A. Pengantar
Kata ‘sains’ dalam bahasa indonesia artinya ilmu pengetahuan. Dimana
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses
belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam maupun dari luar.
Dalam konteks inilah mata kuliah dasar- dasar sains diposisikan. Yaitu mempelajari
usaha- usaha para ilmuwan dan mempelajari ilmu pengetahuan dan hal yang terjadi dalam
alam semesta.
C. Kemampuan Berfikir
Menjadi seorang yang harus memiliki jiwa seorang ilmuwan, hendaknya harus
menanamkan jiwa seorang ilmuwan tersebut. Kemampuan berfikir merupakan salah satu
sikap seorang ilmuwan. Kemampuan berfikir disini artinya setiap orang hendaknya dapat
berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil atau membuat keputusan. Seorang ilmuwan,
ketika hendak mencari ilmu pengetahuan mereka harus mempunyai dasar kemampuan
berpikir. Jika kemampuan berfikir tidak dilatih sedini mungkin maka untuk memperoleh
produk atau hasil dari ilmu pengetahuan akan sia- sia. Dimana ketika kita melakukan
penjiarahan mencari ilmu pengetahuan dan tidak didasari kemampuan berfikir, maka
untuk menangkap realita, mengamati, mengumpulkan data, menganalisis bahkan sampai
membuat suatu kesimpulan tidak akan diperoleh, melainkan hanya mendapatkan lelahnya
saja.
D. Kemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasa atau terampil berbahasa merupakan faktor utama kedua
setelah kemampuan berfikir. Dimana kemahiran berbahasa merupakan dasar awal yang
harus dikuasai sejak lahir. Seorang anak menangkap cara berbicara atau gaya berbahasa
dari orang- orang sekitarnya dengan cara berfikir dan pengamatan. Era modern,
kemahiran berbahasa bukan hanya sekedar bahasa Indonesia, melainkan minimal harus
bisa mahir berbahasa Inggris. English Language merupakan standar bahasa di era
sekarang. Maka dari itu, perlunya setiap orang harus mahir dalam berbahasa. Dimana,
dalam kemahiran berbahasa setiap orang akan mudah dalam memperoleh ilmu
pengetahuan. Layaknya seorang ilmuwan, selain memiliki kemampuan berfikir, mereka
juga harus mahir dalam berbahasa untuk menunjang ilmu pengetahuan yang akan mereka
peroleh.
E. Struktur Mengerti
Ketika Kemampuan berfikir sudah dimiliki dan kemahiran berbahasa sudah
dimiliki, maka selanjutnya adalah struktur mengerti. Struktur mengerti disini
dimaksudkan, dimana bagaimana cara seorang anak, remaja, dewasa dan para ilmuwan
mendefinisikan akan pemahaman mereka ataupun cara mereka mengertikan sesuatu hal.
Dalam konteks ini adalah ‘ilmu’. Ilmu akan diperoleh ketika kita mengerti, namun ketika
kita tidak mengerti, maka ilmu tersebut tidak akan diperoleh. Setiap orang memiliki cara
pandang mengerti atau memahami sesuatu. Oleh karena itu, perlunya kita memerhatikan
struktur atau bagian kita untuk memahami proporsi- proporsi akan suatu ilmu
pengetahuan.
F. Kebenaran
Kebenaran merupakan persesuaian antara pengetahuan dan objek. Bisa juga
diartikan suatu pendapat atau perbuatan seseorang yang sesuai dengan orang lain dan
tidak merugikan diri sendiri. Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang sesuai
dengan objek atau sasaran. Dalam hal ini ketika kita sudah bisa memahami ataupun
mengerti suatu hal, maka kebenaran pasti akan muncul, dimana kita tidak hanya berfokus
pada pemahaman kita saja, melainkan harus adanya persesuaian antara pengetahuan
pemahaman dan objek yang kita amati. Salah satu cara sederhana untuk mempelajari
suatu sasaran yaitu ilmu pengetahuan adalah menentukan segala sesuatu yang benar atau
salah, termasuk penyataan, proposisi, kepercayaan, kalimat dan pemikiran.