Anda di halaman 1dari 3

MIGREN

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal
SOP :
Terbit

PEMERINTAH KOTA Halaman : 1/3


SIBOLGA
UPTD Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
dr. HERLINA NASUTION
SAMBAS NIP. 19740505 200502 2 001

1. Pengertian Adalah suatu istilah yang digunakan untuk nyeri kepala primer dengan kualitas
vaskular (berdenyut), diawali unilateral yang diikuti oleh mual, fotofobia, fonofobia,
gangguan tidur dan depresi. Serangan seringkali berulang dan cenderung tidak akan
bertambah parah setelah bertahun-tahun. Migren bila tidak diterapi akan berlangsung
antara 4-72 jam dan yang klasik terdiri atas 4 fase yaitu fase prodromal (kurang lebih
25 % kasus), fase aura (kurang lebih 15% kasus), fase nyeri kepala dan fase
postdromal
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengobati migren
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015 tentang
migren
5. Prosedur 1.Alat :
a. Alat tulis
b. Tensimeter
c. Stetoskop
6. Langkah-langkah 1. Dokter memperkenalkan diri dan memberi salam
2. Dokter melakukan anamnesis kepada pasien. Hasil Anamnesis (Subjective)
yaitu:
a) Nyeri moderat sampai berat, kebanyakan penderita migren merasakan nyeri
hanya pada satu sisi kepala, namun sebagian merasakan nyeri pada kedua
sisi kepala
b) Sakit kepala berdenyut atau serasa ditusuk-tusuk
c) Rasa nyerinya semakin parah dengan aktivitas fisik.
d) Rasa nyerinya sedemikian rupa sehingga tidak dapat melakukan aktivitas
sehari-hari
e) Mual dengan atau tanpa muntah
f) Fotofobia atau fonofobia
g) Sakit kepalanya mereda secara bertahap pada siang hari dan setelah bangun
tidur, kebanyakan pasien melaporkan merasa lelah dan lemah setelah
serangan
3. Dokter mencuci tangan
4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Hasil pemeriksaan fisik yaitu:
tanda vital harus normal, pemeriksaan neurologis normal
5. Dokter mencuci tangan
6. Dokter menegakkan diagnostik (Assessment) yaitu diagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesis, gejala klinis dan pemeriksaan fisik umum dan
neurologis. Kriteria Migren: Nyeri kepala episodik dalam waktu 4-72 jam dengan
gejala dua dari nyeri kepala unilateral, berdenyut, bertambah berat dengan
gerakan, intensitas sedang sampai berat ditambah satu dari mual atau muntah,
fonofobia atau fotofobia
7. Dokter memberikan penatalaksanaan dengan pengobatan Abortif: Melihat
kembali rujukan yang ada. Analgesik spesifik adalah analgesik yang hanya
bekerja sebagai analgesik nyeri kepala. Lebih bermanfaat untuk kasus yang berat
atau respon buruk dengan NSAID. Contoh: Ergotamin, Dihydroergotamin, dan
golongan Triptan
8. Dokter memberikan konseling dan edukasi yaitu:
a. Pada saat serangan pasien dianjurkan untuk menghindari stimulasi sensoris
berlebihan.
b. Bila memungkinkan beristirahat di tempat gelap dan tenang dengan
dikompres dingin
c. Perubahan pola hidup
 Perubahan pola hidup dapat mengurangi jumlah dan tingkat keparahan
migren, baik pada pasien yang menggunakan obat-obat preventif atau
tidak
 Menghindari pemicu, jika makanan tertentu menyebabkan sakit kepala,
hindarilah dan makan makanan yang lain. Jika ada aroma tertentu yang
dapat memicu maka harus dihindari. Secara umum pola tidur yang
reguler dan pola makan yang reguler dapat cukup membantu
 Berolahraga secara teratur, olahraga aerobik secara teratur mengurangi
tekanan dan dapat mencegah migren
 Mengurangi efek estrogen, pada wanita dengan migren dimana estrogen
menjadi pemicunya atau menyebabkan gejala menjadi lebih parah, atau
orang dengan riwayat keluarga memiliki tekanan darah tinggi atau stroke
sebaiknya mengurangi obatobatan yang mengandung estrogen.
 Berhenti merokok, merokok dapat memicu sakit kepala atau membuat
sakit kepala menjadi lebih parah (dimasukkan di konseling)
 Penggunaan headache diary untuk mencatat frekuensi sakit kepala.
 Pendekatan terapi untuk migren melibatkan pengobatan akut (abortif) dan
preventif (profilaksis)
9. Dokter mencatat rekam medik
7. Diagram Alir FLOW CHART

Dokter memperkenalkan diri dan


memberi salam

Dokter melakukan anamnesis kepada pasien

Dokter mencuci tangan

Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien

Dokter mencuci tangan

Dokter menegakkan diagnostik

Dokter memberikan penatalaksanaan

Dokter memberikan konseling dan edukasi

Dokter mencatat rekam medik

8. Hal-hal yang perlu Kriteria rujukan


a) Pasien perlu dirujuk jika migren terus berlanjut dan tidak hilang dengan
diperhatikan
pengobatan analgesik non-spesifik.
b) Pasien dirujuk ke layanan sekunder (dokter spesialis saraf).
9. Unit Terkait Poli Umum

10. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis


2. Catatan tindakan.
11. Rekam historis
perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai