Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM

SISTEM TELEKOMUNIKASI
SEMESTER V TH 2017/2018

JUDUL

WIDE BAND AMPLIFIER

GRUP

5C
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017

1
PEMBUAT LAPORAN : KELOMPOK 3

NAMA PRAKTIKAN : 1. Adhiya Fawzi Lathief


2. Dewi Maria Wahyu Rosari
3. Maris Fedora
4. Novita Angrainy
5. Shereen Christianty

TGL. SELESAI PRAKTIKUM : 3 Oktober 2017

TGL. PENYERAHAN LAPORAN : 17 Oktober 2017

N I L A I :

KETERANGAN :

2
WIDE BAND AMPLIFIER

1. TUJUAN
a. Merangkai wide band common emitter amplifier
b. Menentukan titik kerja rangkaian
c. Memberikan kesimpulan tentang resistansi input, resistansi output serta
gain tegangan amplifier
d. Menunjukan respon frekuensi amplifier
e. Menentukan bandwidth dan batas frekuensi dari amplifier
f. Menunjukkan pengaruh tegangan feedback negatif terhadap respon
frekuensi amplifier
g. Menghitung gain amplifier dengan feedback negatif

2. DIAGRAM RANGKAIAN

3
3. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
 1 universal power supply
 1 function generator
 2 universal patch panels
 1 digital multimeter
 1 transistor BC 107
 1 potensiometer 1 ohm, linier
 1 resistor 820 ohm
 2 resistor 1 Kohm
 1 resistor 2,2 Kohm
 1 resistor 4,7 Kohm
 1 resistor 100 Kohm
 1 capasitor 22 nF
 2 capasitor 0,1 uF
 1 capasitor 0,47 uF
 1 capasitor 2,2 uF

Daftar Komponen
Resistor Capasitor
R1 = 1 Kohm C1 = 0,1 uF
R2 = 4,7 Kohm C2 = 22 nF
R3 = 100 Kohm C3 = 0,47 uF
R4 = 2,2 Kohm C4 = 0,1 uF
R5 = 1 Mohm potensiometer, linier
Rv = 820 ohm
RL = 1 Kohm
Tambahan
C = 2,2 uF
Transistor
V1 = BC 107

4
4. PENDAHULUAN
Amplifier jalur lebar, yang dipakai sebagai contoh dalam pengukuran
instrumen, idealnya mempunyai penguatan konstan terhadap perubahan range
frekuensi yang lebar. Bandwidth amplifier transistor agak sedikit dibatasi oleh
kapasitansi dan kecepatan switching ransistor yang dipasang. Akan tetapi dengan
pendisaian rangkaian, bandwidh bisa diperbaiki.
Rangkaian yang dipakai dalam laboratorium ini adalah amplifier feed back negatif
untuk menghasilkan bandwidth yang labar. Komponen utama yang diperhatikan
adalah C1-R1 dan C2-R2. Penguatan amplifier dengan feed back negatif (Gb)
adalah:
1/Gb = 1/G + Z1/Z2, dimana G = penguatan tanpa feed back.

Gambar 2. Typical Negatif Feed Back Amplifier

Ketika G>> Z2/Z1, kemudian nilai 1/G dapa dihilangkan, sehingga didapat
Gb = Z2/Z1 (dimana G >> Z2/Z1). Z1 dan Z2 bisa merupakan nilai resistansi murni.
Bisa juga merupakan nilai impedansi yang dihasilkan dari nilai-nilai R dan C,
dimana respon frekuensi tertentu telah dicapai (persamaan amplifier untuk dinamic
pick up). Pada saat yang sama, terdapat pula bentuk bentuk kapasitor yang dipakai
memblok potensial dc. Sebagai pertimbangan, impedansi Z1 dan Z2 dipilih yang
memiliki nilai time constant yang sama R1.C1 = R2.C2. Demikian pula untuk faktor
feed back, sehingga penguatannya tidak terpengaruh oleh frekuensi.
Karena yang akan diuji adalah jalur frekuensi yang lebar, sumbu frekuensi
dari karakteristik transfernya adalah logaritmik. Nilai tegangan output tidaklah

5
absolut, tetapi merupakn nilai-nilai logaritmik dan dihitung dengan memakai
ekspresi :
Vo/dB = 20 log (Vo/Vod)
Dimana Vod adalah data tegangan output dari referensi.
Batas-batas frekuensi bawah dan atas dicapai ketika nilai tegangan output
lebih rendah 3 dB dibandingkan dengan nilai tegangan pada frekuensi referensi.

Gambar 3. Resistansi input


Resistansi ouput yang dinamis ri, dapat dihitung dengan menyisipkan resistor seri
yang telah diketahui Rv, dengan memakai persamaan berikut :
Vi2/Vi = ri/Rv

Gambar 4. Resistansi ouput


Resistansi output dinamis ro, ditentukan oleh pengukuran yang dibuat dengan
memakai 2 beban yang berbeda :
Vo/Vo2 = ro/RL

6
5. LANGKAH KERJA
5.1. Catatan : komponen yang terlihat titik-titik dipasang bila ada perintah
(sesuai prosedur)
5.1.1. Pasang rangkaian seperti pada diagram. Set R5 pada posisi
tengah.
5.1.2. Gunakan tegangan sinyal segitiga pada F = 10 KHz, naikkan
tegangan hingga tegangan output maksimum (tidak cacat).
Atur R5 untuk titik kerja optimum, dimana saat periode positif
maupun negatif tegangan output adalah sama. Pada saat titik
kerja tercapai, catat tegangan Vc, Vbe, dan output Vopp (tanpa
distorsi) hitung Ic.
5.1.3. Switch ke gelombang sinus dan amati apa yang terjadi
5.2. Mengukur gain tegangan, resistansi input dan output tanpa sinyal
input, set tegangan colector – emitter ke 6,3 v. gunakan gelombang
sinus 1 Vpp pada 10KHz.
5.2.1. Ukur Vopp dan hitung gain tegangan dari rangkaian
5.2.2. Dengan bantuan resistor Rv, tentukan resistansi input dinamik
rangkaian
5.2.3. Dengan bantuan resistor baban RL, tentukan resistansi output
dinamik rangkaian.
Catatan: Dalam pengukuran, gunakan multimeter digital
5.2.4. Bandingkan harga yang didapatkan untuk gain, ri, dan ro
dengan harga yang didapat pada buku referensi untuk
rangkaian common-emitter
5.3. Respon Frekuensi

Set generator ke gelombang sinus 1V (Vipp)


Catatan : tegangan input harus konstan untuk tiap pengukuran
5.3.1. Pada tegangan input konstan,ukur tegangan output dalam
osiloskop dan berkaitan frekuensi sesuai dengan tabel.
5.3.2. Ubah hasil pengukuran dalam dB dan masukkan pada tabel.

7
(referensi data pada tegangan output pada 10KHz)
5.3.3. Plot hasil pengukuran yang telah anda dapatkan.
5.3.4. Tentukan batas upper dan lower frekuensi dan band width
amplifier(gunakan pen berwarna untuk gambar karakteristik
tersebut).
5.4. Pengaruh feed back negatif
5.4.1. Pengukuran respon frekuensi tanpa feed back negatif.
Hilangkan pengaruh feed back dengan melepas C2 dan ganti C1
dengan 2,2 uF kemudian short R1. Atur Vipp pada 10KHz
hingga harga Vopp sama seperti langkah 5.3.1
Catatan : Selama pengukuran, jaga harga Vipp konstan. Ukur
tegangan output seperti yang diberikan pada tabel.
5.4.2. Ubah hasil pengukuran ke dalam dB,dan masukkan pada tabel.
5.4.3. Plot hasil pengukuran (dalam dB), gunakan kertas grafik yang
sama pada langkah 5.3.3 dan pakailah warna yang berbeda.
5.4.4. Tentukan batas frekuensi upper dan lower dan band width
amplifier.
5.4.5. Bandingkan gain tegangan rangkaian pada frekuensi 10KHz,
dengan dan tanpa feed back. Jelaskan apa pengaruh feed back
negatif pada gain dari rangkaian.
5.4.6. Bandingkan dua karakteristik transfer yang anda buat. Sebutkan
pengaruh feed back negatif pada respon frekuensi amplifier.
5.5. Check hasil pengukuran dengan perhitungan.
5.5.1. Hitung harga XC1,XC2,Z1 dan Z2 pada frekuensi 100 Hz,
1KHz,dan 10 KHz. Hitung gain tegangan dengan feed back Gb,
gunakan harga reaktansi dan impedansi.
5.5.2. Bandingkan gain tegangan antara perhitungan dan pengukuran.
5.5.3. Apa pengaruh kapasitor C1 dan C2 pada impedansi Z1 dan Z2
dan gain tegangan pada ketiga frekuensi pada langkah 5.5.1

6. DATA HASIL PERCOBAAN

8
LEMBAR KERJA 1

Untuk 5.1.2.
Pada saat titik kerja maksimum

Vc = 0.2 V Vbe = 12.2 V Ic = 0.945 mA


Vopp = 2.54 V

Untuk 5.2.1.
206 𝑚𝑉
Vipp = 912 mV G = 20log = −12.92 𝑑𝐵
912𝑚𝑉

Vopp = 206 mV

Untuk 5.2.2.
Tanpa Rv : Vi1pp = 1.02 V ∆ Vipp = 0.11 V
Dengan Rv : Vi2pp = 0.91 V
𝑉𝑖2𝑝𝑝 0.91 𝑉
𝑟𝑖 = × 𝑅𝑣 = × 820  = 6783.6  = 6.78 𝐾
∆𝑉𝑖𝑝𝑝 0.11 𝑉

Untuk 5.2.3.
Tanpa RL : Vo1 = 1.10 V ∆Vo = 0.76 V
Dengan RL : Vo2 = 0.34 V
∆𝑉𝑜 0.76 𝑉
𝑟𝑜 = × 𝑅𝑙 = × 1000  = 1.04𝑘
𝑉𝑜2 0.34 𝑉

Untuk 5.2.4.
Nilai Ro lebih besar daripada Ri karena rangkaian tersebut adalah rangkaian
amplifier yang dimana nilai tegangan outputnya lebih besar daripada nilai
tegangan input sehingga nilai Ro berbanding terbalik dengan Vo.

LEMBAR KERJA 2

9
Untuk 5.3.1. dan 5.3.2
Vipp = 1 V = Konstan

f (Hz) 5 10 20 50 100 1K 10K 100K 1M 2M 5M

Vopp
- - - 2.04 2.04 2.08 2.18 2.28 2.16 2.16 2.28
(V)
Vo
- - - 6.19 6.19 6.36 6.77 7.16 6.69 6.69 7.16
(dB)

Untuk 5.3.3. dan 5.3.4

Batas frekuensi bawah fl ≈ 50 Hz


Batas frekuensi atas fu ≈ 5 MHz
Bandwidth B ≈ 4.999 MHz

LEMBAR KERJA 3

Untuk 5.4.1 dan 5.4.2.

10
Vipp = 2.18 V = konstan

F
10 20 50 100 1K 10K 100K 200K 500K 1M 2M
(Hz)
Vopp
0.05 0.064 0.076 0.1 0.1 0.092 0.104 0.092 0.114 0.144 0.176
(V)
Vo
-32.79 -30.64 -29.15 -26.77 -26.77 -27.49 -26.42 -27.49 -25.63 -23.60 -21.85
(dB)

Untuk 5.4.4.
Batas frekuensi bawah fl ≈ 10 Hz
Batas frekuensi atas fu ≈ 2 MHz
Bandwidth B ≈ 2000000 - 10 Hz

B ≈ 1999990 Hz

Untuk 5.4.5.
Tanpa feed back negatif, gain G adalah bernilai lebih kecil (negatif)
Dan dengan feed back, gain Gb adalah bernilai lebih besar (posiitif)

Untuk 5.4.6.
Pengaruh feed back negatif pada respon frekuensi amplifier adalah
membuat gain yang dihasilkan menjadi lebih kecil dan membuat gain pada
rangkaian feed back positif menjadi lebih besar. Dengan rangkaian feedback
negatif, bandwidth yang didapat juga menjadi lebih besar.

LEMBAR KERJA 4

Untuk 5.5.1 dan 5.5.2

11
𝑋𝐶 = 1⁄𝑤𝐶
𝑍 = √𝑅 2 + (𝑋𝐶)2
𝐺𝑏 ≈ 𝑍2⁄𝑍1 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝐺 ≫ 𝑍2⁄𝑍1

XC1 XC2 Z1 Z2 Gb Gb
F (Hz)
(ohm) (ohm) (ohm) (ohm) hitung ukur

100 723.43 72.343 1234 72.350 58.63 -26.77

1K 72.34 7.234 1002 7303 7.29 -26.77

10K 7.23 723 1000 1234 1.234 -27.49

Untuk 5.5.3
Nilai C1 dan C2 berpengaruh pada harga reaktansi dan impedansi semakin
besar nilai C1 dan C2 maka nilai XC1 dan XC2 akan semakin kecil lalu nilai
Z1 dan Z2 juga akan semakin kecil. Kemudian nilai gain akan dipengaruhi
oleh frekuensi juga, semakin besar nilai frekuensi maka gainnya akan
semakin kecil.

7. ANALISA
Setelah melakukan percobaan, dan menganalisa hasil percobaan yaitu pada
percobaan 5.1, rangkaian wide band amplifier bekerja pada titik kerja maksimum
Vc = 9,2 V, Vbe = 12,2 V.
Lalu pada percobaan 5.2, dengan tegangan output yang telah diukur, dapat
Vopp
dihitung nilai gainnya dengan rumus G = 20 log Vipp , sehingga didapat nilai

gainnya adalah -12,92 dB. Kemudian dengan bantuan resistor Rv RL, kita dapat
mengetahui nilai resistensi input dan output dinamik rangkaian, yaitu dengan rumus
Vi2pp
ri/ro = . Rv/RL, kemudian didapat nilai resistansi inputnya adalah 6,78 kΩ,
ΔVipp

sedangkan nilai resistansi outputnya didapat 2,23 kΩ. Apabila harga yang
didapatkan tersebut dibandingkan, nilai Ro lebih kecil dibandingkan nilai Ri. Hal

12
ini disebabkan, rangkaian tersebut adalah rangkaian amplifier yang dimana nilai
tegangan outputnya lebih besar daripada nilai tegangan input, sehingga nilai Ro
berbanding terbalik dengan Vo.
Pada percobaan 5.3 adalah pengukuran tegangan output untuk menentukan
band frekuensi yang bekerja pada rangkaian ini. Pengukuran dilakukan pada
frekuensi 5 Hz sampai dengan 5 MHz. Pada frekuensi 5 – 20 Hz, tidak terdapat
tegangan output yang terbaca. Hal ini disebabkan tegangan yang keluar pada
frekuensi ini sangatlah kecil. Kemudian, setelah diukur tegangan satu-persatu pada
tiap frekuensi, dari satuan Vpp diubah ke dalam dB sehingga dapat dibuat grafiknya
untuk dihitung berapa bandwidthnya, yaitu 4,999 MHz.
Percobaan 5.4 mengukur gain tegangan dengan pengaruh feed back negatif.
Pengukuran untuk feed back negatif dilakukan dengan melepas C2, mengganti C1
dengan 2,2 uF, dan melakukan short circuit pada R1. Lalu pengukuran dilakukan,
dan hasil pengukuran diubah ke dalam dB. Sama halnya seperti pada percobaan 5.3,
bandwidthnya kembali diukur, dan mendapat hasil yaitu 1,999 Hz. Perbedaan
percobaan dengan feedback negatif dan tanpa feedback negatif adalah pada
feedback negatif gainnya menjadi lebih besar (bernilai positif), sedangkan tanpa
feedback gain menjadi lebih kecil (bernilai negatif). Sehingga dengan rangkaian
feedback negatif, kita bisa mendapatkan gain yang lebih besar.
Pada percobaan terakhir, yaitu pada percobaan 5.5 hanya memasukkan
perhitungan pada pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya. Perhitungan untuk
menentukkan harga XC1, XC2, Z1, dan Z2 pada frekuensi 100 Hz, 1kHz, dan
10kHz. Dengan menggunakan harga reaktansi, dan impedansi, didapat nilai
gainnya yaitu -26,77 dB pada frekuensi 100 Hz dan 1kHz, serta -27,49 dB pada
frekuensi 10 kHz. Dengan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa C1 dan C2
berpengaruh pada harga reaktansi dan impedansi. Semakin besar nilai C1 dan C2,
maka nilai XC1 dan XC2 akan semakin kecil, lalu nilai Z1 dan Z2 juga akan
semakin kecil. Kemudian, nilai gain dipengaruhi oleh frekuensi juga, semakin besar
nilai frekuensi maka nilai gain yang didapat akan semakin kecil.

13
8. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
 Wide Band Amplifier cocok digunakan pada frekuensi yang besar
 Feed back negatif membuat bandwidth yang didapat menjadi lebih
besar
 Feed back negatif membuat gain menjadi lebih kecil, sedangkan
feed back positif membuat gain menjadi lebih besar
 Semakin besar nilai frekuensi maka tegangan Vopp yang didapat
semakin besar

14
LAMPIRAN

15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai