ABSTRACT
A long and continuous usage of denture and the ignorance of oral hygiene can cause inflammation to
mucosa tissues under the denture. One of the damages that can happen is denture stomatitis. Denture
stomatitis is an inflammatory on the mouth mucosa caused by the usage of denture. This is a kind of
descriptive study with cross-sectional design, which the population are 81 samples of Batu Kota
society who are using denture. The data is gained by interview and by filling the examination form.
The way of taking sample is by puposive sampling method. The result of this study shows a high
Percentage that is 83.95% respondents who are expected have denture stomatitis, which 40.74%
respondents have been using denture for more than 5 years, 83.5% respondents are still using the
denture while sleeping at night, and 64.19% respondents have 3 clinical symptom of denture
stomatitis. The conclution of this study is that stomatitis which is expected as denture stomatitis is
suffered by most of the removable denture users in Batu Kota.
ABSTRAK
Penggunaan gigi tiruan yang lama dan terus menerus serta mengabaikan kebersihan rongga mulut bisa
menyebabkan terjadinya peradangan pada jaringan mukosa di bawah gigi tiruan. Salah satu dampak
buruk yang dapat terjadi yakni denture stomatitis. Denture stomatitis merupakan keradangan pada
mukosa mulut yang diakibatkan oleh pemakaian gigi tiruan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
angka kejadian stomatitis yang diduga sebagai denture stomatitis pada pengguna gigi tiruan di
Kelurahan Batu Kota. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional study., dimana
populasi penelitian yaitu masyarakat Kelurahan Batu Kota yang menggunakan gigi tiruan lepasan
dengan jumlah sampel sebanyak 81 sampel. Data diperoleh melalui wawancara dan pengisian
formulir pemeriksaan. Cara pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan angka kejadian yang tinggi yaitu sebesar 83,95% responden yang diduga
menderita denture stomatitis, dimana 40,74% responden telah menggunakan gigi tiruan lebih dari 5
tahun, 83,95% responden yang tetap menggunakan gigi tiruannya saat tidur dimalam hari, dan 64,19%
responden memiliki 3 gejala klinis denture stomatitis. Kesimpulan dari penelitian ini stomatitis yang
diduga sebagai denture stomatitis diderita oleh sebagian besar pengguna gigi tiruan lepasan di
kelurahan Batu Kota.
71
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
72
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
73
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
yaitu gigi tiruan lepasan yang basisnya dan jumlah masyarakat. Data diolah
terbuat dari bahan akrilik. menggunakan Microsoft Excel kemudian
Instrumen yang digunakan dalam disajikan dalam bentuk tabel distribusi
penelitian ini yakni formulir pemeriksaan frekuensi.
yang dipadukan dengan wawancara.
Pengumpulan data ini dibagi dari data HASIL
primer diperoleh secara langsung dari Responden dalam penelitian ini
reponden melalui wawancara dan dibedakan menurut jenis kelamin, usia,
menggunakan formulir pemeriksaan pada lamanya pemakaian, frekuensi
masyarakat di kelurahan Batu Kota yang pembersihan gigi tiruan, waktu
langsung ditemui di rumah masing- pembersihan gigi tiruan serta cara
masing, data sekunder diperoleh dari profil pemakaiannya.
kelurahan Batu Kota berupa identitas , jaga
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat jumlah terbanyak berjenis kelamin
perempuan (77,77%) responden.
Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa responden terbanyak berusia 45-54 tahun (51,85% )
responden.
Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan lama pemakaian gigi tiruan.
Persentase
Lama pemakaian (tahun) Jumlah (n) (%)
<5 17 20,99
5-10 33 40,74
11-15 24 29,63
> 15 7 8,64
Total 81 100
74
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
75
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
Tabel 7. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis gejala klinis stomatitis yang
diduga sebagai denture stomatitis
Gejala klinis Jumlah (n) Persentase(%)
Mukosa di bawah gigi tiruan
berwarna merah terang 68 83,95
Pembesaran permukaan
mukosa di bawah gigi tiruan 47 58,02
76
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
77
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
kebersihan gigi dan mulut. Penelitian pembersihan gigi tiruan sebenarnya untuk
sebelumnya oleh Hardiyanti di FKG membersihkan gigi tiruan dari sisa
UNHAS membuktikan adanya hubungan makanan yang dapat menyebabkan
lama penggunaan gigi tiruan terhadap penumpukan plak pada basis gigi tiruan
terjadinya denture stomatitis.28 yang berpengaruh pada peningkatan resiko
Hasil penelitian pada Tabel 4 terjadinya denture stomatitis.30
memperlihatkan 41,98% responden Berdasarkan data pada Tabel 6
(terbanyak) memiliki karakteristik diperoleh gambaran karakteristik
melakukan pembersihan gigi tiruan > 3 responden tentang cara pemakaian gigi
kali sehari. Hal ini menunjukkan bahwa tiruan. Sebanyak 83,95% responden
sebagian besar responden sudah memiliki memakai gigi tiruan secara terus menerus
perilaku yang baik berkaitan dengan tanpa dilepas, sedangkan hanya 16,05%
frekuensi pembersihan gigi tiruan yang responden melepas gigi tiruan saat tidur.
digunakan. Namun hal ini belum dapat Penulis berpendapat bahwa sebagian besar
menjamin kondisi kebersihan rongga responden belum mengetahui cara
mulut sudah dalam keadaan baik, karena pemakaian gigi tiruan yang baik, di mana
kebersihan rongga mulut tidak hanya hal ini juga turut memengaruhi resiko
ditentukan dari frekuensi pembersihan gigi terjadinya denture stomatitis. Hal ini
dan mulut termasuk gigi tiruan yang sesuai dengan teori yang menyatakan
digunakan. Kebersihan gigi dan mulut juga bahwa kebersihan rongga mulut yang
ditentukan oleh waktu pembersihan dan kurang baik serta pemakaian gigi tiruan
cara pembersihan yang dilakukan, dalam secara terus menerus tanpa dilepas dapat
hal ini penyikatan gigi yang dilakukan. menjadi tempat yang sangat rentan bagi
Pendapat ini didukung oleh penelitian pertumbuhan mikroorganisme. Pemakaian
sebelumnya yang dilakukan oleh Barbosa, gigi tiruan secara terus menerus sepanjang
yang menyatakan bahwa cara (kualitas) hari tanpa dilepas merupakan pemicu
pembersihan gigi tiruan lebih penting dari terjadinya stomatitis yang seringkali
pada frekuensi pembersihan gigi merupakan kandidiasis atrofik kronis.
29
tiruannya. Penyebab stomatitis ini adalah jamur
Hasil penelitian tentang karakteristik candida.31 Menurut penelitian Elizabeth
responden berdasarkan waktu ditemukan penyebab terbesar terjadinya
pembersihan, menunjukkan 65,43% denture stomatitis adalah jamur candida
responden membersihkan gigi tiruan albicans.
sebelum makan dan 34,57% responden Penggunaan gigi tiruan lepasan
membersihkan gigi tiruan sesudah makan berbasis akrilik merupakan salah satu
(Tabel 5). Penulis berpendapat bahwa faktor resiko peningkatan jumlah candida
sebagian besar responden belum albicans dalam rongga mulut, terlebih
membersihkan gigi tiruan pada waktu yang pada pengguna gigi tiruan yang kurang
tepat, di mana hal ini dapat meningkatkan memperhatikan kebersihan rongga mulut.
resiko terjadinya denture stomatitis. Hal Jamur ini merupakan flora normal dalam
ini sesuai dengan penelitian sebelumnya rongga mulut, namun pada kondisi tertentu
oleh Sipayung yang menyatakan bahwa dapat mengalami peningkatan dan bersifat
waktu yang baik untuk membersihkan gigi patogen.15,16,17
tiruan seharusnya sesudah makan. Tujuan
78
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
Pada Tabel 7 tentang gejala klinis atau diangkat, menurut penulis merupakan
stomatitis yang diduga sebagai denture tanda adanya infeksi jamur. Pendapat ini
stomatitis, diperoleh tanda-tanda klinis juga sesuai dengan penelitian sebelumnya
yang paling banyak terlihat (83,95%), oleh Gimon di PSPDG UNSRAT yang
yaitu berupa jaringan mulut di bawah gigi menyatakan bahwa adanya lesi putih yang
tiruan responden berwarna merah terang. berbatas jelas di bawah gigi tiruan
Tanda ini merupakan salah satu ciri yang merupakan tanda klinis terjadinya denture
menggambarkan adanya radang stomatitis.34
(inflamasi) pada mukosa di bawah gigi Candida albicans sebagai flora normal
tiruan. Tanda-tanda utama radang berupa dalam rongga mulut dapat menyebabkan
rubor (kemerahan), calor (panas), dolor infeksi jika ada faktor predisposisi. Faktor
(rasa sakit), tumor (pembengkakan) dan prediposisinya adalah daya tahan jaringan
function laesa (perubahan fungsi). setempat yang mengalami iritasi kronis
Umumnya rubor (kemerahan) merupakan karena pemakaian gigi tiruan lepasan.
hal pertama yang terlihat pada daerah yang Permukaan gigi tiruan lepasan berbasis
mengalami peradangan, oleh karena akrilik yang kasar, serta adanya porositas
terjadinya peningkatan suplai darah ke pada permukaannya mendukung terjadinya
daerah yang mengalami peradangan.32 iritasi kronis pada muoksa di bawah basis
Pada keadaan saat terjadi peradangan gigi tiruan. Keadaan ini dapat diperparah
terjadi juga pembesaran mukosa (tumor) dengan kebersihan mulut yang kurang
yang juga merupakan salah satu ciri baik akibat penumpukan plak sehingga
adanya radang. Pada penelitian ini 58,02% menyebabkan inflamasi yang sifatnya
responden juga mengalami pembesaran kronis.6,12,35
pada mukosa di bawah basis gigi tiruan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
Pembesaran ini merupakan salah satu ciri 64,19% responden memiliki 3 (tiga)
adanya radang pada lokasi tersebut. Salah gejala klinis denture stomatitis. Kondisi ini
satu penyebabnya adalah pengiriman memperkuat dugaan penulis bahwa
cairan dan sel-sel sirkulasi darah ke terjadinya denture stomatitis dipicu oleh
jaringan-jaringan interstitial dan oleh lamanya penggunaan gigi tiruan, frekuensi
adanya hiperemi.32,33 Pada penelitian ini pembersihan gigi tiruan dan waktu
ditemukan juga sebanyak 59,25% pembersihan gigi tiruan yang tidak tepat
responden memiliki lesi berupa bintik- yang dapat mempengaruhi terjadinya
bintik putih pada permukaan mukosa yang infeksi pada rongga mulut. Selain itu, cara
tertutup gigi tiruan dan berbatas jelas. pembersihan gigi tiruan dan pemakaian
Menurut penulis, hal ini dapat dikaitkan gigi tiruan secara terus menerus dapat
dengan kondisi kebersihan mulut yang berpengaruh pada terjadinya inflamasi
buruk. Saat penelitian ditemukan yang juga merupakan salah satu faktor
gambaran klinis rongga mulut responden resiko terjadinya denture stomatitis.
umumnya kurang baik. Kondisi kebersihan Berdasarkan hasil penelitian ini
rongga mulut yang kurang baik bisa didapati angka kejadian stomatitis yang
berdampak pada terjadinya infeksi candida diduga sebagai denture stomatitis pada
albicans. Munculnya lesi berupa bintik- responden yang diteliti sebanyak 83,95%.
bintik atau bercak putih berbatas jelas pada Angka ini didasarkan jumlah gejala klinis
mukosa mulut yang tidak dapat dihapus yang didapati pada responden, dimana
79
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
responden yang minimal memiliki 3 gejala Diharapkan dapat menjadi dasar untuk
klinis didiagnosa sebagai penderita denture penelitian selanjutnya.
stomatitis. Besarnya angka kejadian ini
menurut penulis oleh karena sebagian DAFTAR PUSTAKA
besar responden telah menggunakan gigi 1. Gunadi HA, Margo A, Burhan LK,
tiruannya minimal 5 tahun. Di samping itu Suryatenggara F, Setiabudi I. Buku
waktu pembersihan yang salah, cara ajar ilmu geligi tiruan sebagian
pembersihan yang kurang tepat dan lepasan jilid 1.Jakarta: Hipokrates;
pemakaian gigi tiruan secara terus menerus 1991. h. 30-50, 134-142
mempengaruhi resiko terjadinya denture 2. Harshanur I.W. Buku ajar anatomi
stomatitis. Keterbatasan penelitian ini gigi. Jakarta: EGC, 1991. h. 28-30.
yakni diagnosa ditegakkan tanpa adanya 3. Tarigan S. Pasien prostodonsia lanjut
pemeriksaan mikrobiologis swab dan usia: Beberapa pertimbangan dalam
hanya ditegakkan berdasarkan gejala klinis perawatan [skripsi] Universitas
yang tampak. Sumatera Utara. 2005.
4. Agtini DM. Presentase Pengguna
Protesa di indonesia. [serial online]
KESIMPULAN 2010; [diakses pada 11 maret 2014].
Angka kejadian stomatitis yang diduga Diambil pada: URL:
sebagai denture stomatitis pada pengguna http://ejournal.litbang.depkes.go.id/in
gigi tiruan dikelurahan Batu Kota pada dex.php/MPK/article/viewFile/782/87
tahun 2015 berjumlah 68 (83,95%). 0
5. Sugianitri NI. Ekstrak biji buah
SARAN pinang (areca catechu L.) dapat
1. Bagi Pemerintah menghambat pertumbuhan koloni
Pemerintah dalam hal ini yakni Dinas candida albicans secara in vitro pada
Kesehatan, harus memperhatikan lagi lebih resin akrilik heat cured. [thesis]. Bali.
lanjut derajat kesehatan gigi dan mulut, Universitas Udayana. 2011
khususnya pada pasien pengguna gigi 6. Dental School University of Milan.
tiruan, melalui program-program Denture related stomatitis. 2005.
peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada http://www.eaom.net/app/prvt/VediNo
masyarakat, dan juga penyediaan sarana tizia.d/Notizia-72
dan prasarana untuk menunjang 7. Bram H. Gigi tiruan sebagian lepasan.
pelaksanaan program tersebut. [serial online] 2012. [diakses pada 12
2. Bagi pengguna gigi tiruan maret 2015]. Diambil dari: URL:
Diharapkan dapat lebih menjaga http://hanifbram.wordpress.com/2013/
kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut 02/04/gigi-tiruan-sebagian-lepasan/
dalam penggunaan gigi tiruan, karena akan 8. Petersen PE, Yamamoto T. Improving
memberikan dampak yang baik kepada the oral health of older people: the
kesehatan dan pemeliharaan jaringan approach of the WHO Global oral
rongga mulut. health programme. Community dent
oral epidemologi 2005; 3;81-92
9. Barbeu J, Seguin J, Goulet JP, et al.
3. Bagi Mahasiswa Reassesing the oresence of candida
80
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 November 2015 ISSN 2302 - 2493
81