0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
101 tayangan6 halaman
Puisi-puisi tersebut memberikan gambaran tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat melalui bahasa lokal yang diselingi unsur humor. Beberapa puisi menyoroti topik sosial, agama, dan kehidupan sehari-hari petani serta penduduk desa.
Puisi-puisi tersebut memberikan gambaran tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat melalui bahasa lokal yang diselingi unsur humor. Beberapa puisi menyoroti topik sosial, agama, dan kehidupan sehari-hari petani serta penduduk desa.
Puisi-puisi tersebut memberikan gambaran tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat melalui bahasa lokal yang diselingi unsur humor. Beberapa puisi menyoroti topik sosial, agama, dan kehidupan sehari-hari petani serta penduduk desa.
Pahlawan dalam kue-kue Si rakus gendut Terangkatnya toples Terhalau kucing Habis, bersih, disikat tanpa sisa). Ditimpa hembusan nafasnya).
Indi tia to muane Landuri diong I lissi
Makko kaiyang sarana Punno lisseq tondonnaq Meloq si pattombangan di ule-ule bue Timbeq-i naung Meloq siruppuang kasippi. Sarappiq1) saq uyungan.
(Aku ini pahlawan (Lewat dijalan si Lissi
Selalu memperhatikan mangkok besar Penuh kutu kepalanya Rela sama bergelimang di bubur kacang hijau Lempari kebawah Ikhlas lebur bersama kasippi1) Sisir rambut seikat).
Indi tia to muane Landuri diong I Kaco
Bolu peranggi sarana Massoppoq patti loqbang Meloq di cingga, dipasicingga kue lapis Meloq disanga Melo si accurang sakko-sakkoq2. Pole ditana Jawa
(Aku ini pahlawan (Lewat jalan si Kaco
Adalah mitranya kue bolu paranggi Memikul peti kosong Rela diwarnai, bersama kue lapis Mau dikata Ikhlas hancur bersama sakko-sakko). Datang dari pulau Jawa).
Indi tia passikola KALINDAQDAQ PIPATUDU (PUISI PASTORAL)
Buku tulis sarana Meloq dibaca Dipameang pai dalle Meloq dipanulissi Dileteangngi pai Andiang dalleq (Aku ini anak sekolah Mambawa alawena. Adalah pencintanya buku tulis Siap untuk dibaca (Rezeki harus dicari Sedia untuk ditulis). Dan dibuatkan titian KALINDAQDAQ MAPPAKAINGAQ (KRITIK Tiada rezeki SOSIAL) Yang datang sendiri).
Pitu tokke pitu sassa I Cicci paq manini
Sattindorang buliliq Kaiyang simbolongnaq Sangnging ma uwang Di pettuppuang Baleri tomawuweng. Diperauang sorong.
(Tujuh tokek tujuh cecak (Si puteri kesayanganlah kelak
Dan seiringan kadal Besar indah sanggulnya Semuanya berkata Dipertahankan/dikokohkan Genit lagi si orang tua). Dimintakan mas kawin).
Muaq diang to mawuweng Nadiondoq-i I Cicci
Baler mendulu Na di damo-damoi Alangi rottaq*) Tuo marendeng Patuttuang tondinnaq Diang bappaq dalleq-na.
(Bila ada orangtua (Diayun puteri kesayangan
Genit kembali Dengan belaian kasih sayang Ambilkan sendok nasi Panjang umur Pukulkan ke tengkuknya). Semoga mendapat rezeki).
Mau ana?, mau appo Diang dalleq mulolongan
Mau biya, mau perruqdusang Daq mu gula-gulai Mattedoang koyokang Andiang tu-uq Ito tambeasa maq gau. Nasadia-diannaq.
(Namun anak kandung, maupun cucu (Ada rezeki diperoleh
Sekalipun cibirang tulang, kendatipun Jangan diroyalkan keturunan Sebab tidak akan Menendang kobokan Selalu ada). Orang tak pernah menduduki fungsi). Usurung mallete lembong Innami takkeamaq lino Matindo manu-manu Tattallang dunnia Maq ayumai Poppor loka Dalle pole dipuang. Musanga uru sei. (Walau harus menyeberangi lautan (Bagaimana tidak akan kiamat bumi Tidur laksana burung Tak kan tenggelam dunia Demi berikhtiar/berusaha Tandang pisang yang dibawah Rezeki dari Yang Maha Kuasa). Disangka tandang pisang yang diatas). KALINDAQDAQ MASAALA (PUISI RELIGI)/AGAMA Di pebulu dami manu Di pemarabe dami nna sambayang-sambayang Andiang tomi Sambayang tongang-tongang Di peillang sissiqna. Meloq u issang Meloq uu ajappui. (Bulunyalah ayam yang dilihat Mahkota indahnya yang dipandang (Mana sembahyangnya sembahyang Tiada perlu lagi Sembahyang yang sebenar-benarnya Diperhatikan sisik keberadaannya). Ingin kutahu Ingin kuyakini) Pammanauangi tuq-u paqmai Mua ita to tuna Indi sambayang sambayang Pammongeangi tuq-u ate Sambayang tongang-tongang Muaq ita to kasi-asi. Tandi kedoang Napakedo alawena. (Sedih nian sanubari Bila kita orang hina dina (Inilah sembahyangnya sembahyang Sakit nian hati Sembahyang yang sebenar-benarnya Jika kita orang miskin). tidak digerakkan digerakkan dirinya sendiri).
Ahera oroang tongan
Lino dindan di tiaq Borong to landur Leppang dipettullungngi.
(Kampung akhirat tujuan akhir
Dunia ini hanya pinjaman Ibarat musyafir Sekedar singgah untuk berteduh).
Meillong domai ku?bur
Siola sulo-oq mai Oroang ku?bur Taq lalo mappttannaq.
(Dunia kubur memberi isyarat
Hendaklah anda siapkan obor Sebab disana diliang kubur Gelap gulita tiada taranya).
Sambayang di tiaq tu-uq
Namaka di pesulo Kedo macoa Namaka di pekasor.
(Sembahyang itulah yang paling baik
Dijadikan obor dalam kegelapan Karya yang mulia Bekal yang cocok dijadikan kasur).
Tandi soppoi sambayang
Tandi teweq-i jenqne Iyamo tiaq Maparri di pogau.
(Tidak akan dipikul sembahyang
Tidak akan dijinjing wudhu Itulah dia Sukar dilaksanakan).
Manu-manu apa tiaq
Pole di dappingallo Zkkir bambaqna Koroang pecawannaq
(Burung apa gerangan
Yang datang disaat subuh Zikir suaranya Al-Qur?an tawanya).
Apa ande di suruga
Pewongan di alleqna zikkir Tambottuq Lailaha Illallah.
(Apa gerangan santapan di surga
Bekalan diperantaran zikir Yang tak pernah putus Kalimat Lailaha Illallah).
Manu-manu disuruga Saiccoq pole boi Mappettuleang To sukku sambayanna.
(Burung indah penghuni surga
Senantiasa datang mengintai Mengintai dan menanyakan Orang yang sempurna shalatnya).
Passambayang mo-oq dai
Pallima wattu mo-oq Iyamo tu-uq Pewongan diahera.
(Hendaklah anda tegakkan shalat
Lima waktu selalu sempurna Sebab itulah bekal abadi Menuju hari kemudian).
Apamo di tiri alang
Di parakkaqna dunnia Annaq mikkeqde Boyang sambua-bua.
(Apa yang diciptakan alam
Dalam membangun dan menata bumi Sehingga berdiri Rumah yang satu-satunya).
Boyang sambua di lino
Daq dua arriannaq Pitussulapa Pitu pepattoang.
(Rumah satu di dunia
Dua tiangnya Tujuh sudut Tujuh jendelanya).
Boyang dilalang di kaodong
Pitu sawa-sawannaq Mesa tibua Pura dipepattoi
(Rumah didalam kenangan abadi
Tujuh bubungan atapnya Satu terbuka Semuanya ditempati mengintai).
Pappeyappu daq di Puang
Di tajallinna Muhamma Rapangi tu-uq Bilang sappulo appe.
(Keyakinanlah kepada Yang Maha Kuasa
Sinar dan cahaya Muhammad Bagaikan Bulan purnama raya).
Pappeyappu daq di Puang
Tannaratang paindoqna Si pekkedeang nurung Anna Muhamma.
(Keyakinanlah kepada Yang Maha Pencipta
Betapa terang cemerlangnya Sejajar dan searah nurung Dengan Muhammad).
Muaq polemi manini
Di andiang rapanganna Iya issanna Lailaha Illallah.
(Bila tiba kelak
Yang tiada perumpamaannya Didalam pengetahuannya Oleh Yang Maha Agung).
Ayappui tonga-tongan Rokonna asallangan Iyamo tu-uq Pewongan di ahera.
(Pahami yang sebenar-benarnya
Semuanya rukun Islam Sebab itulah Bekal akhirat kelak).