Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AGUNG PRATAMA

NIM : 06042681519025

MATA KULIAH : FISIOLOGI OLAHRAGA

DOSEN PENGASUH : DR, HARTATI.MKES

1. Jelaskan bagaimana penyebab cedera olaharaga?

Cedera olaharaga adalah kerusakan yang terjadi pada bagian tubuh pada
saat olaharaga/latihan/pertandingan dan setelah olahraga.
Cedera olahraga dapat diakibatkan karena sebenarnya kualitas atlet atau
pelaku olahraga kurang memadai untuk melakukan aktifitas olahraga
tersebut. Kualitas atlet berkaitan dengan usia, karakteristik kepribadian,
pengalaman berlatih/bertanding/olahraga, tingkatan dalam latihan
(pemula, lanjutan atau ahli), penguasaan teknik latihan, penatalaksanaan
latihan (pemanasan, inti, pendinginan), penatalaksanaan pertandingan,
masalah kesehatan (infeksi, flu dan peradangan), makanan yang bergizi
dan seimbang, dan derajat kebugaran jasmani atlet atau pelaku olahraga
secara umum.

2. Bagaimana cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari


terjadinya cedera pada Olahraga?

Cedera memang tidak bisa di cegah secara mutlak, tetapi seorang atlet bisa
meminimalisir resiko terjadinya cedera dengan cara-cara yabg benar.
Caranya yaitu : Latihan rutin secara berkala untuk kebugaran fisik. Latihan
ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aerobik, kekuatan otot,
fleksibiltas, kecepatan dan kelincahan. Latihan kapasitas aerobik berfungsi
untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan adanya daya tahan tubuh
yang baik maka seorang atlet tidak akan mudah lelah saat beraktifitas.
Kemudian latihan kekuatan otot, semakin kuat otot seseorang maka
semakin sedikit resiko cederanya. Latihan kekuatan otot dilakukan dengan
menggunakan latihan beban secara bertahap. Latihan fleksibilitas juga
mampu mengurangi resiko cedera. Karena seorang yang lentur dan
terampil akan lebih mudah untuk melakukan berbagai gerakan sesuai
dengan cabang olahraganya. Latihan kecepatan dan kelincahan juga sangat
perlu untuk mencegah terjadinya cedera, terutama Olahraga dengan
intensitas tinggi. Pastikan semua sarana dan prasarana sudah aman
sebelum melakukan pertandingan ataupun latihan. Dan gunakan peralatan
pengaman seperti helm, sarung tangan, kaca mata pelindung telinga, topi,
sepatu, skin guard dan lain sebagainya tergantung cabang olahraganya.
Pemanasan sebelum Olahraga serta melakukan pendinginan. Tentunya
pemanasan yang sesuai dengan cabang Olahraga masing-masing dengan
prosedur yang benar. Lakukanlah pemanasan dengan durasi setidaknya 15
menit. Lakukan dengan sistematis, mulai dengan gerakan yang ringan agar
otot tidak kaget ketika melakukan gerakan yang lebih berat.
Itulah beberapa cara yang bisa mencegah dan meminimalisir terjadinya
cedera pada Olahraga.

3. Mengapa kelainan struktur dapat memicu terjadinya cedera Olahraga?

Kelainan struktur dapat menyebabkan seseorang bisa lebih peka terhadap


cedera Olahraga, karena adanya tekanan yang tidak semestinya pada
bagian tubuh tertentu. Misalnya, jika panjang kedua tungkai tidak sama,
maka pinggul dan lutut pada tungkai yang lebih panjang akan
mendapatkan tekanan yang lebih besar. Faktor biokimia yang
menyebabkan cedera kaki, tungkai dan pinggul adalah pronasi (pemutaran
kaki kedalam setelah menyentuh tanah). Pronasi sampai derajat tertentu
adalah normal dan mencegah cedera dengan cara membantu menyalurkan
kekuatan menghentak ke seluruh kaki. Pronasi yang berlebihan bisa
menyebabkan nyeri pada kaki, lutut dan tungkai. Pergelangan kaki sangat
lentur sehingga ketika berjalan atau berlari, lengkung kaki menyentuh
tanah dan kaki menjadi rata. Jika seseorang memiliki pergelangan kaki
yang kaku, maka akan terjadi kebalikannya, yaitu pronasi yang kurang.
Kaki tampak memiliki lengkung yang sangat tinggi dan tidak dapat
menyerap goncangan dengan baik, sehingga meningkatkan resiko
terjadinya retakan kecil dalam tulang kaki dan tungkai (fraktur karena
tekanan).

4. Secara fisiologi bagaimana system energi akan berlangsung?, jelaskan!.

Dalam fisiologi, otot yang berkontraksi membutuhkan energi. Kemudian


energi mengakibatkan actin dan myosin saling mendekat berakibat serabut
otot memendek sehingga ototpun memendek pula. Energi untuk kontraksi
otot hanya energi dari pemecahan ATP + P + energi. Untuk membentuk
ATP lagi dengan cara resintesa ATP dari ADP + P + energi, energi untuk
meresyntesa diambil dari pemecahan PC menjadi P+C. Untuk resyntesa ini
diperlukan enzim creatin kinase untuk pembentukan PC kembali sehingga
terjadi pemecahan glycogen. Pembentukan glycogen perlu energi yang
diambil dari proses oksidasi asam laktat menjadi CO2 + H2O + panas –
jumlah asam laktat hanya 1/5, 4/5 asam laktat diubah menjadi asam laktat
kembali. Proses berjenjang tanpa O2 di sebut anaerob, sedangkan proses
dengan O2 disebut aerob.

5. Apa hubungan fisiologi dengan Olahraga, serta apa hubungan


neuromuscular dalam Olahraga?.

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan cara kerja organ-organ
tubuh serta perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh dari dalam
maupun dari luar tubuh. Sedangkan fisiologi Olahraga adalah bagian atau
cabang dari fisiologi yang khusus mempelajari perubahan fungsi yang
disebabkan oleh latihan fisik. Fisiologi Olahraga merinci dan
menerangkan perubahan fungsi yang disebabkan oleh latihan tunggal
(acute exercise) atau latihan yang dilakukan secara berulang-ulang (crenic
exercise) dengan tujuan untuk meningkatkan respon fisiologis terhadap
intensitas, durasi, frekwensi latihan, keadaan lingkungan dan status
fisiologis individu. Fungsi dan mekanisme kerja organ-organ tubuh akan
selalu bereaksi dalam rangka penyesuaian diri demi terciptanya “
HOMEOSTASIS “ (kecendrungan organisme hidup untuk
mempertahankan lingkungan dalam “Millieu Interieur” yang stabil bagi
selnya.

Neuromuscular adalah dua system yang tidak dapat dipisahkan dalam


kehidupan sehari-hari terutama dalam kegiatan Olahraga. Musculer
(perototan) dalam fungsinya adalah mengerut/memendek’kontraksi.
Dalam pemendekan otot dirangsang (dikontrol) oleh system neuro (saraf)
sehingga otot dapat terkontrol dan kemudian mengkontrol kekuatan,
akurasi dan powernya. Hal ini disebabkan karena semakin besar
berkehendak maka akan semakin kuat dan cepat kontraksinya sehingga
tidak mungkin otot menampilkan kerjanya dengan baik tanpa sumbangan
dan bantuan dari saraf (Neuro). Neuro berfungsi menerima sensor
(penerima rangsang) dan musculer adalah otot sebuah jaringan dalam
tubuh dengan kontraksi sebagai jaringan utama. Otot diklasifikasikan
menjadi tiga jenis, yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot
menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dalam
organisme tersebut.

Anda mungkin juga menyukai

  • RPP K13
    RPP K13
    Dokumen37 halaman
    RPP K13
    bizantium great
    100% (1)
  • Matriks Internal
    Matriks Internal
    Dokumen2 halaman
    Matriks Internal
    bizantium great
    Belum ada peringkat
  • Flowchart
    Flowchart
    Dokumen7 halaman
    Flowchart
    bizantium great
    Belum ada peringkat
  • Flowchart
    Flowchart
    Dokumen7 halaman
    Flowchart
    bizantium great
    Belum ada peringkat
  • Transportasi Online
    Transportasi Online
    Dokumen13 halaman
    Transportasi Online
    bizantium great
    Belum ada peringkat
  • Flowchart
    Flowchart
    Dokumen7 halaman
    Flowchart
    bizantium great
    Belum ada peringkat
  • Flowchart
    Flowchart
    Dokumen1 halaman
    Flowchart
    bizantium great
    Belum ada peringkat
  • BAGAN
    BAGAN
    Dokumen2 halaman
    BAGAN
    bizantium great
    Belum ada peringkat
  • Lapangan
    Lapangan
    Dokumen5 halaman
    Lapangan
    bizantium great
    Belum ada peringkat
  • Coretan
    Coretan
    Dokumen1 halaman
    Coretan
    bizantium great
    Belum ada peringkat
  • Rancangan Anggaran Biaya Seminar
    Rancangan Anggaran Biaya Seminar
    Dokumen3 halaman
    Rancangan Anggaran Biaya Seminar
    bizantium great
    Belum ada peringkat
  • Core Tan
    Core Tan
    Dokumen1 halaman
    Core Tan
    bizantium great
    Belum ada peringkat