NIM : 06042681519025
Cedera olaharaga adalah kerusakan yang terjadi pada bagian tubuh pada
saat olaharaga/latihan/pertandingan dan setelah olahraga.
Cedera olahraga dapat diakibatkan karena sebenarnya kualitas atlet atau
pelaku olahraga kurang memadai untuk melakukan aktifitas olahraga
tersebut. Kualitas atlet berkaitan dengan usia, karakteristik kepribadian,
pengalaman berlatih/bertanding/olahraga, tingkatan dalam latihan
(pemula, lanjutan atau ahli), penguasaan teknik latihan, penatalaksanaan
latihan (pemanasan, inti, pendinginan), penatalaksanaan pertandingan,
masalah kesehatan (infeksi, flu dan peradangan), makanan yang bergizi
dan seimbang, dan derajat kebugaran jasmani atlet atau pelaku olahraga
secara umum.
Cedera memang tidak bisa di cegah secara mutlak, tetapi seorang atlet bisa
meminimalisir resiko terjadinya cedera dengan cara-cara yabg benar.
Caranya yaitu : Latihan rutin secara berkala untuk kebugaran fisik. Latihan
ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aerobik, kekuatan otot,
fleksibiltas, kecepatan dan kelincahan. Latihan kapasitas aerobik berfungsi
untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan adanya daya tahan tubuh
yang baik maka seorang atlet tidak akan mudah lelah saat beraktifitas.
Kemudian latihan kekuatan otot, semakin kuat otot seseorang maka
semakin sedikit resiko cederanya. Latihan kekuatan otot dilakukan dengan
menggunakan latihan beban secara bertahap. Latihan fleksibilitas juga
mampu mengurangi resiko cedera. Karena seorang yang lentur dan
terampil akan lebih mudah untuk melakukan berbagai gerakan sesuai
dengan cabang olahraganya. Latihan kecepatan dan kelincahan juga sangat
perlu untuk mencegah terjadinya cedera, terutama Olahraga dengan
intensitas tinggi. Pastikan semua sarana dan prasarana sudah aman
sebelum melakukan pertandingan ataupun latihan. Dan gunakan peralatan
pengaman seperti helm, sarung tangan, kaca mata pelindung telinga, topi,
sepatu, skin guard dan lain sebagainya tergantung cabang olahraganya.
Pemanasan sebelum Olahraga serta melakukan pendinginan. Tentunya
pemanasan yang sesuai dengan cabang Olahraga masing-masing dengan
prosedur yang benar. Lakukanlah pemanasan dengan durasi setidaknya 15
menit. Lakukan dengan sistematis, mulai dengan gerakan yang ringan agar
otot tidak kaget ketika melakukan gerakan yang lebih berat.
Itulah beberapa cara yang bisa mencegah dan meminimalisir terjadinya
cedera pada Olahraga.
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan cara kerja organ-organ
tubuh serta perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh dari dalam
maupun dari luar tubuh. Sedangkan fisiologi Olahraga adalah bagian atau
cabang dari fisiologi yang khusus mempelajari perubahan fungsi yang
disebabkan oleh latihan fisik. Fisiologi Olahraga merinci dan
menerangkan perubahan fungsi yang disebabkan oleh latihan tunggal
(acute exercise) atau latihan yang dilakukan secara berulang-ulang (crenic
exercise) dengan tujuan untuk meningkatkan respon fisiologis terhadap
intensitas, durasi, frekwensi latihan, keadaan lingkungan dan status
fisiologis individu. Fungsi dan mekanisme kerja organ-organ tubuh akan
selalu bereaksi dalam rangka penyesuaian diri demi terciptanya “
HOMEOSTASIS “ (kecendrungan organisme hidup untuk
mempertahankan lingkungan dalam “Millieu Interieur” yang stabil bagi
selnya.