Halaman
PENDAHULUAN ............................................................................................. 2
TUJUAN ............................................................................................................. 4
SASARAN........................................................................................................... 14
PENUTUP........................................................................................................... 20
1
PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI
I. PENDAHULUAN
Pelayanan di rumah sakit beraneka ragam, semua memegang peranan penting dan saling
mendukung. Salah satu pelayanan di rumah sakit yang tidak kalah penting dari pelayanan rumah
sakit yang lain adalah pelayanan gizi. Pelayanan gizi di rumah sakit Tenriawaru, dapat mendukung
kesembuhan pasien selama masa pengobatan dan memperbaiki status gizi pasien. Pelayanan gizi
di rumah sakit diberikan untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat, ilmu gizi
juga mengalami perkembangan. Hal ini dapat dilihat pada menu dan cita rasa dari makanan yang
lebih variatif khususnya penyajian makanan di rumah sakit. Selain mementingkan cita rasa dan
variasi menu, menu makanan yang disajikan tetap mementingkan diet yang sedang dijalani, jadi
tetap aman untuk dikonsumsi beberapa pasien dengan deit khusus. Dengan demikian fungsi
pelayanan gizi semakin bermanfaat bagi masyarakat.
Masalah gizi lebih dan obesitas yang erat hubungannya dengan penyakit degenerative
seperti Diabetes Mellitus,Penyakit Jantung Koroner,Hipertensi,dan penyakit Kangker,memerlukan
terapi gizi medis untuk penyembuhan.Kesehatan dan gizi merupaakan faktor penting karena
secara langsung berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia disuatu negara yang
digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi,umur harapan hidup dan tingkat pendidikan.
Tingkat pendidikan yang tinggi hanya didapat dicapai oleh orang yang sehat dan berstatus
gizi baik.Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi
masyarakat melalui upaya perbaikan gizi dalam keluarga maupun pelayanan gizi pada individu
yang suatu hal mereka harus tinggal di institusi kesehatan diantaranya rumah sakit.
Masalah gizi klinis adalah masalah gizi yang ditinjau secara individu secara individual
mengenai apa yang terjadi dalam tubuh seseorang,yang seharusnya ditanggulangi secara
individu.Demikian pula masalah gizi pada berbagai keadaan sakit yang secara langsung ataupun
tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan,sehingga harus diperhatikan secara
individual.Adanya kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait dengan gizi,nutrision
related disease pada semua kelompok rentan dari ibu hamil,bayi,anak remaja,dewasa dan usia
lanjut,semakin dirasakan perlunya penanganan khusus.semuai ini memerlikan pelayanan gizi yang
bermutu untuk mempertahankan status gizi yang penyembuhan.Pelayanan gizi yang bermutu
dirumah sakit akan membantu mempercepat proses penyembuhan pasien,yang berarti pula
memperpendek lama hari rawat.
Sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam penyelenggaraan pelayanan gizi dirumah
Sakit diperlukan peraturan perundang-undangan pendukung diantaranya Peraturan
Kesehatahan RI Nomor 1333 tahun 1999 tentang Standar Rumah Sakit keputusan Menteri
Kesehatan No. 894/ Menkes/SKB/VII/2001 dan Kepala Badan Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Nutrisionis dan Angka Kredit.
2
II. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pelayanan gizi rumah sakit merupakan suatu rangkaian kegiatan, mulai
dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada pasien. Dalam standar
akreditasi rumah sakit, pelayanan gizi merupakan salah satu dari sepuluh fasilitas yang harus ada
di rumah sakit dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan
dari pelayanan gizi untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit melalui penyediaan
pelayanan gizi yang berdaya guna dan berhasil guna serta terintegrasi dengan kegiatan pelayanan
kesehatan lain yang ada di rumah sakit Tenriawaru.
Rumah sakit Tenriawaru selain berfungsi sebagai tempat untuk pemulihan kondisi pasien
dari sisi medis juga tidak bisa berlepas diri untuk pemulihan kondisi pasien dari sisi makanan yang
diolah dan diberikan kepada pasien (diet pasien). Pasien juga berhak untuk mendapatkan diit yang
bermutu (sesuai dengan advise dari dokter/Ditesien,ahli gizi) dan aman, tidak terkontaminasi
bahaya yang dapat menyebabkan status kesehatan pasien menjadi semakin buruk.Instalasi Gizi
rumah sakit Tenriawaru harus memiliki kepedulian dan tanggung jawab di sepanjang rantai
pengolahan makanan hingga akhirnya makanan disajikan kepada pasien. Oleh karena itu
keamanan pangan sangat penting untuk diperhatikan dalam pelayanan gizi, khususnya di rumah
sakit Tenriawaru.
Pelayanan gizi di rumah sakit Tenriawaru meliputi kegiatan pengadaan bahan makanan,
perencanaan menu, pengolahan makanan, pendistribusian makanan, konsultasi gizi pasien rawat
inap dan rawat jalan, Konsultasi gizi, serta pencatatan dan pelaporan kegiatan.
Instalasi gizi merupakan unit yang digunakan untuk memberikan layanan yang tepat untuk
pasien dan pengawai.
Dalam kegiatan sehari-hari Instalasi Gizi Rumah Sakit Tenriawaru royal disamping
melayani pasien juga pengawai juga melayani permintaan dari setiap bagian yang berhubungan
dengan makanan.
3
III. TUJUAN
A. UMUM
Meningkatkan mutu pelayanan gizi di rumah sakit melalui sumber daya manusia yang
profesional dalam upaya memperbaiki status gizi pasien agar lebih baik
.
B. KHUSUS
1. Meningkatkan pelayanan gizi terhadap pasien rawat inap ataupun rawat jalan.
2. Terlaksananya kegiatan penyelenggaraan pelayanan gizi yang bermutu dan berkualitas di
rumah sakit.
3. Menghasilkan menu yang berkualitas mulai dari persiapan, pengolahan, dan penyajian
secara higienis.
4. Terciptanya menu seimbang dan bervariasi
5. Terlaksananya penegakan diagnosa gangguan gizi dan biokimia tubuh (Laboratorium )
6. Terselenggaraannya pelayanan gizi rawat inap
7. Terselenggarannya konseling tentang pentingnya diet pada pasien dan keluarganya.
8. Terselenggaranya kegiatan pengkajian diet dan pola makanan dengan cara anamnesis diet
( Sistem Recall dan Record )
9. Terlaksananya kegiatan produksi dan distribusi makanan
10. Tidak ada kesalahan pemberian diet
11. Minimnya sisa makanan
12. Terlaksananya ketepatan waktu distribusi makanan pasien
13. Terpenuhinya tenaga untuk kegiatan pelayanan gizi
14. Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pelayanan gizi
4
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. KEGIATAN POKOK
Memenuhi standar mutu pelayanan gizi rumah sakit yang tertuang dalam instrumen akreditasi
rumah sakit/ buku pedoman pengelolaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Tenriawaru (PGRS).
Instalasi gizi merupakan instalasi yang mempuyai tugas pokok melaksanakan pelayanan
gizi dirumah sakit,yang kegiatannya antara lain memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
B. JENIS PELAYANAN
1. Menyelenggarakan Asuhan pada pasien
2. Menyelenggarakan kegiatan administrasi di unit Instalasi Gizi dan melaksanakan standar mutu
pelayanan Gizi.
3. Menyelenggarakan Pengolahan, penyaluran makanan pasien dan pegawai dinas
4. Menyelenggarakan penelitian yang terkait dengan ketetapan waktu, sisa makanan pasien dan
ketepatan diet pada pasien serta pengembangan gizi terapan
5
C. MEKANISME PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT
PASIEN MASUK
MONEV KONTROL
RAWAT INAP RAWAT JALAN ULANG
TDK BERISIKO
SKRINING GIZI SKRINING ULANG PENGAJUAN ULANG
PERIODIK REVISI RENCANA
ASUHAN GIZI
BERISIKO BERISIKO
PERMINTAAN, PEMBATALAN,
PERUBAHAN DIET
7. PELAYANAN
MAKANAN PASIEN
6
D. KEGIATAN PENYELENGGAAN, PRODUKSI, PENGOLAHAN DAN
PENYALURAN MAKANAN.
Mekanisme kegiatan penyelenggaraan makanan meliputi :
a. Perencanaan Anggaran Belanja Makanan
Pengertian: Penyusunan anggaran belanja makanan adalah suatu kegiatan penyusunan anggaran
biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien/pegawai yang dilayani.
Tujuan : Dari perencanan anggaran belanja makanan adaalaah tersedianya taksiran anggaran
belanja makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan
makanan bagi paien / pegawai yang dilayani sesuai dengan standar kecukupan gizi.
Untuk membuat perencanaan anggaran belanja diperlukan data tentang harga bahan makanan
dari beberapa pasar dan toko,kemudian tentukan harga rata-rata bahan makanan.Kemudian
membuat kebutuhan standar kecukupan gizi ( Standar Porsi ) kedalam berat kotor.
b. Perencanaan Menu
Pengertian: Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk
memenuhi selera pasien/pegawai dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang.
Tujuan: Tersedianya siklus menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada dirumah sakit ( Siklus
menu 10 hari )
Yang dilakukan dalam perencanaan menu selain melihat jumlah pasien,pegawai yang
dilayani,juga harus memperhatikan kebiasaan makan daerah setempat,musim iklim dan
pasar,kemudian penepatan standar porsi dan penetapan siklus menu yang akan dipakai.
c. Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan
Pengertian: Perhitungan kebutuhan bahan makanan adalah kegiatan penyusuanan bahan
makanan yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan.
Tujuan: Tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan bahan makanan untuk pasien dalam satu
tahun anggaran.
d. Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan
Pengertian: Pemesanan adalah penyusunan permintaan ( order ) bahan makanan berdasarkan
menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah pasien dan pegawai yang dilayani.
Tujuan :Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai standar atau spesifikasi yang
ditetapkan .
Pemesanan bahan makanan segar dialakaukan setiap hari,sementara pemesanan bahan makanan
kering dilakukan setiap 10 hari sekali.
e. Penerimaan, Penyimpanan, dan Penyaluran Bahan Makanan
Pengertian: Suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan / penelitian,pencatatan dan pelaporan
tentang macam,kualiatas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan.
Tujuan: Tersedianya bahan makanan yang siap untuk diolahBahan makanan yang diterima
terlebih dahulu diperiksa baik kualitas maupun kuantitas oleh tim pemeriksa bahan makanan
rumah sakit.Bahan makanan yang telah diperiksa diserahkan kebagian gudang instalasi gizi.
7
f. Persiapan Bahan Makanan
Pengertian: Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan
makanan,yaitu meliputi berbagai proses antara lain
membersihkan,memotong,mengupas,mengocok,merendam dan sebagainya.
Tujuan: Mempersiapkan bahan-bahan makanan,serta bumbu-bumbu sebelum dilakukan kegiatan
pemasakan.
g. Pengolahan Bahan Makanan
Pengertian: Pengolahan bahan makanan adalah serangkain kegiatan mengubah ( memasak )
bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap diamakan,berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi
Tujuan: Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan,meningkatkan nilai
cerna,meningkatkan dan mempertahankan warna,rasa,keempukandan penampilan makanan,serta
bebas dari organisme dan zat berbahaya untuk tubuh.
h. Pendistribusian Makanan
Pengertian: Pendistribusian makanan adalah serangakaian kegiatan penyaluran makanan sesuai
dengan jumlah porsi dan jenis makanan pasien/pegawai yang dilayani ( makanan biasa maupun
makanan khusus )
Tujuan: Konsumen mendapat makanan sesuai diet dan kententuan yang berlaku.
Di Rumah Sakit Umum Tenriawaru pendistribusian makanan dilakukan dengan cara sentralisasi.
Jam Pendistribusian Makanan Pasien Yaitu :
Makanan Pagi : Pukul 06.00-07.00
Makanan Siang : Pukul 12.00-13.00
Makanan Sore : Pukul 18.00-19-00
i. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi
8
1. Kumpulan data tentang macam dan jumlah konsumen tahun sebelumnya
2. Tetapkan macam dan jumlah konsumen / pasien
3. Kumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar dengan melakukan survey pasar, harga
rekanan tahun sebelumnya kemudian tentukan harga rata – rata bahan makanan.
4. Buat standar kecukupan gizi (standar porsi) kedalam berat kotor
5. Hitung indek harga makanan setahun untuk masing – masing pasien perkelas perawatan
6. Hitung anggaran belanja makanan setahun untuk masing – masing pasien perkelas perawatan
7. Buat RBA sebua bahan yang diperlukan oleh Instalasi Gizi
8. Hasil perhitungan anggaran dilaporkan kepada bagian bina program untuk digabung dengan unit
yang lain, kemudian diserahkan kebagian keuangan.
Pengertian :
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Gizi terapan adalah kegiatan pendukung Pelayanan
Gizi Rumah Sakit (PGRS) yang dilakukan terus menerus dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan gizi.
Ruang Lingkup Penelitian dan Pengembangan Gizi terapan
a. Penelitian dan pengembangan di unit pengadaan makanan
b. Penelitian dan pengembangan di unit Pelayanan Gizi rawat inap
c. Penelitian dan pengembangan di unit pelayanan gizi rawat jalan
d. Penelitian dan pengembangan di unit Administrasi
Adapun jenis survey yang rutin dilakukan setiap bulannya yang berkaitan dengan standar pelayanan
minimal rumah sakit umum tenriawaru yaitu :
A. Pengertian
9
Ketenagaan atau sumber daya manusia (SDM) adalah jumlah orang yang bekerja dalam suatu
Organisasi. SDM merupakan asset yang diperlukan selain material dan dana dalam suatu
organisasi.
Ketenangan merupakan masalah penting dalam jumlah dan kwalifikasi. Standar PGRS
ketenagaan berpatokan untuk setiap 75 – 100 tempat tidur (TT) diperlukan 3 tenaga dietisin dan
menengah gizi, untuk setiap 5 – 6 TT dibutuhkan 1 orang juru masak dan 1 tenaga pembersih.
Kepala Instalasi Gizi adalah penanggung jawab Umum Organisasi unit Instalasi gizi yang
berlaku dan bertanggungjawab kepada Direktur Rumah Sakit melalui Kabid Keperawatan.
Kepala Instalasi Gizi dipimpin oleh dietisin, yaitu tenaga gizi dengan pendidikan dasar sarjana
muda / D3 Gizi / Poltekes Gizi/S1 Gizi/ S2 Gizi
B. Tujuan
Spesifikasi Pekerjaan adalah sebuah daftar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang calon
pegawai yang bertanggungjawab untuk pekerjaan tertentu
10
1. Kepala Instalasi Gizi
Kepala Instalasi Gizi adalah Kepala Organisasi unit pelayanan gizi Rumah Sakit yang ditetapkan
oleh pimpinan Rumah Sakit dengan berdasarkan surat keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Bone.
Kepala Instalasi Gizi bertugas memimpin penyelenggaraan Pelayanan Gizi di Rumah Sakit yang
berada dibawah Kabid Keperawatan.
2. Penanggung Jawab
Spesifikasi penanggungjawab harus memenuhi kriteria :
- Profesi Dietisien dengan pendidikan dasar D3 – Gizi
- Pendidikan tambahan D4-Gizi
- Menguasai / Mengerti dan berpengalaman masalah gizi
- Mengerti Administrasi Umum dan Administrasi Rumah Sakit
- Pengalaman Kerja di Instansi Gizi minimal 5 tahun
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah Petugas Gizi yang bertugas sebagai Tenaga Gizi Ruangan, juru masak,
pramusaji dan dibagian gudang.
a. Tenaga Gizi Ruangan adalah Tenaga yang melaksanakan Kegiatan pelayanan Gizi di
ruangan bersama dengan penanggung Gizi Ruangan yang bertugas Melakukan pengkajian
status Gizi, penentuan kebutuhan Gizi sesuai status Gizi dan Penyakitnya. Penentuan macam
atau jenis diet sesuai dengan penyakit dan cara pemberian makannya, konseling, gizi,
evaluasi dan tindak
lanjut pelayanan Gizi, melakukan Pencatatan dan Pelaporan, melakukan tugas lain sesuai
dengan petunjuk atasan sepanjang berhubungan dengan bidang tugasnya.
11
b. Juru Masak
Juru masak adalah Tenaga Pengolahan Bahan Makanan yang bertugas mulai dari persiapan
bahan makanan sampai pendistribusian
Spesifikasi juru masak harus memenuhi kriteria :
- Pendidikan dasar SMA / SMK tata boga,D 3 Tata Boga
- Mengusai / mengerti mengenai masakan, Gizi dan diet
c.Uraian Tugas
Uraian Tugas adalah sejumlah kewajiban pegawai untuk melaksanakan pekerjaannya. Uraian
tugas dipakai untuk proses Recruitment/seleksi pegawai dan orientasi pegawai Gambaran Uraian
Tugas dapat dilihat dalam buku ketenagaan Instalasi Gizi.
a. Pengertian
Agar pelayanan Gizi dapat berjalan dengan optimal, maka perlu didukung dengan
sarana, Peralatan dan perlengkapan yang memadai di unit pengadaan makanan, unit
pelayanan gizi rawat inap, unit pelayanan gizi rawat jalan, unit pengembangan dan unit
kegiatan administrasi gizi.
Ruang pengadaan makanan disesuaikan dengan arus kerja penyelenggaraan makanan,
sarana fisik dan bangunan dikerjakan oleh Tim perencanaan Renopasi Rumah Sakit yang
pelaksanaannya melalui kordinasi dari Arsitek Rumah Sakit (RS), Direktur Rumah Sakit dan
Dietisien Instalasi RSUD Tenriawaru.
b. RINCIAN KEGIATAN
1. Menyusun rencana siklus menu dan biaya belanja.
2. Melaksanakan pelayanan gizi pada pasien rawat inap dan rawat jalan .
3. Melakukan pengadaan peralatan makanan pasien dan penambahan perlengkapan linen
pasien (misalkan, tutup makan, lap piring, lap meja, dll).
12
4. Mengikuti diklat/ seminar untuk peningkatan sumber daya manusia di gizi.
5. Mengajukan permohonan penambahan satu orang tenaga pemasak dan satu orang tenaga
pramusajidi bagian gizi.
6. Melaksanakan edukasididalam ruangan perawatan rumah sakit setiap hari.
7. Melakukan evaluasi sisa makanan pasien rawat inap.
8. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti celemek, masker, topi, sarung tangan, dll
dan penerapan food safety seperti wrap/ tutup makan serta penggunaan troli tertutup pada
saat pendistribusian makanan ke ruangan.
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta tindak lanjut.
13
11. Menghitung anggaran belanja makanan setahun untuk masing-masing pasien Vip Utama,Vip
biasa,kelas I,II,III dan pegawai.
12. Buat RBA semua bahan yang diperlukan oleh Instalasi Gizi.
13. Hasil perhitungan anggaran dilaporkan kepada bagian bina program untuk diserahkan
kebagian keuangan.
14. Setiap hari semua petugas pagi dan malam harus mengikuti smaring day.
15. Pengoveran shift dalam 3x sehari.
16. Jadwal petugas instalasi Gizi
VI. SASARAN
14
VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN
TAHUN 2018
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembenahan standar resep dan
√
macam-macam menu
2 Konsultasi gizi pasien rawatinap,
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rawat jalan
3 Pengajuan proposal pengadaan
peralatan makan dan penambahan √
perlengkapan linen pasien
4 Mengikuti diklat dan seminar √
15
5 Penambahan SDM 2 tenaga
√
pemasak dan 3 tenaga pramusaji
6 Seminar penyuluhan (PKMRS) pada
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ke-3 tiap bulan
7 Mengaktifkan kembali pencatatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
evaluasi sisa makan pasien
8 Penggunaan APD dan penerapan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
food safety
9 Melakukan pencatatan dan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pelaporan
1. Setiap 1 tahun sekali melakukan evaluasi pembenahan standar resep dan macam-macam menu
2. Setiap 1 tahun sekali melakukan evaluasi pengadaan peralatan makan dan penambahan
perlengkapan linen pasien.
3. Setiap hari melakukan evaluasi pencatatan sisa makan pasien
4. Membuat laporan untuk setiap kegiatan yang dilakukan di unit instalasi gizi.
5. Laporan Ruang rawat inap
6. Laporan Litbang
7. Laporan pelayanan pasien dan pegawai
8. Laporan jumlah porsi makanan yang dilayani
16
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan adalah serangkaian kegiatan pengumpulan data dan pengelolaan data
kegiatan pelayanan gizi Rumah Sakit Tenriawaru dalam jangka tertentu,untuk menghasilkan
bahan bagi penilaian kegiatan pelayanan gizi Rumah Sakit maupun untuk pengambilan
keputusan.Pencatatan ini dilakukan pada setiap langkah kegiatan yang dilakukan.Pelaporan
dilakukan sesuai kebutuhan Rumah sakit.
A. PENGERTIAN
17
1. Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengusahakan agar pekerjaan atau
kegiatan terlaksanannya sesuai dengan rencana,instruksi,pedoman standar,peraturan dan hasil
yang telah ditetapkan sebelum agar mencapai tujuan yang diharapkan.
Pengawasan bertujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kebijakan yang
ditetapkan dapat mencapai sasaran yang dikehendaki
2. Pengendalian
Pengendalian merupakan bentuk atau bahan untuk melakukan pembetulan atau
Perbaikan pelaksanaan yang terjadi sesuai dengan arah yang ditetapkan.Pengertian
pengawasan dan pengendalian hampir sama.Perbedaan jika pengawasan mempuyai dasar
hukum,sedangkan pengendaliaan tidak.Pengawasan dan pengendalian bertujuan agar semua
kegiatan-kegiatan dapat tercapai secara berdaya guna ,dilaksanakan sesuai rencana,pembagian
Tugas,Rumusan kerja,Pedoman pelaksanaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
.
3. Evaluasi dan Penilitian
Evaluasi merupakan salah satu inplementasi fungsi manajemen bertujuan untuk menilai
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan kebijaksanaan yang disusun sehingga dapat
memperbaiki rencana yang bila perlu,ataupun membuat rencana yang baru
18
4. Pencatatan data permintaan / pemesanan bahan makanan berdasarkan bon-bon pemesanan
dari masing-masing unit kerja
C. BENTUK-BENTUK PENGAWASAN
19
c. Pengawasan penerimaan bahan makanan
d. pengawasan penyimpanan bahan makanan kering
e. Pengawasan Distribusi makanan kering
f. Pengawasan Distribusian bahan makanan segar
g. Pengawasan persiapan bahan makanan
h. Persiapan Pengolahan bahan makanan
i. Pengawasan standar porsi
j. Pengawasan Distribusi makanan
k. Pengawasan hygiene dan sanitasi penyelenggaraan makanan
BAB IV
PENUTUP
20
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan
pasien berdasarkan klinis, status gizi, dan status metabolisme tubuh. Keadaan gizi sangat berpengaruh
pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap
keadaan gizi pasien.
Terapi gizi atau terapi diet adalah bagian dari perawatan penyakit atau kondisi klinis yang harus
diperhatikan agar pemberiannya tidak melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi
metabolisme. Terapi gizi harus selalu disesuaikan dengan perubahan fungsi organ. Pemberian diie pasien
harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan
laboratorium, baik pasien rawat inap mauoun rawat jalan. Upaya peningkatan status gizi dan kesehatan
masyarakat baik di dalam maupun di luar rumah sakit,merupakan tugas dan tanggungjawab tenaga
kesehatan, terutama tenaga gizi.
Pelayanan Gizi Rumah Sakit merupakan bagian integral dari pelaayanan kesehatan lainnya di
rumah sakit dan secara menyeluruh merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan di rumah sakit.
Program kerja Instalasi Gizi diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelolaan gizi dan pengguna jasa
sehingga dapat dilaksanakan dalam mengimplementasi dan mengevaluasi kemajuan dan pengembangan
pelayanan gizi.
Kami menyadari bahwa program kerja instalasi sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan gizi
periode tiap tahunnya yang kami buat masih terdapat kekurangan yang perlu dibenahi, namun demikian
diharapkan dapat dilaksanakan sesuai standar dan jadwal yang telah ditetapkan.
Watampone,2Januari 2018
Mengetahui,
Direktur KepalaInstalasiGizi
21
PROGRAM KERJA
INSTALASI GIZI
22