Anda di halaman 1dari 3

JASAD HIDUP

A. Pengertian Jasad Hidup


Jasad hidup merupakan sekelompok jasad yang pada kondisi tertentu akan
menunjukan tanda-tanda atau gejala kehidupan seperti tumbuh dan berkembang,
bereproduksi atau memperbanyak diri, peka terhadap rangsangan, berinteraksi antar jasad,
dan melakukan metabolism. Akan tetapi tidak semua ciri kehidupan itu tidak selamanya
berlaku secara mutlak. Sebagai contoh virus, beberapa ciri kehidupan itu tidak berlaku untuk
virus, tetapi virus dimasukan dalam kelompok jasad hidup.
B. Ciri Jasad Hidup

Menurut para ahli sekurang kurangnya ada tiga ciri hidup yang dapat diidentifikasi
yaitu bahwa sel hidup :
a) Sangat terorganisasi dan sangat kompleks, tiap komponen mempunyai fungsi yang sangat
sepesifik.
b) Mempunyai kemampuan untuk mengekstraksi energi dari sekelilingnya.
c) Dapat menurunkan sifat atau dapat mereplikasikan dirinya secara tepat dan terencana.
Pertama yang akan dikemukakan adalah ciri hidup pertama yaitu bahwa jasad hidup
itu sangat kompleks, sangat terorganisasi dan mengorganisasi diri sendiri. Makna organisasi,
terorganisasi dan mengorganisasi diri sendiri ialah bahwa antar organ/kesatuan aktivitas
terkecil bahkan senyawa yang menyusun jasad hidup, mempunyai fungsi khusus dan
bersam-sama melaksanakan tugasnya.
Bukankah daun yang mengandung klorofil mempunyai fungsi khusus demikian pula
batangnya dan akarnya. Ketiga organ tersebut bersama-sama melaksanakan tugas,
sehingga tumbuhan itu bisa hidup. Kerjasama diatas tidak lain adalah organisasi. Kalau daun
tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak ada bagian lain yang bisa menggantikan
fungsi tersebut, maka tumbuhan itu tidak akan hidup lama.
Ciri hidup yang kedua adalah bahwa jasad hidup mempunyai kemampuan untuk
mengekstrak energi dari sekelilingnya dan mengubah bentuk energi yang diekstraknya
kebentuk energi lain. Misalnya energi solar (energi matahari) oleh tumbuhan diubah menjadi
energi kimia yang disimpanya dalam bentuk hasil tumbuhan itu. Jika hasil tumbuhan itu
dimakan oleh hewan, maka energi kimia yang berada didalam daun, buah dan lain
sebagainya, diubah oleh hewan itu menjadi energi bentuk lain misalnya energi mekanik,
disamping itu juga tersimpan dalam bentuk kimia yang terdapat dalam daging dan lain-lain.
Daging hewan bila dimanfaatkan oleh manusia maka energinya mengalami hal yang serupa.
Tanpa kemampuan itu, tidak apa yang dikatakan hidup dan kehidupan.
Kemampuan untuk menurunkan diri sendiri dengan tepat dan terencana dapat
diterangkan sebagai berikut : seingat nenek moyang kita, yang kemudian secara turun
temurun diceritakan kepada kita, bentuk sapi yang sekarang tidak banyak berubahnya.
Bahkan jasad renik yang dinamakan e-coli selama beribu-ribu tahun bentuk dan ukuranya
tidak mengalami perubahan yang berarti, bahkan komponen structural penyusun tubuhnya
tidak mengalami perubahan yang menyolok. Hal itu berarti bahwa jasad hidup mempunyai
kemampuan untuk menurunkan atau mereplikasi dirinya sendiri dengan tepat dan terencana.
Kalau direnungkan lebih dalam, maka dalam jasad hidup itu barang kali ada sesuatu yang
mantap sepanjang hidupnya. Sesuatu itu sekarang dikenal dengan DNA.
C. Klasifikasi Jasad Hidup
Berdasarkan kelompok besar dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Jasad hidup seluler adalah jasad hidup yang satuan dasar penyusunnya berupa
sel, contohnya bakteri dan tanaman tingkat tinggi. Jasad hidup seluler digolongkan
menjadi 2, yaitu:
 uniseluler (sel tunggal) yang terdiri dari sel prokariotik dan eukariotik.
Contohnya bakteri dan alga hijau-biru.
 multiseluler (sel banyak) yang terdiri atas sel eukariotik. Contohnya hewan,
tumbuhan, dan manusia.
b. Jasad hidup nonseluler adalah jasad hidup yang penyusunnya bukan sel dan
bersifat parasit obligat. Maksud dari parasit obligat yaitu hanya bisa hidup di
mahluk hidup lain. Contohnya virus. Virus digolongkan jasad hidup nonseluler
karena tersusun atas virion
Berdasarkan kingdom menurut Carolus Linnaeus dibedakan menjadi:
a. Monera adalah jasad hidup yang memiliki inti (nukleoida) yang tidak bermembran.
Contohnya bakteri.
b. Protista adalah jasad hidup yang memiliki sel eukariotik dan sebagian besar bersel
tunggal. Contohnya protozoa dan alga.
c. Fungi (Jamur) adalah jasad hidup yang bersifat heterotrof. Contohnya Rhizopus
oryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus microscporus.
d. Plantae (Tumbuhan) adalah jasad hidup yang telah memiliki membran inti dan
terdiri atas banyak sel. Contohnya tumbuhan paku.
e. Animalia (Hewan) adalah jasad hidup yang telah memiliki jaringan serta
komponen-komponen jasad hidup yang hampir lengkap. Contohnya cacing, kupu-
kupu, rayap, kucing dan gajah.

D. Bentuk jasad hidup


Bentuk umum jasad hidup terdiri dari satu sel (uniseluler), contoh bakteri,
virus dan mikroalge. Dapat pula berbentuk banyak sel (multiseluler), contoh manusia,
tumbuhan, dan hewan. Jasad hidup mempunyai variasi bentuk yaitu:
1. Filamen/serat. Contohnya pada jamur
2. Coccus pada bakteri
a. Monokokus : bulat hidup sendiri (soliter)
contoh : Chlamydia trachomatis (penyakit mata)
b. Diplokokus : bakteri bulat bergandengan dua – dua
contoh : Neisseria gonorrhoeae (penyakit kelamin raja singa) dan
Diplococcus pneumoniae (pneumonia)
c. Tetrakokus : bakteri bulat empat bergandengan
contoh : Pediococcus cerevisiae
d. Streptokokus : bakteri bulat bentuk seperti rantai
contoh : Streptococcus mutans (penyakit gigi berlubang)
e. contoh : Staphylococcus aureus (penyakit radang paru paru)
3. Basil/memanjang
a. Monobasil : bakteri bentuk batang yang hidup sendiri (soliter)
contoh : Escherichia coli (usus besar manusia), Propionibacterium acnes
(penyebab jerawat)
b. Diplobasil : bakteri batang bergandengan dua- dua
contoh : Bacillus subtilis
c. Streptobasil : bakteri batang tersusun seperti rantai
contoh : Bacillus anthracis (penyakit antraks) dan Azotobacter (bakteri
tanah yang mengikat nitrogen)
4. Bercabang
a. Spiral : sel bergelombang
contohnya : Thiospirillopsis floridana (belerang)
b. Spiroseta : sel sekrup
contohnya : Treponema pallidum (sifilis)
c. Vibrio : sel seperti tanda baca koma
contoh : Vibrio cholerae (kolera)
E. Ukuran jasad hidup
a. Mikroskopik adalah jasad hidup yang memiliki ukuran kecil yang tidak dapat dilihat
dengan mata. Contoh bakteri dan virus.
b. Makroskopik adalah jasad hidup yang berukuran besar yang dapat dilihat dengan
mata secara langsung. Contoh manusia, tumbuhan, dan hewan.

Anda mungkin juga menyukai