Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Kita sebagai makhluk hidup setiap
saat bergerak, bahkan ketika tidur sekalipun. Manusia bergerak untuk melakukan
aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai contoh tangan kita bergerak
memasukkan makanan ke dalam mulut ketika kita makan karena lapar.
Pergerakan tubuh ditentukan oleh sistem rangka dan otot. Otot terdiri dari sel-sel yang
terspesialisasi untuk berkontraksi, yaitu nengandung protein kontraktil yang dapat
berubah dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel-sel untuk memendek, sel-sel
tersebut sering disebut dengan serabut-seraabut otot yang disatukan oleh jaringan ikat.
Pada manusia sangat membutuhkan rangka dan otot untuk dapat bergerak. Rangka
tidak dapat bergerak sendiri apabila tidak digerakan oleh otot. Oleh sebab itu, rangka
merupakan alat gerak pasif. Sebaliknya, otot dapat melakukan gerak sendiri hingga
disebut alat gerak aktif. Gerak tubuh manusia dihasilkan karena adanya kerja sama
anatara rangka dan otot.
Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan,
bergoyang, sehari-hari. Oleh karena itu kami menyususn makalah yang berjudul
“SISTEM OTOT DAN RANGKA
2. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimanakah struktur otot dan fungsi faalnya?
2) Bagaimanakah mekanisme kontraksi otot ?
3) Bagaimanakah struktur anatomi jaringan otot?
4) Bagaimanakah struktur rangka dan fungsi faalnya?
5) Bagaimanakah hubungan antar tulang pada sistem gerak manusia?
6) Bagaimanakah gangguan yang terjadi pada sistem gerak manusia?

3. TUJUAN
1) Untuk mengetahui struktur otot dan fungsi faalnya
2) Untuk mengetahui mekanisme kontraksi otot
3) Untuk mengetahui jaringan anatomi otot
4) Untuk mengetahui struktur rangka dan fungsi faalnya
5) Untuk mengetahui hubungan antar tulang pada sistem gerak
6) Untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada sistem gerak

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM OTOT
a. Pengertian Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot
jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan
tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan
khusus yaitu :
1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan
yang ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan
relaksasi.

b. Sifat Gerak Otot


Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek,
mengeras, dan bagian tengahnya menggembung. Untuk menggerakkan tulang dari
satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling
sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda. Berdasarkan tujuan kerjanya, otot
dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
1. Otot Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuann kerjanya berlawanan.
Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang
tertarikdan terangkat. Sebaliknya jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua
berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot
antagonis adalah otot bisep dan trisep.
Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) terletak di
lengan atas bagian depan. Ujung bisep yang bercabang dua masing-masing
berhubungan dengan tulang belikat dan lengan atas. Selanjutnya ujung otot bisep yang
berlawanan berhuibungan dengan tulang pengumpil. Otot trisep adalah otot yang
memiliki tiga ujung (tiga tendon) terletak dilengan atas bagian belakang. Trisep
berhubungan dengan dengan tulang belikat dan tulang hasta

2
Gerak fleksi terjadi karena bisep berkontraksi dan trisep berelaksasi. Sebaliknya,
ekstensi terjadi karena bisep berelaksasi dan trisep berkontraksi (gambar b). Otot
bisep disebut fleksor karena saat berkontraksi terjadi gerak fleksi. Sebaliknya, otot
trisep disebut ekstensor karena pada saat berkontraksi terjadi gerak ekstensi.
2. Otot Sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama-sama dengan
tujuan yang sama. Otot-otot tersebut berkontraksi bersama dan berelaksasi
bersama. Misalnya otot-otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita
menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan
menengadah atau menelungkup.
c. Jenis-jenis Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya,
sel otot dibedakan menjadi 3 macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot
jantung. Dalam garis besarnya sel otot dapat kita bagi dalam 3(tiga) golongan yaitu :
1. Otot polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti
gelendongan, di bagian tengah tebesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos
memiliki serat yang arahnya searah panjang sel tersebut mofibril. Serat
miofilamen dan masing-masing miofilamen terdiri dari protein otot yaitu aktin dan
miosin.Otot polos bergerak secara teratur , dan tidak cepat lelah .walaupun tidur
otot masih mampu bekerja.oto polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh dalam ,
misalnya pada diding usus, dinding pembuluh darah , pembuluh limfe, dinding
saluran pencernaan, takea , cabang tenggorok , pada muskulus siliaris mata, otot
polos dalam kulit , saluran kelamin dan saluran ekskreasi.
Otot polos (smooth muscle) dinamai demikian karena otot ini tidak memiliki
penampakan berlurik, ditemukan dalam dinding saluran pencernaan, kandung
kemih, arteri, dan organ internal lainnya. Sel-sel itu berbentuk gelendong, otot
polos berkontraksi lebih lambat dibandingkan dengan otot rangka tetapi dapat
berkontraksi dalam jangka waktu yang lebih lama. Dikontrol oleh jenis saraf yang
berbeda dari saraf yang mengontrol otot rangka, otot polos bertanggung jawab
atas aktivitas tubuh tidak sadar, seperti gerakan lambung atau penyempitan arteri
(Campbell, Neil A. 2003).
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti
gelendongan, dibagian tengan terbesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos

3
memilki serat yang arahnya searah panjang sel tersebut miofibril. Serat
miofilamen dan masing-masing mifilamen teridri dari protein otot yaitu aktin dan
miosin. Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelahg. Walaupun tidur.
Otot masih mampu bekerja.
Otot polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh dalam, misalnya pada dinding
usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan,
takea, cabang tenggorok, pada muskulus siliaris mata, otot polos dalam kulit,
saluran kelamin dan saluran ekskresi (Ville,1984).

Gambar 3.Otot Polos


Ciri-ciri Otot Polos:
 Bentuk: Gelendong
 Satu sel inti di tengah
 Tidak ada garis-garis melintang
 Aktivitas lambat, geraknya beruntun
 Berkontraksi dalam waktu lama
 Dikontrol oleh saraf tidak sadar dan sebagai otot tidak sadar

 Cara kerja otot polos


Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan
otot menjadi pendek . kerutan itu terjadi lambat . bila otot itu mendpat suatu
ransang, maka reaksi tehadap berasal dari susunan sara tak sadar(otot
involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi,
bekerja di luar kesadaran kita.

4
Otot lurik
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak .
letaknya di pinggir , panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron.sel otot lurik
ujung sel nya tidak menunjukan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen ,
akibatnya tampak serat-serat lintang.
Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu : otot rangka, otot kulit dan otot
lingkar. otot–otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi
menggerakkan tulang . otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak
susunannya serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tanpak
adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang.
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot lurik
,berada di bawah kehendak kita .perlekatannya pada tulang dan kulit, tetapi ada
juga yang terdapat dalam kulit seluruhnya.otot-otot yang merupakan lingkaran di
sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan mata.
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak,
letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik
ujungnya sel nya tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen
akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam,
yaitu : otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar. Otot-otot rangka mempunyai
hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang. Otot ini bila di lihat
di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut panjang yang
mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis terang di selingi gelap
yang melintang (Ville,1984).

Gambar 4.Otot Lurik atau Rangka

5
Ciri-ciri Otot Rangka atau Otot Lurik:
 Melekat pada rangka
 Bekerja secara sadar atas perintah otak
 Ada garis-garis gelap dan terang yang melintang
 Multinuklei
Otot Rangka (skeletal muscle) yang dilekatkan ke tulang oleh tendon,
bertanggung jawab atas pergerakan tubuh secara sadar. Orang dewasa memiliki
jumlah sel-sel otot yang tetap, mengangkat beban dan metode lain untuk membentuk
otot tidak meningkatkan jumlah sel, tetapi hanya memperbesar ukuran sel yang sudah
ada. Otot rangka disebut juga otot lurik (skeletal muscle) karena pengaturan
filamennya yang tumpang tindih, sehingga memberikan sel-sel itu penampakan
berlurik atau bergaris dibawah mikroskop (Campbell, Neil A. 2003).
 Cara kerja otot lurik
Bila otot lurik berkotraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut
turut dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika di
rangsang oleh rangsang saraf sadar(otot olunteer).kerja otot lurik adalah
bersifat sadar, karena itu di sebut otot sadar,artinya bekerjaya menurut
kemauanadar, karena itu di sebut otot sadar,artinya bekerjaya menurut
kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang
cepat,tapi tidak tahan kelelahan.
 Klasifikasi Otot Lurik :
1. Menurut bentuk dan serabutnya
a) otot serabut sejajar atau bentuk kumparan
b) otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter
2. Menurut jumlah kepalanya
a) otot berkepala dua (Bisep)
b) otot berkepala tiga/triseps
c) otot berkepala empat/quadriseps
3. Menurut pekerjaannya, meliputi:
a) Otot sinergis, otot bekerja bersama-sama
b) Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
c) Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi
tubuh

6
d) Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati
tubuh
e) Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau
melipat sendi
f) Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang
kedudukan semula
g) Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
h) Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang
i) Endorotasi, memutar ke dalam
j) Eksorotasi, memutar ke luar
k) Dilatasi, memanjangkan otot
l) Kontraksi, memendekkan otot
4. Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
a) Otot bagian kepala
b) Otot bagian leher
c) Otot bagian dada
d) Otot bagian perut
e) Otot bagain punggung
f) Otot bahu dan lengan
g) Otot panggul
h) Otot anggota gerak bawah
2. Otot Jantung
Otot jantung (miokardium) hanya dijumpai pada dinding jantung dan vena
kava yang memasuki jantung. Sayatan dinding otot jantung menunjukkan sel-sel
otot jantung menyerupai otot rangka depan satu inti sel setiap satu sel otot jantung
yang membentuk anyaman dengan percabangan pada setiap percabangan sel otot
jantung terdapat jaringan ikat yang disebut diskus interkalaris. Otot jantung
mampu berkontraksi secara ritmis dan terus menerus sebagai akibat dari aktivitas
sel otot jantung yang berpautan.
Otot Jantung (cardiac muscle) membentuk dinding kontraktil jantung. Otot ini
tampak lurik seperti otot rangka akan tetapi sel otot jantung bercabang dan ujung
sel-sel tersebut dihubungkan dengan cakram berinterkalar yang merelai sinyal dari
satu sel ke sel lain dalam waktu satu denyutan jantung (Campbell, Neil A. 2003).

7
Otot jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bentuknya seperti otot lurik
perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain.
Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan. Kontraksi tidak di
pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontraksi
karena itu disebut otot tak sadar. Otot jantung di temukan hanya pada jangtung
(kor), mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan
gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja otot
jantung ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik
(Ville,1984).

Gambar 5.Otot Jantung


Ciri-ciri Jantung:
 Letak: Dinding jantung dan vena kava
 Bentuk: Seperti otot rangka, seperti anyaman
 Percabangan sel otot jantung terdapat jaringan ikat = Diskus interkalaris.
 Berkontraksi secara ritmis dan terus menerus
 Dikendalikan oleh saraf tidak sadar (otonom)
 Satu inti sel di tengah sel.

 Cara kerja otot jantung


Gerak otot jantung dikendalikan oleh saraf tak sadar (otonom).
Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan serambi dan bilik jantung
menyempit dan melebar secara berirama yang menimbulkan denyut jantung.
Dengan adanya kontraksi dan relaksasi, darah dipompa ke dalam pembuluh-
pembuluh darah dan dialirkan ke seluruh tubuh. Dalam keadaan normal
jantung akan berkontraksi sekitar 72 kali setiap menit.

8
d. Struktur Anatomi Otot
Jaringan otot rangka tersusun dari sejumlah berkas otot yang dibungkus oleh
suatu selaput yanng disebut fasia superfisialis. Berkas otot tersusun atas serabut
otot atau benang-benang otot yang terbentuk oleh sel-sel otot yang panjang. Sel-
sel otot, terutama otot rangka atau daging secara mikroskopis tampak lurik. Hal ini
karena didalam sel otot terdapat serabut-serabut yaitu benang-benang fibril protein
aktin dan miosin. Oleh karena tersusun dari aktin dan miosin, maka tampak
adanya garis gelap dan terang yang melintang antarsisi.
Garis gelap dan garis terang yang berselang seling ini, dengan menggunakan
mikroskop elektron akan tampak bagian-bagian yang disebut sebagai zona H
(daerah terang di tengah pita gelap A), garis gelap M (di tengah daerah zona H),
garis gelap Z (terletak di tengah daerah terang atau zona I). Seperti gambar
dibawah berikut:
e. Perlekatan Otot dengan Tulang
Otot rangka melekat pada tulang. Berdasarkan cara melekatnya tendon pada
tulang, perlekatan ada yang disebut origo dan insersio. Origo dan insersio adalah
bagian ujung otot yang dikenal sebagai tendon.
 Origo
Ujung otot yang melekat pada tulang yang tidak bergerak ketika otot
berkontraksi disebut origo. Origo otot rangka berbeda; ada yang dua,
seperti otot bisep dan ada yang tiga seperti otot trisep.
 Insersio
Bagian ujung otot lain yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot
berkontraksi disebut insersio.
f. Mekanisme Kontraksi Otot
Otot bekerja dengan dua cara, yaitu berkontraksi (memendek dan menebal)
dan relaksasi (kembali ke kkeadaan semula atau mengendur). Keadaan otot yang
memendek (kontraksi) maksimal disebut tonus. Tonus biasanya diikuti dengan
relaksasi. Namun seringkali rangsangan tertentu menyebabkan tonus tidak diikuti
oleh relaksasi, keadaan seperti ini disebut tetanus (kejang).

9
1. Kontraksi.
Bagian otot yang berkontraksi adalah sel-sel otot. Pada struktur otot
lurik terlihat adanya filamen protein, yaitu aktin (filamen tipis) dan miosin
(filamen tebal). Rangsangan yang sampai ke sel otot akan mempengaruhi
asetilkolin yang peka terhadap rangsangan. Asetilkolin adalah
sejenis neurotransmitter, yaitu zat kimia yang dapat menanggapi rangsangan
pada saraf berikutnya. Asetilkolin diproduksi di ujung serabut saraf.
Asetilkolin yang lepas akan membebaskan ion kalsium yang berada di
antara sel otot. Ion kalsium ini kalsium ini lalu masuk ke dalam otot sambil
mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin sehingga posisi aktin akan
berubah dan mempengaruhi filamen penghubung.
Selanjutnya, aktin mendekatii miosin, sehingga aktin dan miosin
bertempelan membentuk aktomiosin. Akibatnya, serabut otot menjadi lebih
pendek. Pada keadaan inilah, otot sedang berkontraksi. Setelah itu, ion
kalsium masuk kelbali ke plasma sel sehingga ikatan troponin dan iion
kalsium lepas, dan menyebabkan lepasnya perlekatan aktin miosin. Keadaan
ini disebut otot relaksasi.
2. Energi untuk Kontraksi Otot
Kontraksi otot memerlukan energi. Energi yang digunakan disuplai
dalam bentuk energi kimia. Energi ini diambil dari molekul ATP (adenosin
trifosfat) dan kreatin fosfat (CP) yang berenergi tinggi. Energi ini
menggerakkan filamen penghubung antara aktin dan miosin. Kreatin fosfat
menyumbangkan fosfor pada ADP selama oto berkontraksi. ATP yang
dihidrolisis akan terurai menjadi ADP , ADP ini pun juga akan terurai menjadi
AMP (adenosin monofosfat).
ATP ADP + P + E
ADP AMP + P + E
Jika perbandingan energi habis, maka otot tidak akan berkontraksi lagi.
Untuk gerak berikutnya, perlu segera di bentuk energi yang bersal dari
pemecahan molekul glukosa. Fase ini disebut fase aerob.
1. Secara aerob
Glukosa (C6H12O6) + O2 6H2O + 6CO2 + 38 ATP.
Di dalam otottersimpan gulaotot, yaitu glikogen. Glikogen merupakan
bentuk glukosa cadangan di dalam otot. Seperti halnya glukosa, glikogen

10
siap dibongkar menjadi energi atau ATP. Glikogen akan dilarutkan
menjadi laktasinogen,kemudian diuraikan menjadi glukosa dan asam susu.
Glukosa akan diubah menjadi energi melalui peristiwa respirasi aerob dan
anaerob. Pengubahan glukosa menjadi aerob terjadi jika persediaan
oksigen di otot telah menipis.
2. Secara anaerob
Glukosa (C6H12O6) asam laktat + 2 ATP.
Timbunan asam laktat yang berlebihan di dalam otot dapat
menyebabkan rasa letih. Rasa letih akan hilang jika asam laktat telah
dioksidasi oleh oksigen menjadi H2O dan CO2, serta menghasilkan energi.
Energi ini dapat di gunakan untuk mengubah asam laktat menjadi glukosa.
g. Fungsi Sistem Otot
Sistem otot dalam tubuh terdiri dari otot rangka, otot jantung dan otot polos.
Otot rangka menempel terutama untuk kerangka dan bergerak secara sukarela atau
dengan refleks. Otot jantung adalah otot jantung dan berkontraksi tanpa sadar.
Dan satu lagi, otot polos ditemukan dalam pembuluh darah, mata, folikel rambut
dan dinding organ berongga seperti perut dan usus. Berkenaan dengan sistem otot
berikut ini merupakan ulasan singkatnya semoga bermanfaat!
Sistem otot adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Jenisnya
adalah alat gerak aktif. Gerak terjadi karena mekanisme kontraksi serat kontraktil.
Serat kontraktil terdiri dari bagian Aktin dan Miosin. Dalam otot, disimpan
glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan digunakan oleh otot
untuk berkontraksi. Organ yang berada dalam sistem otot ini adalah otot lurik, otot
polos, dan otot jantung. Organ penyusunnya adalah serabut dan tendon
Fungsi Sistem Otot:
 Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut
melekat & bergerak dalam bagian-bagian organ internal tubuh.
 Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh saat berdiri atau duduk terhadap gaya gravitasi.
 Produksi panas. Kontraksi otot secara metabolis menghasilkan panas untuk
mempertahankan suhu normal tubuh.

11
h. Mekanisme Gerak Sistem Otot
 Kontraksi terjadi jika ada rangsangan (impuls)
 Zat yang sangat peka terhadap rangsangan adalah asetil kolin
 Bila otot rangsang maka asetil kolin akan terurai. Asetil kolin
menyebabkan aktin miosin (protein otot) yang membuat otot berkontraksi.
 Kontraksi otot menyebabkan tulang bergerak

Impuls Asetil Kolin Otot

Aktin Miosin

Gerak Tulang

Gambar 10.Mekanisme kontraksi Otot


Bagaimana otot berkontraksi? Bila otot berkontraksi, mereka
memendek. Otot-otot memendek karena sarkomer memendek, dan sarkomer
memendek karena filamen aktin dan miosin berselisih satu sama lain.
Perhatikan seberapa pendeknya bentuk dari sarkomer yang berkontraksi (lihat
Gambar 9-2, C). bagaimana sarkomer memendek? Bila dirangsang, kepala
miosin membuat kontak dengan aktin, membentuk hubungan sementara yang
disebut crossbridges. Sekali crossbridge tersebut terbentuk, kepala miosin
memutar, mendorong aktin ke bagian tengah dari sarkomer. Rotasi dari kepala
miosin menyebabkan aktin menyelisihi miosin. Relaksasi otot terjadi bila

12
crossbriges pecah dan aktin dan miosin kembali ke posisi semula. Karena
aktivitas aktin dan miosin yang menyelisihi ini, kontraksi otot disebut
hipotesis selisih filamen dari kontraksi otot. Kontraksi otot secara umum
mengikuti urutan proses berikut :
1. Aksi potensial dihantarkan sepanjang saraf dan berakhir pada membran
otot
2. Pada ujung saraf dilepaskan neurotrasnmitter asetilkolin
3. Asetilkolin akan bekerja pada membran serabut otot dan membuka gate
Natrium
4. Masuknya ion Natrium dalam jumlah banyak memulai terjadinya aksi
potensial pada membran otot
5. Aksi potensial dihantarkan sepanjang membran otot sebagaimana yang
terjadi pada membran saraf
6. Aksi potensial yang terjadi di membran otot akhirnya sampai ke bagian
tengah otot yang menstimulasi retikulum sarkoplasma melepaskan ion
Kalsium
7. Ion Kalsium akan berikatan dengan troponin-C, dan ini mengawali ikatan
antara aktin dengan myosin
8. Ikatan antara aktin dan myosin menyebabkan kedua filamen ini saling
menarik ke arah tengah (sliding filament mechanism) dan inilah yang
disebut kontraksi otot
9. Setelah beberapa waktu, ion Kalsium dipompa kembali ke retikulum
sarkoplasma, lalu terjadi pelepasan ikatan antara aktin dan myosin
(relaksasi).
Kontraksi yang terjadi melalui sliding filament mechanism, akibat
terbentuknya cross-bridge yang disusun oleh filamen myosin dan aktin, yang
akan menarik aktin ke arah myosin (tengah). Kekuatan untuk menarik
diperoleh dari ATP yang tersedia di kepala myosin dan akan aktif saat aksi
potensial mencapai bagian otot.

13
B. SISTEM RANGKA
a. Pengertian Sistem Rangka
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup.Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik
dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang.
Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan
mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi
tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang
belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang
angota badan atas dan bawah.
Kerangka tubuh manusia terletak di dalam tubuh ditutupi oleh kulit dan daging
sehingga disebut rangka dalam. Rangka berfungsi untuk menunjang tubuh dan
memberi bentuk tubuh, sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka. Rangka juga
berfungsi sebagai alat gerak pasif dan pelindung bagian tubuh yang lunak. Rongga
tulang pada rangka manusia yang bersumsum merah merupakan pusat penghasil sel-
sel darah.
Rangka manusia terdiri dari ± 206 ruas tulang yang mempunyai ukuran dan
bentuk yang bervariasi. Rangka pada bagian anggota tubuh manusia memiliki
berbagai macam fungsi, seperti contohnya sebagai berikut : memberi bentuk tubuh,
melindungi bagian-bagian tubuh yang lemah, menegakkan tubuh, tempat melekatnya
otot-otot rangka, sebagai alat gerak pasif, sebagai tempat produksi sel-sel darah
merah, sebagai tempat cadangan kalsium dan fosfat.
Tulang-tulang penyusun rangka dikelompokkan menjadi tulang tengkorak,
tulang pembentuk tubuh dan tulang anggota gerak. Anggota gerak dikelompokkan
menjadi anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Tulang anggota gerak atas
terdiri dari lengan, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang
telapak tangan dan tulang jari tangan. Tulang anggota gerak bawah terdiri dari tulang
paha, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki dan
tulang jari kaki.
Susunan dan bentuk tulang anggota gerak atas sesuai dengan fungsi lengan,
misalnya untuk mengangkat, melempar, memukul, memegang, menggenggam,
memungut, dan menjumput. Tulang Anggota gerak bawah memiliki bentuk dan

14
susunan tulang anggota gerak bawah lebih disesuaikan untuk berjalan, berlari, dan
menahan beban tubuh. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan
organ lainnya. Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua,
yaitu rangka aksial dan rangka apendikuler (anggota tubuh).

Rangka merupakan alat gerak pasif. Rangka tidak dapat bergerak sendiri,
melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot,
manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan sebagainya.

b. Fungsi Rangka
1) Memberi bentuk tubuh. Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh
sehingga menyokong dan menjaga bentuk tubuh.
2) Formasi sendi-sendi. Tulang-tulang yang berdekatan membentuk
persendian yang bergerak, tidak bergerak, atau sedikit bergerak, bergantung
pada fungsional tubuh.
3) Tempat melekatnya otot. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh
manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-
sama memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia.
4) Pergerakan. Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae)
bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang. Sistem
kekebalan tubuh. Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel
imunitas.Contohnya adalah limfosit B yang membentuk antibodi.
5) Perlindungan. Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni:
 Tulang tengk

15
 orak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan
dalam.Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang
 Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi
paru-paru dan jantung.
 Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu.
 Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi,
sistem pencernaan, dan pinggul.
 Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan
siku.
 Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
6). Produksi sel darah. Rangka tubuh adalah tempat terjadinya hemopoesis,
yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat
pembentukan sel darah.
7). Penyimpanan. Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam
metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam
bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.
c. Pengelompokan Rangka
Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros
tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang
pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126
tulang pada manusia dewasa umumnya.
a). Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan rangka yang terdiri dari tulang tengkorak,
tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk (tulang iga). Rangka aksial
terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang (vertebra) dan tulang rusuk.
1) Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak berbentuk bulat, sebagian besar tersusun atas tulang-
tulang yang pipih. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya
bersambungan sangat kuat. Fungsi dari tulang kepala (tengkorak) adalah
melindungi otak yang merupakan organ tubuh yang sangat penting.
Tulang-tulang pada bayi yang baru dilahirkan akan terasa lunak dan belum
berkaitan erat dan rapat. Namun seiring berjalannya waktu, tulang-tulang

16
tengkorak mengalami pertumbuhan dan bertambah besar, menyatu dan
tidak dapat digerakkan. Tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu tulang bagian kepala dan bagian muka.

a. Tulang bagian kepala


ian tulang bagian kepala adalah:
 Tulang Dahi
 Tulang Ubun-ubun
 Tulang kepala belakang
 Tulang bajie
 Tulang tapis
 Tulang pelipis

b. Tulang bagian muka


Bagian-bagian tulang bagian muka adalah:
 Tulang rahang atas
 Tulang rahang bawah
 Tulang pipi
 Tulang langit langit
 Tulang hidung
 Tulang air mata
 Tulang lidah

Sebagian besar tulang tulang tengkorak tidak dapat digerakkan. Pada


tulang muka, hanya tulang rahang bawah yang dapat digerakkan terhadap
tulangrahang atas. Tulang kepala juga berfungsi sebagai pembentuk wajah.

17
2 . Tulang Belakang (Vertebra)

Pada tulang belakang terjadi pelengkungan – pelengkungan yang


berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan
berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari

Tulang belakang terdiri dari 33 ruas, yaitu :


 7 ruas tulang leher
 12 ruas tulang punggung
 5 ruas tulang pinggang
 5 ruas tulang kelangkang (sakrum)
 4 ruas tulang ekor

3. Tulang dada
Tulang dada mempunyai bagian diantaranya :
 Hulu
 Badan
 Taju pedang

4. Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang,yang dapat dikelompokan sabagai
berikut :
 7 pasang tulang rusuk sejati. Tulang rusuk ini bagian depan melekat pada
badan tulang dada dan bagian belakang melekat pad tulang punggung.
 3 pasang tulang rusuk palsu.tulang rusuk ini bagian depan melekat pada
tulang rusuk diatasnya dan bagian belakang melekat pada tulang
punggung.
 2 pasang tulang rusuk melayang. Tulang rusuk ini bagian belakang
melekat pada tulang punggung dan bagian depan tidak melekat pada tulang
yang lain.

18
5. Tulang Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara
laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot
mulut dan lidah.

b). Rangka Apendikuler

Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-


tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler
menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian
atas dan rangka bagian bawah.Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri
atas beberapa tulang sebagai berikut:

1. Tulang Selangka
Tulang selangka atau tulang leher
membentuk bagian depan bahu.
2. Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu
dan merupakan bagian pembentuk bahu.
Gelang bahu terdiri atas 2 buah tulang
belikat dan 2 buah tulang selangka
3. Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta
menyusun alat gerak, yaitu tangan.
4. Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan,
dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum,
pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan

19
(metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri
dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.

5. Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas
beberapa tulang yang menyusun kaki (alat
gerak bagian bawah).Kaki terdiri atas tulang
kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun
oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang
kering dan tulang betis. Pergelangan kaki
disusun oleh tulang tumit, kalkaneus, talus,
kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.
 Jenis Tulang pada Tubuh Manusia
Tulang-tulang yang menyusun tubuh manusia tersusun sedemikian
rupa sesuai dengan fungsinya. Rangka tubuh manusia sebagian besar
tersusun atas tulang keras dan sedikit tulang rawan.

Struktur tulang pipa


a. Tulang Keras
Tulang keras terbagi atas tiga bentuk utama, yaitu tulang pipa,
tulang pipih, dan tulang pendek. Tulang keras dibungkus oleh lapisan
jaringan ikat atau periosteum. yang merupakan tempat melekatnya
otot. Saluran Havers pada tulang keras mengandung pembuluh darah

20
yang berfungsi untuk memberikan makanan bagi sel tulang keras
(osteosit).
 Tulang pipa biasanya berbentuk bulat panjang serupa pipa.
Ujung-ujungnya membentuk bonggol yang di dalamnya berisi
sumsum kuning. Contoh tulang pipa misalnya tulang paha,
tulang lengan, tulang kering, tulang betis, dan tulang ruas-ruas
jari.
 Tulang pipih bentuknya pipih dengan rongga sumsum merah di
dalamnya tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih. Contoh tulang pipih yaitu tulang-tulang yang membentuk
tengkorak, tulang belikat, tulang bahu, tulang dada, tulang
rusuk, dan tulang panggul.
 Tulang pendek bentuknya tidak beraturan dengan rongga berisi
sumsum merah. Contoh tulang pendek yaitu tulang-tulang yang
membentuk pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak
tangan dan jari-jari tangan, telapak kaki dan jari-jari kaki, serta
ruas-ruas tulang belakang.
b. Tulang Rawan
Saat masih bayi, rangka manusia masih berupa tulang rawan.
Seiring dengan perkembangannya, tulang rawan berangsur-angsur
tumbuh menjadi tulang keras. Pada bagian tertentu, tulang rawan tidak
mengalami perubahan, seperti pada persendian tulang, ujung hidung,
daun telinga. Tulang rawan mengandung banyak zat perekat (kolagen)
yang tersusun atas protein, sedangkan zat kapurnya sedikit. Hal ini
menyebabkan tulang rawan bersifat lentur dan elastis.

d. Persendian

Hubungan antar tulang pada rangka tubuh disebut sebagai persendian.


Berdasarkan perbedaan kemampuan geraknya persendian terbagi dalam sendi
gerak, sendi kaku dan sendi mati. Sendi gerak merupakan hubungan antar
tulang dengan kemampuan gerak lebih banyak.
Pada sendi gerak tulang yang satu dengan tulang yang lain diikat
dengan semacam jaringan pengikat atau ligamen. Gerakan antar tulang ini

21
akan menimbulkan gesekan dan rasa sakit jika pada rongga antar tulang tidak
terdapat minyak sendi.
Berdasarkan jenis gerakannya sendi gerak dikenal dengan berbagai
jenis sendi, di antaranya sendi peluru, sendi putar, sendi pelana, sendi gulung
dan sendi engsel.

Gambar Sendi
 Sendi Peluru
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke
seluruh arah, dan biasanya berporos tiga. Sendi peluru terdapat pada
hubungan antara tulang lengan atas dan tulang belikat. Pada sendi peluru
ujung tulang yang satu dengan yang lain membentuk lekukan berupa
lingkaran sehingga bonggol tulang yang satu dapat masuk pada lekukan
tulang yang lain. Hubungan antar tulang panggul dan tulang paha juga
merupakan sendi peluru.
 Sendi Putar
Hubungan antar tulang dimana ujung tulang yang satu berupa tonjolan
yang masuk kedalam lubang tulang yang lain disebut sendi putar. Sendi
putar memungkinkan terjadinya gerakan memutar. Sendi putar terdapat
pada hubungan antara tulang hasta dan tulang pengumpil, juga pada
hubungan antara tulang pemutar dan tulang atlas.
 Sendi Pelana
Hubungan tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan dua arah
adalah sendi pelana. Sendi pelana terdapat pada hubungan antara tulang
ibu jari dengan tulang telapak tangan. Hubungan antara tulang telapak
tangan dengan tulang pengumpil merupakan sendi gulung.
 Sendi Engsel

22
Hubungan antara ujung tulang yang menghasilkan gerakan seperti
engsel pada pintu disebut sendi engsel. Hubungan antara tulang paha
dengan tulang kering pada lutut, atau antara tulang lengan dengan tulang
hasta pada sikut serta pada ruas-ruas ibu jari juga merupakan sendi engsel.
 Sendi Kaku
Sendi kaku merupakan jenis persendian yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan. Sendi kaku terdapat pada hubungan antar
tulang-tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki. Sendi mati
merupakan jenis persendian yang menghubungkan tulang yang satu
dengan tulang yang lain tanpa dapat digerakkan sama sekali. Persendian
jenis ini terdapat pada hubungan antara tulang pada tengkorak.
c. Tulang Tengkorak
Tengkorak manusia tersusun dari 22 buah tulang yang merupakan gabungan
tulang-tulang tempurung kepala (kranium) dan tulang muka. Tulang
tempurung kepala berfungsi untuk melindungi orak. Tulang tempurung kepala
tersusun dari tulang dahi (frontal), tulang kepala belakang (osipital), tulang
ubun-ubun (parietal), tulang baji (sphenoid), tulang tapis (ethmoid), dan tulang
pelipis (temporal).
Tulang muka terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka
membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung
serta langit-langit dan member bentuk wajah. Tulang muka terdiri dari tulang
rawan atas (maksila), tulang rawan bawah (mandibula), tulang pipih
(zigomatik), tulang air mata (lakrimal), tlang hidung (nasal), dan tulang langit-
langit (palatum).

Gambar: Macam-macam Tulang Tengkorak


d. Tulang Belakang
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untung
menopang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan yempat
23
pelekatan tulang rusuk. Setiap segmen atau ruas tulang belakang dapat bergerak
sedikit. Seluruh gerakan setiap segmen dapat digabung sehingga memungkinkan
orang untuk membungkukkan tubuh.
Tulang belakang terduiri dari 26 ruas yang terdiri dari 24 ruas tulang belakang,
yaitu 7 ruas tulang leher (vertebra servikalis), 12 ruas tulang punggung (vertebra
dorsalis), dan 5 ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis), serta tulang kelangka
dan tulang ekor. Tulang leher paling atas yang berhubungan dengan tempurung
kepala disebut tulang atlas. Tulang kelangkang (sakrum) fusi dari lima segmen
tulang belakang. Sedangkan tulang ekor (koksi) merupakan fusi dari empat
segmen terakhir tulang belakang.
e. Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk
Tulang dada terdiri dari bagian kepala (manubrium), badan (corpus), dan ekor
(processus xiphoideus) yang berupa tulang rawan. Pada tulang dada melekat
tulang rusuk (costae).Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang. Ujung belakangnya
melekat pada ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk dapat dibedakan menjadi
tiga macam sebagai berikut :
 Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung belakangnya melekat pada
ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depan melekat pada tulang
dada.
 Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Ujung belakang melekat pada
tulang belakang dengan ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya.
 Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Ujung belakang melekat pada
tulang belakang, sedangkan ujung depan bebas tidak melekat. Tulang
rusuk dan tulang dada berfungsi untuk melindungi jantung dan paru-paru.

Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:


1. Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung
atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah
memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna.
2. Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar
dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius
memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan
ulna.

24
3. karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling
dihubungkan oleh ligamen.
4. metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas
berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah
berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges).
5. Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun
atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.

Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)


1. Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari
gelang panggul sampai ke lutut.
2. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan
dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran
tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk
menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya
beberapa otot
3. Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga.
patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada
tendon yang membentuk lutut.
4. Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas
8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
5. Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun
mendatar.
6. Palanges / tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap jari tersusun atas 3 tulang
kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng.

Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)


1. Tulang selangka berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang
lengan atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan
gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada
sedangkan ujung lainnyaberhubungan dengan tulang belikat.
2. Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak
pada bagian belakang dari tulang rusuk Fungsi utama dari gelang bahu adalah

25
tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan
pada sendi.
Gelang Panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada
anak anak tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium
(bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (di bagian
tengah).
Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang
merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat
simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang
pubis.
Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan
bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi dan mendukung
organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai
tempat tumbuh kembangnya janin.

e. Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang menyusun rangka tubuh
manusia dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu tulang pipa, tulang pendek,
tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
a. Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk seperti pipa atau silidris
(diafise) dengan kedua ujung tulang membulat (epifise). Diafise
merupakan bagian tengah tulang yang memanjang dan di tengahnya
terdapat rongga, sedangkan epifise merupakan bagian ujung tulang yang
tersusun dari tulang rawan. Diantara epifise dan diafise terdapat metafise.
Metafise tersusun dari tulang rawan. Bagian tengah tulang pipa memiliki
rongga yang didalamnya berisi sumsum tulang. Susum tulang pipa berupa
sumsum tulang merah dan kuning. Sumsum tulang merah merupakan
tempat pembentukan sel darah merah, sedangkann sumsum tulang kuning
merupakan temapat pembentukan sel-sel lemak. Tulang pipa berfungsi
untuk persendian. Tulang pipa terdapat pada tulang lengan atas (humerus),
tulang radius/ pengumpil, tulang ulna/ hasta, tulang metakarpal/telapak
tangan.

26
b. Tulang Pendek
Tulang pendek merupakan tulang-tulang yang lebih kecil dan tidak ada
perbedaan yang nyata antara ukuran panjang dan lebarnya. Bentuk tulang
pendek seperti kubus, paku, atau berbentuk bulat. Tulang pendek terdapat
pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
c. Tulang Pipih
Tulang pipih merupakan tulang-tulang yang berbentuk lempengan-
lempengan pipih yang lebar. Tulang pipih berfungsi untuk melindungi
struktur tubuh di bagian bawahnya dan dapat di ttemukan padatulang
pinggul, belikat, tulang rusuk, tulang dada, gelang bahu dan tempurung
kepala.
d. Tulang Tidak Beraturan
Tulang tidak beraturan merupakan tulang dengan bentuk kompleks
yang berhubungan dengan fungsi khusus. Tulangtidak beraturan
ditemukan pada tulang rahang, tulang-tulang kepala, dan ruas-ruas tulang
belakang.
Ada tiga tipe tulang rawan, yaitu sebagai berikut:
1. Tulang rawan hialin.
Tulang rawan hialin merupakan tipe tulang rawan yang paling banyak
terdapat di tubuh manusia. Tulang rawan hialin berwarna putih kebiru-
biruan dan pada keadaan segar terlihat bening. Kondrosit terletak di dalam
lakuna yang berdinding licin pada matriks tulang. Tulang rawan hialin
terdapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang, tulang
rawan iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian, dan tulang
rawan pada saluran pernapasan.
2. Tulang rawan serat
Tulang rawan serat (fibrosa) berwarna buram keputihan dan bersifat
keras. Jumlah selnya lebih sedikit dan berdiri sendiriatau mengelompok.
Tulang rawan serat dapat dijumpai pada ruas tulang belakang.
3. Tulang rawan elastik
Tulang rawan elastik bberwarna buram kekuningan, serta bersifat
fleksibel dan elastis. Sel-selnya sama dengan sel-sel tulang rawan hialin
dan dapat berdiri sendiri atau berkelompok. Tulang rawan elastik terdapat

27
pada ttelinga laur dan epiglotis (katup tulang rawan yangmenutup cela
menuju trakea).
f. Sel Tulang
Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu:
1. Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti
fraktura (patah tulang). Sel ini memberikan perlindingan pada tulang dan
membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel yang rusak
2. Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Cel ini melakukan
kegiatan sintesis dan sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi dasar dan
subtansi pada daerah yang memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi
3. Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel
osteoblas. Sel-sel tulang ini membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel
osteosit memelihara kesehatan tulang, menghasilkan enzim dan
mengendalikan kandungan mineral dalam tulang, juga mengontrol
pelepasan kalsium dari tulang ke darah.
4. Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk
menghancurkan jaringan tulang. Sel osteoklas berperan penting dalam
pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan pengaturan kembali bentuk
tulang.
5. sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang
orang dewasa. sel tulang ini mengatur pergerakan kalsiun dan fosfat dari
dan kedalam tulang.
g. Hubungan Antartulang (Artikulasi)
Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain artikulasi
atau sendi. Berdasarkan sifat gerkanya, artikulasi dapat dibedakan sinartrosis
(sendi mati), amfiartrosis (sendi kaku), dan diartrosis (sendi gerak)
1. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antara kedua ujung tulang yang
direkatklan oleh suatu jaringan ikat, yang kemudian mengalami osifikasi
(penulangan), sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan. Contohnya
adalah hubungan antara tulang tengkorak.
2. Amfiartrosis

28
Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antara kedua ujung tulang yang
dihubungkan oleh jaringan kartilago (tulang rawan ), sehingga
memungkinkan tetap adanya sedikit gerakan.
3. Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antara tulang yang satu dengan yang lain
yang tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga memungkinkan terjadinya
gerakan tulang secara lebih bebas.

Menurut arah geraknya, persendian dibedakan menjadi sendi peluru,


sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, sendi luncur, dan sendi kondiloid.
1. Sendi peluru
Sendi ini disebut sendi peluru karena dari hubungan dua tulang terjadi
gerakan ke segala arah. Misalnya hubungan antara tulang gelang bahu
dengan tulang lengan atas.
2. Sendi engsel
Sendi ini disebut sendi engsel karena arah geraknya hanya satu arah seperti
engsel pintu. Misalnya hubungan tulang atau sendi pada siku dan pada
lutut.
3. Sendi pelana
Sendi ini disebut sendi pelana karena hubungan dua tulang tersebut, tulang
yang satu dapat bergerak ke dua arah seperti orang yang naik kuda di atas
pelana. Contohnya hubungan antara pergelangan tangan dan tulang ibu
jari.
4. Sendi putar
Sendi ini disebut sendi putar karena dari hubungan dua tulang tersebut,
tulang yang satu dapat berputar, mengitari tulang yang lain. Misalnya
hubungan antara tulang atlas dan tulang pemutar, sehingga kepala kita
dapat bergerak berputar.
5. Sendi geser atau luncur
Sendi ini disebut sendi luncur atau geser karena dari hubungan dua tulang
tersebut hanya terjadi sedikit gerak pergeseran. Misalnya adalah sendi
pada tulang-tulang telapak tangan dan telapak kaki.
6. Sendi kondiloid

29
Sendi ini terjadi diantara dua tulang yang permukaannya berbentuk oval.
Misalnya adalah hubungan telapak tangan dan ruas jari tangan, serta pada
sendi pergelangan tangan.

h. GANGGUAN PADA SISTEM GERAK MANUSIA.


a. Gangguan Pada Sistem Rangka
 Fraktura sederhana
Merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada disekitarnya.
 Fraktura kompleks
Merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada
disekitarnya, bahkan terkadang bagian fraktura dapat muncul ke
permukaan kulit.
 Greenstick
Merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang mennjadi
dua bagian.
 Comminuted
Merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi
beberapa bagian, tetapi masih berada di dalam otot.
 Rakhitis
Merupakan penyakit tulang yanng disebabkan kekurangan vitamin D.
 Mikrosefalus
Merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala
berukuran kecil.
 Osteoporosis
Merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang
sehingga tulang rapuh.
 Dislokasi
Merupakan ggangguan yang terjadi karena pergeseran tulang penyusun
sendi dari posisi awal.
 Ankilosis
Merupakan gangguan yang terjadi karenatidak berfungsinya
persendian.
 Artritis

30
Merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi.
 Skoliosis
Melengkungnya tulang belakang ke arah samping, mengakbatkan
tubuh melenngkung ke arah kiri atau kanan.
b. Gangguan Pada Otot
 Atrofi
Merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau
kehilangan kemampuan untuk berkontraksi.
 Hipertropi
Merupakan otot yang berkembanng menjadi lebih besar dan kuat.
 Hernia Abdominalis
Merupakan sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki
sobekan tersebut.
 Tetanus
Merupakan otot yang mengalami kekejangan karena secara terus-
menerus berkontraksi sehingga tidak mampu lagi berkontraksi.
 Distrofi Otot
Merupakan penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak.
 Miastenia Gravis
Merupakan otot yanng secara berangsur-angsur melemah dan
menyebabkan kelumpuhan.

31
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Berdasarkan makalah kami di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Yang mana terdiri atas
otot polos, otot jantung dan otot rangka.
2. Dalam garis besarnya sel otot dapat kita bagi dalam 3(tiga) golongan yaitu :
otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
3. Otot bekerja dengan dua cara, yaitu berkontraksi (memendek dan menebal)
dan relaksasi (kembali ke kkeadaan semula atau mengendur). Keadaan otot
yang memendek (kontraksi) maksimal disebut tonus.
4. Rangka merupakan alat gerak pasif. Rangka tidak dapat bergerak sendiri,
melainkan dibantu oleh otot.
5. Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros
tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular).
2. Saran
Menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, maka kami
membuthkan saran yang dapat membangun terhadap kami dalam melakukan
pembuatan makalah ini.

32
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga

Goenarso, Darmadi, suripto, 2003, Fisiologi Hewan, Jakarta : Universitas Terbuka

Kus. Irianto. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Gramedia:
Jakarta.
Razak. Datu. 2004. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Unhas. Jakarta: Gitamedia

Setiadi.2007.Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta. Graham Ilmu

Syaifuddin (1997). Anatomi dan Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC.

Syamsuri, Istamar, dkk, 2007, Biologi untuk SMA Kelas XI, Jakarta, Erlangga

Ville dkk. 1984. Zoologi Umum. PT Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Wulangi. S. Kartolo. 2000. Prinsip-prinsip Fisiologi Manusia. DepDikBud: Bandung

33

Anda mungkin juga menyukai