responden terbanyak tiruan sebanyak > 3 kali sehari.

Tabel 5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan waktu pembersihan gigi tiruan.


Waktu Pembersihan Gigi Persentase
Tiruan Jumlah (n) (%)
Sebelum makan 53 65,43
Sesudah makan 28 34,57
Total 81 100

Data pada Tabel 5 menunjukkan responden (65,43%) dan yang


bahwa responden yang membersihkan gigi tiruannya
membersihkan gigi tiruannya sesudah makan berjumlah 28
sebelum makan berjumlah 53 responden (34,57%).

Tabel 6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan cara pemakaian gigi tiruan.


Cara pemakaian Jumlah (n) Persentase (%)
Terus menerus tanpa dilepas 68 83,95
Dilepas saat tidur 13 16,05
Total 81 100

Data pada Tabel 6 menunjukkan (83,95%) dan responden yang


bahwa responden yang melepas gigi tiruan saat tidur
menggunakan gigi tiruan secara berjumlah 13 responden (16,05%).
terus-menerus tanpa dilepas saat Angka kejadian stomatitis yang
tidur berjumlah 68 responden diduga sebagai denture stomatitis

75
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

Tabel 7 hingga Tabel 9 denture stomatitis, serta distribusi


menyajikan distribusi frekuensi frekuensi responden berdasarkan
responden berdasarkan jenis gejala stomatitis yang diduga sebagai
klinis dan jumlah gejala klinis denture stomatitis.
stomatitis yang diduga sebagai

Tabel 7. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis gejala klinis stomatitis yang
diduga sebagai denture stomatitis
Gejala klinis Jumlah (n) Persentase(%)
Mukosa di bawah gigi tiruan
berwarna merah terang 68 83,95

Pembesaran permukaan
mukosa di bawah gigi tiruan 47 58,02

Terdapat lesi berupa bintik-


bintik putih dan berbatas
jelas di bawah gigi tiruan 48 59,25

Adanya rasa terbakar pada


mukosa mulut 3 3,70

Data pada Tabel 7 menunjukkan berwarna merah terang berjumlah 68


bahwa gejala klinis terbanyak berupa responden (83,95%).
jaringan dibawah gigi tiruan

Tabel 8. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah gejala klinis stomatitis


yang diduga denture stomatitis
Persentase
Gejala klinis Jumlah (n) (%)
Memiliki 4 gejala klinis 16 19,75
Memiliki 3 gejala klinis 52 64,19
Memiliki 2 gejala klinis 14 17,28
Memiliki 1 gejala klinis 4 4,93
Total 81 100

Data pada Tabel 8 menunjukkan bahwa responden terbanyak (64,19%) memiliki 3


gejala klinis.

76
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

Tabel 9. Distribusi frekuensi responden berdasarkan stomatitis yang diduga sebagai


denture stomatitis yang diderita.
Stomatitis yang diduga Denture Persentase
Stomatitis Jumlah (n) (%)
Ya 68 83,95
Tidak 13 16,05
Total 81 100

Data pada Tabel 9 menunjukkan tiruan lebih banyak pada perempuan


bahwa responden yang diduga karena perempuan cenderung lebih
menderita stomatitis yang diduga mementingkan estetis dari pada laki-laki.26
sebagai denture stomatitis Pada penelitian ini juga diperoleh
berjumlah 68 responden (83,95%) hasil yaitu responden terbanyak berada
dan yang bukan denture stomatitis pada rentang usia 45-54 tahun yaitu
berjumlah 13 responden (16,05%). berjumlah 51,85% (Tabel 2). Menurut
penulis banyaknya responden pada rentang
PEMBAHASAN usia ini yang mengalami kehilangan gigi,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan karena semakin bertambah usia seseorang
tentang angka kejadian stomatitis yang maka gigi geligi juga akan semakin rentan
diduga sebagai denture stomatitis pada terhadap kerusakan, karena lebih banyak
pengguna gigi tiruan lepasan akrilik di digunakan atau difungsikan. Pendapat ini
kelurahan Batu Kota kecamatan sesuai dengan teori yang menyatakan
Malalayang Manado, diperoleh responden bahwa semakin bertambahnya usia, maka
terbanyak berjenis kelamin perempuan semakin banyak pula jumlah gigi yang
yaitu berjumlah 63 responden atau hilang. Hal ini disebabkan oleh adanya
77,77%, sedangkan responden berjenis perubahan fisiologis pada proses penuaan
kelamin laki-laki hanya berjumlah 18 jaringan yang mengakibatkan penyusutan
responden atau 22,23% (Tabel 1). tulang alveolar serta kondisi gigi yang
Banyaknya responden yang berjenis mudah tanggal akibat resobrsi tulang
kelamin perempuan pada penelitian ini alveolar.27 Di sisi lain kelompok usia
menunjukkan bahwa pada populasi yang tersebut masih tergolong usia produktif
diteliti ditemukan banyak perempuan yang yang membutuhkan kesehatan serta
menggunakan gigi tiruan lepasan. Penulis penampilan yang baik untuk melakukan
berpendapat bahwa responden yang aktivitas.
berjenis kelamin perempuan ditemukan Gambaran karakteristik responden
lebih banyak menggunakan gigi tiruan, berkaitan dengan lamanya pemakaian gigi
oleh karena perempuan cenderung lebih tiruan, menunjukkan hasil 40,74% telah
memperhatikan penampilan dibandingkan menggunakan gigi tiruan selama 5-10
laki-laki. Pemakaian gigi tiruan merupakan tahun (Tabel 3). Penulis berpendapat
salah satu cara untuk memperbaiki bahwa lamanya pemakaian gigi tiruan
penampilan dari segi estetik. Hal ini sesuai merupakan salah satu faktor resiko
dengan hasil penelitian sebelumnya oleh terjadinya denture stomatitis, terlebih pada
Baran yang menyatakan pengguna gigi responden yang kurang memperhatikan

77
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

kebersihan gigi dan mulut. Penelitian pembersihan gigi tiruan sebenarnya untuk
sebelumnya oleh Hardiyanti di FKG membersihkan gigi tiruan dari sisa
UNHAS membuktikan adanya hubungan makanan yang dapat menyebabkan
lama penggunaan gigi tiruan terhadap penumpukan plak pada basis gigi tiruan
terjadinya denture stomatitis.28 yang berpengaruh pada peningkatan resiko
Hasil penelitian pada Tabel 4 terjadinya denture stomatitis.30
memperlihatkan 41,98% responden Berdasarkan data pada Tabel 6
(terbanyak) memiliki karakteristik diperoleh gambaran karakteristik
melakukan pembersihan gigi tiruan > 3 responden tentang cara pemakaian gigi
kali sehari. Hal ini menunjukkan bahwa tiruan. Sebanyak 83,95% responden
sebagian besar responden sudah memiliki memakai gigi tiruan secara terus menerus
perilaku yang baik berkaitan dengan tanpa dilepas, sedangkan hanya 16,05%
frekuensi pembersihan gigi tiruan yang responden melepas gigi tiruan saat tidur.
digunakan. Namun hal ini belum dapat Penulis berpendapat bahwa sebagian besar
menjamin kondisi kebersihan rongga responden belum mengetahui cara
mulut sudah dalam keadaan baik, karena pemakaian gigi tiruan yang baik, di mana
kebersihan rongga mulut tidak hanya hal ini juga turut memengaruhi resiko
ditentukan dari frekuensi pembersihan gigi terjadinya denture stomatitis. Hal ini
dan mulut termasuk gigi tiruan yang sesuai dengan teori yang menyatakan
digunakan. Kebersihan gigi dan mulut juga bahwa kebersihan rongga mulut yang
ditentukan oleh waktu pembersihan dan kurang baik serta pemakaian gigi tiruan
cara pembersihan yang dilakukan, dalam secara terus menerus tanpa dilepas dapat
hal ini penyikatan gigi yang dilakukan. menjadi tempat yang sangat rentan bagi
Pendapat ini didukung oleh penelitian pertumbuhan mikroorganisme. Pemakaian
sebelumnya yang dilakukan oleh Barbosa, gigi tiruan secara terus menerus sepanjang
yang menyatakan bahwa cara (kualitas) hari tanpa dilepas merupakan pemicu
pembersihan gigi tiruan lebih penting dari terjadinya stomatitis yang seringkali
pada frekuensi pembersihan gigi merupakan kandidiasis atrofik kronis.
29
tiruannya. Penyebab stomatitis ini adalah jamur
Hasil penelitian tentang karakteristik candida.31 Menurut penelitian Elizabeth
responden berdasarkan waktu ditemukan penyebab terbesar terjadinya
pembersihan, menunjukkan 65,43% denture stomatitis adalah jamur candida
responden membersihkan gigi tiruan albicans.
sebelum makan dan 34,57% responden Penggunaan gigi tiruan lepasan
membersihkan gigi tiruan sesudah makan berbasis akrilik merupakan salah satu
(Tabel 5). Penulis berpendapat bahwa faktor resiko peningkatan jumlah candida
sebagian besar responden belum albicans dalam rongga mulut, terlebih
membersihkan gigi tiruan pada waktu yang pada pengguna gigi tiruan yang kurang
tepat, di mana hal ini dapat meningkatkan memperhatikan kebersihan rongga mulut.
resiko terjadinya denture stomatitis. Hal Jamur ini merupakan flora normal dalam
ini sesuai dengan penelitian sebelumnya rongga mulut, namun pada kondisi tertentu
oleh Sipayung yang menyatakan bahwa dapat mengalami peningkatan dan bersifat
waktu yang baik untuk membersihkan gigi patogen.15,16,17
tiruan seharusnya sesudah makan. Tujuan

78
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

Pada Tabel 7 tentang gejala klinis atau diangkat, menurut penulis merupakan
stomatitis yang diduga sebagai denture tanda adanya infeksi jamur. Pendapat ini
stomatitis, diperoleh tanda-tanda klinis juga sesuai dengan penelitian sebelumnya
yang paling banyak terlihat (83,95%), oleh Gimon di PSPDG UNSRAT yang
yaitu berupa jaringan mulut di bawah gigi menyatakan bahwa adanya lesi putih yang
tiruan responden berwarna merah terang. berbatas jelas di bawah gigi tiruan
Tanda ini merupakan salah satu ciri yang merupakan tanda klinis terjadinya denture
menggambarkan adanya radang stomatitis.34
(inflamasi) pada mukosa di bawah gigi Candida albicans sebagai flora normal
tiruan. Tanda-tanda utama radang berupa dalam rongga mulut dapat menyebabkan
rubor (kemerahan), calor (panas), dolor infeksi jika ada faktor predisposisi. Faktor
(rasa sakit), tumor (pembengkakan) dan prediposisinya adalah daya tahan jaringan
function laesa (perubahan fungsi). setempat yang mengalami iritasi kronis
Umumnya rubor (kemerahan) merupakan karena pemakaian gigi tiruan lepasan.
hal pertama yang terlihat pada daerah yang Permukaan gigi tiruan lepasan berbasis
mengalami peradangan, oleh karena akrilik yang kasar, serta adanya porositas
terjadinya peningkatan suplai darah ke pada permukaannya mendukung terjadinya
daerah yang mengalami peradangan.32 iritasi kronis pada muoksa di bawah basis
Pada keadaan saat terjadi peradangan gigi tiruan. Keadaan ini dapat diperparah
terjadi juga pembesaran mukosa (tumor) dengan kebersihan mulut yang kurang
yang juga merupakan salah satu ciri baik akibat penumpukan plak sehingga
adanya radang. Pada penelitian ini 58,02% menyebabkan inflamasi yang sifatnya
responden juga mengalami pembesaran kronis.6,12,35
pada mukosa di bawah basis gigi tiruan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
Pembesaran ini merupakan salah satu ciri 64,19% responden memiliki 3 (tiga)
adanya radang pada lokasi tersebut. Salah gejala klinis denture stomatitis. Kondisi ini
satu penyebabnya adalah pengiriman memperkuat dugaan penulis bahwa
cairan dan sel-sel sirkulasi darah ke terjadinya denture stomatitis dipicu oleh
jaringan-jaringan interstitial dan oleh lamanya penggunaan gigi tiruan, frekuensi
adanya hiperemi.32,33 Pada penelitian ini pembersihan gigi tiruan dan waktu
ditemukan juga sebanyak 59,25% pembersihan gigi tiruan yang tidak tepat
responden memiliki lesi berupa bintik- yang dapat mempengaruhi terjadinya
bintik putih pada permukaan mukosa yang infeksi pada rongga mulut. Selain itu, cara
tertutup gigi tiruan dan berbatas jelas. pembersihan gigi tiruan dan pemakaian
Menurut penulis, hal ini dapat dikaitkan gigi tiruan secara terus menerus dapat
dengan kondisi kebersihan mulut yang berpengaruh pada terjadinya inflamasi
buruk. Saat penelitian ditemukan yang juga merupakan salah satu faktor
gambaran klinis rongga mulut responden resiko terjadinya denture stomatitis.
umumnya kurang baik. Kondisi kebersihan Berdasarkan hasil penelitian ini
rongga mulut yang kurang baik bisa didapati angka kejadian stomatitis yang
berdampak pada terjadinya infeksi candida diduga sebagai denture stomatitis pada
albicans. Munculnya lesi berupa bintik- responden yang diteliti sebanyak 83,95%.
bintik atau bercak putih berbatas jelas pada Angka ini didasarkan jumlah gejala klinis
mukosa mulut yang tidak dapat dihapus yang didapati pada responden, dimana

79
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

responden yang minimal memiliki 3 gejala Diharapkan dapat menjadi dasar untuk
klinis didiagnosa sebagai penderita denture penelitian selanjutnya.
stomatitis. Besarnya angka kejadian ini
menurut penulis oleh karena sebagian DAFTAR PUSTAKA
besar responden telah menggunakan gigi 1. Gunadi HA, Margo A, Burhan LK,
tiruannya minimal 5 tahun. Di samping itu Suryatenggara F, Setiabudi I. Buku
waktu pembersihan yang salah, cara ajar ilmu geligi tiruan sebagian
pembersihan yang kurang tepat dan lepasan jilid 1.Jakarta: Hipokrates;
pemakaian gigi tiruan secara terus menerus 1991. h. 30-50, 134-142
mempengaruhi resiko terjadinya denture 2. Harshanur I.W. Buku ajar anatomi
stomatitis. Keterbatasan penelitian ini gigi. Jakarta: EGC, 1991. h. 28-30.
yakni diagnosa ditegakkan tanpa adanya 3. Tarigan S. Pasien prostodonsia lanjut
pemeriksaan mikrobiologis swab dan usia: Beberapa pertimbangan dalam
hanya ditegakkan berdasarkan gejala klinis perawatan [skripsi] Universitas
yang tampak. Sumatera Utara. 2005.
4. Agtini DM. Presentase Pengguna
Protesa di indonesia. [serial online]
KESIMPULAN 2010; [diakses pada 11 maret 2014].
Angka kejadian stomatitis yang diduga Diambil pada: URL:
sebagai denture stomatitis pada pengguna http://ejournal.litbang.depkes.go.id/in
gigi tiruan dikelurahan Batu Kota pada dex.php/MPK/article/viewFile/782/87
tahun 2015 berjumlah 68 (83,95%). 0
5. Sugianitri NI. Ekstrak biji buah
SARAN pinang (areca catechu L.) dapat
1. Bagi Pemerintah menghambat pertumbuhan koloni
Pemerintah dalam hal ini yakni Dinas candida albicans secara in vitro pada
Kesehatan, harus memperhatikan lagi lebih resin akrilik heat cured. [thesis]. Bali.
lanjut derajat kesehatan gigi dan mulut, Universitas Udayana. 2011
khususnya pada pasien pengguna gigi 6. Dental School University of Milan.
tiruan, melalui program-program Denture related stomatitis. 2005.
peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada http://www.eaom.net/app/prvt/VediNo
masyarakat, dan juga penyediaan sarana tizia.d/Notizia-72
dan prasarana untuk menunjang 7. Bram H. Gigi tiruan sebagian lepasan.
pelaksanaan program tersebut. [serial online] 2012. [diakses pada 12
2. Bagi pengguna gigi tiruan maret 2015]. Diambil dari: URL:
Diharapkan dapat lebih menjaga http://hanifbram.wordpress.com/2013/
kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut 02/04/gigi-tiruan-sebagian-lepasan/
dalam penggunaan gigi tiruan, karena akan 8. Petersen PE, Yamamoto T. Improving
memberikan dampak yang baik kepada the oral health of older people: the
kesehatan dan pemeliharaan jaringan approach of the WHO Global oral
rongga mulut. health programme. Community dent
oral epidemologi 2005; 3;81-92
9. Barbeu J, Seguin J, Goulet JP, et al.
3. Bagi Mahasiswa Reassesing the oresence of candida

80
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493

albicans in denture stomatitis, MCL, Lauria RA. Edentulous patiens


streptococcus mutans and candida knowledge of dental hygiene and care
albicans. Journal of oral rehabilitation of prostheses. Gredontology 2008; 25:
2004; 31: 453-9 99-106.
10. Shay K. Oral infection in the elderly- 16. Sipayung BI. Kebiasaan memelihara
part II: fungal and viral infections; kebersihan gigi tiruan pada
systemic impact of oral bacteria masyarakat pemakai gigi tiruan
infectio. Clinical Geriatrics 2006; 14: sebagian lepasan di kelurahan tanjung
37-45 rejo kejamatan medan. Universitas
11. Fernatubun CA. Gambaran Kerusakan Sumatera Utara. 2012.
Gigi Penyangga pada Pengguna Gigi 17. Sato M. Tsuchiya H, Akagiri M,
Tiruan Sebagian Lepasan Di Takagi N, Iinuma M. Growth
Kelurahan Batu Kota. Manado. inhibition of oral bacteria related to
Fakultas Kedokteran Universitas Sam denture stomatitis by anti-candidal
Ratulangi. 2014. chalcones. Australian dental journal
12. Baran I, Nalcaci R. Self-repoted 1997; 42 (5); 343-6.
deture hygiene habbits and oral issue 18. Shafie FM. Mekanisme terjadinya
condition of complete denture proses inflamasi. [serial online] 2011;
wearers. Arch Gear 2009; 49 (2); 237- [diakses pada 14 agustus 2015].
41. Diambil dari : URL :
13. Rahardjo TB. Antisipasi pelayanan http://repository.usu.ac.id/bitstream/12
prostodonsia sehubungan dengan 3456789/24568/3/Chapter%20II.pdf
peningkatan populasi lansia tahun 19. Ali T. Tanda-tanda terjadinya
2020. Kumpulan makalah KPPIKG X. inflamasi. [serial online] 2011;
1994 : 4 111-4. [diakses pada 14 agustus 2015].
14. Hardiyanti AR. Hubungan lama Diambil dari : URL :
pemakaian gigi tiruan penuh terhadap http://dentosca.wordpress.com/2011/0
terjadinya denture stomatitis pada 4/17/radang-inflamasi/
penderita di RSGMP 20. Gimon FI. Gambaran lesi yang diduga
drg.Hj.Halima.Makasar. Fakultas sebagai denture stomatitis pada
Kedokteran Gigi Universitas pengguna gigi tiruan lepasan akrilik di
Hasanudin. 2012. desa Treman kecamatan Kauditan.
15. Barbosa LC, Ferreira MRM, PSPDG Fakultas
Calabrich CFC, Viana AC, de Lemons
21. Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi. Manado. 2014.
22. Ernawaiti DS. Kelainan jaringan lunak
rongga mulut akibat proses menua.
Dental Journal. 1997; 30 (3) : 111-4

81

Anda mungkin juga menyukai